Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT MATA NUSA TENGGARA BARAT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kode Pos 83235


Jalan Harimau,Kota Mataram Telp. (0370) 7847094
MATARAM
email: rsmata@ntbprov.go.id

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi−tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan meningkatkan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, tenaga
kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, manajemen dan informasi kesehatan, serta
pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilaksanakan berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin
Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka
pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan
rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan ;
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan bermutu sesuai dengan yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat
Dalam Undang-Undang no.44 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat. Oleh karenanya, sebuah Rumah Sakit harus memiliki sarana
dan prasarana yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sarana dan
prasarana tersebut meliputi sumber daya manusia dan peralatan lainnya digunakan
untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta tuntutan dan
harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan, maka pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan kesehatan mata harus senantiasa dinamis dan selalu
memperbaiki diri dari waktu ke waktu untuk memberikan kualitas pelayanan bagi
masyarakat.
Permasalahan gangguan kesehatan mata dan kebutaan bukan semata mata
menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja tetapi menjadi tanggung jawab sektor
lain yang terkait juga. Sehubungan dengan penanggulangan kesehatan mata ini
merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka RSM NTB
dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
publik yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melihat kenyataan ini, penanggulangan kebutaan di Provinsi NTB harus menjadi
kegiatan prioritas dengan melibatkan semua pihak terkait, baik berupa kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan maupun kemasyarakatan dengan memperluas akses
pelayanan dan pengobatan melalui pelayanan dalam gedung dan pelayanan luar
gedung.
Agar pengelolaan Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka disusunlah Pedoman Organisasi Bidang rumah sakit
yang dapat menjadi panduan dalam melaksanakan tata kelola Rumah Sakit Mata Nusa
Tenggara Barat.

2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan Pedoman Organisasi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara
Barat adalah :
a. Adanya kejelasan alur proses tata kelola Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat.
b. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tata kelola Rumah Sakit Mata Nusa
Tenggara Barat.

3. Sasaran
Sasaran dari penyusunan pedoman Organisasi Rumah Sakit Mata Nusa
Tenggara Barat adalah seluruh Pegawai atau ASN maupun non ASN yang bekerja di
Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dalam
pelayanan ke masyarakat yang berkunjung ke Rumah Sakit mata maupun dalam
pelaksaan kegiatan pelayan kesehatan mata di masyarakat di luar gedung.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MATA NUSA TENGGARA BARAT
A. Sejarah
Diprakarsai oleh Kemenkes RI, di bentuklah Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(BKMM) di Provinsi NTB. Pada awal penyelenggaraannya, BKMM merupakan
bagian/sub unit pelayanan kesehatan Mata di Rumah Sakit Umum Mataram dan
mendapat bantuan peralatan dan lain lainnya dari CBM (Christoupel Blaninden Mission).
Seiring adanya peningkatan kasus kebutaan di Provinsi NTB kemudian BKMM dikelola
sebagai klinik khusus diberikan lokasi /bangunan sampai akhirnya pada tahun 2000
resmi di bentuk sebagai salah satu unit pelayanan Teknis Daerah dari Dinas Kesehatan
Provinsi NTB.
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 9 tahun
2001 dan Peraturan Gubernur Nomor 23 tahun 2008 yang di perbaharui kembali dengan
Peraturan Gubernur no 53 Tahun 2016. Selanjutnya dengan terbitnya Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 12 tahun 2017 tentang Pembentukan Dan Klasifikasi Cabang Dinas
Dan Unit Pelaksana Teknis Dinas maka Gubernur Provinsi NTB menindak lanjuti dengan
menetapkan Peraturan Gubernur nomor 53 Tahun 2017 tanggal 15 Desember tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53
Tahun 2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi
Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Dinas-Dinas Daerah Dan Unit
Pelaksana Teknis Badan Pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
yang memuat Perubahan Nomenklatur Balai Kesehatan Mata Masyarakat menjadi RSM
NTB sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi NTB di bidang
Pemeriksaan Mata. Dengan demikian sejak tanggal 15 Desember 2017, RSM NTB resmi
berdiri sebagai satu satunya Rumah sakit yang khusus menangani kesehatan mata di
wilayah Indonesia Timur. Wilayah kerja RSM NTB adalah seluruh wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di RSM NTB mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks yang mengacu pada Permenkes
Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan kesehatan mengacu
pada lampiran untuk rumah sakit khusus Pemenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi
dan Perijinan Rumah Sakit . Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain.Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan
dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin
kompleksnya permasalahan di RSM NTB. Pada hakekatnya RSM NTB berfungsi
sebagai tempat penyembuhan penyakit mata dan pemulihan kesehatan mata. Fungsi
dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung
jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Dalam Peraturan Gubenur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan
pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rumah Sakit Mata Nusa
Tenggara Barat adalah salah satu unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan kesehatan mata.

