Materi Pembelajaran
Protozoa adalah binatang bersel satu, yang mempunyai ciri-ciri utama nukleus (inti)
dan plasma. Nukleus (inti) dari beberapa jenis hampir seluruhnya terdiri dari ; khromatin
sedangkan dari beberapa jenis lain nukleus terdiri dari ; membran inti yang berisi cairan
nukleus dimana terdapat kariosoma. Nukleus memegang peranan dalam berkembangbiak,
struktur dan morfologi dari nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan dari
berbagai jenis parasit. Nukleus berfungsi untuk mengatur metabolisme dan mempertahankan
generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk membedakan dari spesies yang satu dengan
species yang lain dan untuk mempelajari genetika parasit.
Sitoplasma terdiri dari : ektoplasma (bagian luar) ini bersifat padat dan mempunyai
struktur yang elastis dan berguna sebagai kulit, kaki, mulut dan gerakan lain. Ektoplasma
berfungsi sebagai : pergerakan, mengambil makanan, pernafasan dan ekskresi dan melindungi
bagian yang lebih dalam. Endoplasma (bagian dalam) adalah merupakan bahan yang keruh atau
konsestensi seperti sirup dan dimana dalamnya banyak terdapat vakoela-vakoela, seperti
kontraktil vakoela, food vakoela dan sebagainya.
P rotozoa usus ditemukan dalam tinja bisa dalam bentuk vegetatif maupun
bentuk kista. Bentuk vegetatif harus diperiksa dalam tinja segar, karena
pergerakan yang khas dapat dilihat jelas. Dalam tinja yang sudah tidak segar
lagi, bentuk vegetatif akan mati dan tidak dapat dilihat lagi pergerakannya. Sedangkan dalam
bentuk krista tahan lama dalam tinja. Pada tinja disentri amebawi terdapat darah dan lendir di
dalam tinja. Diagnosis dibuat dengan menemukan bentuk vegetatif Entamoeba histolytica dan
yang harus dicari dalam bagian tinja yang mengandung lendir dan darah.
1. Entamoeba histolitica
Di Indonesia disentri amebawi harus dibedakan dengan desentri basilaris. Petunjuk
pemeriksaan tinja untuk membedakan kedua penyakit ini secara makroskopis adalah :
Blastocystis hominis
Termasuk semacam tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai pergerakan. Sering ditemukan
dalam tinja, besarnya 5 - 40 micron dan mempunyai bentuk bermacam-macam. Terdiri
atas badan homogen dan dikelilingi protoplasma yang berisi inti/nukleus.
Makrofag
Sel sistem retikula-endotel yang besarnya 15 mikron atau lebih, mempunyai pergerakan ;
sering dikacaukan dengan bentuk Entamoeba histolitika. Inti biasanya bundar atau
lonjong dengan gambaran jala
11
Parasitologi Medik 2
Leokosit
Besarnya ± 12 µ, plasma berbutir dan mengandung bakteri banyak. Inti terdiri dari
beberapa segmen atau berinti satu yang letaknya eksentris. Pergerakan lambat dan lekas
berdegenerasi dalam tinja.
Sel Epitel
Besarnya 30-40 µ, tidak mempunyai pergerakan, protoplasma jernih, persegi dan relatif
lebih besar dari pada inti. Inti mempunyai granula kromatin yang tidak teratur letaknya.
Bila ada banyak sel ini berkelompok sisinya berhubungan satu sama lain.
2. Entamoeba coli
Entamoeba coli seperti juga dengan Entamoeba histolitika, maka pada Entamoeba coli
mempunyai 3 bentuk stadium, yaitu bentuk tropozoit, prekista, dan bentuk kista.
3. Entamoeba ginggivalis
Entamoeba ginggivalis berbeda dengan Entamoeba histolitika maupun Entamoeba coli,
dan Entamoeba ginggivalis ini hanya mempunyai bentuk stadium tropozoit saja.
Entamoeba ginggivalis dalam lingkaran hidupnya mempunyai habitat pada rongga mulut,
dan sering ditemukan pada gigi berlubang dan kantong ginggiva. Sifat yang paling khas
yaitu adanya bentuk vakuole makanan di dalam sitoplasma dan juga benda-benda yang
mudah dipulas, berupa sisa inti dari sel yang telah rusak. Amoeba ini ditemukan dalam
jumlah 10% pada orang-orang dengan mulut yang sehat, sampai 95% pada orang-orang
dengan gigi yang rusak dan gusi sakit. Karena habitat amoeba ini didalam rongga mulut
atau disela-sela gigi, maka untuk keperluan diagnosa laboratorium spesimen yang
digunakan adalah kerokan kotoran disela-sela gigi yang berlubang atau cairan abses gigi.
12
Parasitologi Medik 2
Iodomoeba butschlii mempunyai ukuran 6 - 20 mikron dan rata-rata 10 mikron. Endoplasma
bergranula, inti tidak dapat dibedakan. Mempunyai 3 bentuk stadium, yakni bentuk stadium
tropozoit, prekista dan kista.
13
Parasitologi Medik 2
Latihan 2
Praktikum : Identifikasi Entamoeba histolitica
Tanggal :
Uraian Gambar
Bentuk Tropozoit
1. Berukuran antara 15 - 60 mikron
2. Ektoplasma : berwarna jernih dan
homogen, berfungsi untuk pergerakan,
menangkap makanan dan membuang
sisa-sisa makanan serta sebagai alat
pernapasan dan alat proteksi.
3. Endoplasma : keruh, di dalamnya
banyak terdapat granula-granula,
vakuale-vakuale, butir-butir kromatin
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
14
Parasitologi Medik 2
Latihan 3
Praktikum : Identifikasi Entamoeba coli
Tanggal :
Uraian Gambar
Bentuk Tropozoit
1. Ektoplasma : batas ektoplasma
dengan endoplasma tidak jelas,
pseudopodia agak membulat, gera
kannya lambat dan tidak bertujuan.
2. Endoplasma : didapatkan adanya
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
Bentuk Kista
1. Ukuran 10 - 33 mikron
2. Berbentuk bulat, dindiing jelas refraktil
dan berlapis dua. Jumlah Inti ..............,
dengan kariosome eksentrik Inklusi
hanya merupakan batang kromidial
yang ramping rudimenter
3. Glikogen vakuole jelas dan nyata
4. Bentuk kista pada stadium dewasa
terdapat 8 inti
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
15
Parasitologi Medik 2
Latihan 4
Praktikum : Identifikasi Entamoeba ginggivalis
Tanggal :
Uraian Gambar
Bentuk Tropozoit
1. Ukuran rata-rata 15 µ
1. Ektoplasma kelihatan jelas dan ...........
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
16
Parasitologi Medik 2
Latihan 5
Praktikum : Identifikasi Iodomoeba butschlii
Tanggal :
Uraian Gambar
Bentuk Tropozoit
1. Ukuran rata-rata 10 µ
2. Ektoplasma sedikit / hampir tidak
kelihatan
3. Pergerakan agak aktif
4. Pseudopodia tumpul dan jernih
5. Endoplasma mempunyai sitoplasma
granuler dengan partikel makanan,
bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan,
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II
Bentuk Kista
1. Berukuran 5 - 18 mikron
2. Berbentuk ireguler
3. Glikogen vakuole berbatas tegas dan
jelas
4. Batang kromidial tidak ada
5. Jumlah inti hanya 1, kecuali kista yang
akan pecah terdapat 2 inti
Pendapat anda :
Paraf Pembimbing :
17
Parasitologi Medik 2
Pertanyaan
1. Mengapa saudara harus mempelajari Entamoeba coli, Iodomoeba butschlii, dan spesies
rhizopoda usus lainnya walaupun spesies ini bersifat apatogen ?
2. Apakah tinja yang sudah sehari setelah defekasi masih dapat digunakan untuk pemeriksaan
kista.
3. Konsistensi tinja seperti apa yang umumnya banyak mengandung stadium tropozoit pada
kasus amebiasis
Lembar Kerja :
Literatur :
18
Parasitologi Medik 2