Anda di halaman 1dari 10

11/11/2014

SHOCK

By, Ns. Sih Ageng Lumadi., S.Kep., M.Kep

PENDAHULUAN
• Syok adalah sindrom kompleks yang timbul
ketika nutrisi dan oksigenasi yang dihantar ke
jaringan kurang untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme dari sel.
• Oksigen inadequate dalam waktu yang lama
akan mengakibatkan hipoksia seluler dan
terjadi penumpukan racun metabolit sehingga
terjadi kerusakan jaringan yang mangarah
pada multiple organ dysfunction (MOD).

1
11/11/2014

KLASIFIKASI SYOK (Newberry, 2003)

1. Hypovolemic
2. Cardiogenic
3. Distributive
1) Septic shock
2) Anaphylactic shock
3) Neurogenic
Ne rogenic shock
4. Obstructive

SHOCK STAGES
1.
1 Initial/early Stage
2. Compensatory Stage
3. Progressive Stage
4. Refractory Stage

2
11/11/2014

Initial/early Stage
• Kemungkinan penurunan MAP (Mean Arterial
Pressure) tidak lebih dari 5
Pressure), 5-10
10 mmHg
• Penurunan cardiac output (kira-kira 15%)
• Penurunan perfusi jaringan dan penghantaran
oksigen ke sel
• Peningkatan denyut jantung diatas batas normal
pasien
• Perubahan dari metabolisme aerob ke anaerob
• Peningkatan produksi asam laktat

COMPENSATORY STAGE

• Tubuh mengaktifkan sejumlah mekanisme


untuk
t k mempertahankan
t h k curah h jantung
j t d
dan
melindungi organ vital.
• Penurunan MAP 10‐15 mmHg
• Penurunan lebih lanjut lagi dari curah jantung
(15‐30%)

3
11/11/2014

Progressive Stage
• Sekali syok mencapai tahap ini,
mekanisme kompensasi tidak lagi mampu
untuk mempertahankan perfusi jaringan
yang adekuat.
• Yang perlu diperhatikan oleh perawat pada
tahap ini antara lain …

Progressive Stage
1. Hipoperfusi organ vital
2. Penurunan terus menerus MAP lebih dari 20
mmHg (dari batas normal pasien)
3. Penurunan CO (30-40%)
4. Peningkatan HR (> 150x/mnt), nadi lemah
dan kecil
5. Penurunan oksigenasi dan kontraktilitas
myocardial
6. Iskemia organ perifer: ginjal, usus, kulit
7. Peningkatan permeabilitas kapiler

4
11/11/2014

REFRACTORY STAGE

Terjadi kematian organ yang irreversible


MOF
Hipoperfusi berat
po se a be
Hipoksemia at
berat
Gagal ginjal
Abnormalitas pembekuan darah (DIC)
Kegagalan sirkulasi

HYPOVOLEMIC SHOCK
• Hypovolemia diakibatkan oleh kehilangan darah, plasma 
atau cairan dan elektrolit.
y y
• Penyebabnya: 
1. Perdarahan karena trauma
Fraktur tulang panjang, pelvis, pecahnya organ padat, 
disrupsi pembuluh darah yang besar, luka terbuka
2. Perdarahan non trauma
Perdarahan sal cerna, ruptur
cerna ruptur aneurisma, ruptur
aneurisma ruptur
kehamilan ektopik, perdarahan persalinan, DIC

5
11/11/2014

Classification of Hypovolemic Shock
Based on
Class.1 Class.2 Class.3 Class.4
70 kg
Blood Loss 0-15% 15-30% 30-40% >40%
(<750mL) (750-1500) (1500-2000) (>2000)
Heart Rate <100 100-120 120-140 >140
Blood Normal Normal Decreased Decreased
Pressure
RR normal 20 - 30 30 - 40 distress

Urinary output > 30 20 - 30 5 -15 <5


(ml/hr)
Mental status Slighty Moderately Confused, Unconscious
anxious
i anxious
i l th
lethargic
i
CRT <2 sec >2 sec >4 sec No filling
Skin Cool/pink Cold/pale Cold/moist Cyanotic
Fluid Crystalloid Crystalloid Crystalloid + Crystalloid +
replacement blood blood

Cardiogenic Shock
• Kegagalan memompa yang disebabkan
oleh syok kardiogenik menyebabkan
ketidakmampuan jantung untuk
mendorong darah yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan oksigenasi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
• Biasanya disebabkan oleh IMA,
IMA trauma
tajam, ruptur miokard, disritmia.

6
11/11/2014

• Ketika >40% ventrikel mengalami kerusakan,


maka cardiac output akan menurun
signifikanÆ tekanan darah turun Æ perfusi
jaringan tidak adekuat Æ terjadi syok

DISTRIBUTIVE SHOCK
• Syok ini ditandai dengan ciri: distribusi yang
abnormal dari volume intravaskular sebagai
akibat dari penurunan respon simpatis, pengisian
darah di vena dan kapiler, dan peningkatan
permeabilitas vaskular.
• Terbagi menjadi 3 jenis:
1. Septic shock
2 Anaphylactic
2. A h l ti shock
h k
3. Neurogenic shock

7
11/11/2014

Septic Shock
• Merupakan bentuk syok distributive yang paling
sering sebagai bentuk reaksi inflamasi tubuh
sering,
terhadap infeksi sistemik.
• Biasanya disebabkan oleh bakteri gram negatif
(Pseudomonas aeruginosa, E Coli, klebsiella
pneumonia), gram positif, ragi, jamur, virus.
• Berasal dari kateter menetap, luka bakar berat,
pneumonia,i komplikasi
k lik i persalinan,
li pemakaian
k i
imunosupresan, luka yang terbuka lebar, alat
implan, iskemia gastrointestinal

Anaphylactic Shock

• Adalah reaksi hipersensitivitas antigen-antibodi


yang mengancam nyawa sebagai akibat dari
terpapar ulang antigen.
• Alergi yang umum adalah: makanan, zat aditif,
bisa serangga, obat-obatan, latex, dll
• Antigen re exposureÆvasoactive mediator
releaseÆmassive vasodilatation and increased
capillary
ill b Æ
membraneÆangioedema,
i d pulmonary
l
congestionÆ airway obstruction Æ arrest

8
11/11/2014

Neurogenic Shock

• Disebabkan penurunan respon simpatis yang


menyertai trauma spinal cord
cord, anaestesi spinal,
spinal
atau vasomotor center depression akibat trauma
kepala.
Ciri Khas ditandai dengan:
• Hipotensi
• Tachypnea
• Bradicardia/ normal, penuh
• Paraplegia/quadriplegi
• Kulit hangat, kering dan kemerahan
• Priapismus (pada laki-laki), dll

Obstructive Shock
• Terjadi akibat kegagalan pompa jantung
oleh karena kekuatan yang mendorong
jantung dari luar, sehingga meningkatkan
resistensi dari pengisian ventrikel.
• Manajemen: ABC, oksigen aliran tinggi
(bila perlu diintubasi), pasang IV akses
• Antara lain disebabkan oleh: emboli paru,
stenosis aorta, tamponade perikardium,
tension pneumothorax.

9
11/11/2014

Tanda dan gejala Tension Pneumothorax:


• Penurunan CVP
• Penurunan CO
• Hipotensi dan hipoksemia
• Nafas pendek dan berat
• Distensi vena jugularis
• Deviasi trachea
• Mediastinal shift
• Unilateral chest hyperexpansion
• Absent breath sounds on affected sideÆ needle
thoracostomy atau pasang Chest Tube

10

Anda mungkin juga menyukai