B. TUGAS POKOK dan FUNGSI RUMAH SAKIT MATA

TUGAS
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2018
tentang Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis
Badan pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Mata
Nusa Tenggara Barat adalah salah satu unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang pelayanan kesehatan
mata

FUNGSI
Direktur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas memimpin,
membina dan mengkoordinasikan, mengawasi serta melaksanakan pengendalian
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sesuai
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas pokok
direktur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1. Penyiapan bahan Penyiapan bahan rumusan kebijakan strategis dibidang kesehatan
mata;
2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kesehatan mata;
3. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan mata;
4. Penyiapan bahan pelaksanaan administrasi dibidang kesehatan mata;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas;

BAB III
VISI MISI RUMAH SAKIT MATA NUSA TENGGARA BARAT
Visi dan Misi
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara
Barat telah menetapkan visi dan misi sebagai berikut :

A. Visi
Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Mata untuk kawasan bagian timur.

B. Misi
Mewujudkan masyarakat Nusa Tenggara Barat yang mandiri untuk hidup bersih dan
sehat mata tahun 2023 melalui:
1. Meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
mata.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan non medis yang
profesional
3. Membentuk pelayanan kesehatan mata yang bermutu dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.
4. Meningkatkan kualitas manajemen administrasi Rumah Sakit

C. Moto
“ Melayani dengan Senyum “

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Rumah Mata Nusa Tenggara Barat ditetapkan berdasarkan
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai berikut :

DIREKTUR

SUB BAGIAN
TATA USAHA

JABATAN
FUNGSIONAL

SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PENUNJANG dan


UKM

BAB V
URAIAN TUGAS
Uraian tugas dan Fungsi Rumah sakit Mata Nusa Tenggara Barat berdasarkan
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai berikut :
1. Direktur
Mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, mengawasi serta
melaksanakan pengendaliaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Mata
Nusa Tenggara Barat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rincian Tugas :
a) Menyusun bahan rencana kerja, rencana strategis, RKA DPA Kegiatan Rumah
Sakit Mata NTB
b) Menyusun petunjuk teknis kegiatan pelayanan kesehatan mata
c) Melaksanakan kegiatan peningkatan kesehatan mata masyarakat melalui
pelayanan, pendidikan dan penelitian;
d) Menyusun kegiatan pelayanan medis kesehatan mata yang meliputi pelayanan
gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, pelayanan kamar operasi
serta pelayanan lainnya sesuai kebutuhan dan perkembangan di masyarakat baik
pelayanan dalam dan pelayanan luar gedung;
e) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan mata
f) Menyusun bahan laporan kinerja instansi pemerintahan LKPJ, LPPD, RLPD dan
laporan kegiatan Rumah Sakit Mata
g) Menyusun bahan kajian sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam penanganan
tingkat kebutaan dan mobilitas penyakit mata
h) Menyiapkan bahan kajian teknis peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan mata
i) Mendistribusikan tugas dan menialai kinerja bawahan
j) Melaksanakan tugas kedianasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugas

2. Ka. Sub bag Tata Usaha


Menyusun perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan administrasi
ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan dan pengelolaan keuangan dan aset Rumah
Sakit Mata NTB
Rincian Tugas :
a. Menyiapkan bahan rencana kerja, rencana strategis, RKA DPA Kegiatan Rumah
Sakit Mata;
b. Menyiapkan bahan laporan kinerja instansi pemerintahan LKPJ, LPPD, RLPD dan
laporan kegiatan Rumah Sakit Mata;
c. Mengumpulkan bahan laporan kinerja instansi pemerintahan LKPJ, LPPD, RLPD
dan laporan kegiatan Rumah Sakit Mata;
d. Menyusun, merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi kegiatan,
urusan rumah tangga, kehumasan dan protokol, kearsipan dan perpustakaan,
adminitrasi kepegawaian, penatausahaan dan pengelolaan keuangan,
pengembangan sumberdaya manusia, perlengkapan peralatan kantor dan aset;
e. Menyiapkan bahan pelaksanaan tata laksana dan tata kelola, perijinan operasional,
peralatan penunjang medis dan non medis Rumah Sakit Mata sesuai Perundang-
undangan;
f. Menyiapkan bahan penunjang yang meliputi pengelolaan Instalasi Pemeliharaan
Sarana, Instalasi pengelolaan limbah dan lingkungan serta Laundry/Linen,
Ambulance, gudang, pengelolaan gas medic, penanggulangan kebakaran, teknik
dan pemeliharaan fasilitas serta pengelolaan air bersih.
g. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

3. Kepala Seksi Penunjang dan Upaya Kesehatan Masyarakat


Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan penunjang pengkoordinasian,
pelaksanaan pembinaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
penunjang medis dan non medis.

RINCIAN TUGAS
a. Menyiapkan bahan rencana kerja, rencana strategis, RKA DPA kegiatan seksi
b. Menyiapkan bahan penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program kesehatan mata masyarakat sesuai dengan program prioritas.
c. Melaksanakan dan memfasilitasi kegiatan UKM bidang kesehatan mata
d. Menyiapkan bahan fasilitasi dan penyelenggaraan kegiatan penelitian dan
pengembangan pelayanan kesehatan mata.
e. Menyiapkan bahan fasilitasi dan penyelenggaraan program penelitian dan
pengembangan pelayanan kesehatan mata.
f. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan mata baik didalam dan diluar gedung.
g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan
farmasi, laboratorium optic pengolahan limbah dan pengelolaan lingkungan, gizi serta
upaya kesehatan masyarakat
h. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan survey kepuasan masyarakat
i. Mengelola system informasi Manajemen Rumah Sakit
j. Pengelolaan data dan informasi yang berkaiatan dengan kegiatan program pelayanan
kesehatan mata di dalam dan diluar gedung
k. Menyiapkan bahan laporan kinerja instansi pemerintah LKPJ, LPPD, RLPPD dan
laporan kegiatan seksi
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

4. Kepala Seksi Pelayanan Medis


Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan medis dan keperawatan,
Pengkoordinasian, pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan evaluasi di bidang
pelayanan medis dan pelayanan keperawatan

RINCIAN TUGAS
a. Menyiapkan bahan rencana kerja, rencana strategis, RKA DPA kegiatan seksi
b. Menyiapkan bahan penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi program pelayanan medis dan keperawatan.
c. Mengelola kegiatan pelayanan medis kesehatan mata yang meliputi pelayanan
gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, pelayanan kamar operasi, serta
pelayanan lainnya sesuai kebutuhan dan perkembangan di masyarakat baik
pelayanan dalam dan luar gedung
d. Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan medis dan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dalam pelayanan gawat darurat,
rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, pelayanan kamar operasi, serta pelayanan
lainnya sesuai kebutuhan dan perkembangan di masyarakat baik pelayanan dalam
dan luar gedung
e. Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan medis dan
keperawatan baik pelayanan dalam dan luar gedung
f. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk
pelayanan medis dan keperawatan dalam dan luar gedung
g. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan dalam dan luar
gedung.
h. Menyiapkan dan memfasilitasi kebutuhan tenaga untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan
i. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT

A. Struktur Organisasi Sub-Bagian Tata Usaha

DIREKTUR RSM NTB

(dr. handomi)

KEPALA SUB-BAGIAN TATA USAHA

(Sapta Wijaya, SKM)

KEPALA URUSAN UMUM DAN KEPALA URUSAN KEUANGAN KEPALA URUSAN PERENCANAAN, KEPALA URUSAN ASET
KEPEGAWAIAN DATIN DAN PELAPORAN
(Bq. Aniswati Adhani, SE) (Sapinah Dahriawan, SKM)
(Zaenal Abidin, ST) (Luh Mas Suhartining, SKM)

1) Pengadministrasian Umum dan 1) Bendahara Pengeluaran 1) Pengolah Data: 1) Operator ASPAK


Kepegawaian: Nurhayati  Masru’ah, SKM Zia’ul Anwar, SE
 Ni Kadek Tista 2) Bendahara Penerimaan  Himmiatul Amanah, SKM.
 Zahratul Aini Lucy Widyastuti MM 2) Caraka
 Helmi Ibrahim 3) Pembantu Bendahara Sapiudin
Pengeluaran 2) Operator Simda:
2) Pengadministrasian Kesehatan Erman Afiatna., SE Samsul Hidayat
 Heru Saprudin 4) Pembantu Bendahara
 Mujtahid Penerimaan
Muh. Suhardi
B. Struktur Organisasi Seksi Penunjang dan UKM RSM NTB

DIREKTUR

dr. Handomi

KEPALA SEKI PENUNJANG dan UKM

KOMITE MEDIK KOMITE Sri Heni Sumardiwati, SKM


JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU:
KEPERAWATAN 1) Apoteker
2) Asisten Apoteker
3) Analis Kesehatan
4) Sanitarian
5) Nutrisionis
6) Penyuluh Kesmas

Kepala Instalasi Farmasi Ka-Instalasi Laboratirum Kepala Instalasi Gizi Kepala Instalasi Kesling Kepala IPS RS Koordinator Penyuluh

Anwar, Apt. Ssi. Arma Ramadani, Amd. Sohidatun, SKM Zundina Ulya, ST Sapinah Dahriawan, Hj. Rusmini, SKM
AK SKM
C. Struktur Organisasi Seksi Pelayanan Medik RSM NTB

DIREKTUR

dr. Handomi

KEPALA SEKI PELAYANAN MEDIK

KOMITE MEDIK KOMITE dr. Handomi


JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU:
KEPERAWATAN 1) Dokter Spesialis
2) Dokter Umum
3) Perawat
4) Refraksionis Optisien
5) Rekam Medik

Kepala IGD Kepala IBS Kepala Instalasi Rawat Kepala Instalasi Rawat Kepala Instalasi Rekam
Jalan Inap Medik
dr. Galih Wibisana dr. Sriana Wulansari,
SpM. dr. Adrayana Silvana B, dr. Evi Yuniarti, MPH Rian Maya A,
SpM AmdPerkes. SKM
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan Kerja Internal


Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu ruanga
rawat tersebt merupakan tata hubungan kerja internal dari ruangan itu sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit
kerja ruang rawat yang cendrung tumpang tindih atau memang memerlukan
kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja,tata hubungan kerja perlu
dibuat terutama untuk tugas-tutgas yang bersifat strategis yang memerlukan
kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja di
ruang rawat tersebut.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja
internal ruang rawat adalah :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-benar
memerlukan pengaturan kerjas sama;
2. Menetapkan unit kerja tim yang menajadi pelaksana utama dari setiap tugas dinas
baik pagi,sore maupun malam.
3. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-masing
unit.

B. Tata Hubungan Kerja Eksternal


Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit-unit
kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut.
Hubungan kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas
program ataupun lintas sector.
Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk:
1. Hubungan tekhnis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antara dua atau lebih unit organisasi yang secara tekhnis mempunyai fungsi yang
sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan daya
dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

1. Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat senantiasa mengembangkan sumber daya
manusia yang baik, agar terwujud kuantitas dan kualitas pegawai yang mampu
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan pelayanan di ruang rawat
tersebut.
2. Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Mata Nusa Tenggara Barat adalah program orientasi baik untuk pegawai baru.
3. Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerjas secara non
tekhnis, teruatama memahami Profil Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat dan
manajemen. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kasubbag Tata Usaha yang bekerja
sama dengan masing-masing seksi yang ada di Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara
Barat. Sedangkan orientasi khusus berfokus pada adaptasi lingkungan kerja secara
tekhnis dan dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
4. Organisasi, visi, misi, motto, organisasi Rumah Sakit Mata Nusa Tenggra Barat.
Disamping itu pegawai yang mengikuti orientasi juga dibekali pemahaman tentang
produk layanan, system keselamatan pasien dan prinsip-prinsip kerjasama tim.
BAB VI
POLA KETENAGAAN

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil


Jabatan Spesifikasi Pendidikan Jumlah
Direktur Dokter umum atau dokter gigi 1
Ka. Subbag Tata Usaha S1 Kesehatan Masyarakat 1
Kepala Seksi Pelayanan Medik Dokter umum 1
Kepala Seksi Penunjang dan UKM S1 Kesehatan Masyarakat 1
Kepala Instalasi S1 atau sesuai dengan Jabatan 9
Penanggung Jawab S1 atau sesuai dengan jabatan 4
Staf Dokter 7
Apoteker 1
Perawat 29
Penyuluh 3
Rekam Medis 3
Refraksionis Optisien 2
Asisten Apoteker 1
Gizi 1
Analis Kesehatan 1
Pengolah Data 4
Adminkes 2
Bendahara 2
Admin Keuangan 3
Admin Umpeg 4
Pengelola Aset 2
Caraka 2
Non PNS 36

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai
permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasai dapat dirumuskan.
Jenis dan tingkatan rapat dibagi kedalam 2 (dua) kategori, yakni internal dan eksternal.
1. Rapat Internal
Rapat internal adalah rapat yang diselenggarakan pemilik, direksi maupun
pejabat structural atau fungsional rumah sakit, dengan peserta dari pemilik, direksi
maupun pejabat structural dan fungsional di lingkungan Rumah Sakit Mata Nusa
Tenggara Barat
Pada unit Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat, rapat internal dilakukan setiap
bulan dengan tujuan untuk membahas dan mengevaluasi kerja di setiap unit. Selain itu,
dalam rapat tersebut membahas tetang masalah-masalah yang terjadi selama satu
bulan dan mencari pemecahan masalahnya.

2. Rapat Eksternal
Rapat eksternal adalah rapat yang diselenggarakan pemilik maupun direksi
rumah sakit, dengan peserta pemuka masyarakat, intansi/lembaga/ perusahaan dari
luar
lingkungan Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat dengan agenda untuk kepentingan
pengembangan Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat.

Penyelenggara Pertemuan/Rapat :
1. Sekretariat untuk rapat direksi
2. Bidang, Instalasi Bagian, Unit kerja yang berkepentingan dengan penyelenggaraan
pertemuan/ rapat

Peserta pertemuan/Rapat :
1. Direktur
2. Pejabat Struktural
3. Fungsional tertentu
4. Fungsional umum
5. Pengolah data
6. Keuangan
7. Adminkes
8. Staf yg berkepentingan
9. Lain-lain sesuai kebutuhan

Tempat Rapat :
1) Diluar Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Baratesuai dengan rekomendasi
2) Di dalam area Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat Islam Sultan Agung :
- Ruang Direktur
- Ruang Bagian Keuangan dan Umum
- Ruang Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan
- Ruang Penunjang
- Ruang Rapat
- Ruang Rapat Komite Medik atau Keperawatan
3) Dokumentasi Rapat :
- Undangan
- Daftar hadir
- Risalah/notulen
4) Laporan hasil rapat

BAB XII
PELAPORAN
Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, peberitahuan
ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada di masing-masing
unit di Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat yang dibuat secara rutin baik laporan harian,
mingguan bulanan, triwulan dan tahunan.
BAB XII
PENUTUP
Demikian Pedoman Rumah Sakit Islam Sultan Agung ini dibuat untuk mendukung
pelaksanaan Good Corporate Governance.
Pedoman organisasi akan dilakukan evaluasi setiap tahun dan dilakukan penyesuain
bila diperlukan sesuai dengan pengembangan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai