Makalah Penelitian Hadist
Makalah Penelitian Hadist
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penelitian dalam hadis yang bersifat penemuan misalnya
menemukan metode memahami hadis secara mudah bagi masyarakat
awam. Penelitian hadis yang bersifat pembuktian misalnya membuktikan
keragu-raguan mengenai status hadis keutamaan membaca ayat kursi.
Sedangkan penelitian hadis yang bersifat pengembangan contohnya
memperdalam pengetahuan tentang pemikiran M. M. Azami dan Joseph
Schacht terkait pembentukan sanad hadis, atau pengembangan
metode ‘ardl al-hadist ‘ala al-qur’an dalam kajian kritik matan.
Melakukan At-Takhrij
1
Umma Farida, Metodologi Penelitian Hadis, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010),
h. 1-2.
3
Melakukan al-I’tibar
Ulama’ hadis sependapat bahwa ada dua hal yang harus dikritisi
pada diri pribadi periwayat hadis untuk diketahui apakah riwayat hadis
yang dikemukakannya dapat diterima sebagai hujjah ataukah harus
ditolak. Kedua hal itu adalah ke’adilan dan kedhabitannya. Ke’adilan
berhubungan dengan kwalitas pribadi, sedangkan kedhabitannya
berhubungan dengan kapasitas intelektualnya. Jika kedua hal itu dimiliki
oleh periwayat hadis, maka periwayat tersebut dinyatakan bersifat tsiqah.
4
menyatakan sami’na adalah orang yang tsiqoh, maka informasinya dapat
dipercaya.
Selain itu, ada periwayat yang dinilai tsiqoh oleh ulama’ ahli
kritik hadis, namun dengan syarat bila dia menggunakan lambang
periwayatan haddatsani atau sami’tu, sanadnya bersambung. Tetapi, bila
menggunakan selain dua lambang tersebut, sanadnya
terdapat tadlis (penyembunyian cacat).
Isi natijah untuk hadis yang dilihat dari segi jumlah periwatnya
mungkin berupa pernyataan bahwa hadis yang bersangkutan
2
Umma Farida, Naqd Al-Hadits, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2009), h. 99-110.
3
M. Syuhudi Ismail, Kaedah Keshahihan Sanad Hadis, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1995), h. 139.
5
berstatus mutawatir dan jika tidak demikian, maka hadis tersebut
berstatus ahad.
4
Umma Farida, op.cit., h. 112
5
Umma Farida, op.cit., h. 187-193.
6
Perbandingan dokumen tertulis dengan hadis yang disampaikan dari
ingatan.
6
Erfan Soebahar, Menguak Fakta Keabsahan Al-Sunnah, (Jakarta: Prenada Media, 1995),
h. 204-206
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA