Anda di halaman 1dari 27

TATALAKSANA GIZI BURUK

PADA ANAK

SRI YANTI HARAHAP


Curiculum vitae
Nama : Dr. Hj.Sri Yanti Harahap, M.Ked (Ped), Sp. A
Pekerjaan : Staf Divisi Perinatologi RSU Dr.Pirngadi
Medan
Pendidikan Formal : - Dokter Umum, FK USU Medan, 2000
- Dokter Spesialis Anak – FK USU / RSHAM
Medan, 2012
- Magister Kedokteran Pediatrik (Mked.Ped),
FK-USU – 2010
Riwayat Pekerjaan : - 2004 – 2012 : Staf RSU Dr. Kumpulan Pane
Tebing Tinggi
- 2012 – skrg : Staf medis IKA RSU dr.
Pirngadi Medan
Tatalaksana gizi buruk
Prosedur atau mekanisme pelayanan gizi yang
dilakukan guna mendukung penyembuhan penyakit.
Tatalaksana gizi meliputi :
 Anamnesa diet
 Mengkaji status gizi
 Menentukan rencana diet sesuai dengan diagnosa
penyakit
 Menyelenggarakan makanan.
DEFINISI GIZI BURUK
KEADAAN DIMANA SESEORANG ANAK TAMPAK
SANGAT KURUS, DITANDAI DENGAN BB/PB < -3 SD
DARI MEDIAN WHO, ATAU DIDAPATKAN EDEMA,
DAN PADA ANAK UMUR 5 -59 BULAN LINGKAR
LENGAN ATAS (LLA) <115 mm.
Diagnosis gizi buruk
1. Terlihat sangat kurus
2. Edema nutrisional
3. BB/TB < -3 SD
4. LILA < 115 mm
Kurva Z.score berat badan
berdasarkan tinggi badan (BB/TB)
Kurva CDC (BB/TB)
Jenis-jenis gizi buruk
1. Marasmus
2. Kwashiorkor
3. Marasmus Kwashiorkor
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus kwashiorkor
ALUR PEMERIKSAAN ANAK GIZI BURUK
PEMERIKSAAN KLINIS, BB/PP, LiLA
DI PUSKESMAS, POSKESDES, PUSTU,POLINDES

ANAK DENGAN SATU ATAU LEBIH ANAK DENGAN SATU ATAU


TANDA BERIKUT: ANAK DENGAN SATU ATAU LEBIH TANDA BERIKUT:
• TERLIHAT SANGAT KURUS LEBIH TANDA BERIKUT: • TERLIHAT SANAGT KURUS
• TERLIHAT SANAGT KURUS • EDEMA MINIMAL, PADA ANAK DENGAN SATU ATAU
• EDEMA PADA SELURUH TUBUH
• EDEMA MINIMAL, PADA KEDUA PUNGGUNG LEBIH TANDA BERIKUT:
• BB/PB ATAU BB/TB < -3 SD
KEDUA PUNGGUNG TANGAN/KAKI • BB/PB ATAU BB/TB <-2 SD
• LILA < 11,5 CM (ANAK USIA 6-59
TANGAN/KAKI • BB/P0B ATAU BB/TB <-3 s.d -3 SD
BULAN)
• BB/P0B ATAU BB/TB <-3 SD SD • LILA >11,5 CM <12,5 CM
SALAH SATU/ LEBIH DARI TANDA
• LILA <11,5 CM (ANAK USIA • LILA <11,5 CM (ANAK (ANAK USIA 6-59 BULAN)
BERIKUT:
6-59 BULAN) USIA 6-59 BULAN) • NAFSU MAKAN BAIK
• ANOREKSIA
• NAFSU MAKAN BAIK • NAFSU MAKAN BAIK • TIDAK ADA EDEMA
• PNEUMONIA BERAT
• TANPA KOMPLIKASI MEDIS • TANPA KOMPLIKASI • KLINIS BAIK
• ANEMIA BERAT
• DEMAM SANGAT TINGGI MEDIS
• PENURUNAN KESADARAN

GIZI BURUK DENGAN


GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI GIZI KURANG
KOMPLIKASI

RAWAT INAP DI RS/PUSKESMAS


RAWAT JALAN PMT PEMULIHAN
RI/TFC
PENENTUAN GIZI ANAK
KLINIS ANTROPOMETRI
GIZI BURUK Tampak sangat < -3 SD
kurus dan atau
edema pada
kedua punggung
kaki sampai
seluruh tubuh
GIZI KURANG Tampak kurus -3 SD - <-2 SD
GIZI BAIK Tampak Sehat -2 SD -2 SD
GIZI LEBIH Tampak gemuk > 2 SD
NO TINDAKAN PELAYANAN FASE STABILISASI FASE TRANSISI FASE REHABILITASI FASE TINDAK LANJUT
H 1- 2 H3-7 MINGGU 2 -6 MINGGU 7 - 26
1 MENCEGAH DAN MENGATASI
HIOGLEKIMIA

2 MENCEGAH DAN MENGATASI


HIOGLEKIMIA

3 MENCEGAH DAN MENGATASI


HIOGLEKIMIA

4 MEMPERBAIKI GANGGUAN
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

5 MENGOBATI INFEKSI

6 MEMPERBAIKI KEKURANGA TANPA FE DENGAN FE


ZAT GIZI

7 MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK STABILITAS &
TRANSISI

8 MEMBERIKAN MAKAN UNTUK


TUMBUH KEJAR

9 MEMBERIKAN STIMULASI
UNTUK TUMBUH KEMBANG

10 MEMEPERSIAPKAN UNTUK
TINDAK LANJUT DIRUMAH
Langkah 1.
atasi/ cegah hipoglikemia
Jika KGD <3 mmol/ dl atau < 54 mg/dl
Bila anak sadar dan dapat minum Bila anak tidak sadar
• Bolus 50 ml larutan glukosa 10 % • Bolus 50 ml larutan glukosa 10 %
atau sukrosa 10%(1sendok teh atau sukrosa 10%(1sendok the
penuh gula dengan 50 ml air), penuh gula dengan 50 ml air),
Pemberian F75/2 jam, untuk 2 Pemberian F75/2 jam, untuk 2
jam pertama berikan ¼ dari dosis jam pertama berikan ¼ dari dosis
makanan setiap 30 menit makanan setiap 30 menit

• pemberian makan per 2 jam, • pemberian makan per 2 jam,


siang dan malam siang dan malam
Langkah 2.
Atasi / cegah hipotermia
Berikan makanan tiap 2 jam, secara langsung
Selalu berikan makanan (F75 atau F100), baik siang dan
malam
Hangatkan anak

Cek suhu tubuh tiap 30 menit


Langkah 3.
Atasi / cegah dehidrasi
Tidak mudah menentukan dehidrasi
Diagnosis pasti dengan pengukuran berat jenis urin (>
1.030)
Terapi :
ReSoMal 5 ml/kg setiap 30 menit  2 jam pertama
PO/NGT
Kemudian 5-10 ml/kg/jam selama 4-10 jam
berikutnya
Pemberian F75 / 2 jam
Beri ReSo Mal < 2 tahun 50-100 ml
> 2 tahun 100- 200 ml
Langkah 4.
Koreksi gangguan keseimbangan
elektrolit
Berikan :
Ekstra Kalium 3-4 mmol/kgbb/hari
Ekstra magnesium 0.4-0.6 mmol/kgbb/hari
Saat rehidrasi berikan cairan rendah natrium
misalnya ReSoMal
Siapkan makanan tanpa garam
Langkah 5.
Obati/cegah infeksi
Rawat inap:
Antibiotik spektrum luas:
metronidazol
Kotrimoksazol
Ampicillin
Gentamisin
 Berdasarkan kultur darah dan sensitivity test
Langkah 6.
Koreksi defisiensi mikronutrien
Pemberian hari 1:
1. Vit A
2. Asam folat 5 mg /oral
Pemberian harian selama 2 minggu :
Suplemen multivitamin
Asam folat 1 mg/hari
Zinc 2 mg/kgbb/hari
Copper 0.3 mg/kgbb/hari
Preparat besi 3 mg/kg/hari
Langkah 7.
Pemberian makanan
Fase Stabilisasi:
Pemberian makanan dengan forsi kecil dan
sering (F75)
Melalui oral atau lewat pipa nasogastric
Energi : 80 -100 kcal/kgbb/hari
Protein : 1 -1.5 g/kgbb/hari
Cairan 130 ml/kgbb/hari  100 ml /kgbb/ hari
edema(+)
Lanjutkan ASI
Langkah 8.
mencapai kejar - tumbuh
Fase rehabilitasi  ditandai dengan nafsu
makan (+)
Ganti formula F75 dengan F100 dalam jumlah
yang sama selama 48 jam
Volume di tambah 10 -15 ml per kali
Langkah 9.
memberikan stimuli fisik, sensorik dan
dukungan emosional
Perawatan dengan kasih sayang
Kegembiraaan dan lingkungan nyaman
Terapi bermain yang terstruktur 15 -30 menit/ hari
Aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan
psikomotor anak
Keterlibatan ibu ( contoh kenyamanan, makan,
mandi, bermain)
Langkah 10.
Persiapan tindak lanjut setelah
perawatan
Membawa anak kontrol secara teratur
Memberikan imunisasi booster
Memberikan vitamin A setiap 6 bulan
HAL –HAL PENTING YANG
HARUS DIPERHATIKAN
1. Jangan berikan Fe sebelum minggu ke – 2
2. Jangan berikan cairan intra vena kecuali syok
atau dehidrasi berat
3. Jangan berikan protein terlalu tinggi pada fase
stabilisasi
4. Jangan berikan diuretik pada penderita
kwashiorkor

Anda mungkin juga menyukai