Anda di halaman 1dari 33

PERCOBAAN 1

GERAK LURUS

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Praktikum Fisika Dasar 1

Yang dibina oleh Bapak Dr. Nasikhudin, S.Pd, M.Sc

Oleh:

Dewi Fajar Larasati

190321624030

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

OKTOBER 2019
PERCOBAAN GERAK LURUS

I. TUJUAN
Tujuan melakakukan praktikum gerak lurus adalah agar mahasiswa mampu
menggunakan set percobaan berupa ticker timer dengan benar dan mampu
memahami konsep satuan waktu dalam gerak melalui ticker timer, mampu
mentransformasikan titik titik yang terbentuk oleh ticker timer kedalam bentuk
data besaran jarak, waktu, kecepatan dan percepatan, mampu membuat grafik
hubungan antara jarak dan waktu, mampu membuat grafik hubungan jarak dan
kuadrat waktu dan menurunkan rumus eksperimen dan membandingkan
dengan rumus matematis yang yang sudah dipelajari (teori), mampu membuat
grafik hubungan antara kelajuan dan waktu dan menurunkan rumus
eksperimen dan membandingkan dengan rumus matematis yang yang sudah
dipelajari (teori), mampu membuat grafik hubungan antara percepatan dan
waktu dan menurunkan rumus eksperimen dan membandingkan dengan rumus
matematis yang yang sudah dipelajari (teori), mampu memahami konsep
percepatan tetap pada gerak lurus berubah beraturan, serta mahasiswa mampu
menerapkan teori ralat rambat dalam menyelesaikan hassil ukur berdasarkan
grafik.

II. LATAR BELAKANG


Benda dikatakan bergerak apabila benda tersebut mengalami perubahan
kedudukan pada suatu titk acuan. Gerak lurus berarti benda bergerak dengan
melalui lintasan lurus. Gerak lurus dapat dibagi menjadi dua yaitu GLB dan
GLBB.GLB merupakan singkatan dari gerak lurus beraturan. Benda yang
bergerak dengan GLB akan memiliki kecepatan yang selalu konstan dan
memiliki percepatan yang selalu bernilai nol. karena percepatan yang dialami
benda sama dengan nol, maka benda tidak mengalami percepatan maupun
perlambatan. Sedangkan GLBB adalah singkatan dari gerak lurus berubah
beraturan. Pada GLBB, kecepatan benda memiliki perubahan sehingga benda
bergerak memiliki percepatan. Percepatan yang dialami oleh benda dapat
berupa percepatan atau perlambatan.Apabila kecepatan pada benda searah
dengan percepatan benda maka bend atersebut mengalami percepatan, begitu
juga sebaliknya, apabila kecepatan berbalik arah dengan percepatannya maka
benda tersebut mengalami perlambatan.
Pada GLB, lintasan yang dilalui berupa lintsan lurus dan memiliki kecepatn
konstan dan percepatan sebesar nol. Dalam hal ini, perpindahan yang dialami
besarnya sama dengan jarak yang ditempuh benda serta kecepatan yang
dialami benda akan sama dengan kelajuannya. Dapat dirumuskan sebagai :
𝑠
𝑠 = 𝑣. 𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣 =
𝑡
Dengan : 𝑠 =jarak yang ditempuh benda (𝑚)
𝑣 =kecepatan (𝑚/𝑠)
𝑡 =waktu tempuh (𝑠)
Pada GLBB, lintasan yang dilalui benda berupa lintasan lurus namun
memiliki kecepatan yang berubah dan memiliki percepatan. Percepatan yang
dialami benda dapat bernilai positif dan negatif. Pada GLBB terdapat rumus
rumus sebagai berikut:
1
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 ∆𝑡 + 𝑎 (𝑡 − 𝑡0 )
2
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 (𝑡 − 𝑡0 )
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 = 2𝑎. 𝑠
Berdasarkan rumus diatas dapat dillihat baha kecepatan merupakan hasil
turunan dari posisi benda terhadap waktu tempuh. Percepatan diperoleh dari
hasil turunan kecepatan terhadap waktu tempuh. Sedangkan perpindahan yang
dialami oleh benda besarnya sama dengan perubahan posisi benda dari awal
ke posisi akhir benda.
Pada praktikum gerak lurus, ralat yang digunakan untuk memperkecil
kesalahan adalah ralat kuadrat terkecil selisih antara nilai nilai lain terhadap
nilai tersebut saat setelah dikuadratkan bernilai sekecil kecilnya dan ralat
grafik untuk mengurangi kesalahan pada grafik.

III. ALAT DAN BAHAN


Gambar 1

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum gerak lurus adalah
precision metal rail sebagai lintasan lurus untuk trolley, trolley sebagai objek
gerak yang bergerak diatas precision metal rail, katrol sebagai bantalan yang
menghubungkan benang ringan/tali dengan beban yang digantungkan, ticker
timer sebagai pemberi jejak gerakan trolley selama trolley bergerak diatas
precision metal rail, pita kertas sebagai tempat atau media ticker timer untuk
memberikan jejak gerakan yang dialami trolley, tali/ benang ringan sebagai
penghubung antara trolley dengan beban yang menggantung,mistar untuk
mengukur jarak antara titik titik yang terlihat dalam pita kertas yang telah
diberi jejak gerakan oleh ticker timer,beban sebagai pemicu gerakan pada
trolley agar beban dapat bergerak dengan dipercepat,kabel penghubung
sebagai penghubung antara stop kontak dengan blower, blower untuk
mengurangi gaya gesek pada saat trolley bergerak dan power supply sebagai
sumber energi listrik bagi ticker timer agar ticker timer dapat merekam jejak
gerakan trolley.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Gambar 2

Prosedur yang harus dilakukan dalam praktikum gerak lurus yaitu


menyusun set percobaan seperti pada gambar 2 ,mengatur kedudukan trolley
dan kertas pita dengan baik agar gaya gesek yang ditumbulkan saat trolley
bergerak menjadi sekecil kecilnya, memasang pita kertas pada bagian belakang
trolley dan memasukkannya kedalam celah ticker timer (berada di bawah
kertas karbon agar titik titik yang dihasilkan ticker timer terbaca dengan jelas),
menghubungkan beban dengan trolley, menghidupkan blower dan ticker timer,
melepaskan trolley sehingga trolley bergerak dan timbul jejak titik titik pada
pita kertas, kemdian mengukur jarak titik titik pada pita kertas dan mencatat
hasilnya pada tabel data pengamatan.

V. DATA PENGAMATAN

Titik – Titik S (𝑐𝑚) Titik – Titik v (𝑐𝑚) Titik – Titik a(𝑐𝑚)


0−5 1,10 0−5 1,1 (5 − 10) – (0 − 5) 2
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 10 4,20 0 − 10 3,1 (10 − 15) – (5 − 10) 2
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 15 9,30 0 − 15 5,1 (15 − 20) – (10 − 15) 1,8
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 20 16,2 0 − 20 6,9 (20 − 25) – (15 − 20) 1,7
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 25 24,8 0 − 25 8,6 (25 − 30) – (20 − 25) 2
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 30 35,4 0 − 30 10,6 (30 − 35) – (25 − 30) 1,1
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 35 47,1 0 − 35 11,7 (35 − 40) – (30 − 35) 1,9
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 40 60,7 0 − 40 13,6 (40 − 35) – (30 − 35) 1,7
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 45 76 0 − 45 15,3 (45 − 50) – (40 − 45) 1,2
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 50 90,1 0 − 50 14,1 (50 − 55) – (45 − 50) 1,1
± 0,05 ± 0,05 ± 0,05
0 − 55 103,1 50 − 55 13
± 0,05 ± 0,05

Nst penggaris = 0,1 𝑐𝑚 = 1 𝑥 10−3 𝑚


Massa beban = 25 𝑔𝑟𝑎𝑚  mengukur menggunakan neraca 4 lengan
dengan
Nst neraca 4 lengan = 1 𝑥 10−4 𝑔𝑟𝑎𝑚
fpln = 50 𝐻𝑧

perhitungan waktu
𝑛
menghitung waktu dengan menggunakann rumus t= 𝑓
5 30
𝑥0−5 = 50 = 0,1 s 𝑥0−30 = 50 = 0,6 s

10 35
𝑥0−10 = 50 = 0,2 s 𝑥0−35 = 50 = 0,7 s

15 40
𝑥0−15 = 50 = 0,3 s 𝑥0−40 = 50 = 0,8 s

20 45
𝑥0−20 = = 0,4 s 𝑥0−45 = = 0,9 s
50 50

25 50
𝑥0−25 = 50 = 0,5 s 𝑥0−50 = 50 = 1 s
VI. ANALISIS DATA
Metode analisis
Metode kuadrat terkecil

(∑𝑥)(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝐶=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑚=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σx𝑦)(Σ𝑦)+𝑛((Σ𝑥𝑦)2


Sy = √𝑛−2 [Σ𝑦 2 − ]
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

(Σ𝑥 2 )
Sc = 𝑠𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

𝑛
Sm = 𝑆𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

Ralat relatif c :

𝑆𝑐
Rc = 𝑥 100%
𝑐

Ralat relatif m:

𝑆𝑚
Rm = 𝑥 100%
𝑚

⃗ dan 𝒕
Tabel hubungan antara 𝒔
Dari rumus berikut ini kita bisa menentukan hubungan antara s dengan t.
𝑠 = 𝑠 + 𝑣.t y = c +mx
Keterangan:
𝑠=y 𝑣 = m = ( gradien grafik)
𝑡=x 𝑠0 = c
𝑵𝒐 𝒙 (𝒔) 𝒚 (𝒄𝒎) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 𝒙𝒚
1. 0,1 1,1 0,01 1,21 0,11
2. 0,2 4,2 0,04 17,64 0,84
3. 0,3 9,3 0,09 86,49 2,79
4. 0,4 16,2 0,16 262,44 6,48
5. 0,5 24,8 0,25 615,04 12,4
6. 0,6 35,4 0,36 1253,16 21,24
7. 0,7 47,1 0,49 2218,41 32,97
8. 0,8 60,7 0,64 3684,49 48,56
9. 0,9 76 0,81 5776 68,4
10. 1 90,1 1 8118,01 90,1
∑𝑛 5,5 364,9 3,85 22032,89 283,89
∑𝑛2 30,25 133152,01 14,8225 485448241,75 80593,5321

