Anda di halaman 1dari 14

Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran

yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang diusulkan.
RINGKASAN
Ipteks yang akan ditransfer kepada mitra adalah teknologi tepat guna berupa alat pengisi air
minum untuk ternak unggas secara otomatis dan dapat diprogram baik jadwal waktu pengisian
dan volume air yang keluar/diisikan sehingga pengisian air minum unggas dapat dilaksanakan
secara rutin dan terjadwal. Peralatan teknologi tepat guna tersebut terdiri dari solenoid kran
yang dipasang diatas tempat minum unggas yang ditempatkan pada posisi dengan jarak
tertentu yang dapat dikontrol secara terprogram. Untuk meningkatkan efisiensi dari biaya
penggunaan energi listrik, maka peralatan pengisi air minum untuk unggas secara otomatis
tersebut menggunakan energi matahari dengan memanfaatkan solar panel untuk sumber
energi listriknya. Posisi keluaran pengisi air minum untuk ternak unggas disesuaikan dengan
posisi serta jarak tempat minum yang telah ditentukan dengan area di kandang.
Pengembangan dari peralatan tepat guna untuk pengisian air minum untuk ternak unggas
otomatis ini, jika digunakan untuk kandang yang memanjang, maka dapat ditambahkan
beberapa solenoid kran yang ditempatkan di sepanjang kandang dengan posisi serta jarak
tertentu dengan pengaturan pengisian tempat air minum untuk unggas secara otomatis yang
dapat dikontrol secara langsung dari peralaran masternya, sehingga tidak perlu lagi membuat
alat kontrol otomatis dengan tenaga matahari yang lain.

Kata kunci maksimal 5 kata


Kata_kunci : pengisi air minum, unggas, otomatis, terjadwal, energi matahari
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan memuat hal-hal berikut.
1. ANALISIS SITUASI
Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang mencakup
hal-hal berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial
• Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan
data dan gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air
bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
2. PERMASALAHAN MITRA
Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan
prioritas mitra baik produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas
mitra baik produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas
mitra dalam layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
d. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan
prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKM.
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Secara Geografis Kabupaten Sleman Propinsi D.I.Yogyakarta terletak diantara 107°
15′ 03″ dan 107° 29′ 30″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″.Secara administratif
Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan, yang memiliki 86 desa dan 1212 dusun.
Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 Km2 atau sekitar
18% dari luas Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta. Beberapa wilayah kecamatan di
Kabupaten Sleman terletak di sisi selatan gunung merapi yaitu diantaranya
Kecamatan Sleman.Kecamatan Sleman merupakan satu-satunya daerah kecamatan
yang didalamnya terdapat Kota Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman. Sehingga secara
kependudukan, kehidupan masyarakat di kecamatan Sleman banyak membutuhkan
kecukupan pangan terutama untuk memenuhi kebutuhan protein yang berasal dari
daging ayam.
Berdasarkan data penduduk diKecamatan Sleman sebagian besar penduduknya
adalah petani termasuk peternak budidaya unggas. Dari data monografi Kecamatan
tercatat 14.106 orang atau 24,74 % penduduk bekerja di sektor pertanian, perikanan
serta peternakan. Lokasi di Kecamatan Sleman,yaitu Dusun Plalangan Desa
Pandowoharjo terdapat beberapa Peternak unggas skala menengah yang diantaranya
memiliki jumlah ternak piaraaan antara 5000 sd 10000 ekor. Salah satu lokasi
peternakan unggas yang berada di Plalangan, Pandowoharjo adalah “Hana Farm”
seperti terlihat pada gambar 1..

Lokasi Mitra
kelompok
Pembudidayaan
Ternak Unggas
“Hana Farm”
Dsn Plalangan
Pandowoharjo
Sleman
Gambar 1. Lokasi kelompok pembudidayaan Ternak Unggas “Hana Farm”

Dusun Plalangan Pandowoharjo Sleman(sumber: google earth)

Menurut penuturan Bapak Hana Kurniaji yang merupakan Ketua Kelompok


Pembudidayaan Ternak Unggas “Hana Farm”, beberapa kelompok ternak unggas ini
mempunyai tugas yang tidak ringan, karena setiap bulannya mendapat jatah untuk
memasok kebutuhan daging ayam di Sleman sebanyak 10,8 ton/ bulan. Dari adanya
tugas untuk tetap dapat memasok kebutuhan daging tersebut maka upaya yang
dilakukan adalah mendistribusikan kepada beberapa anggota yang tergabung dalam
kelompok ternak unggas di wilayah Pandowoharjo. Lokasi Peternak unggas skala
menengah, jumlah ternak 5000-10.000 ekor yang berada di Plalangan Pandowoharjo
seperti tampak pada Gambar 2.

Gambar 2. Kandang ayam “Hana Farm” di Plalangan Pandowoharjo Sleman

B. Permasalahan Mitra
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra, secara umum adalah bagaimana cara
untuk meningkatkan agar hasil produktivitas unggas dapat meningkat. Dengan dapat
terjaganya atau peningkatan produktivitas dari pembudidayaan ternak unggas
tersebut, maka akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan anggota kelompok
peternak unggas. Pemberian rangsum makanan dan minuman untuk ternak unggas
itulah sebenarnya salah satu unsur yang harus dipenuhi di dalam pelaksanaan
pemeliharaannya yang harus terpenuhi secara konstan. Terlebih adalah terjaganya
minuman untuk unggas pada pekan 1 dan 2 ( dua pekan pertama). Karena unggas
(anak ayam kecil) pada waktu itulah semangat makannya sangat tinggi, sehingga air
minum harus senantiasa tercukupi dan tidak boleh terlambat dalam menyediakan
karena akan bisa berakibat fatal yaitu unggas akan sakit atau mati.

Untuk itu maka perlu diadakan suatu langkah-langkah dan inovasi agar produktivitas
tetap terjaga agar hewan yang sakit atau mati dapat diminimalisir. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah bagaimana pemberian air minuman unggas secara rutin
dan terjadwal sesuai dengan kebutuhan unggas. Saat ini cara yang dilakukan untuk
pemberian air minum pada unggas dilakukan secara manual dengan menambahkan
air pada wadah air minum setiap kali habis. Hal tersebut menjadi masalah terlebih saat
waktu malam dimana kekuatan personal yang sangat terbatas karena harus berjaga
24 jam. Cara manual yang dilakukan seperti pada gambar 3, mempunyai banyak
kendala yaitu terkadang petugas kelupaan atau terlambat bahkan kurang cermat,
karena banyaknya unggas yang harus dilayani. Sehingga kemungkinan ada yang
terlewat dalam pengisian kembali air minum tersebut yang akan berpengaruh pada
pertumbuhan unggas tersebut. Hal tersebut dapat berakibat pada hasil produktivitas
unggas, demikian juga bobot dagingnya tidak maksimal karena terganggunya dimasa
pemeliharaan.
Gambar 3. Pemberian air minum unggas secara manual

Berdasarkan dari permasalahan yang dialami dari kelompok Ternak Unggas “Hana
Farm” dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan hasil panen unggas sehingga dapat mencukupi


permintaan dan dapat lebih menambah kesejahteraan anggotanya.
2. Bagaimana upaya yang dilakukan agar pemberian air minum unggas yang
merupakan salah satu kunci terjaganya perkembangan dan kesehatan unggas,
dapat terlaksana secara rutin dan terjadwal sehingga dapat meningkatkan
produktivitas unggas, demikian juga bobotnya dapat terpenuhi sesuai target.
3. Bagaimana penerapan teknologi tepat guna untuk melakukan pemberian air
minum unggas secara rutin dan terjadwal menggunakan tenaga matahari.

Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian
solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus
terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif / mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi / sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat
dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
SOLUSI PERMASALAHAN
C. Solusi yang ditawarkan
Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan mitra adalah dengan
mendesain teknologi tepat guna untuk pembuatan alat pemberian air minum unggas
secara otomatis dan dapat diprogram baik jadwal waktu bukaan dan jumlah air minum
yang keluar sehingga pengisian air minum unggas dapat dilaksanakan secara rutin
dan terjadwal. Desain peralatan teknologi tepat guna tersebut terdiri dari tandon air
pada ujung kandang, yang selanjutnya air didistribusikan/dialirkan ke tempat minuman
unggas yang dipasang pada sisi jarak dan posisi tertentu dalam kandang dapat
dikontrol secara terprogram. Selain itu oleh karena biaya kebutuhan energi listrik yang
dipakai selama masa pemeliharaan juga mahal, maka untuk pelaksanaan kebutuhan
alat ini, sumber listrik untuk operasional peralatan pengisi air minum otomatis untuk
unggas tersebut menggunakan energi matahari dengan memanfaatkan solar panel
untuk sumber energi listriknya. Gambar desain peralatan pemberian air minum unggas
otomatis terlihat pada gambar 4.

Gambar 4. Desain peralatan pengisi air minum unggas otomatis dengan tenaga
matahari
Prinsip kerja dari teknologi tepat guna alat pengisi air minum unggas otomatis, adalah
berawal dari Solar panel yang digunakan untuk mendapatkan sumber energi listrik dari
matahari. Energi tersebut disimpan ke baterei melalui kontrol pengisian baterei. Energi
listrik tersebut digunakan untuk sumber listrik bagi kontroller pengatur pengisi air minum
unggas yang didalamnya terdapat penampil/display dan dapat diset jadwal waktu pengisian
air minum dan volume air minum yang akan dikeluarkan. Keluaran kontroller pengisi air
minum unggas otomatis digunakan untuk menggerakkan aktuator solenoid untuk
menggerakkan buka tutup kran air untuk pengisian air minum unggas , seperti terlihat pada
gambar 5 .

Penampil/
display

Kontroller
Kontroller Aktuator Wadah
Pengatur solenoid
Solar Panel Pengisian buka tutup
Minum
Minum
baterei wadah Unggas
Unggas

Tombol
Baterei
pemilihan

Gambar 5. Diagram blok cara kerja alat pemberian air minum Unggas otomatis tenaga
matahari
Gambar 6. Pengembangan pengisian air minum unggas otomatis untuk beberapa
tempat

Pengembangan dari peralatan tepat guna untuk pengisian air minum unggas
otomatis ini, jika digunakan untuk kandang ayam yang panjang maka dapat
ditambahkan dengan memasang pipa paralon yang diberi solenoid kran dengan
pengaturan jarak dan posisi tertentu pada kandang, jika waktu telah tiba, maka semua
solenoid akan membuka secara serentak dengan dikontrol secara langsung dari
peralatan masternya, tiap solenoid membuka dan mengeluarkan volume air yang
sama sesuai dengan setelan,Sehingga tidak perlu lagi membuat alat kontrol otomatis
dengan tenaga matahari. Hal ini untuk penghematan biaya dan mempermudah
perawatannya. Posisi pengembangan pengisi air minum unggas otomatis untuk lebih
dari 1 pengisi air minum unggas terlihat pada gambar 6.

D. Target Luaran
Target luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah terciptanya peralatan
pengisi air minum unggas otomatis dengan tenaga matahari dengan desain yang
sederhana, murah, perawatan yang mudah dan dapat diproduksi secara masal.
Hasilnya dapat dimanfaatkan oleh Pembudidaya ternak unggas di dusun Plalangan
maupun di daerah lain yang memerlukan untuk peningkatan produktivitas. Secara
konsep alat tersebut dapat digunakan untuk bermacam jenis unggas, baik ayam
pesaing, petelur maupun burung puyuh dan lain-lain. Peralatan pengisi air minum
tersebut dilengkapi dengan peralatan kontrol yang dapat diprogram dan diatur kapan
jadwal waktu pemberian air minum dan berapa volume air yang harus diisikan
sehingga lebih fleksibel. Pemakaian energi listrik dari matahari dimaksudkan karena
pemanfaatan energi listrik untuk peternakan unggas ini banyak, sehingga kebutuhan
listrik jangan sampai menjadi tambahan beban biaya bagi peternak. Selain itu dengan
adanya solar sel matahari ini, sisa energi listrik yang ada bisa digunakan untuk
penerangan kandang. Selain alasan tersebut, umur solar panel yang tahan lama dan
perawatan yang mudah sangat membantu peternak unggas untuk menekan biaya
operasionalnya.

Luaran dari kegiatan PKM Peningkatan Produktifitas Ternak Unggas dengan


Sistem Pemberian Air Minum secara Otomatis menggunakan Tenaga Matahari ini
secara rinci dapat dijabarkan adalah sebagai berikut:

1. 1 set peralatan teknologi tepat untuk pengisi air minum unggas otomatis
menggunakan tenaga matahari yang ditempatkan di kandang kelompok ternak
unggas “Hana Farm” Dusun Plalangan Spesifikasi dari alat tersebut
menggunakan sumber energi dari matahari dengan solar panel kapasitas
masing-masing 50 WP, 12 Volt. Kontroller pemberian air minum unggas yang
dapat diatur waktu bukaan dan volume air minum untuk penyesuaian umur
unggas. Suplai baterai backup masing-masing 12 Volt 40AH.
2. Transfer ipteks tentang pemanfaatan teknologi tepat guna alat pemberian air
minum unggas otomatis menggunakan tenaga matahari kepada anggota
kelompok peternak unggas.
3. Peningkatan hasil produksi daging ayam dari kelompok peternak unggas.
4. Peningkatan kesejahteraan anggota kelompok
5. Jurnal dan Makalah dipublikasikan melalui Jurnal Kurvatek e-ISSN No. 2477-
7870.
6. Makalah dipublikasikan melalui seminar ReTTI STTNAS ISSN No.1907-5995
7. Video kegiatan
8. Artikel pada koran “Kedaulatan Rakyat” Yogyakarta.
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
Diagram alir tentang gambaran ipteks yang akan ditransfer kepada mitra
Mulai

Penyerahan Alat Pemberian Air


Minum Unggas Otomatis dengan
Tenaga Matahari kepada Mitra

Memberikan Pelatihan pada


Anggota Kelompok :
1. Cara Kerja Alat
2. Cara Pemasangan
3. Cara Pengoperasian
4. Cara Perawatan
5. Cara Pengembangan

Pemasangan Alat bersama dengan


anggota Kelompok

Melakukan Pemantauan Berkala


untuk mengetahui keberhasilan
Program

Tujuan Utama untuk


Peningkatan Hasil Panen Unggas

Selesai

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………. dst.

Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

1. ……………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………… dst.

Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.

GAMBARAN IPTEK

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………. dst.

Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan
penjelasan jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.

PETA LOKASI MITRA SASARAN

Mitra :Kelompok Pembudidayaan Ternak Unggas “Hana Farm” Dusun Plalangan, Desa
PandowoharjoKecamatan SlemanKabupaten Sleman Yogyakarta
Lokasi Dusun
Plalangan
Pandowoharjo
Sleman
Yogyakarta

Peta Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman Yogyakarta

…………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai