Anda di halaman 1dari 89

ONKOLOGI

REPRODUKSI
INGGRID DIRGAHAYU.,SKP.,MKM
PENDAHULUAN
 Onkologi istilah secara harfiah
berarti cabang ilmu yang
berhubungan dengan kanker
dan tumor
 TUMOR adalah setiap benjolan
abnormal dalam tubuh. Tumor
terdapat dua jenis yaitu tumor
jenis non neoplasma dan tumor
jenis neoplasma
 Kanker adalah sel jaringan
tubuh yang tumbuh tidak
normal dan terus membelah
diri dengan cepat dan tidak
terkendali
PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN TUMOR
 Sel neoplasma adalah sel tubuh itu sendiri
yang mengalami mutasi dan transformasi
sehingga bentuk dan sifatnya, yang berakibat
pertumbuhannya menjadi autonom dan tak
terkendali.
 Mutasi dan transformasi ini terjadi karena
kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan
dan differensiasi, dimana kerusakan yang
terjadi ini dapat ringan sampai berat dan luas
(Prawirohardjo, 2011)
ONKOLOGI REPRODUKSI
Wanita
KANTUNG BERLAPIS JARINGAN EPITEL &
KISTA BERISI CAIRAN TERDAPAT DI OVARIUM
OVARIUM INSIDEN:
 PALING SERING PADA WANITA USIA 20-
50 th.
 DI INDONESIA FREKUENSI TERBESAR 27%.
1. FISIOLOGISKISTA
FOLIKEL
2. PATOLOGIS/ABNORMAL
KISTA DERMOID,
POLIKISTIK OVARIUM
Jenis (PCO), KISTADENOMA
 Tumor jinak berupa kantung berisi cairan yang telah
ada sejak lahir.
 Kista dapat berisi berbagai macam sel. Misalnya
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, saraf,
bahkan gigi.
 Kista umumnya berukuran 0.5–6 sentimeter dan
benjolan terasa keras.
Kista Dermoid
Gejala
 Bentuknya berupa benjolan berisi cairan, warnanya
seperti kulit di sekitarnya.
 Umumnya kista jenis ini tidak menimbulkan rasa nyeri
atau keluhan apa pun.
 TANDA AWAL : masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan,
meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita,
dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium
 GEJALA :
1) Pertumbuhan rambut yang berlebihan, biasanya di
punggung, bokong, wajah, atau dada.
2) Kulit berminyak atau berjerawat.
PCO 3) Depresi.
4) Kesulitan untuk hamil.
5) Rambut kepala rontok atau menipis.
6) Berat badan bertambah.
7) Menstruasi tidak teratur. Dalam setahun frekuensi menstruasi
lebih sedikit, atau jumlah darah yang dikeluarkan saat
menstruasi lebih banyak.
 Salah satu klasifkasi tumor ovariineoplastik
Kista jinak jenis tumor kistik, namun memiliki
DENOMA potensi berkembang menjadi kanker
(musiinosa) ovarium meskipun jarang.
 Kistadenoma musinosa dapat berkembang
hingga sangat besar (berdiameter hingga 35
cm) yang dapat menekan organ - organ dalam
perut seperti usus dan kandung kemih.
 Kista yang berukuran besar juga berisiko
menyebabkan ovarium terpelintir yang disebut
torsi sehingga suplai atau aliran darah ke
ovarium menjadi tersumbat
PATOLOGI SECARA UMUM :
PERMUKAANNYA RATA & HALUS,
BERTANGKAI, DAPAT MEMBESAR
DINDING KISTA TIPIS & CAIRAN
DIDALAMNYA BERWARNA KUNING
JERNIH
KADANG TERDAPAT STRUKTUR
JARINGAN SPT :RAMBUT, TULANG/GIGI,
KELENJAR KERINGAT/KULIT
UKURAN BERVARIASI : BIJI - >6 CM
 Kembung, nyeri di perut
TANDA  Nyeri saat buang air kecil
GEJALA  Dispareunia
umum  Nyeri panggul segera sebelum atau setelah
awal menstruasi
 Dismenor melebihi biasanya
 Haid tidak teratur
 Penambahan rambut diwajah
 Mual muntah, kehilangan nafsu makan
GEJALA AKIBAT PERTUMBUHAN

 MENIMBULAKAN RASA
BERAT DIBAWAH
ABDOMEN
 MENGGANGGU MIKSI &
DEFEKASI
 TEKANAN
MENYEBABKAN EDEMA
TUNGKAI BAWAH
 MUAL MUNTAH
 WEIGHT LOSS
2.GEJALA AKIBAT
PERUBAHAN
HORMONAL

• HYPOMENOREA
• AMENOREA
3. GEJALA AKIBAT KOMPLIKASI
 PERDARAHAN
 NYERI ABDOMEN  PERLU
PENANGANAN SERIUS
NYERI DAPAT DIAKIBATKAN OLEH:
• INFEKSI
• ROBEKAN DINDING KISTA
• DEGENERASI  GANAS
PADA PRE MENARCHE ATAU .
45th
 TORSI
PENATALAKSANAAN
MEDIS
 JIKA MENGHALANGI
JALAN LAHIR
DILAKUKAN SC PADA
KEHAMILAN

 JIKA MEMBESAR
dilakukan LAPARATOMI
(Pengeluaran
seluruhnya) OVARIUM &
TUBA
TUMOR JINAK YANG BERASAL DARI
OTOT UTERUS DAN JARINGAN IKAT
MIOMA YANG MENUMPANGNYA.
UTERI Miom/fibroid/Leiomioma adalah
pertumbuhan sel tumor di dalam atau di
sekitar uterus (rahim) yang tidak
bersifat kanker atau ganas.
INSIDENSI 27% DARI WANITA USIA
25 th
PADA PEREMPUAN KULIT HITAM.
DI INDONESIA 2,39 – 11,7% PADA
SEMUA PENDERITA GINEKOLOGI
YANG DIRAWAT
PATOLOGI KLINIS
KONSISTENSI
KERAS
BATAS JELAS
PENAMPANGNYA
BERBENTUK
SEPERTI KONDE
ETIOLOGI
BELUM JELAS
TETAPI DIDUGA
BERASAL DARI SEL-
SEL OTOT YANG
BELUM MATANG
DAN HORMONAL
(ESTROGEN).
OBESITAS
KETURUNAN
FAKTOR MENARCHE DINI
RESIKO KONSUMSI >>: DAGING MERAH,
ALKOHOL
PARITAS
JENIS MIOMA
 M.INTRAMURAL
:DIANTARA JARINGAN
OTOT RAHIM
 M. SUBMUKOSUM:
DIBAWAH ENDOMETRIUM,
MENONJOL KE DALAM
RONGGA UTERUS
 M. SUBSEROSUM: KELUAR
DINDING UTERUS
SEHINGGA MENONJOL KE
RONGGA PANGGUL
 M.Pedunculated :Miom jenis ini
tumbuh di batang kecil di
dalam atau di luar rahim.
 Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih.
 Rasa sakit atau nyeri pada bagian perut atau
punggung bawah.
 Rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat
TANDA berhubungan seksual.
GEJALA  Sering buang air kecil.
umum  Mengalami konstipasi.
 Keguguran, mengalami kemandulan, atau
bermasalah pada masa kehamilan (sangat jarang
terjadi).
TANDA & GEJALA :
BENJOLAN TERABA DI PERUT BAGIAN
BAWAH Rasa Berat
PERDARAHAN : MENORRHAGIA,
METRORRHAGIA
NYERI : MENJALAR KE PINGGANG &
TUNGKAI BAWAH, DISMENORHEA
MUAL/ MUNTAH
PRESSURE EFECT :
 POLAKISURIA, RETENSI URINE,
DISURIA, BLADDER IRRITABILITAS
GEJALA SEKUNDER :

ANEMIA
LEMAH
PUSING-PUSING
SESAK NAFAS
PENATALAKSANAAN MEDIS
 MIOM TANPA GEJALA AKAN
HILANG SAAT MENOPAUSE
 MIOM DGN GEJALA PERLU
PENGOBATAN
 PEMERIKSAAN PERIODIK
 RADIOTERAPI
 OPERASI : MYOMEKTOMI,
HYSTEREKTOMI
MOLA
HIDATIDOSA TUMOR JINAK (BENIGNA) DARI
CHORION

PENYAKIT PEREMPUAN PADA


MASA REPRODUKSI (20-40 THN)
TAPI JIKA TERJADI PD WANITA
USIA > 45 th MAKA MOLA 10X >
BESAR

INSIDENSI = 1 : 80 KEHAMILAN
1. STATUS SOSIAL EKONOMI
RENDAH
FAKTOR
ETIOLOGI 2. PARITAS TINGGI
3. OBAT-OBAT PENYUBUR
4. UMUR
Akumulasi cairan yang menyertai
degenerasi awal atau tidak adanya
embrio komplit pada minggu ke-3 dan
ke-5.
PATOLOGI
MOLA Adanya sirkulasi maternal yang terus
menerus dan tidak adanya fetus
menyebabkan trofoblast berproliferasi
dan melakukan fungsinya selama
pembentukan cairan.
VESIKEL2 HIDROPIK TUMBUH
DENGAN CEPAT (menyerupai
buah anggur)

RAHIM MEMBESAR DARI USIA


KEHAMILAN YANG
SEHARUSNYA
MOLA PARTIALIS
TIPE/JENIS
 KADANG TERDAPAT JANIN,
SEX CROMOSOM
PEREMPUAN.
 POTENSI U/ MJD GANAS PD
MOLA PARTIALIS <
DIBANDINGKAN MOLA
KOMPLET
 Jika terdapat janin tdk
normal (cacat)
 Umumnya janin mati pd bulan
pertama
MOLA KOMPLET (KLASIK)

1. TIDAK ADA JANIN,


PLASENTA DAN AMNION.
2. DARAH MATERNAL TDK
MEMILIKI PLASENTA
3. PERDARAHAN KE DLM
RONGGA RAHIM---->MELALUI
VAGINA
4. POTENSI 3 % UNTUK
MENJADI
GANAS : CHORIOCARSINOMA
PADA PASIEN DENGAN AMENORHOE

TANDA &
GEJALA  PERDARAHAN (Mg ke-12-14)>>
ANEMIA
 RAHIM > DARI UMUR KEHAMILAN
 HYPEREMESIS > >>, >KERAS, >LAMA
 KRAM PERUT (DISTENSI RAHIM)
 SAKIT KEPALA
 MUNGKIN TIMBUL PREEKLAMPSI ATAU
EKLAMPSI  dibawah 20 Mg (ANTARA Mg Ke-
9 – 12)
TANDA &
GEJALA  TIDAK ADA TANDA-TANDA JANIN :
BALLOTMENT (-), DJJ (-), TAMPILAN RONTGENT
BUMIL RANGKA (-) (KECUALI PADA MOLA
PARTIALIS)

 KADAR GONADOTROPIN CHORION TINGGI


DALAM DARAH DAN URINE

 HORMON TIROID DARAH MENINGKAT


PROGNOSA BURUK KEMATIAN

KOMPLIKASI :
 PERDARAHAN
 PERFORASI
 INFEKSI ----- SEPSIS
 CHORIOCARSINOMA
Pemeriksaan
Diagnostik
 Foto Abdomen : gambaran emboli
udara
 Serologi (ß HCG >>>)
 Penurunan serum alfa-
fotoprotein
 Percobaan Sonde : tdk ada tahanan
dalam cavum uteri
 Arteriografi, Hysterografi dengan
kontras
 USG : snow flake pattern
PENATALAKSANAAN
MEDIS
1. PENGGUGURAN &
CURETTAGE/ HYSTEREKTOMI

2. FOLLOW UP --- kadar HCG(2


mg), Rontgen (4-6 mg),
darah(tiap minggu)  u/ 3
bulan pertama
231.000 wanita setiap tahun
CANCER meninggal akibat kanker serviks
SERVIKS 50 % terjadi di negara berkembang
Di Indonesia 180.000 kasus baru tiap
tahun. Pada tahun 2010 estimasi
jumlah insiden kanker serviks adalah
454.000 kasus
Penyebab kematian utama kanker
pada wanitausia 35-55 thn (awal
tdk bergejala,std lanjut terdeteksi)
 Kanker leher rahim
(kanker serviks) adalah
tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher
rahim/seviks (bagian
terendah dari rahim yang
BATASAN menempel pada puncak
vagina).
 Kanker serviks terjadi jika
sel-sel serviks menjadi
abnormal dan membelah
secara tak terkendali.
 Penyebab terjadinya kelainan PENYEBAB
pada sel-sel serviks tidak
diketahui secara pasti 
terdapat beberapa factor resiko
kanker serviks :
 HPV (human papillomavirus)
 Virus penyebab kutil genetalis
(kondiloma akuminata) yang
ditularkan melalui hubungan
seksual.
 Varian yang sangat berbahaya
adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan
56.
 Kawin Muda/sex dini
FAKTOR  Multiparitas
RESIKO
 Persalinan/Keguguran Tidak
Bersih
 Multiple Partner/Kawin
Cerai
 Rokok
 Pil KB >5thn
 PMS
 Gangguan imunitas
TANDA GEJALA
Manifestasi klinis stlh Komplikasi
1. Keputihan berlebihan, berbau
busuk, & tdk sembuh-sembuh.
2. Terjadi pendarahan stlh
senggama (pendarahan kontak)
dan pendarahan di luar
senggama (pendarahan
spontan)
3. Menurunnya nafsu makan
4. Penurunan BB
5. Kelelahan
6. Nyeri panggul, punggung &
tungkai
7. Patah tulang bila sdh mencapai
stadium 3 ke atas. terjd edema
sperti pd paha, betis, tangan dll.
STADIUM CA SERVIKS
 Klasifikasi Lesi pra
Cancerkarsinoma invasif

 More than 75% of sexually


active women have been
exposed to HPV by age
18-22
PERJALANAN
KLINIS
PENYAKIT
Upaya Deteksi Dinilesi
prakanker
1. Pap test
- Mudah, Murah,
tidak sakit, efektif.
2. IVA test
Murah, mudah,
akurat
Tidak invasif
Dapat dilakukan
oleh dokter –
bidan –
paramedis/
perawat
3. Tes DNA HPV
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
BIOPSI SERVIKS
Cone biopsi, yaitu dgn cara
mengambil sedikit dr sel2
leher rahim, termasuk sel yg
mengalami perubahan.
Tindakan ini memungkinkan
pemeriksaan yg lebih teliti utk
memastikan adanya sel2 yg
mengalami perubahan.
Pemeriksaan ini dpt dilakukan
o/ ahli kandungan.
Kolposkopi
 Tindakan yang bertujuan
untuk memeriksa adanya sel
yang abnormal di dalam atau
di sekitar vagina, vulva, atau
serviks (leher rahim).
 Sel yang abnormal biasanya
dapat ditemukan di antara
lubang serviks sampai saluran
melahirkan dan rahim.
RECTOSKOPI
USG
PENUNJANG
LAINNYA MRI
CT SCAN
DLL
TERAPI /Tatalaksana
 Terapi NIS (Neoplasma in situ) dengan
Destruksi Lokal : DIATHERMI, . Krioterapi/
FREEZING, Elektrokauter, Laser
 Terapi CIS (Carsinoma in Situ ):
Konisasi (Cold Knife) terapi adekuat
apabila fertilitas dipertahankan.
Rekonisasi atau simple
histerektomi/Histerektomi Total
apabila fertilitas tidak
dipertahankan
Radioterapi
• Delay onset of sexual activity or remain
abstinent
• Know your sexual partner
• Do not smoke
How do I • Maintain a healthy diet and lifestyle
lower my • Practice safe sex. Condoms decrease the
risk? chance of HPV exposure.
Pencegahan • If eligible, consider getting the vaccine that
prevents most cervical cancers.
• Get your Pap test and HPV testing as
recommended by your health care provider.
BENJOLAN PADA PAYUDARA YANG DAPAT
cancer BERSIFAT JINAK/ GANAS
MAMMAE
INSIDEN: menempati urutan pertama
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%.
(Data Kanker di Indonesia Tahun 2010)
ANGKA KEJADIAN :12/100.000 wanita
UMUR PENDERITA : 20 – 29 DAN 80 – 89 th
TERTUA,TERBANYAK UMUR 40 – 49 th =130
KASUS
FAKTOR ETIOLOGI :
PENYEBAB TUMOR ATAU
CA. MAMMAE secara
pasti belum diketahui

