Anda di halaman 1dari 8

NAMA : REGINA I R

NIM : 1910912220017
KELOMPOK : 8

ANALIS LYMPHATIC FILARIASIS: KNOWLEDGE, ATTITUDE AND


PRACTICES AMONG INHABITANTS OF AN IRRIGATION PROJECT
COMMUNITY NORTH CENTRAL NIGERIA

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh


cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang
menyebabkan lymphangitis dan elephantiasis. Ada 3 spesies cacing filaria yang
menjadi penyebab kaki gajah yaitu Wucheria Bancrofti, Brugia Malayi dan
Brugia Timori. Cacing filaria ini biasanya hidup disaluran dan kelenjar getah
bening dengan manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan
saluran kelenjar getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki, lengan, payudara dan alat kelamin (Chin,
2006).
Dampak dari penyakit Filariasis Limpatik sangatlah besar, bahkan
terdapat 1, 34 miliar orang di 81 negara tercatat sebagai penderita dari penyakit
ini. Tak hanya itu, Filariaris Limpatik ini juga mempengaruhi berapa aspek
seperti sosial dan ekonomi di banyak negara tropis dan sub-tropis di dunia. Data
yang ada mencatat
sekitar 40 juta orang menderita manifestasi klinis dari penyakit ini yang
kemudian menyebabkan kerusakan serius pada bagian kaki dan berujung pada
kelumpuhan.
dan sekitar 1,4 miliar orang beresiko infeksi filariasis limfatik, penyakit
tropis terabaikan saat mempengaruhi termiskin dari yang miskin di sebagian
besar negara-negara Afrika sub-Sahara, Nigeria eksklusif memiliki dampak
signifikan negatif pada kehidupan psikologis, ekonomi dan sosial dari rakyat
yang terkena dampak. Upaya pengendalian bersama oleh badan pemerintah dan
internasional tidak bertahan, filariasis limfatik masih merupakan penyakit yang
menjadi perhatian kesehatan masyarakat di Nigeria, dengan perkiraan 106 juta
kasus, menempatkan negara sebagai satu dengan prevalensi tertinggi di Afrika

Di sebagian besar wilayah pedesaan mengalami transformasi ekologi, terutama


sebagai akibat dari pembangunan bendungan dan irigasi skema, situs pembibitan
baru yang cocok untuk perkembangbiakan vektor nyamuk diciptakan. Sebagai
hasil dari ini, transmisi filariasis limfatik di daerah tersebut diperkirakan akan
meningkat [ 4]. faktor penyebab lain untuk peningkatan penularan penyakit
filariasis limfatik meliputi urbanisasi yang tidak direncanakan, kepadatan
penduduk dan memburuknya kondisi sanitasi [ 5].
DAFTAR PUSTAKA
(VANCOUVER)

1. Amaechi EC, Camelita CO, Onyinye MU, dkk. Lymphatic filairasis


knowledge, attitude and practices among inhabitants of an irrigation
project communuty, North Central Nigeria. Asian Pasific Journal of
Tropical Disease 2016; 6(9): 709-713.
2. Safitri A, Hijrahtul R, MR Ridha. Identifikasi vektor dan vektor potensial
filariasis di Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong. Jurnal Epidemiologi
dan Penyakit Bersumber Binatang 2015; 4(2): 73-79.
3. Ferlianti R, Gesti PHP, Frili A, dkk. Hubungan faktor lingkungan fisik
dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasi di Jatisampurna Bekasi.
Jurnal Kedokteran Yars 2018; 26 (1): 001-011.
4. Noerjoedianto, D. Dinamika Penularan dan faktor risiko kejadian filariasis
di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014. Jurnal
Penelitian Universitas Jambi Seri Sains 2016; 18(1): 56-63.
5.

Anda mungkin juga menyukai