1
BAB I
LAPORAN KASUS
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
2
Pada bulan februari pasien sempat dibawa untuk pengobatan pada orang
pintar pasien dikatakan sering bengong dan berbicara tidak nyambung sejak awal
desember. Kedua mata pasien susah untuk digerakan sejak 1 bulan dan
dikeluhakan adanya penglihatan ganda. pasien juga mengeluhkan adanya sakit
saat membuka mata pada 1 bulan yg lalu. Kedua tangan dan kaki pasien dikatakan
melemah dan menggagu untuk berjalan. Pada tanggal 19/2/2017 pasien
melakukan pemeriksaan MRI setelah pemeriksaan pasien tiba-tiba menjadi koma
dan masuk ke ICU. Pasien mengalami penurunan berat badan dari 80 kg menjadi
50 kg. Pasien tidak mengalami mual dan muntah. Pasien juga tidak pernah
mengalami demam. Pasien tidak mengeluh ada kaku pada leher. Pasien tidak
mengalami kejang
Riwayat Alergi
pasien tidak memiliki riwayat alergi
Riwayat Sosial
Pasien perokok berat
Pasien meminum kopi setiap hari
3
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15 :E4M5V6)
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 171 cm
BMI : 17.09 kg/m2
Tanda Vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- HR : 115 x/menit, regular, isi cukup, teraba kuat
- RR : 34 x/menit, kedalaman cukup
- Suhu tubuh : 37.2˚C
- SpO2 : 100%
Status Generalis
• Kepala : Normosefali
• Mata : konjunctiva anemis -/- sklera ikterik -/- nystagmus -/-
• Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-, darah -/-
• Hidung : Deviasi septum -/-, mukosa hiperemis -/-, sekret -/-
• Mulut : Mulut kering, bibir tidak sianosis, oral hygine kurang baik
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tiroid, JVP tidak meningkat, kaku kuduk (-)
Thorax
• Paru-paru:
o Inspeksi : Bentuk dada normal. Gerakan dada tampak
simetris kanan kiri dalaam keadaan statis dan dinamis. Tidak
ada perubahan pada warna kulit. Tidak ada bekas luka.
o Palpasi : Tidak teraba pelebaran sela iga. Ekspansi paru
simetris. Tidak ada nyeri tekan pada dada.
o Perkusi : Perkusi lapang paru sonor. Batas paru-hati di ICS
5. Batas paru jantung di ICS 4 garis parasternal dextra.
o Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler +/+, Wheezing -/-,
Rhonki +/+
4
• Jantung:
o Inspeksi : Tidak ada deformitas, tidak ada perubahan pada
warna kulit, tidak ada bekas luka apapun.
o Palpasi : Iktus kordis teraba dan tidak terlihat.
o Perkusi : Batas jantung atas di ICS 2 parasternal sinistra.
Batas jantung kanan di ICS 4 parasternal dextra. Batas jantung
kiri ICS 4 midclavicula sinistra.
o Auskultasi : Bunyi jantung S1/S2 reguler, Gallop (-), Murmur
(-)
Abdomen:
o Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas, hematom tidak ada, jejas tidak
ada.
o Auskultasi : Bising usus (+) normal, 8x/menit.
o Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
o Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan (-), massa (-)
Ekstremitas
Ekstrimitas atas : Akral hangat, oedema (-/-), hiperemis (-/-), CRT <2 detik
Ekstrimitas bawah : Akral hangat, oedema (-/-), hiperemis (-/-), CRT <2 detik
Status neurologis
Tanda rangsang meningeal:
• Kaku kuduk : -
• Tanda Laseq : > 70º / > 70º
• Tanda Kerniq : > 135º / > 135º
• Brudzinski I : -
• Brudzinski II : -
5
Nervus III, IV, VI
• Sikap bola mata Ortoforia Ortoforia
• Celah Palpebra Normal Normal
• Pupil Bulat, 3 mm Bulat , 3 mm
• RCL + +
• RCTL + +
• Nistagmus - -
Motorik :
• Inspeksi : atrofi atrofi
atrofi atrofi
• Tonus otot : Hipotonus Hipotonus
Hipotonus Hipotonus
• Kekuatan Motorik : 4444 4444
3333 3333
6
• Gerakan Involunter : Tidak ditemukan
1.4. RESUME
7
Monocyte :4% (2 – 8)
Platelet Count : 343,00 10^3 uL (150.000-440.000)
ESR : 120 mm/jam (0 – 15)
BIOCHEMISTRY
Protein :
Total protein : 5.50 g/dl (6.40-8.30)
Albumin : 3.03 g/dl (3.50-5.00)
Globulin : 2.47 g/dl (2.0-3.50)
Albumin/globulin ratio : 1,23 (1.20-2,20)
Imunology/Serology
CRP : 265 mg/dl (0-6)
8
Tanggal 13/3/2017
Full Blood Count:
Haemoglobin : 11.50 (13,2 – 17,30)
Hematocrit : 36,10 % (40 - 52)
Erytrochyte : 3,93 10^6/uL (4,40 – 5,9)
White Blood Cell : 19,47 10^3/uL (3,8 – 10,6)
Differential Count
Basophil :1% (0 – 1)
Eosinophil :0% (0 – 3)
Band Neutrophil :3% (2 – 6)
Segment Neutrophil : 72 % (50 – 70)
Lymphocyte : 15 % (25 – 40)
Monocyte : 9% (2 – 8)
Platelet Count : 630,00 10^3 uL (150.000-440.000)
ESR : 30 mm/jam (0 – 15)
BIOCHEMISTRY
Protein :
Total protein : 6.20 g/dl (6.40-8.30)
Albumin : 3.34 g/dl (3.50-5.00)
Globulin : 2.86 g/dl (2.0-3.50)
Albumin/globulin ratio : 1,17 (1.20-2,20)
Calcium (Ca) : 9.1 mg/dl
Hormone
Procalcitonin (PCT) : 1.47 ng/ml
9
Adenosin deaminase (ADA)
Specimen : LCS
result : 4.20 U/L
10
PEMERIKSAAN IMUNOLOGI/ SEROLOGI 21/2/2017
PCR HSV : Negatif (sample CSF)
PCR CMV : Negatif ( sample CSF)
ANA IgG : Negatif 0.09 ratio (cut off : 1.00)
PCR M. Tuberculosis : Negatif (sample CSF)
PEMERIKSAAN MICROBIOLOGI
20/2/2017
AFB culture
Spesimen : CSF
Isolasi : tidak ada pertumbuhan jamur
Bacteria direct smear
Spesimen : CSF
Prosedur : gram stain
Hasil : tidak ada bakteri
Fungus direct smear
Spesimen : CSF
prosedur : dengan tinta india
Hasil : cryptococcus tidak di temukan
AFB direct smear
Spesimen : CSF
Prosedur : z. Neelsen stain
Hasil : acid fast bacillus not found
11
22/2/2017
Aerob M.O. culture
Spesimen : darah
Hasil : tidak ada pertumbuhan bakteri
15/3/2017
Bacteria Direct Smear
Specimen : blood
Prosedure : gram stain
Result : 1. Bacteria not found
2. spore not found
16/3/2017
Bacteria Direct Smear
Specimen : Sputum
Prosedur : Gram stain
Result : 1. Good quality sputum
2. Leukosit : 60/lpf
3. epithel : <10 /lpf
4. gram (+) coccus : 0-1/oif
12
X-Ray Thorax
Tanggal 9/3/2017
13
Kesan :
o Paru : infiltrat di kedua para cardial
o Trakea : ujung ETT di atas carina
o Karina dan pleuro : normal
o Jantung :normal
o Batas jantung kanan dan kiri : normal
o Pulmonary bay : normal
o Hilus dan aorta : normal
o Vertebra thorakal : normal
o Tulang-tulang : normal
o Jaringan lunak : normal
o Diafragma : normal
o Ujung CVC setinggi Th 7
Tanggal 15/3/2017
14
Kesan :
o Jantung CTR <50%
o Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
o Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal
o Corakan bronkovaskular kedua paru normal
o Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru
o Diafragma kiri letak tinggi
o Tulang-tulang dinding dada intak
15
MRI Kepala Dengan IV Kontras (FLAIR)
Tanggal 16/03/2017
16
17
18
Kesan:
- Lesi intensitas patologis tidak menyangat kontras pada periventrikel
(terutama periventrikel 3 dan 4) dan di sekeliling batang otak.
- Lensi intensitas patologis yang tidak menyangat kontras dilobus parietal
posterior bilateral, lobus frontal posterior bilateral (terutama kiri), lobus
occipital bilateral --- suspek PRES (posterior reversible encephalopaty
syndrome)
- Dilatasi ringan sistem ventrikel
- Sinusitis ethmoidalis dan sphenoidalis bilteral (terutama sphenoidalis
kanan)
19
CT Kepala Tanpa IV Kontras
Tanggal 22 /02/2017
Kesan:
o Pendarahan intrakranial : tampak bercak perdarahan dan edema
pada aspek medial thalamus bilateral/ dinding ventrikel III
o Midline shift / efek massa: -
o Corpus Callosum : normal
o Basal Ganglia : normal
o Kapsula Internal : normal
o Midbrain : normal
o Pons : normal
o Medulla Oblongata : normal
o Parenkim cerebelli : normal
o Ventrikel : tidak melebar
20
o Sisterna, sulci : normal
o Falx, Tentorium : normal
o Orbita : normal
o Sinus Paranasal : tampak penebalan mukosa sinus maxillaris kiri
o Selia : normal
o CV junction : normal
o Nasofaring : normal
1.6. DIAGNOSIS
• Klinis : tetraparesis, optalmoplegi bilateral, penurunan kesadaran
• Topis : periventricular tiga, medial thalamus bilateral
• Etiologis : defisiensi vitamin B1
1.9. TERAPI
14/3/2017
o Calcium gluconat 10% iv 1amp OD
o Aspar k po 300mg TDS
o cernevit drip 1 amp OD
21
o ikaneuron 5000 IV 2amp TDS (dalam NS 100 ml)
o sulperazone iv 2gr BD
o amiosin IV 1 gr OD
o brainact PO 750 mg TDS
o nexium PO 20 mg BD
o ginkgo force PO 1 tab BD
o cyanocobalamin dan neurobion IV 1 amp 5000 mcg OD
22
pendarahan dan edema pada aspek medial thalamus bilateral/dinding ventrikel III.
Sedangkan pada gambaran X-ray dada pada tanggal 9/3/2017 ditemukan adanya
infiltrat dikedua lapang paru yang dicurigai sebagai pneumonia.
Pasien bapa B ditemukan adanya gangguan hematologi berupa adanya
leukositosis yang diperkirakan merupakan hasil dari adanya infeksi pada paru-
paru pasien, serta ada ditemukannya anemia normositik normokrom dan
hipoalbumin yang dicurigai merupakan hasil dari pola makan yang tidak baik dari
pasien. Pengobatan yang diberikan kepada pasien berupa aspar K po 300 mg
TDS, calcium gluconat 10 % IV 1 amp OD, dan cenervit drip 1 amp OD sebagai
multivitamin dan untuk mengkoreksi kelainan dari elektrolit pasien. Pasien juga
diberikan ikaneuron 5000 IV 2amp TDS yang dilarutkan dalam NS 100ml dan
cynocobalamin neurobion IV 1 amp 5000 mcg OD untuk mencukupi dan
mengembalikan kebutuhan dari thiamine tubuh pasien, pasien juga diberikan
vitamin untuk saraf berupa brainact PO 750 mg TDS dan ginkgo force PO 1 tab
BD serta diberikan antibiotik untuk mengobati infeksi yang terjadi pada pasien
berupa amiodin IV 1 gr OD dan sulperazone IV 2 gr BD. Pasien juga diberikan
obat maag berupa nexium PO 20 mg BD.
23