b. Eksospora
Tidak semua bakteri memiliki eksospora. Salah satu bakteri yang memiliki eksospora yakni
Sterptomyces, eksospora menghasilkan serantaian spora (disebut konidia), yang disangga di ujung
hifa, suatu filamen vegetatif. Eksospora ini serupa dengan pembentukan spora pada beberapa
cendawan.
c. Endospora
Endospora hanya terdapat pada bakteri. Merupakan tubuh berdinding tebal dan sangat resisten,
dihasilkan oleh semua spesies Bacillus, clostridium, dan Sporosarcina.
Salah satu ciri unik endospora bakteri ialah susunan kimiawinya. Semua endospora bakteri
mengandung sejumlah besar asam dipikolinat, yaitu suatu substansi yang tidak terdeteksi pada sel-
sel vegetatif.
Letak endospora di dalam sel serta ukurannya selama pembentukannya tidaklah sama bagi semua
spesies. Sebagai contoh, beberapa spora adalah sentral, yaitu dibentuk ditengah-tengah sel; yang
lain terminal, yaitu yang dibentuk di ujung; dan yang lain lagi subterminal yaitu dibentuk di dekat
ujung. Diameter spora dapat lebih besar atau lebih kecil dari diameter sel vegetatifnya. Karena itu,
adanya letak serta ukuran endospora sangat bermanfaat di dalam pencirian dan identifikasi bakteri.
Bentuk morfologi dan anatomi bakteri yang dipaparkan di atas sangat bermacam-macam, dengan
variasi bentuk yang berbeda-beda antara yang satu dan yang lain. Hal ini membuktikan bahwa
mikrooganisme seperti bakteri pun memiliki banyak variasi yang beragam, baik dari bentuk
morfologi maupun anatomi. Ini membuktikan bahwa adanya sang pencipta yang telah menciptakan
makhluk hidup dengan bentuknya sendiri tanpa adanya perubahan ke bentuk lain.