Anda di halaman 1dari 9

Topik 2 : Identifikasi Kelas Rhizopoda

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :


Mahasiswa dapat melakukan diagnosa laboratorium terhadap kelas rhizopoda.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :


Mahasiswa dapat :
1. menyebutkan stadium rhizopoda usus
2. menjelaskan bentuk, ukuran secara garis besar terhadap rhizopoda
3. menjelaskan berbagai sifat khusus berbagai sifat khusus untuk tiap stadium kelas rhizopoda
4. menyebutkan rhizopoda usus yang ditemukan dalam tinja dengan pemeriksaan langsung
5. melakukan pemeriksaan tinja secara langsung untuk menemukan 2 spesies rhizopoda usus
yang penting di Indonesia (Entamoeba histolitica & Entamoeba coli)
6. melakukan pemeriksaan kotoran gigi secara langsung untuk menemukan Entamoeba
ginggivalis

Materi Pembelajaran
Protozoa adalah binatang bersel satu, yang mempunyai ciri-ciri utama nukleus (inti)
dan plasma. Nukleus (inti) dari beberapa jenis hampir seluruhnya terdiri dari ; khromatin
sedangkan dari beberapa jenis lain nukleus terdiri dari ; membran inti yang berisi cairan
nukleus dimana terdapat kariosoma. Nukleus memegang peranan dalam berkembangbiak,
struktur dan morfologi dari nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan dari
berbagai jenis parasit. Nukleus berfungsi untuk mengatur metabolisme dan mempertahankan
generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk membedakan dari spesies yang satu dengan
species yang lain dan untuk mempelajari genetika parasit.
Sitoplasma terdiri dari : ektoplasma (bagian luar) ini bersifat padat dan mempunyai
struktur yang elastis dan berguna sebagai kulit, kaki, mulut dan gerakan lain. Ektoplasma
berfungsi sebagai : pergerakan, mengambil makanan, pernafasan dan ekskresi dan melindungi
bagian yang lebih dalam. Endoplasma (bagian dalam) adalah merupakan bahan yang keruh atau
konsestensi seperti sirup dan dimana dalamnya banyak terdapat vakoela-vakoela, seperti
kontraktil vakoela, food vakoela dan sebagainya.

P rotozoa usus ditemukan dalam tinja bisa dalam bentuk vegetatif maupun
bentuk kista. Bentuk vegetatif harus diperiksa dalam tinja segar, karena
pergerakan yang khas dapat dilihat jelas. Dalam tinja yang sudah tidak segar
lagi, bentuk vegetatif akan mati dan tidak dapat dilihat lagi pergerakannya. Sedangkan dalam
bentuk krista tahan lama dalam tinja. Pada tinja disentri amebawi terdapat darah dan lendir di
dalam tinja. Diagnosis dibuat dengan menemukan bentuk vegetatif Entamoeba histolytica dan
yang harus dicari dalam bagian tinja yang mengandung lendir dan darah.

A. Identifikasi Genus Entamoeba


Protozoa usus yang ditemukan dalam tinja dikenal dalam bentuk vegetatif dan bentuk
kista. Bentuk vegetatif harus diperiksa dalam tinja segar karena pergerakan yang khas dapat
dilihat jelas. Dalam tinja yang sudah tidak segar lagi bentuk vegetatif akan mati dan tidak
dapat dilihat lagi pergerakannya. Sedangkan bentuk stadium kista tahan lama dalam tinja.
Diagnosis dibuat dengan menemukan bentuk histolitica. Pada tinja disentri amebawi terdapat
darah dan lendir didalam tinja. Entamoeba histolitika yang harus dicari dalam bagian tinja
yang mengandung lendir dan darah.
Termasuk dalam golongan Entamoeba adalah :
1. Entamoeba histolitica
2. Entamoeba coli
3. Entamoeba gingivalis

1. Entamoeba histolitica
Di Indonesia disentri amebawi harus dibedakan dengan desentri basilaris. Petunjuk
pemeriksaan tinja untuk membedakan kedua penyakit ini secara makroskopis adalah :

Disentri Amebawi Disentri Basilaris


 Selalu mengandung bagian tinja  sering hanya darah & lendir
 darah diluar bagian tinja  darah bercampur rata dengan tinja
 lendir biasanya jernih  lendir keruh

Berbagai unsur yang ditemukan dalam mikroskopis tinja

Blastocystis hominis
Termasuk semacam tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai pergerakan. Sering ditemukan
dalam tinja, besarnya 5 - 40 micron dan mempunyai bentuk bermacam-macam. Terdiri
atas badan homogen dan dikelilingi protoplasma yang berisi inti/nukleus.

Makrofag
Sel sistem retikula-endotel yang besarnya 15 mikron atau lebih, mempunyai pergerakan ;
sering dikacaukan dengan bentuk Entamoeba histolitika. Inti biasanya bundar atau
lonjong dengan gambaran jala

11
Parasitologi Medik 2
Leokosit
Besarnya ± 12 µ, plasma berbutir dan mengandung bakteri banyak. Inti terdiri dari
beberapa segmen atau berinti satu yang letaknya eksentris. Pergerakan lambat dan lekas
berdegenerasi dalam tinja.

Sel Epitel
Besarnya 30-40 µ, tidak mempunyai pergerakan, protoplasma jernih, persegi dan relatif
lebih besar dari pada inti. Inti mempunyai granula kromatin yang tidak teratur letaknya.
Bila ada banyak sel ini berkelompok sisinya berhubungan satu sama lain.

2. Entamoeba coli
Entamoeba coli seperti juga dengan Entamoeba histolitika, maka pada Entamoeba coli
mempunyai 3 bentuk stadium, yaitu bentuk tropozoit, prekista, dan bentuk kista.

3. Entamoeba ginggivalis
Entamoeba ginggivalis berbeda dengan Entamoeba histolitika maupun Entamoeba coli,
dan Entamoeba ginggivalis ini hanya mempunyai bentuk stadium tropozoit saja.
Entamoeba ginggivalis dalam lingkaran hidupnya mempunyai habitat pada rongga mulut,
dan sering ditemukan pada gigi berlubang dan kantong ginggiva. Sifat yang paling khas
yaitu adanya bentuk vakuole makanan di dalam sitoplasma dan juga benda-benda yang
mudah dipulas, berupa sisa inti dari sel yang telah rusak. Amoeba ini ditemukan dalam
jumlah 10% pada orang-orang dengan mulut yang sehat, sampai 95% pada orang-orang
dengan gigi yang rusak dan gusi sakit. Karena habitat amoeba ini didalam rongga mulut
atau disela-sela gigi, maka untuk keperluan diagnosa laboratorium spesimen yang
digunakan adalah kerokan kotoran disela-sela gigi yang berlubang atau cairan abses gigi.

B. Identifikasi Genus Endolimax


Yang sering dibicarakan pada genus ini adalah Endolimax nana, dengan ciri-ciri utama
mempunyai ukuran 6-12 mikron dan rata-rata 8 mikron. Endoplasma bergranula, nukleus tidak
dapat dibedakan. Yang menentukan diagnosa adalah bentuknya yang kecil dan
pseudopodianya kecil seperti knop. Endolimax nana mempunyai 3 bentuk stadium, yakni
stadium tropozoit, prekista dan stadium kista.

C. Identifikasi Genus Iodomoeba

12
Parasitologi Medik 2
Iodomoeba butschlii mempunyai ukuran 6 - 20 mikron dan rata-rata 10 mikron. Endoplasma
bergranula, inti tidak dapat dibedakan. Mempunyai 3 bentuk stadium, yakni bentuk stadium
tropozoit, prekista dan kista.

D. Identiifikasi Genus Dientamoeba


Dientamoeba fragilis mempunyai ukuran 6 - 18 mikron dan rata-rata 12 mikron. Ektoplasma
jernih, nukleus kelihatan tidak begitu jelas. Pseudopodia berbentuk segi tiga/ segi empat atau
seperti daun dan sukar dibedakan dengan Entamoeba histolitika, kecuali dengan pewarnaan
Iron Hematoksilin.
Mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
 Hidup dalam usus, sampai sekarang belum diketahui mengenai patogenitasnya
 Bentuk tropozoit mempunyai 1 inti, kadang-kadang 2 inti
 Tidak mempunyai bentuk kista atau tidak membentuk kista
 Bentuk stadium tropozoit merupakan stadium menular yang infektif
 Satu-satunya tuan rumah adalah manusia

13
Parasitologi Medik 2
Latihan 2
Praktikum : Identifikasi Entamoeba histolitica
Tanggal :

Uraian Gambar

Bentuk Tropozoit
1. Berukuran antara 15 - 60 mikron
2. Ektoplasma : berwarna jernih dan
homogen, berfungsi untuk pergerakan,
menangkap makanan dan membuang
sisa-sisa makanan serta sebagai alat
pernapasan dan alat proteksi.
3. Endoplasma : keruh, di dalamnya
banyak terdapat granula-granula,
vakuale-vakuale, butir-butir kromatin
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

dan butir-butir eritrosit. Fungsinya


untuk mencernakan & menyimpan
makanan.
4. Nukleus : “kariosome” letaknya
..................................... Halo,
merupakan zone yang ..............
mengelilingi kariosome. Selaput inti,
merupakan kromatin granula yang
tersusun halus dan rata.
Bentuk Stadium Kista
1. Inti : mempunyai lensa terletak di .......
karena terdesak glikogen vakuole yang
besar dikelilingi kromidial yang
berbentuk batang, berjumlah ...............
2. Dinding : dibentuk dari ektoplasma
dan berfungsi sebagai alat pelindung.
Kista tidak bergerak dan tidak makan.
3. Kista berkembangbiak dengan jalan
membelah, mula-mula kista berinti 1
menjadi berinti 2, selanjutnya
menjadi 4. Kista bersifat infeksius
menular dan biasanya tidak terdapat
glikogen vakuole.

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

14
Parasitologi Medik 2
Latihan 3
Praktikum : Identifikasi Entamoeba coli

Tanggal :

Uraian Gambar

Bentuk Tropozoit
1. Ektoplasma : batas ektoplasma
dengan endoplasma tidak jelas,
pseudopodia agak membulat, gera
kannya lambat dan tidak bertujuan.
2. Endoplasma : didapatkan adanya
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

bakteri-bakteri, kromatin body, tumbuh-


tumbuhan, tetapi eritrosit tidak ada.
3. Nukleus : letak kariosome .............,
berjumlah ..................., membran inti
kasar, terdapat halo.

Bentuk Kista
1. Ukuran 10 - 33 mikron
2. Berbentuk bulat, dindiing jelas refraktil
dan berlapis dua. Jumlah Inti ..............,
dengan kariosome eksentrik Inklusi
hanya merupakan batang kromidial
yang ramping rudimenter
3. Glikogen vakuole jelas dan nyata
4. Bentuk kista pada stadium dewasa
terdapat 8 inti

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

15
Parasitologi Medik 2
Latihan 4
Praktikum : Identifikasi Entamoeba ginggivalis

Tanggal :

Uraian Gambar

Bentuk Tropozoit
1. Ukuran rata-rata 15 µ
1. Ektoplasma kelihatan jelas dan ...........
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

2. Dalamnya endoplasma terdapat


................., kadang-kadang eritrosit
banyak
3. Nukleus berjumlah .........., didapatkan
adanya halo yang mengelilingi ........
4. Pseudopodia biasanya tumpul dan
jernih, sering dibentuk dengan
mendadak
5. Keaktifan sedang kadang-kadang
progresiff

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

16
Parasitologi Medik 2
Latihan 5
Praktikum : Identifikasi Iodomoeba butschlii

Tanggal :
Uraian Gambar

Bentuk Tropozoit
1. Ukuran rata-rata 10 µ
2. Ektoplasma sedikit / hampir tidak
kelihatan
3. Pergerakan agak aktif
4. Pseudopodia tumpul dan jernih
5. Endoplasma mempunyai sitoplasma
granuler dengan partikel makanan,
bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan,
PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

sering dalam vakuole


6. Tidak makan sel darah merah
7. Inti berbentuk ....... dan khas,
kariosome berbentuk bulat dan
letaknya ..........................., hampir
memenuhi inti, antara kariosome dan
inti terdapat benang-benang
8. Terdapat .................

Bentuk Kista
1. Berukuran 5 - 18 mikron
2. Berbentuk ireguler
3. Glikogen vakuole berbatas tegas dan
jelas
4. Batang kromidial tidak ada
5. Jumlah inti hanya 1, kecuali kista yang
akan pecah terdapat 2 inti

Pendapat anda :

Paraf Pembimbing :

17
Parasitologi Medik 2
Pertanyaan
1. Mengapa saudara harus mempelajari Entamoeba coli, Iodomoeba butschlii, dan spesies
rhizopoda usus lainnya walaupun spesies ini bersifat apatogen ?
2. Apakah tinja yang sudah sehari setelah defekasi masih dapat digunakan untuk pemeriksaan
kista.
3. Konsistensi tinja seperti apa yang umumnya banyak mengandung stadium tropozoit pada
kasus amebiasis

Lembar Kerja :

Literatur :

18
Parasitologi Medik 2

Anda mungkin juga menyukai