Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN KAIZEN UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN

PERAWAT DALAM MELAKUKAN ASESMEN AWAL


DI RUANG RAWAT INAP RS PELNI JAKARTA

Neneng Yuliawati,SKp
1. Pendahuluan
Profil Rumah Sakit PELNI
• RS Tipe B swasta berada di Wilayah Jakarta Barat
• Tahun 2015 : 343 TT (perawat 576 orang)
• Tahun 2016 : 509 (perawat 588 orang)
• Rerata BOR 70 -80% , pasien masuk RI 6 -7 orang / ruangan
• Jumllah pasien di rawat Inap pd Smt I 2017 : 16.310
Tahun 2015 dokumen Rekan medis manual - elektronik medikal record- Electronic
Health Record
Dokumen asuhan medis / perawatan - Asesmen, diagnosa, intervensi , implementasi
dan evaluasi 2016 mengalami revisi hingga 2017
Perubahan yang terus menerus ( continuous Improvement)
Masalah yang ditemukan :
• Kelengkapan asesmen awal <24 jam Januari – Februari 2017 82,87%, 88,35%
(dibawah target 90%) total capaian SMt 1 2017 tercapai 89.45%.
• Masih ada asesmen awal ( skrinning gizi) yg tidak dilengkapi sehingga tidak dapat
dideteksi oleh ahli gizi
• Ditemukan Jenis waste : defect, ekstra procesing dan non utilized talend

Standar yang harus dipenuhi :


• Akreditasi KARS versi 2012 : AP 1.5 dan MKI.1.9.1,EP1.4 dan SNARS AP 1.1 tentang asesmen awal
medis dan perawatan
• Rekomendasi KARS tahun 2016 Discharge Planning masuk kedalam asesmen pasien (AP.1.EP1.1)
• Kebijakan rumah sakit no. SK No.174.A /ARS/ IX/2017 tentang kebijakan asesmen pasien (revisi)
Tentang asuhan pasien (AP)
• SNARS Bab 6 tentang Manajemen Informasi dan Rekam Medik (berlakunya tekhnologi informasi baik
berbasis kertas maupun elektronik )
Pendahuluan

Perubahan fitur

Lean fokus menghilangkan pemborosan (waste) dan


respect to people dengan menggunakan tools kaizen
bertujuan untuk meningkatkan quality Proses bisnis
(Graban, 2009)

Berkaizen

Fokus pada proses yang spesifik, untuk


menghasilkan perubahan dengan cepat dan
berdampak positif (Masaki Imai, 2011).
2. Tujuan
• Peningkatan kualitas asuhan pasien perawatan
• Untuk dapat memenuhi standar akreditasi KARS
(versi 2012 dan SNARS edisi 1)
• Mengetahui dampak kaizen dalam memperbaiki
proses melalui improvement berbasis lean
manajemen
• Memperbaiki hasil evaluasi mutu dalam asesmen
pasien yang dilakukan kurang dari 24 jam >90%
(sesuai kebijakan RS Pelni)
• Berbagi pengalaman dalam penerapan kaizen
untuk meningkatkan mutu asuhan perawatan
URAIAN
URAIAN

Uji coba

Implementasi
Sosialisasi dan edukasi

Continuous Stabilisasi
32 improvement

Koordinasi dan
kolaborasi gizi, IT Evaluasi

Mendiskusikan ide
untuk mengatasi
masalah v
Ide yang terpilih

1. Membuat dan revisi tampilan menu 2. Kolaborasi dokumen asesmen gizi


asesmen awal keperawatan yang dengan unit gizi sesuai standar
disesuaikan dengan standar dari akreditasi KARS/SNARS
SNARS AP.1 EP AP.1.1
Tampilan menu per sistem dan
kebutuhan
Ide yang terpilih

3. Menambah menu untuk melihat 4. Membuat modul untuk melihat


kelengkapan asesmen dalam daftar kinerja perawat yang
Elektronic Health Record (EHR) melakukan asesmen
pasien rawat inap ( kanban warna
merah dam hijau)
Ide yang terpilih

5. Tampilan modul asesmen pasien 6. Indikator Kinerja ndividu perawat


dilengkapi dengan histori pasien pelaksana = kelengkapan asesmen
awal
Tahapan Implementasi

Maret -Mei 2017


Link data EHR kedalam dashboard
Divwat bersama IT Design ulang EHR ( system
menambah modul, revisi fitur)
Kegiatan asesmen awal dimasukan IKI

Juni 2017
Menambah modul untuk tarik data
Sosialisasi dan Implementasi
pembuat asesmen berdasarkan
pasword pengguna dengan pendampingan

Juni 2017
Stabilisasi dengan revisi SPO dan
Implementasi disemua unit kerja
Panduan Asesmen menggunakan
kecuali ICU
EHR
Hasil
Uraian Before After

Tampilan
menu
HASIL
asesmen
awal
perawatan

Tampilan dari manual disalin ke bentuk Tampilan dengan vitru yang berbeda persistem dan
EMR dan belum dilengkapi dengan kebutuhan disesuaikan dengan standar akreditasi
standar akreditasi SNARS AP.1 EP AP.1.1
Membuat
vitur untuk
melihat
kelengkapa
n asesmen
awal

Harus dibuka satu persatu ( lama , ektra Saat membuka modul asesmen langsung terlihat
processing ) waktu sekitar 3 menit untuk lengkap atau tidak waktu yg dibutuhkan 2 detik
1 pasien
Uraian Before After

Melihat
kinerja
perawat
mengguna
HASIL
kan
dashboard
system

Perawat membuat daftar kinerja pakai Melihat kinerja indivisu, dengan menarik data
manual baru ke excel sesuai waktu yang dibutuhkan

Kelengkapan Asesmen Awal Perawatan


Kelengkap Kelengkapan Asesmen awal perawatan < 24 jam
< 24 jam SMT II tahun 2017 RS PELNI Jakarta
an SMT I tahun 2017 RS PELNI Jakarta

Asesmen
92,85% 95,18% 95,25%
90% 91,60%
awal 89,94%
88,38% 88,38% 94,35%
perawat < 93,87%
85,58% 90%
93,28% 93,14%
24 jam

januari Februari maret april mei juni


Juli Agustus September Oktober November Desember

Kelengkapan asesmen awal perawatan < Kelengkapan asesmen awal perawatan 24 jam rerata
94.19%
24 jam rerata 89.45%
Kesimpulan
1. Penerapan lean manajemen dengan tools kaizen dapat mengeliminasi beberapa
jenis pemborosan ( waste) yaitu : defect, waiting time dan non utilized talent
2. Dengan penggunaan EHR memudahan dalam monitoring, komunikasi antar PPA
cepat, memudahkan akses .
3. Peningkatan kepatuhan perawat dalam melakukan asesmen awal < 24 jam dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
 Kemudahkan akses dalam memasukan data melalui EHR,
 Masalah dan ide ditemukan oleh pemilik proses
 Edukasi dan sosialisasi program perbaikan secara berkesinambungan,
 Automatisasi dari modul sehingga dipastikan mereka melengkapi asesmen,
 Kepatuhan dalam kelengkapan asesmen awal perawatan < 24 jam== indikator
kinerja individu perawat (IKI).
 Dengan pemanfaatan IT dibuat program untuk link ke dash board mutu
sehingga memudahkan untuk monitoring
4. Peningkatan quality berupa angka kelengkapan asesmen < 24 jam meningkat 5%,
5. Dapat memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit khususnya bab AP 1.1 dan AP.1
Saran

1. Untuk mengidentifikasi masalah dalam pelayanan pasien libatkan fronliner karena


mereka yang mempunyai proses di lapangan.
2. Ide apapun yang disampaikan fronliner berikan penghargaan (tidak ditolak) karena
perubahan sekecil apapun 1 rupiah, 1 detik bila diakumulasikan akan berdampak
cukup besar.
3. Tools kaizen dapat digunakan dalam melakukan perubahan yang terus menerus
untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik
4. Semaksimal mungkin system EHR (Electronic Health Record) dibangun secara
mandiri sehingga saat perlu revisi terkait dengan dinamika layanan dan regulasi
akan lebih mudah melakukan perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Capan et al (2015) Using Electronic Health Records And Nursing Assessment To Redesign Clinical Early Recognition System
.www.palgrave-journals.com/hs© 2015 Operational Research Society Ltd. All rights reserved 2047-6965/15

Graban, M. (2009). Lean Hospitals : Improving Quality, Patient Safety, and Employee Satisfaction (1st ed.). New York: CRC Press.

https://www.researchgate.net/publication/320249477 Quality of Nursing Documentation:.... Available from:


_Quality_of_Nursing_Documentation_Paper-Based_Health_Records_versus_Electronic- Based_Health_Records
[accessed Aug 15 2018].

Imai, M. (2011). Kaizen : The Key to Japan’s Competity Succes. New York: Mc Graw Hill Publishing Company.

KARS (2012) Standar Akreditasi Rumah Sakit. versi 2012 Penerbit.Komisi Akreditasi Rumah Sakit

KARS (2017) Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1, RI ISBN 97860261111715SNARS. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Kepmenkes ( 2014) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tentang Keperawatan

Selda seçginli et al ( 2013) Attitudes Of Health Professionals Towards Electronic Health Records In Primary Health Care
Settings: A Questionnaire Survey” DOI: 10.3109/17538157.2013.834342 · Source: PubMed .Istambul Turkey

Zaheya et al (2017) Quality of Nursing Documentation: Paper-Based Health Records versus Electronic-Based Health Records (Orcid ID
: 0000-0002-4219-4005). Jordan University of Science and Technology

Anda mungkin juga menyukai