Faktor resiko
FAKTOR – faktor resiko :
 HEREDITER (5%) & Gen ttu
 TIDAK MENIKAH & TIDAK
PUNYA ANAK (TIDAK PERNAH
MEMBERI ASI)
 OBESITAS & JARANG
OLAHRAGA
 Pola makan dgn konsumsi
lemak berlebihan
 WANITA TERLAMBAT MENOPAUSE
(>50 THN)
 WANITA INFERTIL
 WANITA YG MENGALAMI
MENARCHE LEBIH AWAL (< DARI
10 TAHUN)
 KEHAMILAN PERTAMA PD USIA
RELATIF TUA (PRIMI TUA)
 Konsumsi alkohol
berlebihan, perokok berat
 Mendapat terapi hormonal
jangka panjang
 Sering terkena radiasi
 Stress
TANDA & GEJALA :
ADA BENJOLAN yg
keras di PAYUDARA
RASA
PANAS,MEMERAH &
BENGKAK
BENTUK PUTTING
BERUBAH (Retraksi),
keluar cairan
 PENEBALAN &
PERUBAHAN KULIT
PAYUDARA (berkerut,
iritasi, ada benjolan2
kecil)

 Ada luka di payudara

yang sulit sembuh

 Terasa sakit/ nyeri


TINGKATAN ATAU KLASIFIKASI
KLASIFIKASI PATOLOGIK:
a. KANKER PUTING
PAYUDARA
b. KANKER DUKTUS
LAKTIFERUS
c. KANKER DARI
LOBULUS
TIPE CA
MAMAE
1. STADIUM I: BESAR 2 cm, TIDAK
PUNYA ANAK SEBAR
2. STADIUM II: > 2 cm, METASTASE
KE KELENJAR KETIAK
Stadium 3. STADIUM III: > 2 cm,
Kanker METASTASE KE KELENJAR
KETIAK DAN KULIT
4. STADIUM IV: METASTASE LUAS;
TENGKORAK, TULANG
PUNGGUNG, ATAU PARU-PARU,
HATI DAN PANGGUL
STADIUM
Test  Diagnostic dilakukan
diagnostic berdasarkan faktor
berikut :
 Usia dan kondisi medis pasien
 Type kanker
 Beratnya gejala
 Hasil test sebelumnya
1. IMAGING TEST
Test 2. USG
diagnostic
3. MRI
4.OPERATIF : BIOPSI
5. TEST DARAH
6.TEST LAIN :
TOMOGRAPH
1.
Thermogram
& USG
2.
Mammografi
PENATALAKSANAAN 1. BEDAH :
MEDIS : LUMPECTOMY/MASTEKTOM
I RADIKAL
2. RADIASI PRIMER
3. CHEMOTERAPI
4. PEMERIKSAAN BERKALA
(FOLLOW UP)
 0-2 THN TIAP 3 BULAN
 2-5 THN TIAP 6 BULAN
 5-15 THN TIAP TAHUN
Lumpectomy & Mastectomy
Pencegahan Upaya Deteksi Dini

SADARI ( Periksa Payudara Sendiri )


Lakukan Sadari 1 bulan 1x sesudah
haid
Umur 35 – 40 th ; mammografi &
periksa payudara oleh tenaga medis
Penatalaksanaan
Pemeriksaan Umur 40 – 50 th ; mammografi dan
periksa tenaga medis tiap 2 tahun
sekali
Umur > 50 th; mammografi &
periksa tenaga medis tiap tahun.
ONKOLOGI REPRODUKSI
PRIA
Penyakit ini juga dapat diderita pada laki -
Kanker laki dengan frekuensi sekitar 1 %
payudara pria Kanker dapat berkembang pada
jaringan payudara kecil pada pria, tepatnya di
belakang puting.
Kebanyakan kanker payudara terjadi pada
pria antara usia 60 tahun dan 70 tahun.
Jaringan payudara laki-laki lebih kecil
sehingga lebih sulit untuk dirasakan dan sulit
dideteksi lebih awaltumor dapat menyebar
lebih cepat ke jaringan sekitarnya.
 Mewarisi mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2
protein yang bertugas untuk memperbaiki kerusakan
DNA (gen penekan tumor pd payudara & ovarium)
 Memiliki sindrom Klinefelter, yaitu kelainan genetik
dimana terdapat kromosom X ekstra
FAKTOR  Riwayat penyakit payudara yang bukan kanker
RESIKO  Payudara membesar pada pria (gynecomastia).
 Rokok
 Riwayat paparan radiasi dada
 Intake estrogen
 ObesitasIMT >30
PENYEBAB
Penyebab : penyebab umum terjadinya
benjolan pada payudara disebabkan oleh
kondisi yang disebut dengan gynaecomastia.
Adanya mutasi gen pada penderita kanker
payudara
Memiliki kelainan genetic atau adanya
factor keturunan kanker payudara
Payudara yang membesar secara tidak
wajar pada pria
Membrane sel yang mengandung reseptor
esterogen
Pengkonsumsi rokok yang menyerang
bagian lain dapat menyebar ke payudara
Gejala
 1. Puting berdarah  Keluarnya
cairan berwarna merah atau
terkadang seperti susu dari puting
susu. Cairan yang keluar pada
puting ini, mengidentifikasi
bahwa stadium kanker
payudara sudah berada pada fase
yang berbahaya.
 2. Rasa lelah & lemah
  Pertumbuhan sel kanker yang
cepat mengganggu fungsi tubuh
yang membuat tubuh menjadi
cepat lelah dan terasa lemah serta
bersamaan dengan rasa haus
(dehidrasi)
 3. Terjadi penurunan berat badan  Fungsi tubuh yang
mulai terganggu karena pertumbuhan sel kanker maka
mengakibatkan asupan makanan yang dikonsumsi menjadi
tidak maksimal yang mengakibatkan penderitanya
mengalami kekurangan nafsu makan, sehingga berefek
langsung terhadap berat badan.
 4. Fungsi Tubuh Terganggu  Sel kanker adalah sel-sel yang
paling agresif yang menyerang tubuh manusia. Jika sel
kanker ini begitu aktif, maka tidak mustahil bahwa sel kanker
ini dapat menyerang kesehatan prostat dan hati pada pria.
Ketika fungsi tubuh mulai terganggu, maka bisa terkena
dampak pada kesehatan dan juga fungsi tubuh pengidapnya.
 5. Perubahan Tekstur Payudara  Terjadinya perubahan
pada tekstur payudara, dimulai dengan kulit disekitar putting
yang akan mulai bersisik, memerah yang disertai dengan rasa
gatal serta mengkerut dan putting akan masuk ke dalam.
PEMERIKSAAN
 DIAGNOSTIK : UJI FISIK,
BIOPSI, MAMMOGRAFI
 TERAPI :
1. mastektomi total
2. terapi radiasi
3. kemoterapi
4. terapi hormon :respon
terapi hormon jauh lebih
baik daripada respon
wanita
Kanker Testis Pertumbuhan sel-sel ganas dalam
testis, yang bisa menyebabkan
testis membesar atau
menyebakan adanya benjolan
dalam scrotum
Insiden pada usia antara 15-40 thn
atau < 40 thn
1 % pada semua jenis kanker pria
 Testis Undesensus (tidak turun)
 Perkembangan testis abnormal
 Sindroma klinifelterkromosom XXY
 Pernah menderita kanker testis sebelumnya :
12 kali lipat lebih berisiko untuk mengalaminya
Faktor Resiko lagi pada sisi testis yang lain.
 Riwayat keluarga dengan kanker testis
 Usia : kasus yang terbanyak terjadi pada pria
usia 30-34 tahun
 Ras : Kanker testis lebih cenderung terjadi pada
pria kulit putih daripada kulit hitam
 Rokok
Faktor Resiko
 HIV AIDS
 Tinggi badan : Makin tinggi seorang pria, maka
peluangnya mengalami kanker testis makin
besar
 Kanker testis sel nutfah (germ cell). Jenis kanker testis
paling umum (95 %). Sel nutfah adalah jenis sel yang
digunakan tubuh untuk membentuk sperma.
Kanker testis jenis ini dibagi dua, yaitu seminoma dan
nonseminoma. Kanker jenis seminoma tumbuh lebih
lambat dibandingkan dengan kanker jenis
JENIS nonseminoma.
 Limfoma. Sekitar 4 persen kasus kanker testis yang
terdata masuk ke dalam jenis ini.
 Tumor sel Leydig. Sekitar 1-3 persen kasus kanker
testis yang terdata masuk ke dalam jenis ini.
 Tumor sel Sertoli. Ini adalah jenis kanker testis yang
paling jarang terjadi, yaitu hanya 1 persen.
Seminoma  30-40% dr semua jenis
tumor testis. Pria usia 30-40 thn
Non-Seminoma  60 % dr semua jenis
tumor testis, terbagi jenis sbb:
Klasifikasi 1. Karsinoma Embrional
20% dari semua jenis tumor testis.
Pria usia 20-30 thn
Sangat ganas (pertumbuhan sgt cepat)
Metastase ke paru-paru & hati
2. Tumor Yolk Sac  60% dari semua
jenis kanker testis pada anak laki-laki

3. Teratoma 78% dari kanker testis


pria dewasa & 40% pada anak laki-laki

4. Tumor sel stroma  3-4% dari tumor


testis pria. Bisa menghasilkan estradiol
sehingga terjadi ginekomastia.
Stadium I  kanker hanya pada testis
kanker II  kanker menyebar pada
kelenjar lymph terdekat abdomen
dan pelvis atau selangkangan
III  Metastase paru-paru, otak,
hati, dll, level penanda tumor sgt
tinggi
Metastase
kelenjar lymp
Benjolan atau pembengkakan di salah
satu testis. ...
Rasa sakit yang tajam ataupun rasa pegal
pada bagian testis dan skrotum (Nyeri
tumpul di punggung atau perut bagian
GEJALA bawah)
Skrotum akan terasa berat.
Merasa kelelahan dan badan terasa tidak
sehat.
Penimbunan cairan di dalam skrotum.
Pemeriksaan fisik
USG Scrotum
Lab : darahpenanda tumor (alfa
Pemeriksaan fotoprotein, & Lactic dehidrogenase),
HCGditemukn khas pd ca testis
CT-Scan Perut, Rontgen dada
metastase ke paru atau organ perut
Biopsi jaringan
Pemeriksaan
Fisik
BedahRadical Inguinal
Orchiectomy &
Retroperitoneal lymph node
dissection, orkidektomi
(testis diangkat seluruhnya)
Pengobatan Radiasi t.u. pd jenis
seminoma
Kemoterapi
Terapi pengganti
Testosteron
PRA BEDAH/PENGOBATAN
PENGKAJIAN SESUAI DENGAN
KELUHAN/GEJALA DAN HASIL
PEMERIKSAAN
ASKEP DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI
HASIL PENGKAJIAN
PASCA BEDAH/PENGOBATAN
PENGKAJIAN POST OPERATIF
DIAGNOSA KEP. POST OPERATIF

Anda mungkin juga menyukai

  • Mci Ayuk Watri
    Mci Ayuk Watri
    Dokumen22 halaman
    Mci Ayuk Watri
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • LP - Thalasemia
    LP - Thalasemia
    Dokumen32 halaman
    LP - Thalasemia
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam PD Anak
    Kejang Demam PD Anak
    Dokumen6 halaman
    Kejang Demam PD Anak
    future saver
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Dasar
    Imunisasi Dasar
    Dokumen7 halaman
    Imunisasi Dasar
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Sap Stase Anak Kel 2
    Sap Stase Anak Kel 2
    Dokumen5 halaman
    Sap Stase Anak Kel 2
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • COMBUTIO
    COMBUTIO
    Dokumen14 halaman
    COMBUTIO
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Askep-GEA Yuni
    Askep-GEA Yuni
    Dokumen30 halaman
    Askep-GEA Yuni
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Dyspepsia
    Dyspepsia
    Dokumen20 halaman
    Dyspepsia
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal KGD Kel 1
    Jurnal KGD Kel 1
    Dokumen7 halaman
    Jurnal KGD Kel 1
    Yesti Eka daswita
    Belum ada peringkat
  • KEUAGAN
    KEUAGAN
    Dokumen4 halaman
    KEUAGAN
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • SC Dengan Letak Sungsang
    SC Dengan Letak Sungsang
    Dokumen27 halaman
    SC Dengan Letak Sungsang
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen20 halaman
    BBLR
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Askep Ayuk Meri
    Askep Ayuk Meri
    Dokumen2 halaman
    Askep Ayuk Meri
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Cover Maternitas
    Cover Maternitas
    Dokumen1 halaman
    Cover Maternitas
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Cover Maternitas
    Cover Maternitas
    Dokumen1 halaman
    Cover Maternitas
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • LP Dispepsia Yuni
    LP Dispepsia Yuni
    Dokumen16 halaman
    LP Dispepsia Yuni
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Kasus GR
    Kasus GR
    Dokumen2 halaman
    Kasus GR
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Anak Anakan Belum Fix
    Anak Anakan Belum Fix
    Dokumen26 halaman
    Anak Anakan Belum Fix
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen18 halaman
    Bab 2
    Rizka Rahma
    Belum ada peringkat
  • Chronic Kidney Disease (CKD) A. Watri
    Chronic Kidney Disease (CKD) A. Watri
    Dokumen21 halaman
    Chronic Kidney Disease (CKD) A. Watri
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Vasektomi Singkat Efektif
    Vasektomi Singkat Efektif
    Dokumen18 halaman
    Vasektomi Singkat Efektif
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Mankep Kel 2
    Mankep Kel 2
    Dokumen46 halaman
    Mankep Kel 2
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi 2 Rangkap
    Patofisiologi 2 Rangkap
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi 2 Rangkap
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • CHF Revisi
    CHF Revisi
    Dokumen18 halaman
    CHF Revisi
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Andeh
    Andeh
    Dokumen2 halaman
    Andeh
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • 30 Fhadilla Erin Sagita
    30 Fhadilla Erin Sagita
    Dokumen110 halaman
    30 Fhadilla Erin Sagita
    Widi Firmantoro
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronchial
    Asma Bronchial
    Dokumen18 halaman
    Asma Bronchial
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • Jiptummpp GDL Zaenabqubr 48792 3 Babii
    Jiptummpp GDL Zaenabqubr 48792 3 Babii
    Dokumen42 halaman
    Jiptummpp GDL Zaenabqubr 48792 3 Babii
    Indryy
    Belum ada peringkat
  • TRANSISI ONLINE
    TRANSISI ONLINE
    Dokumen1 halaman
    TRANSISI ONLINE
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat
  • 30 Juni - BAB V & VI - Lusi
    30 Juni - BAB V & VI - Lusi
    Dokumen28 halaman
    30 Juni - BAB V & VI - Lusi
    Ukhtia Aulia Addawi
    Belum ada peringkat