(∑𝑥)(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝐶=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

(5,5)(3,85) − (5,5)(283,89)
𝐶=
10 (3,85) − (30,25)

21,175 − 1561,395
𝐶=
38,5 − 30,25

−1540,22
𝐶=
8,25

𝐶 = 186,693333 cm (hasil selalu positif)

𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑚=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

10 (283,89) − (5,5)(364,9)
𝑚=
10 (3,85) − (30,25)

2838,9 − 2006,95
𝑚=
38,5 − 30,25

831,95
𝑚=
8,25

𝑚 = 100,842 𝑐m/s
1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σx𝑦)(Σ𝑦)+𝑛((Σ𝑥𝑦)2
Sy = √𝑛−2 [Σ𝑦 2 − ]
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 512635,2385−1139506,071+805935,321)
Sy = √8 [22032,89 − ]
8,25

1 179064,4885
Sy = √8 [22032,89 − ]
8,25

Sy = √ 41,012939375
Sy = 6,4041345532

(Σ𝑥 2 )
Sc = 𝑠𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

3,85
Sc = 6,4041345532 √10(3,85)−30,25

Sc = 6,4041345532 √0,4666666667
Sc = 4,374856759

𝑛
Sm = 𝑆𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

10
Sm =.6,4041345532 √10(3,85)−(30,25)

10
Sm = 6,4041345532√8,25

Sm = 7,0507200899

Ralat relatif c :

𝑆𝑐 4,374856759
Rc = 𝑥 100% = 𝑥 100% =2,34 % 3 AP
𝑐 186,693333

Ralat relatif m:

𝑆𝑚 7,0507200899
Rm = 𝑥 100% = 𝑥 100% =6,99 % 3 AP
𝑚 100,842

Jadi c = (186 ± 4,37) cm dengan ralat 2,34 % (3AP)

m = (100 ± 7,05) cm/s dengan ralat 6,99 % (3 AP)


dari hasil perhitungan diats didapatkan persamaan gari sebagai
berikut:

y= 100,842x + 186,69333

grafik hubungan s dengan t yaitu:

100
y = 0.7837x2 + 1.4634x - 1.7317
80 y = 10.084x - 18.973

60
S(cm)

40

20

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

-20
t (s)

No S (cm) t (s)
1. 1.1 0,1
2. 4,2 0,2
3. 9,3 0,3
4. 16,2 0,4
5. 24,8 0,5
6. 35,4 0,6
7. 47,1 0,7
8. 60,7 0,8
9. 76 0,9
10. 90,1 1

0,2−0,1 0,1
X= = = 0,01
10 10
10−5 5
Y= = 10 = 0,5
10

∆y0 15 𝑥 0,5
m0 = ∆x0 = 9 𝑥 0,01 = 83,333
∆y1 11 x 0,5
m1 =∆x1 = 7 x 0,01 = 78,571428571
∆y2 15 𝑥 0,5
m2=∆x2 = 7 x 0,01 = 107,14285714

∆m1 = │m0 – m1│= │83,333 – 78,571428571 │ = 4,761904762


∆m2 = │m0 – m2│= │83,333 – 107,14285714│ = 23,80952381

∆m1+∆m2 4,761904762+23,80952381
∆m = = = 14,28571428
2 2
∆m 14,28571428
Ralat relatif m = m0 x 100% = x 100 % = 17% 2 AP
83,333

Jadi nilai m berdasarkan ralat grafik adalah ( 83,333 ± 14 ) cm/s


dengan ralat 17% 2 AP

⃗ dengan 𝒕𝟐
Tabel hubungan antara 𝒔
Dari rumus berikut ini kita bisa menentukan hubungan antara s dengan t2.
𝑠 = 𝑣0. t + ½𝑎.t2 y = c +mx
Keterangan:
𝑠=y 𝑣0.t = c
½𝑎= m 𝑡2 = x
No x (𝒔𝟐 ) y (cm) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 Xy
1. 0,01 1,1 0,0001 1,21 0,011
2. 0,04 4,2 0,0016 17,64 0,168
3. 0,09 9,3 0,0081 86,49 0,837
4. 0,16 16,2 0,0256 262,44 2,592
5. 0,25 24,8 0,0625 615,04 6,2
6. 0,36 35,4 0,1296 1253,16 12,744
7. 0,49 47,1 0,2401 2218,41 23,079
8. 0,64 60,7 0,4096 3684,49 38,848
9. 0,81 76 0,6561 5776 61,56
10. 1 90,1 1 8118,01 90,1
∑n 3,85 364,9 2,5333 22032,89 236,139
∑𝑛2 14,8225 133152,01 6,41760889 485448241,75 55761,627321

(∑𝑥)(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝐶=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

(3,85)(2,5333) − (3,85)(236,139)
𝐶=
10 (2,5333) − (14,8225)

9,753205 − 909,13515
𝐶=
25,333 − 14,8225

−899,381945
𝐶=
10,5105

𝐶 = 85,56985348 cm (hasil selalu positif)

𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑚=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

10 (236,139) − (3,85)(364,9)
𝑚=
10 (2,5333) − (14,8225)

2361,39 − 1404,865
𝑚=
25,333 − 14,8225

956,525
𝑚=
10,5105

𝑚 = 91,006612345 𝑐m/s

1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σx𝑦)(Σ𝑦)+𝑛((Σ𝑥𝑦)2


Sy = √𝑛−2 [Σ𝑦 2 − ]
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 337313,98693−663486,83247+557616,27321
Sy = √10−2 [22032,89 − ]
10,5105

1 231443,42767
Sy = √ [22032,89 − ]
8 10,5105

1
Sy = √8 [22032,89 − 22020,210996]
Sy = √1,5848755
Sy = 1,258918385

(Σ𝑥 2 )
Sc = 𝑠𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

2,5333
Sc = 1,258918385√10.2,5333−14,8225

Sc = 1,258918385√0,241025641
Sc = 1,258918385 .0,490943623
Sc = 0,3034316107

𝑛
Sm = 𝑆𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

10
Sm = 1,258918385√
10.2,5333−14,8225

10
Sm = 1,258918385 √10,5105

Sm = 1,2279647149

Ralat relatif c :

𝑆𝑐 0,3034316107
Rc = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 0,354 % 4 AP
𝑐 85,56985348

Ralat relatif m:

𝑆𝑚 1,2279647149
Rm = 𝑥 100% = 91,006612345 𝑥 100% = 1,34%
𝑚

Jadi c = ( 85,56985348 ± 0,303) cm dengan ralat0,354 % 4 AP

m = ( 91,006612345 ± 1,22 ) cm/s2 dengan ralat 1,34 % 3 AP

dari hasil perhitungan diats didapatkan persamaan gari sebagai


berikut:

y= 91,006612345 x + 85,56985348

grafik hubungan s dengan t2 yaitu:


100
90 y = 91.007x + 1.4525
80
70
60

s (cm)
50
40
30
20
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
t2 (s2)

No s (cm) t2 (s2)
1. 1,1 0,01
2. 4,2 0,04
3. 9,3 0,09
4. 16,2 0,16
5. 24,8 0,25
6. 35,4 0,36
7. 47,1 0,49
8. 60,7 0,64
9. 76 0,81
10. 90,1 1

0,2−0,1 0,1
X= = = 0,01
10 10

10−5 5
Y= = 10 = 0,5
10

∆y0 18 x 0,5
m0 = ∆x0 = 11 x 0,01 =81,818181818
∆y1 26 x 0,5
m1 =∆x1 = 10 x 0,01 = 130
∆y2 12 𝑥 0,5
m2=∆x2 = 18 x 0,01 = 33,33333333

∆m1 = │m0 – m1│= │ 81,818181818 – 130│ = 48,18181818


∆m2 = │m0 – m2│= │ 81,818181818 – 33,3333333│ =
48,484848485

∆m1+∆m2 48,18181818+48,484848485
∆m = = = 48,33333333
2 2
∆m 48,33333333
Ralat relatif m = m0 x 100% = 81,818181818 x 100 % = 59% ( 2 AP)

Jadi nilai m berdasarkan ralat grafik adalah (81,818181818 ± 48)


cm/𝑠 2 dengan ralat 59% ( 2 AP )

⃗ dengan t
Tabel hubungan antara 𝒗
Dari rumus berikut ini kita bisa menentukan hubungan antara 𝑣 dengan t.
𝑣t = 𝑣0 + 𝑎.t y = c +mx
Keterangan:
𝑣t = y 𝑣0 = c
𝑎= m 𝑡=x
No x (s) y (cm/s) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 xy
1. 0,1 1,1 0,01 1,21 0,11
2. 0,2 3,1 0,04 9,61 0,62
3. 0,3 5,1 0,09 26,01 1,53
4. 0,4 6,9 0,16 47,61 2,76
5. 0,5 8,6 0,25 73,96 4,3
6. 0,6 10,6 0,36 112,36 6,36
7. 0,7 11,7 0,49 136,89 8,19
8. 0,8 13,6 0,64 184,96 10,88
9. 0,9 15,3 0,81 234,09 13,77
10. 1 14,1 1 198,81 14,1
∑n 5,5 90,1 3,85 1025,51 62,62
∑𝑛2 30,25 8118,01 14,8225 1051670,7601 3921,2644

(∑𝑥)(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝐶=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2
(5,5)(3,85) − (5,5)(62,62)
𝐶=
10 (3,85) − (30,25)

21,175 − 344,41
𝐶=
38,5 − 30,25

−323,235
𝐶=
8,25

𝐶 = 39,18 cm (hasil selalu positif)

𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑚=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

10 (62,62) − (5,5)(90,1)
𝑚=
10 (3,85) − (30,25)

626,6 − 495,55
𝑚=
38,5 − 30,25

130,65
𝑚=
8,25

𝑚 = 15,836363636 𝑐m/𝑠 2

1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σx𝑦)(Σ𝑦)+𝑛((Σ𝑥𝑦)2


Sy = √𝑛−2 [Σ𝑦 2 − ]
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 31254,3385−62062,682+39212,644
Sy = √10−2 [1025,51 − ]
8,25

1
Sy = √8 [1025,51 − 1018,7030909]

Sy = √0,8508636375
Sy = 0,9224227

(Σ𝑥 2 )
Sc = 𝑠𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

3,85
Sc =0,9224227 . √10.3,85−30,25
Sc = 0,9224227. √0,466666667
Sc = . 0,9224227. 0,6831300511
Sc = 0,6301346662

𝑛
Sm = 𝑆𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

10
Sm = 0,9224227√10.3,85−30,25

10
Sm = 0,9224227. √8,25

Sm =1,0155539688

Ralat relatif c :

𝑆𝑐 0,6301346662
Rc = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 1,60% 3 AP
𝑐 39,18

Ralat relatif m:

𝑆𝑚 1,0155539688
Rm = 𝑥 100% = 15,836363636 𝑥 100% =6,41 % 3 AP
𝑚

Jadi c = (39,18 ±0,63 )cm dengan ralat 1,60 %

m = (15,83636363 ± 1,01) cm/s dengan ralat 6,41% 3 AP

dari hasil perhitungan diats didapatkan persamaan gari sebagai


berikut:

y= 15,836363636x + 39,18

grafik hubungan v dengan t yaitu:


18
16 y = 1.5836x + 0.3
14
12

v (cm/S)
10
8
6
4
2
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
t (s)

No v (cm/s) t (s)
1. 1,1 0,1
2. 3,1 0,2
3. 5,1 0,3
4. 6,9 0,4
5. 8,6 0,5
6. 10,6 0,6
7. 11,7 0,7
8. 13,6 0,8
9. 15,3 0,9
10. 14,1 1

0,2−0,1 0,1
X= = = 0,01
10 10

2−1 1
Y= = 10 = 0,1
10

∆y0 11 x 0,1
m0 = ∆x0 = 8 x 0,01 = 13,75
∆y1 17 𝑥 0,1
m1 =∆x1 = 10 𝑥 0,01 = 17
∆y2 14 𝑥 0,1
m2=∆x2 = 12 x 0,01 = 11 667

∆m1 = │m0 – m1│= │13,75 – 17│ = 3,25


∆m2 = │m0 – m2│= │13,75 – 11,667│ = 2,083

∆m1+∆m2 3,25+2,083
∆m = = = 2,6665
2 2
∆m 2,6665
Ralat relatif m = m0 x 100% = x 100 % = 19%
13,75

Jadi nilai m berdasarkan ralat grafik adalah (13,75 ± 2,6) cm/𝑠 2 dengan
ralat 19% 2 AP

Hubungan antara 𝐚⃗ dengan t


Dari rumus berikut ini kita bisa menentukan hubungan antara 𝑎 dengan t.
𝑎t = 𝑎0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎t = y dan 𝑎0 = c dan x=t
y = c +mx m harus = 0 untuk dapat terbukti , bahwa 𝑎t = 𝑎0

No x (s) y (cm/𝒔𝟐 ) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 Xy
1 0,1 2 0,01 4 0,2
2 0,2 2 0,04 4 0,4
3 0,3 1,8 0,09 3,24 0,54
4 0,4 1,7 0,16 2,89 0,68
5 0,5 2 0,25 4 1
6 0,6 1,1 0,36 1,21 0,66
7 0,7 1,9 0,49 3,61 1,33
8 0,8 1,7 0,64 2,89 1,36
9 0,9 1,2 0,81 1,44 1,08
10 1 1,1 1 1,21 1,1
∑n 5,5 16,5 3,85 28,49 8,35
∑𝑛2 30,25 272,25 14,8225 811,6801 69,7225

(∑𝑥)(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝐶=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

(5,5)(3,85) − (5,5)(8,35)
𝐶=
10 (3,85) − (30,25)
21,175 − 45,925
𝐶=
38,5 − 30,25

−24,75
𝐶=
8,25

𝐶 = 3 m/𝑠 2

𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑚=
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2

10 (8,35) − (5,5)(16,5)
𝑚=
10 (3,85) − (30,25)

83,5 − 90,75
𝑚=
38,5 − 30,25

7,25
𝑚=− (ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
8,25

𝑚 = 0,878787879 m/𝑠 3

1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σx𝑦)(Σ𝑦)+𝑛((Σ𝑥𝑦)2


Sy = √𝑛−2 [Σ𝑦 2 − ]
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 1048,1625−1515,525+697,225
Sy = √10−2 [28,49 − ]
8,25

1
Sy = √8 [28,49 − 27,862121212]

Sy = √ 0,078484848485
Sy = 0,2801514742

(Σ𝑥 2 )
Sc = 𝑠𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

3,85
Sc = 0,2801514742 . √
10.3,85−30,25

Sc = 0,2801514742 . √0,466666667
Sc = 0,2801514742. 0,6831300511
Sc = 0,1913798909

𝑛
Sm = 𝑆𝑦. √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

10
Sm =0,2801514742. √10.3,85−30,25

10
Sm = 0,2801514742 . √8,25

Sm = 0,3084366218

Ralat relatif c :

𝑆𝑐 0,1913798909
Rc = 𝑐
𝑥 100% = 3
𝑥 100% =6,37% 3AP

Jadi c = (3 ± 0,1913798909 ) cm dengan ralat 6,37% 3 AP

𝑆𝑚 0,3084366218
Rm = 𝑥 100% = 𝑥 100% =35 % 2 AP
𝑚 0,878787879

Jadi m = (0,878787879 ± 0,3 ) cm dengan ralat 35 % 2 AP

karena nilai m ≠ 0 maka a tidak konstan sehingga tidak ⃗⃗⃗⃗


𝒂𝒇 = ⃗⃗⃗
𝒂𝒊

dari hasil perhitungan diats didapatkan persamaan gari sebagai berikut:

y= 0,878x + 3
grafik hubungan a dengan t yaitu:
2.5

a (cm/𝑠^2) 1.5
y = -0.0879x + 2.1333
1

0.5

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
t(s)

No t a (cm/𝑠 2 )
(s)
1. 0,1 2
2. 0,2 2
3. 0,3 1,8
4. 0,4 1,7
5. 0,5 2
6. 0,6 1,1
7. 0,7 1,9
8. 0,8 1,7
9. 0,9 1,2
10. 1 1,1

∆y0 1
m0 = ∆x0 = 5 = 0,2
∆y1 1
m1 =∆x1 = 50 = 0,02
∆y2 2
m2=∆x2 = 7 = 0,230

∆m1 = │m0 – m1│= │0,2 – 0,02│ = 0,18


∆m2 = │m0 – m2│= │0,2 – 0,230│ = 0,03
∆m1+∆m2 0,18+0,03
∆m = = = 0,105
2 2
∆m 0,105
Ralat relatif m = m0 x 100% = x 100 % = 52%
0,2

Jadi nilai m berdasarkan ralat grafik adalah (0,2 ± 0,105) cm/𝑠 2 dengan ralat
52%

VII. PEMBAHASAN
Benda dikatakan bergerak apabila benda tersebut mengalami perubahan
kedudukan pada suatu titk acuan. Gerak lurus berarti benda bergerak dengan
melalui lintasan lurus. Dalam percobaan ini Ticker timer digunakan untuk
memberikan jejak pergerakan trolley yang berupa titik-titik pada pita kertas
kemudian dimasukkan kedalam data pengamatan. Data pengamatan tersebut
kita transformasikan dalam besaran jarak, kecepatan, percepatan dan waktu.
Dalam percobaan ini kita dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu,
jarak dan kuadrat waktu, kecepatan dengan waktu serta percepatan dan waktu.
Dalam hubungan antara 𝑠⃗⃗ dengan t.diperoleh persamaan y = 100,842x +
186,69333. Berdasarkan ralat kuadrat terkecil didapatkan nilai m = 100,842
cm/s tepatnya m = (100,842 ± 7,05) cm/s dengan ralat 6,99 % 3 AP.Sedangkan
berdasarkan ralat grafik m = 83,333cm/s tepatnya ( 83,333 ± 14 ) cm/s dengan
ralat 17% 2 AP
Dalam hubungan antara 𝑠⃗⃗ dengan 𝑡 2 .diperoleh persamaan y=
91,006612345 x + 85,56985348. Berdasarkan ralat kuadrat terkecil
didapatkan nilai m = 91,006612345 cm/ s2 tepatnya m = (91,006612345 ± 1,22
) cm/s2 dengan ralat 1,34 % 3 AP.Sedangkan berdasarkan ralat grafik m =
81,8181818 cm/ s2 tepatnya (81,818181818 ± 48) cm/𝑠 2 dengan ralat 59% ( 2
AP )
Dalam hubungan antara ⃗
𝒗 dengan 𝑡.diperoleh persamaan y=
15,836363636x + 39,18 . Berdasarkan ralat kuadrat terkecil didapatkan nilai
m = 15,83636363 m/s tepatnya m = (15,83636363 ± 1,01) cm/s dengan ralat
6,41% 3 AP.Sedangkan berdasarkan ralat grafik m = 13,75 cm/s tepatnya
(13,75 ± 2,6) cm/𝑠 2 dengan ralat 19% 2 AP
Dalam hubungan antara ⃗𝒂 dengan 𝑡.diperoleh persamaan y= 0,878x + 3 .
Berdasarkan ralat kuadrat terkecil didapatkan nilai m =0,878787879 cm/s
tepatnya (0,878787879 ± 0,3 ) cm/s dengan ralat 35 % 2 AP .Sedangkan
berdasarkan ralat grafik m =2 cm/s tepatnya (2 ±1,05) cm/s dengan ralat 52 %
⃗ dengan 𝑡, nilai m ≠0. Karena nilai m
( 2 AP). Pada grafik hubungan antara 𝒂
≠ 0 maka 𝑎 tidak konstan sehingga tidak terbukti bahwa ⃗⃗⃗
𝑎𝑡 = ⃗⃗⃗⃗
𝑎0 .
ralat grafik 𝑆 – t
𝑠0 + 𝑣t  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥
𝑠 = ⃗⃗⃗
ralat grafik 𝑣 – t
𝑣0 + 𝑎t  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥
𝑣𝑡 = ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
ralat grafik 𝑆 – 𝑡 2
1 1
𝑣0 𝑡 + 2 𝑎 𝑡 2  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥 2 𝑎 = 𝑚  𝑎 = 2𝑚
𝑆 = ⃗⃗⃗⃗

Secara matematis
1
𝑓(𝑡) = ⃗⃗⃗ 𝑣0 𝑡 + 𝑎 𝑡 2 ,
𝑆0 + ⃗⃗⃗⃗
2
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑡 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑓 ′ (𝑡) = ⃗⃗⃗⃗
𝑣0 + 𝑎𝑡,
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑖
𝑓 ′′ (𝑡) = 𝑎
Sehingga dengan mensubtitusi data terhadap rumus diatas akan diperoleh
jarak, kecepatan sekaligus percepatan benda
Berdasarkan teori ralat yang digunakan berupa ralat kuatdrat terkecil dan
grafik, diperoleh hasil yang berbeda. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh
beberapa yaitu, terdapat faktor luar yang nilainya tidak terhitung, seperti gaya
gesek pita kertas dengan lintasannya. Karena adanya gaya gesek maka gerakan
trolley akan terhambat.

Pada praktikum ini, kelompok kami dapat dapat menyusun dan


menggunakan set percobaan dengan benar berupa ticker timer, membuat
grafik hubungan jarak dan waktu, jarak dan kuadrat waktu, kecepatan dan
waktu serta percepatan dan waktu. Selain itu, kelompok kami juga dapat
menggunakan teori ralat dengan benar untuk memperkecil kesalahan
VIII. KESIMPULAN
Benda dikatakan bergerak apabila benda tersebut mengalami perubahan
kedudukan pada suatu titk acuan. Gerak lurus berarti benda bergerak dengan
melalui lintasan lurus.pada praktikum gerak lurus, ralat yang digunakan untuk
memperkecil kesalahan adalah ralat rambat, ralat kuadrat kecil dan ralat grafik.
⃗ dengan 𝑡.diperoleh persamaan y= 0,878x + 3 .
Pada hubungan antara 𝒂
Berdasarkan ralat kuadrat terkecil didapatkan nilai m =0,878787879 cm/s
tepatnya (0,878787879 ± 0,3 ) cm/ s2 dengan ralat 35 % 2 AP .Sedangkan
berdasarkan ralat grafik m =0,2 cm/ s2 tepatnya (0,2 ±0,105) cm/ s2 dengan
⃗ dengan 𝑡, nilai m ≠0.
ralat 52 % ( 2 AP). Pada grafik hubungan antara 𝒂
Karena nilai m ≠ 0 maka 𝑎 tidak konstan sehingga tidak terbukti bahwa ⃗⃗⃗
𝑎𝑡 =
𝑎0 .
⃗⃗⃗⃗
Pada grafik hubungan antara 𝑆 – t dan 𝑆 – 𝑡 2 yang pada analisis data,gradien
dari garis 𝑆 – t menunjukkan 𝑣 dan gradien garis 𝑆 – 𝑡 2 menunjukkan 𝑎. Hal
ini sesuai dengan teori yang berlaku. Berdasarkan hubungan 𝑣 – t hasil nilai m
diperoleh melalui persamaan garis yang mana jika persamaan tersebut
diturunkan akan menghasilkan persamaan percepatan 𝑎 yang nilainya tidak
bergantung pada fungsi waktu. Hal ini juga sesuai dengan teori yang diajarkan.
Berdasarkan teori yang sudah diajarkan, nilai 𝑎 tidak bergantung pada waktu.
Namun di dalam analisis dihasilkan persamaan garis 𝑎= 0,8787 ±0,3 cm/ s2.
Dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut tidak sesuai dengan teori karena
masih ada variabel t .

ralat grafik 𝑆 – t
𝑠0 + 𝑣t  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥
𝑠 = ⃗⃗⃗
ralat grafik 𝑣 – t
𝑣0 + 𝑎t  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥
𝑣𝑡 = ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
ralat grafik 𝑆 – 𝑡 2
1 1
𝑣0 𝑡 + 2 𝑎 𝑡 2  𝑦 = 𝑐 + 𝑚𝑥 2 𝑎 = 𝑚  𝑎 = 2𝑚
𝑆 = ⃗⃗⃗⃗

Secara matematis
1
𝑓(𝑡) = ⃗⃗⃗ 𝑣0 𝑡 + 𝑎 𝑡 2 ,
𝑆0 + ⃗⃗⃗⃗
2
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑡 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑓 ′ (𝑡) = ⃗⃗⃗⃗
𝑣0 + 𝑎𝑡,
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑖
𝑓 ′′ (𝑡) = 𝑎 ,

Pada praktikum ini, kelompok kami dapat dapat menyusun dan


menggunakan set percobaan dengan benar berupa ticker timer, membuat
grafik hubungan jarak dan waktu, jarak dan kuadrat waktu, kecepatan dan
waktu serta percepatan dan waktu. Selain itu, kelompok kami juga dapat
menggunakan teori ralat dengan benar untuk memperkecil kesalahan.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2019 Modul Teori Ralat
dan Keselamatan Kerja, Malang, Universitas Negeri Malang
Serway, Raymond A., & Jewett, John W.. 2014. Physics for Scientists and
Engineers with Modern Physics, Ninth Edition. USA : Brooks/Cole.
Tim Praktikum Fisika Dasar 1, 2019 Modul Praktikum Fisika Dasar 1 ,
Malang, Universitas Negeri Malang

X. LAMPIRAN

Tugas

1. Apa percepatan (acceleration) itu? Jelaskan pengertiannya!


Jika pada saat 𝑡 = 𝑡0 dengan kecepatan benda 𝑣0 dan pada saat 𝑡kemudian
kecepatan menjadi 𝑣𝑡 , maka dengan mengacu jawaban pertanyaan 1, dapat
dituliskan hubungan :
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 (𝑡 − 𝑡0 ) ... persamaan 1
dengan 𝑎 = percepatan benda
Jawab : percepatan adalah perubahan kecepatan yang terjadi pada satuan
waktu tertentu
2. Buktikan / jabarkan cara memperoleh persamaan 1 diatas!
Jawab :
∆𝑣 𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎= =
∆𝑡 𝑡 − 𝑡0
𝑣𝑡 − 𝑣0 = 𝑎 (𝑡 − 𝑡0 )
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 (𝑡 − 𝑡0 )
3. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan (velocity) itu?
Jika pada saat 𝑡0 = 0, kedudukan benda di 𝑥0 dan pada saat 𝑡 benda di 𝑥𝑡 ,
maka dengan mengacu pada jawaban pertanyaan 3, dapat dituliskan
1
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 ∆𝑡 + 𝑎(𝑡 − 𝑡0 )2
2
Jawab : kecepatan adalah besaran vektor yang menjukkan besarnya
perpindahan terhadap waktu tempuh.
4. Buktikan persamaan 2 diatas !
Jawab :
Kecepatan pada saat t adalah
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
Perpindahan adalah kecepatan rata-rata dikali waktu
𝑠 = 𝑣̅ 𝑡
Kecepatan rata rata adalah
𝑣0 + 𝑣
𝑣̅ =
2
Diperoleh persamaan kecepatan rata-rata adalah
𝑣0 + 𝑣
𝑣̅ =
2
𝑣0 + 𝑣0 + 𝑎𝑡
𝑣̅ =
2
1
𝑣̅ = 𝑣0 + 𝑎𝑡
2
Mensubtitusi persamaan kecepatan ratar rata pada perpindahan
𝑠 = 𝑣̅ 𝑡
1
𝑠 = (𝑣0 + 𝑎𝑡)𝑡
2
1
𝑠 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 2
2
1
𝑥𝑡 − 𝑥0 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 2
2
1
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 + 𝑎𝑡 2
2
5. Bagaimana hubungan antara kecepatan (𝑣) dan waktu tempuh (𝑡)?
Jawab : 𝑠 = 𝑣̅ 𝑡
Untuk menempuh jarak tertentu, bila kecepatan pada benda maka waktu
tempuh menjadi semakin cepat atau kecil, begitu juga sebaliknya, bila
kecepatan benda kecil maka waktu tempuh yang dibutuhkan menjadi besar
(lama). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan berbanding terbalik
dengan waktu.
6. Bagaimana hubungan antara jarah tempuh (𝑥) dan waktu tempuh (𝑡)?
Jawab : 𝑠 = 𝑣̅ 𝑡
1
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 + 𝑎𝑡 2
2
Untuk menempuh suatu jarak, apabila kecapatn dianggap konstan maka
semakin lama waktu tempuh akan semakin jauh atau semakin besar jarak
tempuhnya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil waktu tempuh maka
jarak tempuh juga semakin kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak
tempuh sebanding dengan waktu tempuh.

Anda mungkin juga menyukai