Achmad Ubaidillah Mughni
Achmad Ubaidillah Mughni
Oleh:
ACHMAD UBAIDILLAH MUGHNI
131611133128
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Remaja.............................................................................................................5
2.2 Seks Pranikah..................................................................................................7
2.3 Pendidikan Kesehatan.....................................................................................12
2.4 Peer Group Discussion....................................................................................15
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS...................................30
3.1 Kerangka Konsep............................................................................................30
3.2 Hipotesis..........................................................................................................31
BAB 4 METODELOGI PENELITIAN................................................................32
4.1 Desain penelitian ............................................................................................32
4.2 Populasi, sampel. dan teknik sampel ..............................................................32
4.3 Variabel Penelitian dan definisi operasional ...................................................34
4.4 Alat dan bahan penelitian ...............................................................................35
4.5 Instrumen penelitian........................................................................................36
4.6 Lokasi dan waktu penelitian............................................................................37
4.7 Prosedur Pengumpulan Data...........................................................................39
4.8 Pengolahan data ..............................................................................................39
4.9 Kerangka operasional .....................................................................................40
4.10 Masalah etik ..................................................................................................42
4.11 Keterbatasan masalah ...................................................................................42
Daftar Pustaka.......................................................................................................43
Lampiran ...............................................................................................................45
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan salah satu masa yang dilewati dalam setiap
perkembangan individu. Masa perkembangan remaja adalah periode dalam
perkembangan individu yang merupakan masa mencapai kematangan mental,
emosional, sosial, fisik dan pola peralihan dari masa kanak-kanak menuju
dewasa (Hurlock,1991; Malahayati 2010). Masa termasuk pada tahapan
kelima dalam fase perkembangan individu, rentang waktunya adalah 13-21
tahun untuk remaja putri dan 14-21 tahun untuk remaja putra dan salah satu
karakteristik remaja adalah mulai memasuki hubungan teman sebaya (peer
group), menurut Santrock (2007). Salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal
tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan
remaja lebih banyak di luar rumah bersama teman-teman sebaya.
Seks pranikah kini telah telah banyak terjadi pada kelompok pelajar
serta merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat. Kurangnya
pengetahuan tentang resiko hubungan seks pranikah serta permasalahan yang
dihadapi setelah pelaksanaan aborsi mendorong remaja tetap melaksanakan
hubungan seksual pra nikah. Atas dasar fenomena tersebut, segala peraturan
dan tindakan hukum telah dilakukan. Akan tetapi masih saja sulit untuk
diatasi dan belum ditemukan solusi yang terbaik. Melalui peer group atau
kelompok sebaya, remaja dapat memenuhi kebutuhan pribadinya, saling
menghargai, menyediakan informasi, menaikkan harga diri dan memberi
mereka suatu identitas (Santrock,2003). Kuatnya pengaruh kelompok sebaya
(peer group) dikarenakan remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama
dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, oleh karena itu metode
diskusi kelompok (group discussion) dianggap lebih efektif digunakan dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu penelitih tertarik untuk menelitih
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode peer group discussion
terhadap peningkatan pengetahuan seks pranikah pada remaja.
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
1. Pembentukan kelompok
a. Kelompok remaja terdiri dari 6-7 siswa
b. Memilih pemimpin kelompok dalam memimpin jalannya
diskusi
c. Setiap kelompok membahas topik yang sama
d. Setiap kelompok merumuskan hal-hal yang akan
didiskusikan
e. Setiap kelompok membahas bahan diskusi masing-masing
f. Fasilitator mengambil kesimpulan dari semua hasil diskusi
2. Diskusi kelompok dilaksanakan 2-3 kali sesuai topik yang dibahas
3. Peserta berperan sesuai diri sendiri dalam mengungkapkan
pendapatnya secara sejajar
BAB 3
Predisposing
Factors :
Sikap
Pengetahuan
Peer Group
Presepsi Discussion
Kebiasaan
Enabling
Factors :
Pendidikan
Perilaku Pengetahuan
UKS
Lingkungan
Fasilitas
kesehatan
Reinforcing
Factors :
Pendidikan
Kebijakan Kesehatan
sekolah
Peran petugas
kesehatan
Lingkungan
social
Keluarga
Gambar 3.1 : kerangka konseptual berdasarkan teori Laurance Green
(1980)
Dalam peer group yang dimilikinya, remaja akan merasa lebih nyaman
dalam menerima pendidikan kesehatan dan secara tidak langsung akan lebih
leluasa dan terbuka untuk mengeluarkan pendapat. Adanya proses diskusi
yang dapat membuat dan memberikan tambahan pengalaman serta
pengetahuan remaja
3.2 Hipotesis Penelitian
H1: Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode metode peer group
discussion terhadap perilaku seks pranikah siswa di SMA X Lamongan
H1: Ada pengaruh peer group discussion terhadap pengetahuan siswa tentang
perilaku seks pranikah di SMA X Lamongan
BAB 4
METODELOGI PENELITIHAN
Kriteria eksklusi
N= Jumlah populasi
n= Jumlah sampel
4.2.3 Sampling
Merupakan proses menyeleksi dari populasi dan dapat
mewakili populasi yang ada. Sampling terdiri atas dua teknik
yaitu probability sampling dan nonprobability sampling
(Nursalam, 2013). Pada penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah nonprobability sampling tipe purposive
sampling.
