Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI

MEKANISME FLATUS

Disususun Oleh:

Anissa Fattonah

Endah Nia Nawangsih

Herli Setianingsih

Maritsa Khairiyah

Nurul Aulia

Qisthy Qurota Aina

Kelas:

D-IV Gizi

Tingkat I

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


Jl. Babakan Loa-Gunung Batu,Cimahi Utara

Telp. (022) 6628150 Fax (022) 2000505


Pengertian
Flatuensi adalah keluarnya gas melalui anus atau dubur akibat akumulasi gas di
dalam perut (terutama dari usus halus atau kolon). Peristiwa keluarnya gas melalui anus atau
dubur ini sering disebut sebagai kentut atau dalam istilah kedokteran disebut Flatus. Kentut
atau sering disebut buang angin biasanya ditandai dengan rasa mulas di perut.

Kentut atau flatus berasal dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara
yang kita telan, yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri
dalam perut.

K o m p o s i s i d a r i flatus biasanya adalah nitrogen, oksigen, karbondioksida,


hidrogen, sulfur, dan metan – bervariasi pada masing-masing orang.

 Hidrogen

Hidrogen biasanya dihasilkan dari metabolisme karbohidrat makanan dan glikoprotein


endogen dari enterosit.

 Metan

40% Gas CH4 diproduksi pada metabolisme karbohidrat oleh bakteri.

 Karbon dioksida

CO2 berasal dari fermentasi karbohidrat, lemak, dan protein. Adanya bakteri serta reaksi
kimia antara asam perut & cairan usus juga menghasilkan karbondioksida. 74 % dari flatus
merupakan gas yang diproduksi oleh koloni bakteri (hidrogen, metan, dan karbondioksida).

 Sulfur

Bau flatus berhubungan dengan konsentrasi hidrogen sulfida; gas lain yang mengandung
sulfur pada flatus adalah methanetrioldan dimethylsulfida.

 Nitrogen

Makin banyak udara yang kita telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari
udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus. Proporsi masing-masing gas tergantung
apa yang kita makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama
kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena
gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa
kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi
oksigen.
Mekanisme Kentut

Kentut keluar melalui lubang dubur karena kepadatannya lebih ringan. Gerakan
peristaltic usus mendorong isinya kearah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah.
Gerakan peristaltik usus menjadikan ruang bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk
gasnya bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih rendah. Hal ini sesuai dengan hukum
fisika yang berbunyi: “Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara lebih tinggi ke
daerah yang bertekanan udara lebih rendah”. Dalam perjalanan kearah anus, gelembung-
gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik,
gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yang
rumit dan berbelit-belit. Itulah mengapa gas kentut tidak bergerak ke atas.

Sifat Flatus

Kentut Berbau busuk karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua
senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan
yang dikonsumsi, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut &
makin busuklah bau flatus.

Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-
kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya. Kacang-
kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose,
stachiose,verbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung bereaksi dan membuat
banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyaknya volume
kentut.

Selain berbunyi, ada kalanya kentut yang berbau busuk terasa hangat dan tidak
bersuara. Hal itu dikarenakan salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri &
proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran
gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yg berbau
busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But
Deadly)

Terkadang saat kita sedang mengeluarkan flatus terdengar bunyi nyaring yang tidak
bisa dihindarkan. Bunyi yang terdapat dalam kentut tersebut disebabkan karena adanya
vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas
dan diameter lubang anus kita.

Rata-rata manusia memproduksi kentut sebesar setengah liter sehari dalam 14 kali
kentut.

Gas flatus bersifat asam karena mengandung karbondioksida (CO2) dan hidrogen
sulfida (H2S)

Mekanisme Flatus sebelum Feses


Untuk mengeluarkan flatus secara selektif, di saat bahan feses juga terdapat di rektum,
otot-otot abdomen dan sfingter anus eksternus secara volunter dan simultan berkontraksi.

Pada saat kontraksi otot-otot abdomen meningkatkan tekanan sehingga tekanan intra
abdomen dapat melawan sfingter anus yang berkontraksi. Maka terjadi gradien tekanan yang
mendorong udara keluar dengan kecepatan tinggi melalui lubang anus (yang membentuk
celah) yg terlalu kecil untuk dilalui oleh feses yg padat. Keluarnya udara dengan kecepatan
tinggi menyebabkan tepi-tepi lubang anus bergetar, menimbulkan suara bernada rendah yang
khas menyertai keluarnya gas.
Pertanyaan

1. Mira Milani (Kelompok 1)


Mengapa orang yang sedang masuk angin mengeluarkan flatus yang tidak berbau,
tetapi orang yang tiba-tiba mengeluarkan flatus biasanya berbau busuk?
Jawaban:
Orang yang masuk angin mengeluarkan angin yang tidak tercampur gas hasil
fermentasi bakteri, sehingga tidak terkontaminasi gas-gas berbau busuk. Berbeda
halnya dengan orang yang secara normal mengeluarkan flatus. Flatus yang normal
mengandung gas-gas seperti hidrogen, metan, karbon diokasida, sulfur, dan nitrogen.

2. Neneng Yuniar Sudrajat (Kelompok 5)


Mengapa kentut yang ditahan terasa sakit pada perut (menekan isi perut)?
Jawaban:
Ketika flatus ditahan, maka gasnya akan naik pada usus, tetapi tidak akan keluar dari
usus menuju lambung, ini disebabkan bentuk usus yang berbelit-belit. Karena terlalu
banyak gas yang mengisi usus, maka gas itu lama-lama menekan isi perut sehingga
terasa sakit.

3. Oriza (Kelompok 1)
Mengapa kalau batuk terkadang tidak sengaja mengeluarkan flatus?
Jawaban:
Ketika batuk, perut manusia tertekan, sehingga secara tidak sengaja menekan pula gas
dalam perut keluar yaitu menuju anus, dan secara tidak sengaja membuka sfingter ani
dan flatus pun keluar.

4. Euis Marwiyah (Kelompok 6)


Apa efek jangka panjang menahan kentut?
Jawaban:
Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat
mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah
peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian
dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.

5. Florensia Yunita (Kelompok 5)


Mengapa kalau menahan flatus susah untuk buang air besar?
Jawaban:
Hal ini dikarenakan pada saat ingin flatus dan menahannya, usus di dalam tubuh
berkontraksi begitu kuatnya untuk menahan agar flatus tidak keluar, lama-kelamaan
otot ini akan membengkak. Sehingga menyulitkan juga untuk buang air besar.

6. Rika Munawarti Dewi (Kelompok 1)


Mengapa pada saat buang air besar, seringkali ada flatus?
Jawaban:
Flatus salah satunya berasal dari hasil pembusukan makanan oleh bakteri.
Pembusukan tersebut memiliki hasil sampingan gas, yang biasanya memiliki bau
busuk. Ini menyebabkan setiap mengeluarkan kotoran terdapat flatus juga.

Anda mungkin juga menyukai