Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“PERIOE REMAJA DAN KARAKTERISTIKNYA”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

EKA FITRAYANI (1721041022)


DHIAUL MULTAZAM SYAM (1721042037)
ANDI SYUKRIATI PUTRI (1721042023)
MUSDARIANSYAH (1721042029)
MUHAMMAD AL AMIN RESKY (1721041009)

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERIODE
REMAJA DAN KARAKTERISTIKNYA” ini tepat pada waktu. Tak lupa sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan ajaran Islam dan memberikan tauladan yang baik untuk kita semua, semoga
kita semua mendapatkan Syafaatul Ummahnya kelak di hari kiamat.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini sampai selesai dengan tepat waktu. Sudah pasti makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini agar lebih baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan edukasi yang baik untuk penulis dan pembaca yang budiman.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian remaja ................................................................................... 3
B. Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan remaja ..................... 4
C. Ciri-ciri remaja ....................................................................................... 6
D. Karakteristik periode perkembangan remaja…………………………....7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Masa remaja boleh dibilang masa peralihan, peralihan tidak berarti terputus
dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih –
lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya.
Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa
yang akan terjadi sekarang dan akan datang. Bila anak – anak beralih dari masa
kanak – kanak ke masa remaja, anak – anak harus meninggalkan segala sesuatu
yang bersifat kekanak – kanakkan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan
sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

Psikologi remaja adalah bagian dari psikologi perkembangan yang secara


khusus mempelajari kehidupan remaja. Disini remaja atau generasi muda adalah
generasi penerus bangsa yang kelak menjadi penerus kehidupan untuk
mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat manusia dimuka bumi ini. Jika
generasinya rusak maka secara otomatis bangsanya pun akan ikut rusak,sehingga
demi mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara, haruslah mampu
mencetak generasi yang berkualitas sesuai harapan bangsa dan Negara. Tetapi
pada kenyataanya banyak generasi muda atau remaja juga menjadi gudang
permasalahan. Perkembangan sosial dan kepribadian remaja akan berimplikasi
pada cara ia merespon pengetahuan atau pengalamannya. Dalam pendidikan,
perkembangan sosial pada remaja akan mendorong ia untuk senantiasa mentaati
peraturan sekolah, menjalin interaksi yang baik dengan teman sekolah,
menghargai pendidik atau temannya yang sedang menjelaskan pelajaran.

Dalam proses perkembangan kematangan psikologis dan biologis, remaja


kerap menghadapi ketegangan, kebingungan, dan kekhawatiran. Remaja menjadi

1
gemar coba-coba dalam emosi labil sehingga mudah terpengaruh. Remaja juga
sering melakukan sesuatu hal tanpa berpikir panjang terhadap akibat yang akan
terjadi selanjutnya. Sehingga usaha untuk mewujudkan generasi penerus yang
diharapkan akan sulit untuk diwujudkan. Maka dalam makalah ini akan dibahas
tentang psikologi perkembangan masa remaja.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian masa remaja menurut para ahli ?
2. Aspek-aspek apa yang mempengaruhi perkembangan remaja ?
3. Ciri-ciri masa remaja?
4. Karakteristik apa saja yang terjadi pada periode remaja ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian masa remaja

2. Mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan remaja

3. Mengetahui ciri-ciri remaja

4. Mengetahui karakteristik apa saja yang terjadi pada periode remaja

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REMAJA

Menurut Undang-Undang Kesejahteraan Anak, pengertian remaja adalah


individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah dan dalam Undang-
Undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18
tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat untuk tinggal.
Menurut UU Perkawinan No 1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja apabila
cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19
tahun untuk anak laki-laki.

Menurut WHO pengertian remaja lebih bersifat konseptual, ada tiga kriteria
yaitu biologis, psikologik, dan sosial ekonomi, dengan batasan usia antara 10-20
tahun, yang secara lengkap berbunyi sebagai berikut:

2. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual


sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

3. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari


kanak-kanak menjadi dewasa.

4. Terjadi peralihan dari ketergantungan social-ekonomi yang penuh kepada


keadaan yang relatif lebih mandiri

B. ASPEK-ASPEK YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN REMAJA


1. Asek fisik.
Secara fisik masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ seksual
dimana remaja pria mengalami pertumbuhan pada organ testis dan kelenjar
prostart, matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja pria mengalami
mimpi basah, sementara remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina
dan ovarium yang bisa menghasilkan sel telur yang membuat remaja putri
mengalami haid.

3
2. Aspek intlektual (kognitif)
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir oprasional formal,
tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir afstrak (seperti memecahkan
persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang
lain dan masyarakat), dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan
masalah).Tipe pemikiran logis ini.oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif
hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu kemampuan koqnitif untuk
mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara
memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional
formal ini ditandai juga dengan ciri-ciri:

1. Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang


2. Kemampuan berpikir hipotetik
3. Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon
berpikirnya semangkin luas seperti aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan

3. Aspek emosi.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ
seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami
sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih intim dengan
lawan jenis. Pada usia remaja awal ( MTS), perkembangan emosinya
menunjukkan sifat yang sensitif dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai
peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan tempramental
atau mudah tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja
itu hidup dilingkungan yang kurang harmonis.

4. Aspek sosial.
Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial dengan teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan
berkembangnya sikap”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru, mengikuti
opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal, menjadi


pecandu NAPZA, meminum minuman keras, free sek atau berprilaku kriminal, ini
disebabka pada saat remaja itu mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik

4
buruknya sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi pada saat remaja sudah
menanjak dewasa maka kemampuan untuk menirunya berkurang karena
kemampuan untuk berpikir sudah semangkin matang.

5. Aspek kepribadian.
Masa remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran akan
identitas atau jati diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan:

Siapa saya ?

Apa peran saya …?

Mengapa saya harus melakukan….?

Apa bila remaja memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia
akan menemukan jati dirinya dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang
sehat sebaliknya apa bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau
kekacauan sehingga ia cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja
yang mempunyai kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan
tindakan – tindakan atau prilaku yang menyimpang yang keluar dari aturan-aturan
norma baik itu norma sosial maupun norma hukum seperti:

remaja pria rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai gelang dan
kalung, pakaian compang camping, bertato, merokok narkoba dan
minumminumam keras Prilaku nakal atau aneh-aneh itu berkembang karena
dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang tua tidak memberikan
ketauladanan dalam berakhlak mulia atau pengamalan ajaran agama, orang tua
bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.

6. Aspek Kesadaran beragama


Pilkunas (1976) mengemukakan pendapat william kay.yaitu bahwa tugas
utama prkembangan remaja adalah memperoleh kematangan system moral untuk
membimbing perilakunya.Kematangan remaja belumlah sempurna,jika tidak
memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal. Pendapat ini
menunjukan tentang pentingnya remaja memiliki landasan hidup yang kokoh,
yaitu nilai-nlai moral, terutama yang bersumber dari agama.Terkait dengan

5
kehidupan beragama remaja, ternyata mengalami proses yang cukup panjang
untuk mencapai kesadaran beragama yang diharapkan. Kualitas kesadaran
beragama remaja sangat diperbaharui oleh kualitas pendidikan atau pengalaman
keagamaan yang diterimanya sejak usia dini, terutama di lingkungan
keluarga.Proses kesadaran beragama remaja itu dipaparkan pada uraian berikut.

C. CIRI-CIRI REMAJA
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
awal.Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama
terutama hormon yang terjadi pada mas remaja. Dari segi kondosi sosial,
peningkatan emosional ini merupakan tanda awal remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan
tekanan ng ditujukan pada masa remaja. Misalnya, mereka diharapkan tidak
lagi bertingkahlaku seperi anak – anak, mereka juga harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbebtuk
seiring berjalannya waktu dan akan nampak kelas pada remaja akhir yang
duduk di wal awal masa kulia.

Perbahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan


seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja meras tidak yakin akan diri
dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,
baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, perencanaan dan sistem
respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan
proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

Perubaha dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang
lain. Selama masa remaja banyak hal – hal yang menarik bagi dirinya di bawa
dari masa kanak- kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih
matang. Hal itu juga dikerenak anadanya tanggung jawab yang lebih besar di
masa remaja, maka remaja diharapkan remaja untuk dapat mengarahkan
keterkaitan mereka pada hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam
hubunga dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan
individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi dengan lawan jenis, dan dengan
orang dewasa.

Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak – kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

\ Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi


perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di
sisilain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut,

6
serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.

D . KARAKTERISTIK YANG TERJADI PADA PERIODE REMAJA


Berikut Ini merupakan beberapa karakteristik remaja yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

A. Ketidakstabilan emosi
Emosi yang kurang stabil, cenderung berubah-ubah merupakan ciri yang
paling utama terlihat pada anak anak yang akan memasuki masa remaja mereka.
Pada umumnya remaja laki-laki memiliki perubahan emosi yang lebih stabil dari
pada perempuan dan hanya berpengaruh terhadap ego dan tempramennya.
Berbeda dengan perempuan yang sangat mengedepankan perasaan mereka. Dalam
hal ini, orang tua sangat berperan penting untuk menjaga emosi anak mereka.
Orang tua yakni berperan sebagai pengawas sekaligus sahabat, yang bisa
mengarahkan dan menenangkan emosi yang memuncak serta tidak stabil tadi.

B. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk


hidup
Perombakan perasaan merupakan batu loncatan untuk berubah dari
kehidupan sebelumnya, dari yang tadinya hanyalah anak-anak yang selalu diatur
dan diurus orang tuanya lama kelamaan aan memiliki keinginan tersendiri. Dalam
hal ini remaja akan mengosongkan diri dari didikan orang tuanya dan justru
terbuka dengan pengaruh pengaruh lain, baik pengaruh baik maupun buruk yang
dapat mereka pilih sesuat kehendak emosi mereka. Mereka akan berusaha
menunjukkan ketidak tergantungnya kepada orang tua maupun orang dewasa
lainnya.

Kita tahu pasti di zaman sekarang ini banyak para remaja yang mengikuti mode
terkini, fashion, baik itu dari luar maupun dalam negeri. Meskipun banyak dari
mereka terkesan hanya ikut-ikutan ataupun meniru gaya idola mereka, agar
terlihat “kekinian” ataupun hanya untuk mendapatkan status sosial dalam
pergaulan. Seperti cermin yang mengikuti apapun ang ada di depannya, baik
ataupun buruk.

C. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua


Remaja umumnya mengalami karakter yang suka beragrumen. Mereka
berani protes terhadap hal yang tidak disukainya atau tidak sependapat
dengannya, termasuk nasihat orang tua. Sikap ini merupakan bentuk perubahan
hormonal dan psikologi yang terjadi pada saat memasuki usia remaja dan
mempengaruhi pola pikir mereka. Contohnya, seperti bertanya sebab dan akibat,
dan alas an kenapa ia harus berbuat demikian, serta logika logika yang masuk
akal.

7
D. Kegelisahan
Kegelisahan, keadaan tidak tenang menguasai diri remaja, banyak hal
diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. Banyak cita-cita dan
angan-angan yang ingin dicapai setiggi langit. Baik itu rasional maupun irasional,
keinginan yang tidak tercapai tersebut akan meninggalkan perasaan gelisah
bagidiri remaja. Contoh yang paling umum pada saait ini adalah membludaknya
permintaan barang sekunder dan tersier, seperti HP, tas, motor dan lainnya.Peran
orang tua dalam hal ini ialah membatasi terkabulnya permintaan anak-anak
mereka, hanya memberikan sesuai kebutuhan, dan memberikan penjelasan yang
logis. Agar remaja tidak merasa tertekan atau merasa bahwa mereka tidak
dianggap oleh oran tuanya.

E. Senang bereksperimentasi dan eksplorasi


Eksplorasi dapat didefinisakn sebagai ketertarikan individu dalam mencari
jati diri mengenai nilai, kepercayaan, tujuan dan proses ekplorasi menunjukkan
percobaan dengan perbedaan aturan sosial, rencana dan ideologi. Setiap orang
pasti suka mencoba hal-hal baru, tidak terkecuali para remaja. Mereka condong
akan melakukan hal hal yang baru, kekinian, trendi, atau sekedar keluar dari jalur
untuk mencapai kepuasan.

Dalam hal yang positif contohnya adalah kenginan untuk menjelajahi


lingkungan yang disalurkan mellui penjelajahn gunung atau sekedar ke tempat
wisata. Atau yang negatif berupa pergaulan yang tidak sehat, mulai mencoba
rokok, narkoba atau barang haram lainnya. Peran agama sangat penting disini,
untuk mencegah terjadinya penyimpangan baik berupa material ataupun moral.
Agama dapat menjadi pengekang yang baik karena bukan hanya mengajarkan
ibadah, tetapI juga mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan dengan baik.

F. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan


Siapa yang tidak pernah berkhayal, memiliki angan angan, ataupun
sekedar bualan belaka?. Berangan angan bahwa dirinya seseorang yang hebat
misalnya, ataupun membayangkan dirinya sebagai karakter seperti serial kartun.
Memiliki khayalan bahwa akan mendapat uang dari langit ataupun bualan lainnya.
Remaja sangat suka berfantasi dalam pikiran mereka, membayangakn kehidupan
apa yang mereka dapat selanjutnya ataupun memikirkan hal lain. Hal ini masih
dapat ditoleransi jika hanya sebatas wajar. dan tidak mempengaruhi kejiwaan.

G. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan


berkelompok
Pasti di antara kalian pernah membuat suatu geng disekolah, maupun
dikampungnya. Kebersamaan serta kebanggaan yang besar menjadi ciri tersendiri
pada setiap kelompok yang dibuat remaja pada umumnya. Tidak jarang
kebersamaan yang berlebihan serta kebanggan tersebut menjadi penyebab
munculnya perilaku negatif para remaja. Tauran misalnya, hanya karena saling
olok yang tidak jelas bisa menyebabkan bentrokan berbahaya antar kelompok
remaja. Perilaku contek mencontek demi menjaga “kesolidan” yang dibangun.

8
Tetapi jika hal ini dapat diarahkan dengan baik maka akan menciptakan dorongan
moril pada sesama remaja. Remaja dapat memperoleh kekuatan dari keadaan
bersama karena seperti pepatah yang mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuH.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Menurut


psikologi remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak
hingga awal masa dewasa,yang dimasuki diusia pada 10-12 tahun dan
berakhirnya diusia 18 tahun.

Seorang remaja yang berada dibatas peralihan kehidupan anak dan


juga dewasa. Dilihat dari sudut batas usia terlihat bahwa remaja tersebut
adalah golongan remaja. Tubuhnya yang telah dewasa, akan tetapi jika
diperlakukan misalnya seperti orang dewasa iya gagal dalam menunjukkan
kedawasaannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/15/diakses tgl 10 Mei 2008

10
Budiningsih, Asih. 2005. Pengertian remaja Jakarta: Rineka Cipta

Hendayat. S. 2005. Ciri-ciri remaja dan karakteristiknya (teori, permasalahan dan


praktik).Universitas Muhammadiyah Malang).

Knowles, Malcolm. 1979. The Adult Learning (thirt Edition), Houston, Paris,
London, Tokyo:Gulf Publishing Company

Mappa, Syamsu. 1994. Teori belajar Orang Dewasa. Jakarta: Departemen P dan K

Sudjana, H.D. 2005 karakteristik remaja. Bandung: Falah Production

Supriadi. 2006. Remaja (Sebuah Konsep Teoritik http://re-searchengines.


com/0306supriadi.html Diakses Tgl 8 Meri 2008.

11

Anda mungkin juga menyukai