4.3 Identifikasi Masalah
4.5.1 Instrumen
1. Validitas
2. Reliabilitas
DAFTAR PUSTAKA
Aini, L. N. (2017). Hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di
RW V kelurahan Sidokare kecamatan Sidoarjo. Jurnal Keperawatan dan
Kebidanan, 6(1).
Daryanto, Tiffany. Hubungan antara Religius dengan Perilaku Seks Pranikah
pada Mahasiswa Indekost di Malang. (Skripsi, Malang: Universitas Negeri
Malang, 2009)
Dianawati ,anjen.(2003).Pendidikan dan Seks untuk Remaja.Jakarta :Kawan.
Pustaka.
Lestari, I. A. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks
pranikah pada mahasiswa Unnes. Unnes Journal of Public Health, 3(4).
Pratama, E., Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja
Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di
SMA Z Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 2(2).
Rahyani, K. Y., Utarini, A., Wilopo, S. A., & Hakimi, M. (2012). Perilaku seks
pranikah remaja. Kesmas: National Public Health Journal, 7(4), 180-185.
Sari, E. K., Ulfiana, E., & Rachmawati, P. D. (2019). Pengaruh pendidikan
kesehatan gosok gigi dengan metode permainan simulasi ular tangga
terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan aplikasi tindakan gosok gigi
anak usia sekolah di SD wilayah Paron Ngawi. Indonesian Journal of
Community Health Nursing, 1(1).
Suriani, H. (2015). Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(1).
Nama : Achmad Ubaidillah Mughni
NIM : 131611133128
Masalah Penelitian :
Dukungan
Keluarga Transkultural
Nursing
Pergaulan
Budaya
Bebas
SEKS
PRANIKAH
Pengetahuan Lingkungan
Edukasi Dukungan
Keluarga
Keaslian Penelitian :
Jenis
No. Judul Karya Ilmiah & Penulis Variabel Hasil
Penelitian
1. Effects of Peer Educaton on peer training and Quasi- peer education was no
Attitudes toward organ attitudes toward experiment effetive in changing
Donation in Nursing Students organ donation al in a their attitudes
(Y.S. ording, B.A Soylemez, single
2018) group
2. HUBUNGAN POLA ASUH pola asuh orang tua analitik semakin tinggi tingkat
ORANG TUA DENGAN dan kenakalan Cross pola asuh orang tua
KENAKALAN REMAJA remaja. sectional. maka semakin positif
DI RW V KELURAHAN perikaku remaja
SIDOKARE KECAMATAN
SIDOARJO
(Luthfiah Nur Aini, 2017)
3. HUBUNGAN Pengetahuan dan kuantitatif perilaku seseorang
PENGETAHUAN REMAJA perilaku dengan disebabkan oleh
TENTANG model disposisi internal
PENDIDIKAN SEKS korelasi misalnya motif, sikap,
DENGAN PERILAKU SEKS juga
PRANIKAH PADA REMAJA pengetahuan. Karena
DI SMA Z KOTA BANDUNG perilaku yang baik itu
didasari oleh
(Egy Pratama&Sri Hayati&Eva pengetahuan yang baik
Supriatin, 2014) pula.
4. Pengaruh Peer Group Terhadap peer group dan quasi (peer group) sangat
Peningkatan kesehatan eksperimen berpengaruh terhadap
Pengetahuan Kesehatan reproduksi peningkatan
Reproduksi Remaja pengetahuan kesehatan
(Suriani&Hermansyah, 2015) reproduksi remaja
5. Perilaku Seks Pranikah Remaja inisiasi perilaku studi cross Inisiasi perilaku seks
(Komang Yuni Rahyani, Adi hubungan seks sec-tional pranikah mempengaruh
Utarini, Siswanto Agus Wilopo, pranikah remaja perilaku seks pranikah
Mohammad Hakimi, 2012) dan kuesioner pada remaja
berisi pertanyaan
tentang riwayat
komunikasi tentang
seks
6. FAKTOR-FAKTOR YANG ada 3 variabel yang Explanator tidak ada hubungan
BERHUBUNGAN DENGAN berhubungan y Research antara lingkungan
PERILAKU SEKS dengan perilaku tempat tinggal dengan
PRANIKAH PADA seks pranikah perilaku seks pranikah
MAHASISWA UNNES mahasiswa, yaitu ada hubungan antara
(Ika Ayu Lestari, Arulita Ika status tempat paparan pornografi
Fibriana, Galuh Nita tinggal, paparan dengan perilaku seks
Prameswari. 2014) pornografi, dan pranikah, tidak ada
peran teman sebaya hubungan antara peran
orang tua dengan
perilaku seks pranikah
ada hubungan antara
peran teman sebaya
dengan perilaku seks
pranikah