CARA PERENCANAAN
Gambar 2.1
Perilaku suatu struktur gedung terhadap gempa
Keterangan gambar :
Gambar (a) : Menunjukkan perilaku suatu struktur yang berupa suatu sistem
dengan satu derajat kebebasan.
Gambar (b) : Menunjukkan respons yang bersifat elastik dimana bidang obd
merupakan suatu ukuran energi potensial yang tersimpan bila
struktur menyimpang sejauh d. Sambil struktur bergerak dari b
melalui o, energi potensial tersebut dirubah menjadi energi
kinetik dan kembali disimpan sebagai energi potensial pada
kedudukan a.
Gambar (c) : Menunjukkan respons yang bersifat elasto-plastis dimana titik
e menunjukkan gaya geser yang berhubungan dengan kapasitas
momen dari sendi plastis. Struktur tersebut tidak memberikan
respons dengan menyimpang sampai mencapai simpangan
elastis penuh tapi responsnya akan mengikuti garis c-f sampai
struktur tersebut berhenti pada kedudukan f. Energi kinetik di
Gambar 2.2
Mekanisme goyang dengan pembentukan sendi Plastis
II.2.3 Simetri
Unsur-unsur penahan gempa dari suatu struktur gedung sejauh keadaan
memungkinkan hendaknya diletakkan sesimetris mungkin terhadap pusat massa
dari gedung tersebut. Pengalaman menunjukkan bahwa struktur gedung yang
sederhana dan simetris mempunyai ketahanan yang paling baik terhadap gempa
sebab perilaku struktur dapat diperkirakan lebih baik dan daktilitas yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan struktur gedung yang memberi respons yang
kuat dalam puntir. Di samping itu juga kesimetrisan dari suatu denah ataupun
unsur-unsur suatu gedung akan memudahkan dalam analisis beban gempa, dan
dalam hal ini cara analisis cukup dilakukan dengan analisis beban statis ekivalen
yang selanjutnya akan dibahas lebih rinci dalam bahan ajar ini.
Tonjolan-tonjolan dalam bentuk denah struktur gedung hendaknya
dihindari, apabila hal ini tidak mungkin dan panjang dari tonjolan-tonjolannya
melampaui seperempat dari ukuran terbesar bagian inti dari denah strukturnya,
maka struktur gedung demikian harus dianggap sangat tidak beraturan dan
dianalisis dengan analisa dinamis. Gambar 2.2 menunjukkan beberapa bentuk
denah struktur gedung dengan persyaratan yang harus dipenuhinya sehingga
strukturnya dianggap beraturan.
Struktur-struktur gedung yang sangat tidak beraturan harus direncanakan
berdasarkan analisa dinamik tiga dimensi dengan mencakup peninjauan
responsnya terhadap puntir. Dalam hal ini kiranya akan lebih baik apabila bagian-
bagian gedung tersebut saling dipisahkan untuk mencegah terjadinya interaksi.
Gambar 2.4
Sendi plastis terjadi pada kolom akibat kekakuan tingkat yang tidak seragam
Wn
hendaknya diambil > Vi ,
W
dimana diafragma tersebut adalah sangat fleksibel, masing-masing unsur vertikal
akan bertindak sebagai unsur-unsur yang bebas terhadap unsur yang lainnya.
Dalam hal ini momen puntir menjadi sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Gambar 2.5
Pembagian lajur beban gravitasi pada lantai yang didukung oleh portal-portal