Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PANCASILA

KEBUDAYAAN SUKU TIONGHOA

Disusun Oleh :
Natalia Ratnasari
NIM (191114402050)
TINGKAT 1 B

DOSEN PEMBIMBING :
SRI UTAMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
Kebudayaan Suku Tiong Hoa

Suku Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul leluhur mereka
berasal dari Tiongkok (China). Biasanya mereka menyebut dirinya dengan
istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka).

Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang
lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia,
bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari
Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat
dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan
perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan
sebaliknya.

Suku Tionghoa

1. Peranakan, adalah hasil perkawinan campuran antara orang Tionghoa dan orang asli indonesia
(pribumi) yang sudah beranak pinak lahir, besar dan tinggal di Indonesia.
2. Totok, adalah orang Tiongkok yang lahir di negara asli nya.

Suku Han (Hanzi sederhana: 汉族;zh; Hanzi tradisional: 漢族;zh; Pinyin: Hàn Zú) adalah

sebuah suku mayoritas di Tiongkok. Suku ini mendapat namanya dari Dinasti Han dan telah
mempunyai sejarah yang panjang sejak 2200 tahun yang lalu. Han digunakan untuk menyebut
bangsa Tiongkok sejak lama karena kejayaan Dinasti Han tersebut, yang memerintah Tiongkok
selama 400 tahun lebih, meletakkan banyak dasar bagi perkembangan kebudayaan, identitas
kebangsaan dan nasionalisme, ekonomi dan politik. Setelah melakukan pelayaran ke indonesia
suku han berubah nama menjadi suku tionghoa dan menjadi beberapa suku yang di dasarkan
pada wilayah dan bahasa
Beberapa Suku Tionghoa yang ada di Indonesia

 Hakka – Jakarta, Aceh, Sumatra Utara, Batam, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bngkabelitung,
Lmpung, Jawa , Kalimantan Barat(bagian utara), Banjarmasin, Sulawesi Selatan, Menado,
Ambon dan Jayapura

 Hainan – Pekanbaru, Batam, dan Manado.

 Hokkien – Sumata Utara, Riau (Pekanbatu, Selat panjang, Bangsiapiapi, dan Bengkalis),
Padang jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa, Bali (teurama di Denpasar dan Singaraja),
Banjarmasin, Kutai, Sumbawa, Manggarai, Kupang, Makassar, Kendiri, Sulawesi Tengah,
Menado dan Ambon

 Kantonis – Jakarta, Medan, Makassar dan Manado.

 Hokchia – Jawa (terutama di Bandung, Cirebon, Banjarmasin dan Surabaya).

 Tiociu – Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan
Kalimantan Barat bagian selatan( Khususnya di Pontianak dan Ketapang).

Budaya Suku Tionghoa

 Pakaian Tradisional
 Shangsan
 Cheongsam

 Rumah Tradisonal
 Siheyuan

Seni pertunjukkan

 Barongsai
Barongsai adalah tari tradisional Tionghoa dengan menggunakan sarung yang menyerupai
singa. Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi
migrasi besar dari Tiongkok Selatan
 Tari Naga
Tari Naga sering disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian
tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. orang-orang Tionghoa yang memiliki
kepercayaan dan rasa hormat yang besar terhadap naga. Dipercaya bahwa pada mulanya tarian
ini adalah bagian dari kebudayaan pertanian dan masa panen, disamping juga sebagai salah
satu metode untuk menyembuhkan dan menghindari penyakit. Tarian ini sudah menjadi acara
populer di zaman Dinasti Sung (960-1279 M) di mana acara ini telah menjadi sebuah
kebudayaan rakyat dan, seperti barongsai, sering tampil di perayaan-perayaan yang meriah.
 Wayang Potehi
Wayang Potehi merupakan salah satu jenis wayang khas Tionghoa yang berasal
dari Tiongkok bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai
wilayah Nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional
Indonesia. Potehi berasal dari kata pou 布 (kain), te 袋 (kantong), dan hi 戯 (wayang). Wayang
Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan
mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini
sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari Tiongkok

 Imlek

Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai
pada hari pertama bulan pertama (Tionghoa: 正月; Pinyin: zhēng yuè) dan berakhir
dengan Cap Go Meh 十五暝 元宵節 pada tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama).
Malam tahun baru Imlek dikenal sebagai Chúxī 除夕 yang berarti "malam pergantian tahun".
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan penyulutan kembang api.
 Cap Go Meh
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek
bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia

 Festival Qingming
Festival ini merupakan ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur
sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Di indonesia festival ini dikenal dengan sebutan cheng
beng, Festival tradisional Tionghoa ini dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik
Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di
musim semi), pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat.

 Festival Pertengahan Musim Gugur (Hanzi tradisional: 中秋節; Hanzi: 中秋节; Pinyin:

Zhōngqiū jié) atau juga dikenal dengan nama Festival Kue Bulan merupakan hari raya panen
dan salah satu festival terpenting di Tiongkok. Dirayakan pada hari kelima belas bulan
Delapan Kalender Tionghoa Biasanya jatuh pada minggu kedua September sampai minggu
kedua Oktober
 Festival Duan Wu, Duan Wu Jie
Festival ini merupakan salah satu festival yang paling tua. Tercatat, festival Duan Wu sudah
dirayakan sejak 2000 tahun yang lalu, dengan intisari 2 kegiatan yang terus dilakukan yakni
memakan Bak Chang bersama-sama dan menghelat perlombaan perahu naga.

MAKANAN KHAS

1.Fuyunghai

Nama Fu yung hai berarti potongan telur fu yung. Merupakan makanan yang dibuat dengan
telur dadar dan berbagai campuran isi. Isinya bisa berupa dagng ayam, sapi, babi, kepiting, atau
seafood yang dicincang halus. Biasa dimakan dengan saus asam manis serta kacang polong
2. Capcai

Berasal dari bahasa chinese-hokkian yang berarti: aneka sayur. Makanan ini terdiri dari aneka
sayuran yang dipotong kecil dan dimasak dengan bakso, udang atau daging ayam.

3. Bakpao

Bak berarti daging, sedangkan pao berarti bungkusan. Bakpao terbuat dari adonan seperti roti
yang terbuat dari tepung terigu dan ragi. Selain berisi daging, saat ini bakpao dapat memiliki
isi lainnya, seperti daging ayam, kacang hitam, srikaya, cokelat atau telur asin.

4. I fu mie

I fu mie merupakan makanan yang berupa bakmie atau mie yang direbus dan digoreng
sampai kering, Kemudian disiram dengan tumisan sayur, biasanya capcay.
5. Kwetiau

Hampir sama dengan bakmi, kwetiau merupakan mi yang juga banyak peminatnya di
Indonesia. Bedanya hanya pada tekstur dan bentuknya saja. Tekstur kwetiau lebih kenyal dan
bentuknya lebih lebar daripada mi lainnya.

6. Bakcang

Makanan satu ini terbuat dari beras ketan untuk lapisan luarnya dan berisi daging. Bisa daging
sapi, ayam, babi, atau jamur ini sangat enak untuk dicoba. Bentuknya yang segitiga dan dibalut
dengan daun pisang.
Keunikan dan Kebiasaan Suku Tionghoa di indonesia

 Memiliki 2 nama, yaitu nama Tionghoa dan nama Indonesia.

 Memiliki Lambang Yin dan Yang.

 Kembang api atau petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat.

 Di saat Imlek, memotong rambut dan kuku harus dilakukan sebelum perayaan Imlek, tidak
boleh memakai benda-benda tajam di hari Imlek, dilarang mencuci rambut di hari Imlek, dan
yang boleh memberi angpao adalah yang telah menikah.

 Memiliki 2 tanggal lahir, yaitu berdasarkan Kalender Indonesia dan berdasarkan tanggal di
kalender Tionghoa

 Mempuyai dan mempercayai Shio atau yang disebut “The Chinese Zodiac”

Shio

Ialah krakter atau sifat yang dilambangkan dengan dua belas hewan yang mewakili tahun,
bulan, dan jam tertentu dalam astrologi Tionghoa. Berbagai kebudayaan yang terpengaruh adat
Tionghoa juga memiliki tradisi shio, meski sebagian hewan dalam shio memiliki perbedaan.
Pernikahan

Sebelum ingin melakukan niatan baik bersama ( pernikahan ) ada beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti melihat hari,jam dan tanggal yang baik menurut kalender Chinese serta
melihat secara keseluruhan mengenai kecocokan antara kedua belah pihak calon mempelai
wanita dan pria apakah telah cocok dalam berbagai aspek budaya seperti marga dan shio .

 Seserahan (sangjit) Dari Pria ke Wanita

1. Pakaian atau kain untuk mempelai wanita. Maksudnya untuk segala keperluan sandang
mempelai wanita yang akan dipenuhi oleh mempelai pria.
2. Uang susu/uang pesta yang dimasukkan dalam kertas angpau bertuliskan 囍 (Xǐ)

3. Buah-buahan dalam jumlah tertentu, melambangkan kedamaian, kesejahteraan, dan rezeki.

4. Sepasang lilin merah yang diikat dengan pita merah sebagai simbol perlindungan untuk
menghalau pengaruh negatif.

5. Sepasang kaki babi (bisa digantikan dengan makanan kalengan yang berjumlah 8–12 kaleng)
dan 6–12 kaleng kacang polong.

6. Dua botol arak yang kemudian akan ditukar dengan dua botol sirup merah dan dikembalikan
ke pihak mempelai pria.

7. Kalung atau Perhiasan Lengkap yang wajib untuk prosesi sangjit adalah seuntai kalung, atau
sepasang perhiasan lengkap (cincin, kalung, anting, dan gelang) istilahnya sebagai mas kawin.

8. Satu Set Perlengkapan Kosmetik/Kecantikan bermaksud agar sang mempelai wanita bisa
tampil cantik dan memukau
 seserahan (sangjit) Dari Pria ke Wanita

Persiapan pihak keluarga calon mempelai


wanita: hantaran balik berupa

1. seserahan pihak mempelai pria yang hanya


diambil sebagian seperti Uang susu (ang pao)
dan uang pesta, nampan buah, 1 pasang lilin
merah, sebagian kaki babi/ makanan
penggantinya dan kaleng kacang polong,
sebagian kue mangkok, dua botol sirup merah.

2. satu nampan makanan manis seperti permen


atau coklat

3. satu nampan keperluan pria, seperti satu stel


baju, pakaian dalam dan sapu tangan.

Keluarga juga harus mempersiapkan beberapa


amplop uang angpao yang siap dibagikan ke
para pembawa nampan dari pihak mempelai
pria dengan jumlah nominal disesuaikan.

 Menghias kamar pengantin dengan nuansa warna Merah


Resepsi Pernikahan

 Sembayang / Beribadat

 Upacara Sakral

 Proses upacara Tea Pai: upacara ini merupakan acara yang akan dihadiri orang tua dari kedua
pihak serta orang-orang yang dituakan. Dalam acara ini masing-masing anggota keluarga
memberikan nasehat kepada calon mempelai agar rumah tangga yang mereka bina dapat
berjalan langgeng dan rukun. Selain memberikan nasehat, masing-masing memberikan hadiah
yang dapat berupa perhiasan, uang, dan alat kebutuhan rumah tangga yang berguna untuk
membantu perekonomian keluarga muda ini kelak.
Persiapan:
1. Perlengkapan minum teh
2. Masing-masing anggota menyiapkan hadiah

 Perayaan Pernikahan
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua
orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan

Anda mungkin juga menyukai