ANALIS LYMPHATIC FILARIASIS: KNOWLEDGE, ATTITUDE AND
PRACTICES AMONG INHABITANTS OF AN IRRIGATION PROJECT COMMUNITY NORTH CENTRAL NIGERIA
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang menyebabkan lymphangitis dan elephantiasis. Ada 3 spesies cacing filaria yang menjadi penyebab kaki gajah yaitu Wucheria Bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Cacing filaria ini biasanya hidup disaluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan saluran kelenjar getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, payudara dan alat kelamin (Chin, 2006). Dampak dari penyakit Filariasis Limpatik sangatlah besar, bahkan terdapat 1, 34 miliar orang di 81 negara tercatat sebagai penderita dari penyakit ini. Tak hanya itu, Filariaris Limpatik ini juga mempengaruhi berapa aspek seperti sosial dan ekonomi di banyak negara tropis dan sub-tropis di dunia. Data yang ada mencatat sekitar 40 juta orang menderita manifestasi klinis dari penyakit ini yang kemudian menyebabkan kerusakan serius pada bagian kaki dan berujung pada kelumpuhan. dan sekitar 1,4 miliar orang beresiko infeksi filariasis limfatik, penyakit tropis terabaikan saat mempengaruhi termiskin dari yang miskin di sebagian besar negara-negara Afrika sub-Sahara, Nigeria eksklusif memiliki dampak signifikan negatif pada kehidupan psikologis, ekonomi dan sosial dari rakyat yang terkena dampak. Upaya pengendalian bersama oleh badan pemerintah dan internasional tidak bertahan, filariasis limfatik masih merupakan penyakit yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat di Nigeria, dengan perkiraan 106 juta kasus, menempatkan negara sebagai satu dengan prevalensi tertinggi di Afrika
Di sebagian besar wilayah pedesaan mengalami transformasi ekologi, terutama
sebagai akibat dari pembangunan bendungan dan irigasi skema, situs pembibitan baru yang cocok untuk perkembangbiakan vektor nyamuk diciptakan. Sebagai hasil dari ini, transmisi filariasis limfatik di daerah tersebut diperkirakan akan meningkat [ 4]. faktor penyebab lain untuk peningkatan penularan penyakit filariasis limfatik meliputi urbanisasi yang tidak direncanakan, kepadatan penduduk dan memburuknya kondisi sanitasi [ 5]. DAFTAR PUSTAKA (VANCOUVER)
knowledge, attitude and practices among inhabitants of an irrigation project communuty, North Central Nigeria. Asian Pasific Journal of Tropical Disease 2016; 6(9): 709-713. 2. Safitri A, Hijrahtul R, MR Ridha. Identifikasi vektor dan vektor potensial filariasis di Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang 2015; 4(2): 73-79. 3. Ferlianti R, Gesti PHP, Frili A, dkk. Hubungan faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasi di Jatisampurna Bekasi. Jurnal Kedokteran Yars 2018; 26 (1): 001-011. 4. Noerjoedianto, D. Dinamika Penularan dan faktor risiko kejadian filariasis di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains 2016; 18(1): 56-63. 5.