Anda di halaman 1dari 4

1.

DASAR TEORI
Delta Modulator merupakan salah satu A/D converter yang mudah dan sederhana.
Berbeda dengan Pulsa Code Modulation (PCM), dimana digunakan n-bit kode dalam
proses kuantisasinya. Sedangkan Delta Modulation menggunakan Kwantisasi sati bit.
Modulation adalah suatu teknik yang sederhana untuk mengkodekan sinyal analog ke
digital. Berbeda dengan PCM, Delta Moduation hanya mendeteksi tanda dari sinyal eror
yang nerupakan perbedaan antara sinyal input dan sinyal feedback.
Dasar Delta Moduation seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Rangkaian tersebut
terdiri dari suatu negatif feedback dari comparator, sebuah sampler dan sebuah local
decoder yang dalam hal ini merupakan rangkaian integrator. Sinyal analog a(t) pada input
dari encoder dikurangi dengan sinyal feedback b(t). Perbedaan antara a(t) - b(t) merupakan
sinyal error e(t). Sinyal error tersebut dapat menjadi positif atau negatif, tergantung pada
amplitudo dari kedua sinyal a(t) dan b(t).
Comparator mendeteksi tanda sinyal error e(t) dan memberikan tegangan output +E
volt yang tetap amplitudonya. Bentuk gelombang yang tetap amplitudonya ini kemudian
disampler pada rete sampling feedback untuk memberikan output S(t) yang merupakan
deretan pulsa-pulsa. Pada local decoder S(t) diintegrasikan dan menghasilkan sebuah
sinyal step yang merupakan sinyal feedback b(t).

Rangkaian negatif feedback ditunjukan untuk menghasilkan e(t) dan menstabilkan


encoder. Output delta modulation diambil dari rangkaian sampler yang berupa deretan
digital. Secara praktek hal ini diinginkan untuk mengirimkan pulsa-pulsa dengan lebar
yang terbatas, yang lebih baik dari pada pulsa yang sangat sempit. Dalam hal ini sampler
diganti dengan sebuah rangkaian sample dan hold, dan local decoder diganti dengan
sebuah rangkaian integrator RC (gambar 2).
Gambar 2. Rangkaian Delta Modulation encoder secara praktis
Delta modulation decoder di penerima yang merubah sinyal digital ke bentuk analog,
terdiri dari sebuah integrator yang sama dengan integrator dengan local decoder, yang
diikuti dengan sebuah low pass filter untuk mengeliminasi noise yang berasal dari
informasi diluar band tersebut.

Prinsip kerja:
Encoder mengubah sinyal analog menjadi code biner. Sebaliknya, decoder
memperoleh kembali dari kode biner tersebut menjadi sinyal analog. Pada bagianpengirim
terdiri dari rangkaian pembanding (komparator), sampler dan integrator. Input dari
komparator merupakan perbedaan antara sinyal input a(t) dan sinyal feedback b(t) dan
tanda dari error tersebut yang akan dideteksi oleh komparator. Bila sinyal input a(t) > b(t),
maka a(t) – b(t) = e(t) mempunyai tanda positif sehingga input encoder merupakan pulsa
positif.
Bila a(t) < b (t), maka e (t) mempunyai tanda negatif. Output dari encoder s(t)
merupakan input integrator yang merupakan local decoder. Output integrator digunakan
untuk mendekati input analog, dan output tersebut merupakan fungsi ramp (ramp function)
dengan slope yang positif atau negatif. Output encoder ini kemudian dikirimkan ke
penerima (decoder) yang letaknya jauh dai encoder dalam bentuk pulsa biner. Karena itu
integrator yang sama dengan local decoder pada bagian pengirim, yang diikuti dengan low
pass pada penerima diperlukan untuk memperoleh kembali input analog. Keadaan sinyal
yang dihasilkan kembali ke aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan.
Perbedaan antara sinyal input decoder dengan sinyal input encoder menimbulkan noise
yang dikenal dengan noise kwantisasi dan akan berpengaruh terhadap S/N dari delta
modulation. Bentuk input dan output dari delta modulation dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 4. Bentuk output dan input dari delta modulation


a(t), sinyal input analog
b(t), output integrator pada decoder
s(t), output encoder yang dikirimkan
Keadaan output delta modulation jika input sama dengan nol.

Jika rangkaian pada kondisi sinyal input sama dengan nol (tanpa input) dan
komparator dalam keadaan setimbang, maka terlihat disini bahwa bentuk output delta
modulation berupa pulsa-pulsa positif dan negatif yang silih berganti, keadaan seperti ini
terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Output delta modulation untuk input sama dengan nol

Output dari integrator mendekati gelombang segitiga dengan slope positif dan negatif
seperti gambar di bawah ini.
Sedangkan untuk input yang variasi amplitudonya lebih kecil dari stepnya, tidak akan
terdeteksi oleh delta modulation, sehingga bila output tersebut diterima oleh penerima
akan dihasilkan sinyal sama dengan nol.

Anda mungkin juga menyukai