Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEPTUAL KEPERAWATAN

DOROTHY E. JHONSON

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan semester ganjil

Tahun Akademik 2019 / 2020

Dosen Pengampu : Ns. Siti Nurjanah, M.Kep., Sp.Kep.J

Kelompok 1 :

Dewi Hoeriah ( 1911020063 )


Nova Oktaviya ( 1911020064 )
Kiki Maulina ( 1911020065 )
Dina Rachmawati A. ( 1911020066 )
Arina Zakiyah ( 1911020067 )
Aenun Uswatul H. ( 1911020068 )
Lia Nur Azizah ( 1911020069 )
AnisaTri Wulandari ( 1911020070 )
Bimo Ambar K. ( 1911020071 )
Siti Syarifatunisa ( 1911020073 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan berkat limpahan rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konseptual Keperawatan Dorothy E. Jhonson” yang
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan.

Terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat


Ibu Ns. Siti Nurjanah, M.Kep., Sp.Kep.J. selaku dosen pengampu mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan program studi S1 keperawatan fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, serta kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Dengan penulisan makalah ini, kami berharap dapat memberikan manfaat


kepada para pembaca dan menambah wawasan pembaca mengenai teori dan
model konsep keperawatan yang diungkapkan oleh Virginia Henderson. Terlepas
dari itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Purwokerto, November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

ABSTRAK.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Makalah....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Biografi Dorothy E. Jhonson................................................................


B. Pandangan Jhonson Mengenai Konsep dan Teori Keperawatan........
C. Konsep Utama dan Definisi-Definisi teori Dorothy E. Jhonson.........
D. Asumsi- Asumsi dalam Teori Dorothy E. Jhonson.............................
E. Aplikasi Model Konseptual Dorothy E. Jhonson................................
F. Kekuatan dan Kelemahan teori Dorothy E. Jhonson...........................

BAB III KESIMPULAN.................................................................................

BAB IV KRITIK DAN SARAN.....................................................................


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

ABSTRAK

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat . model konsep
keperawatan , mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah
model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan
dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori
keperawatan?
2. Bagaimana konsep utama dan definisi-definisi teori Dorothy E. Jhonson?
3. Bagaimana asumsi-asumsi teori Dorothy E. Jhonson?
4. Bagaimana aplikasi model konseptual keperawatan menurut
Dorothy E. Jhonson?
5. Apa sajakah kekuatan dan kelemahan teori Dorothy E. Jhonson?

C. Tujuan Makalah

1
1. Mengetahui pandangan Dorothy E. Jhonson mengenai konsep dan teori
keperawatan.
2. Mengetahui konsep utama dan definisi-definisi teori Dorothy E. Jhonso.
3. Mengetahui asumsi-asumsi teori Dorothy E. Jhonson.
4. Mengetahui aplikasi model konseptual keperawatan menurut
Dorothy E. Jhonson.
5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan teori Dorothy E. Jhonson.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothy E. Jhonson

Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di


Savannah, Georgia. Pada 1933 Johnson memperoleh gelar A.A. dari Armstrong
Junior College di Savannah, Georgia. Pada tahun 1949-1978 Johnson menjadi
instruktur dan asistenprofesor dalam perawat kesehatan anak-anak (pediatric
nursing) di Vanderbilt University School of Nursing. Pada tahun 1955-1956
Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah
kesehatan Kristen bidang Keperawatan di Vellore, India Selatan.

B. Pandangan Dorothy E. Jhonson Mengenai Konsep dan Teori Keperawatan

2
Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni
tujuan tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau
mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada
pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Jhonson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi,
sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya. Ia menyandarkan sepenuhnya
pada toeri sistem-sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A.Rapoport,
R. Chin dan W.Buckley. Dalam tulisanya, Jhonson mengkonseptualkan manusia
sebagai system perilaku diman fungsi adalah observasi perilaku adalah teori
sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang
terdiri dari bagian biologi da penyakit adalah hasil gangguan system biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis
bahwa perawat merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada
pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin
ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi.

C. Konsep Utama dan Definisi-Definisi teori Dorothy E. Jhonson


Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan
kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan
masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah
kesehatan yang lainnya.
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan ‘’behavioral sistem
theory’’. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran
aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai
signifikansi adaptif utama. Tahun 1968, Johnson menyatakan , ” A system is a
whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s part.” (system
merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar
bagian-bagiannya).
Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi,
interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia

3
berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan
adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

1. Sistem Perilaku (Behavioral System) dalam Teori Dorothy


E. Jhonson
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi
dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek,
peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan
dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil
pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem
biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

2. Subsistem dalam Teori Dorothy E. Jhonson


Suatu subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan
berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau
lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh
Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated).
a. Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian
prestasi melalui ketrampilan yang kreatif, subsistem achievement berusaha
memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek
pribadi atau lingkungan. Cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan
intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan sosial.
b. Subsistem Perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan
lingkungan yang adekuat. Subsistem attacement-afiliative mungkin
merupakan yang paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan
untuk semua organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu memberikan
kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya
adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan
ikatan social yang kuat.

4
c. Subsistem Penyerangan (agresi), adalah perlindungan (protection) dan
pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli
ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran
perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi
memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun,
masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode
perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan
dilindungi.
d. Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam
mengadaptasikan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan
perilaku yang memerlukan respon pengasuhan. Konsukuensinya adalah
bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik.
e. Subsistem Eliminasi, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-
zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
f. Subsistem Ingesti, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan.
g. Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai.
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan
kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan
mating, system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis
kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku
berdasar prinsip jenis kelamin.

D. Asumsi-Asumsi dari Teori Dorothy E. Jhonson

1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan
eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam
kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau
dengan penyediaan sumberdaya. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada
wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/
pengobatan.
2. Orang (person)

5
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia
membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah
sistem dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan
dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar
biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses
biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami
dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan
social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja
kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan
mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam
persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya
kesehatan.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan
dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi
tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan
lingkungan-nya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan
dengan perilaku-perilaku yang baik.

E. Aplikasi Model Konseptual Keperawatan Dorothy E. Jhonson


1. Pengkajian
Pengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang
langsung berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien.
Misalnya teori Henderson, klien dipandang memiliki 14 kebutuhan dasar,
maka data yang dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.
2. Diagnosa
Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis
sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model
keperawatan yang digunakan.
3. Perencanaan

6
Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan
model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola
intervensi dari model konseptualyang digunakan.
4. Implementasi
Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah yang
bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan
menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung
mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak
menunjukkan pada perawat bagaimana menerapkan rencana itu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut tetang bagaimana klien
beradaptasi dan bereaksi, apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan, dan
bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

F. Kekuatan dan Kelemahan Teori Dorothy E. Jhonson


a. Kekuatan
- Memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutan dengan
perilaku klien tertentu.
- Model perilaku Johnson dapat digeneralisasikan di seluruh jangka hidup
dan lintas budaya
b. Kelemahan
- Jhonson tidak jelas saling berhubungan konsep nya subsistem. Kurangnya
definisi yang jelas untuk hubungan timbal balik antara dan antara
subsistem membuat sulit untuk melihat seluruh sistem perilaku sebagai
suatu entitas.
- Kurangnya keterkaitan yang jelas antara konsep menciptakan kesulitan
dalam mengikuti logika kerja Johnson.

BAB III
KESIMPULAN

Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk


membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari
dua system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk
7
masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik,
mental, emosi dan sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan
harapan dapat memelihara kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah
yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu
yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat,
mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.

BAB IV
KRITIK DAN SARAN

Diharapkan kepada para dosen untuk lebih membimbing calon-calon


perawat yang akan ikut serta dalam dunia pelayanan kesehatan. Dan bagi setiap
perawat mampu membuka lebih luas lagi akan betapa pentingnya mendalami arti
dari profesi keperawatan dan betapa pentingnya memahami orang lain melalui
kepedulian kita dalam melayani dengan setulus hati.
Kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori konseptual
keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson yang telah diuraikan dalam makalah

8
ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga
sangat penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai