KONSEP MAKRO

TAPAK YANG DI PILIH

ANALISIS
L O K A S I LUAS LAHAN SAAT INI ±800 M² U

PETA RTRW KOTA PALU Luas Tapak Bumi perkemahan pramuka saat ini yaitu ±800
M² sehingga diperlukan perluasan Tapak yang sesuai

P A K
dengan peraturan menteri pariwisata Republik Indonesia
No 24 tahun 2015 tentang standar usaha bumi
perkemahan. Sehingga luas yang telah di tentukan yaitu +
2500 M ². Maka di perlukan perluasan lahan min imal 2.500
M².
U
KEC. MANTIKULORE

out-put
U

T A
PERLUASAN TAPA K YAITU SEBESAR 25.000 M².

L o k a s i p e n e litia n t e r le t a k

d i w ila y a h K e lu r a h a n K a w a t u n a ,

K e c a m a t a n M a n t ik u lo r e . PERLUASAN SITE/TAPAK

NAMA/STAMBUK

01
KONSEP MAKRO
TAPAK YANG DIPILIH
20
KONSEP MAKRO
data existing

T a p a k b e r a d a p a d a J aPla
andat
K a r y a, K e lu r a h a K
n aw atuna,
K e c a m a t a n M a n tik u loLruea. s
Permukiman warga
U
perkebunan warga t a p a ky a it u 2 5 .0
0 0 M (2 .5 H a),
ta p a k m e m ili
k i t o p o g r a fi s d ik it
Pabrik batu
b erkontur
P a d a ar a h u t a r a
t a p a k t e r d a p apte r u m a h a n
dan
p e r k e b u n a n w a r,gpa
a d a a ra h
s e la t a n t a p a k t e r d a pju
atga
perum han, perkeb unan w arga
d a n la h a n y a n g m a s ih k o s o n g
hutan s e r t a ja la n u t a m a k e t a p a k
y a it u jl.p a d a t k a r, ypaa d a a r a h
Lahan kosong
t im u r t a p a k t e r d a phautt a n
d a n p e r k e b uann w ar g,a pa d a
a r a h b a ra t t a p a k t e r d a p a t

Permukiman warga p a b r ik b a t u d a n la h a n ko s
. ong

NAMA/STAMBUK

02
KONSEP MAKRO
DATA EXIXTING
20
KONSEP MAKRO

orientasi matahari & angin

IN-PUT ANALISIS
PENGHAWAAN
TUJUAN U
UNTUK MENGANALISA PENGARUH Waktu Lintasan Matahari
ANGIN
IKLIM (MATAHARI DAN ANGIN) LAUT
P U KU L
TERHADAP TAPAK DAN 12.00
P U KU L
BANGUNAN P U KU L
15.00 09.00

GELANGGANG OLAHRAGA INDOOR

DI KOTA PALU
18.00
S E T
TAPAK 06.00
RISE

ANGIN
DARA
T

DASAR PERTIMBANGAN -PADA SISI TIMUR & BARAT DITANAMI POHON-POHON AGAR RADIASI MATAHARI YANG DI
LINTASAN & WAKTU PENYINARAN TERIMA TIDAK TERLALU BANYAK.PADA SISI TIMUR DIBERI POHON YANG BERUKURAN SEDANG
MATAHARI PADA TAPAK DAN PADA SISI BARAT DI BERI POHON YANG LEBIH BESAR KARENA PANAS YANG DI
INTESITAS CAHAYA MATAHARI MULAI TINGGI PADA TIMBULKAN MATAHARI DARI BARAT KURANG NYAMAN
ARAH DATANG ANGIN PADA SIANG
PUKUL 09.00 - 15.00 -HAWA SEJUK YANG DI TIMBULKAN OLEH POHON-POHON DISEKITAR JUGA DAPAT MENJADI
HARI & MALAM HARI
ANGIN LAUT BERHEMBUS DARI ARAH BARAT PADA PENGHAWAAN ALAMI
MALAM HARI -ARAH BUKAAN PINTU YANG BERADA PADA SISI UTARA-SELATAN MEMBERIKAN SIRKULASI
YANG BAIK DAN NYAMAN.
ANGIN DARAT BERHEMBUS DARI ARAH TIMUR PADA
PENCAHAYAAN ALAMI SIANG HARI PENCAHAYAAN BUATAN
BARAT
TIMUR

-ARAH HADAP BANGUNAN & TENDA PADA TAPAK PERKEMAHAN DI HADAPKAN PADA UTARA-SELATAN -PENCAHAYAAN BUATAN PADA TAPAK DI MALAM HARI YAITU DENGAN MENGGUNAKAN LAMPU
SEHINGGA CAHAYA ALAMI YANG DIDAPATKAN TIDAK BERLEBIHAN SOROT PADA TEMPAT BUMI PERKEMAHAN YANG DI PASANG DI SUDUT AREA PERKEMAHAN
-POHON-POHON PENEDUHDI SISI TIMUR DAN BARAT BERFUNGSI SEBAGAI PENYARING CAHAYA ATAU -SEDANGKAN YANG ADA PADADALAM BANGUNAN MENGGUNAKAN LAMPU PADA UMUMNYA SEPERTI
PENEDUH PHILIPS DLL.

NAMA/STAMBUK

KONSEP MAKRO 03
ORIENTASI
MATAHARI & ANGIN
20
KONSEP MAKRO
orientasi matahari & angin
IN-PUT Orientasi matahari pada sore hari atau pada OUT-PUT
12.00
saat terbenamnya matahari tepat berada di
matahari pada siang hari
blakang gunung Palu , kondisi tersebut merupakan
potensi alam yang dapat menambah cantiknya bumi
TUJUAN U matahari pada pagi hari
perkemahan sebagai tempat akomodasi wisatawan.
UNTUK MENGANALISA PENGARUH
06.00
IKLIM YAITU ANGIN) 18.00
TERHADAP TAPAK DAN
BANGUNAN PADA
BUMI PERKEMAHANPRAMUKA DI matahari pada sore hari
KAWA TUNA

angin darat
pada pagi hari

angin malam pada

DASAR PERTIMBANGAN
sore hari (angin Laut)
LINTASAN & WAKTU PENYINARAN
MATAHARI PADA TAPAK
ARAH DATANG ANGIN PADA SIANG
HARI & MALAM HARI

Arah datangnya angin terbagi menjadi dua yaitu pada malam hari angin berhembus dari daerah yang lebih tinggi
(gunung dan bukit yang berada di sekitar kawasan Pantai Bonebula) ke daerah yang lebih rendah dan siang hari
angin yang berasal dari daerah pantai/laut. Hembusan angin yang berlebih dapat diatasi salah satunya dengan
peletakan vegetasi dalam tapak sebagai filter terhadap hembusan angin juga selain itu bergfungsi sebagai
pengarah aliran angin

NAMA/STAMBUK

KONSEP MAKRO 04
ORIENTASI
MATAHARI & ANGIN
20
KONSEP MAKRO
SIRKULASI
IN-PUT OUT-PUT
TUJUAN DASAR PERTIMBANGAN U
U N T U K M E N E N T U K A N A KS ES PENCAPAIAN JALUR ENTANCE KE DALAM DAN
MASUK DAN KELUAR TAPAK. SERTA KELUAR TAPAK MUDAH DI AKSES
MENGATUR POLA SIRKULASI DI
DALAM TAPAK POLA SIRKULASI DI DALAM TAPAK
SIRKULASI BAGI PEJALAN KAKI PINTU MASUK

ANLISIS
PINTU KELUAR
Eksis ng tapak memiliki satu jalur utama yaitu jalan

EN UT
TR AM
Padat karya

AN A
PERKEBUNAN

CE
DAN HUTAN Sirkulasi utama pada tapak yaitu jalan Padat karya, KETERANGAN
PABRIK BATU U merupakan jalan dua arah . yang digunakan oleh para
& PERKEBUNAN petani untuk mengakses jalan menuju kota palu. ENTRENCE UTAMA
PINTU MASUK & KELUAR
TAPAK
SIRKULASI PENGUNJUNG
SIRKULASI PENGELOLA

JA SIRKULASI SERVICE
LA PERKEBUNAN
N DAN HUTAN
PA
DA Meletakan entrance masuk dan keluar tapak pada sisi yang berhadapan dengan jalan utama.
T
KA
RY Membedakan antara jalan masuk utama dan keluar tapak guna memperlancar sirkulasi dan menghindari terjadinya penumpukan kendaraan
A
dalam tapak.

Pola sirkulasi dalam tapak di pengaruhi ak vitas sirkulasi luar tapak dan juga aksebilitas tapak , sehingga pola sirkulasi dalam tapak menggunakan
pola linear yang menyesuaikan pada bentuk tapak

Pembuatan jalan khusus untuk sirkulasi pejalan kaki berupa pendestrian disamping jalan utama kendaraan agar dak membahayakan pejalan
kaki.

NAMA/STAMBUK

05
KONSEP MAKRO
SIRKULASI
20
 KONSEP MAKRO
VIEW DARI DALAM DAN LUAR TAPAK
IN-PUT OUT-PUT
TUJUAN view kurang baik mengarah ke
DASAR PERTIMBANGAN
view sangat baik mengarah gunung
UNTUK MENDAPATKAN ARAH MEMPERHATIKAN ARAH VIEW YANG BAIK DARI
ke teluk palu dan gunung
PANDANG YANG BAIK, DARI LUAR
DALAM DAN LUAR TAPAK bagian barat
MAUPUN DALAM TAPAK SEHINGGA
MENJADI POINT OF INTEREST

ANALISIS
VIEW DARI DALAM DAN LUAR TAPAK view kurang baik
KURANG BAIK. MENGHADAP KE
mengarah ke hutan dan
AREA PERKEBUNAN DAN
HUTAN
view kurang baik megarah
ke gunung dan hutan
U

VIEW DARI DALAM DAN LUAR TAPAK

KURANG BAIK. MENGHADAP KE
AREA PERKEBUNAN DAN 1. Memanfaatkan potensi view keluar tapak yaitu teluk palu dan
HUTAN perbukitan dengan memberikan bukaan pada bangunan disisi barat
dan mur.

2. Menempatkan area outbound sper lapan upacara, lapangan

VIEW DARI DALAM DAN LUAR TAPAK
SANGAT BAIK. MENGHADAP KE AREA olahraga dll. pada view yang baik agar dapat memberikan kesan
TELUK PALU DAN JUGA GUNUNG PALU yang baik.

VIEW DARI DALAM DAN LUAR TAPAK

KURANG BAIK. MENGHADAP KE
PERUMAHAN DAN PERKEBUNAN WARGA

NAMA/STAMBUK

KONSEP MAKRO 06
VIEW DARI DALAM
DAN LUAR TAPAK
20
KONSEP MAKRO

KEBISINGAN
IN-PUT out-put
TUJUAN DASAR PERTIMBANGAN kebisingan tinggi
kebisingan rendah
UNTUK MEMININALISIR SUMBER BUNYI DAN JARAK BANGUNAN
TINGKAT KEBISINGAN
JENIS VEGETASI DAN MATERIAL PEREDUKSI
TERHADAP BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN SEKITAR BUNYI
SEHINGGA MENDAPATKAN PENATAAN VEGETASI UNTUK MEREDUKSI
KENYAMANAN BAGI PENGGUNA BUNYI

ANALISIS
kebisingan rendah
Pada kondisi tapak, tingkat kebisingan kebisingan sedang

tertinggi bersumber dari arah barat

tapak. Karena karena terdapat pabrik Memberikan vegetasi disekitar sumber

batu, akan tetapi memiliki jam jam kebisingan sebagai filter dari kebisingan.

tertentu. Selain itu, tingkat POHON TANJUNG

kebisingan sedang berada pada bagian Mengurangi penggunaan material keras pada

selatan tapak yaitu jl.padat karya. penataan tapak guna mengurangi kebisingan.
RUMPUT JEPANG
sedangkan tingkat kebisingin rendah (SOFT MATERIAL)

berada pada utara dan timur tapak Penggunaan material akustik pada bangunan

yaitu perkebunan dan hutan. agar kebisingan yang dihasilkan dari aktifitas
dalam bangunan tidak mengganggu aktifitas
diluar tapak.
MATERIAL AKUSTIK

NAMA/STAMBUK

07
KONSEP MAKRO
KEBISINGAN
20
KONSEP MAKRO

lanscape

IN-PUT
SOFT MATERIAL HARD MATERIAL

TRAMBESI
LAMPU TAMAN
UNTUK MENAMPILKAN JENIS (ALBIZIA SAMAN)
MATERIAL LANDSCAPE YANG SEBAGAI PENEDUH, PENYERAP POLUSI BERFUNGSI SEBAGAI PENCAHAYAAN
DIGUNAKAN SEBAGAI UDARA, BAU DAN FILTER TERHADAP DEBU DIMALAM HARI
PENATAAN RUANG LUAR PADA
TAPAK

TANJUNG
(MIMUSOPS ELENGI)
PERKERASAN
SEBAGAI PENEDUH, PEREDAM SUARA
DAN DEBU (PAVING BLOK)
BERFUNGSI SEBAGAI PERKERASAN
AKSES PEJALAN KAKI ATAU KENDARAAN
SEBAGAI ESTETIKA & AREA PARKIR
BAMBU ATRA LINDL
JENIS DAN FUNGSI
SEBAGAI PENGARAH JALAN, PENAMBAH
MATERIAL LANDSCAPE YANG
ESTETIKA DAN BERKESAN ALAMI
AKAN DIGUNAKAN BANGKU TAMAN
SEBAGAI TEMPAT DUDUK & ISTRAHAT

GLODOKAN TIANG
(POLYATHEA LONGIFOLIA)
SEBAGAI PENGARAH JALAN, PENAMBAH
ESTETIKA

RUMPUT JEPANG TONG SAMPAH

(ZOYSIA JAPONICA) SEBAGAI TEMPAT MEMBUANG SAMPAH
SEBAGAI PENUTUP TANAH, PENAMBAH ESTETIKA

NAMA/STAMBUK

08
KONSEP MAKRO
LANSCACPE
20
KONSEP MAKRO
penzoningan
IN-PUT
TUJUAN
UNTUK MENGELOMPOKAN
KEGIATAN DIDALAM TAPAK
SESUAI DENGAN FUNGSI
BANGUNAN SEHINGGA
MENCIPTAKAN PENATAAN
TAPAK YANG TERATUR
DASSAR PERTIMBANGAN
PENYESUAIAN BENTUK TAPAK
ORIENTASI TERHADAP JALAN
JENIS AKTIFITAS & FUNGSI
BANGUNAN DALAM TAPAK
PUBLIK
ZONA PUBLIK
1
Area yang mempunyai akses cepat dan langsung
bersinggungan terhadap lingkungan luar tapak,
U seperti parkiran.
ZONA SEMI PUBLIK
SERVIS 2
Area yang menerima beban kerja dari zona publik
tetapi tidak berhubungan langsung dengan
lingkungan luar, zona ini akan menjadi pusat
PRIVATE kegiatan utama dalam tapak.
SEMI
ZONA PRIVAT
3
Area yang difungsikan untuk ruang pengelolah
bangunan dalam tapak.

4 ZONA SERVIS
Area yang difungsikan sebagai area penunjang
bangunan pada tapak.

NAMA/STAMBUK

09
KONSEP MAKRO
PENZONINGAN
20