Perjuangan-perjuangan yang
dilakukan oleh Nelson Mandela dalam
menegakkan kekuasaan tanpa
adanya rasialisme di Afrika Selatan
dan menghapuskan kekuasaan
Apartheid memakan waktu yang
cukup lama. Nelson Mandela terus
berjuang untuk mencapai kebebasan
negerinya baik perjuangan yang
dilakukan di dalam negerinya, agar
mendapat dukungan dari seluruh
rakyatnya, maupun perjuangan yang
dilakukan di luar negeri, yaitu untuk
mendapatkan pengakuan atas
perjuanganya dalam menghapuskan
kekuasaan Apartheid di Afrika
Selatan. Upaya-upaya yang ditempuh
oleh Nelson Mandela tersebut mulai
menampakkan hasil yang
menggembirakan, ketika pemerintah
minoritas kulit putih di bawah
pimpinan Frederik Willem de Klerk
memberikan angin segar kebebasan
bagi warga kulit hitam.
Pada tanggal 21 Februari 1991, di
hadapan sidang parlemen Afrika
Selatan, presiden Frederik Willem de
Klerk mengumumkan penghapusan
semua ketentuan dan eksistensi
system politik Apartheid.
Pengumuman itu diikuti dengan
penghapusan 3 undang-undang yang
memperkuat kekuasaan Apartheid,
yaitu:
3. Population Registration
Act, yaitu undang-undang
yang mewajibkan semua
orang kulit hitam untuk
mendaftarkan diri menurut
kelompok suku masing-
masing.
Penghapusan undang-undang
tersebut diikuti dengan janji
pemerintahan Frederik Willem de
Klerk untuk menyelenggarakan pemilu
tanpa pembatasan rasial (pemilu
multirasial).Garis politik yang
ditempuh Presiden De Klerk tersebut
menghentak banyak pihak dan
membangkitkan semangat
perjuangan orang-orang kulit hitam
dalam rangka memperjuangkan Afrika
Selatan tanpa adanya perbedaan
rasialais.
Lihat pula
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Category:Apartheid.
SARA
Afrika Selatan
Apartheid teknologi
Artikel bertopik sosiologi ini adalah
sebuah rintisan. Anda dapat
membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Apartheid&oldid=15158907"