Hdsa
Keterangan :
R : curah hujan rata-rata (mm)
n : jumlah stasiun pengukuran curah hujan
R1....Rn : besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun curah
hujan (mm)
(sumber : Sri Harto, Analisis Hidrologi, 1993)
Keterangan :
R : curah hujan rata-rata (mm)
Xn : nilai rerata antara dua garis isohyet
(Sumber : Sri Harto, Analisis Hidrologi)
2.3.3 Metode Thiessen
Metode ini dilakukan dengan menganggap bahwa setiap stasiun
hujan dalam suatu daerah mempunyai luasan tertentu dan luas tersebut
merupakan faktor koreksi bagi hujan di daerah yang bersangkutan. Data
yang diperlukan adalah stasiun-stasiun curah hujan yang berpengaruh
terhadap DPS beserta besarnya curah hujan. Caranya adalah dengan
memplot letak stasiun-stasiun curah hujan ke dalam gambar daerah
pengaliran sungai yang bersangkutan. Kemudian dibuat garis penghubung di
antara masing-masing stasiun dan ditarik garis sumbunya. Garis ini menjadi
batas dari luas daerah tiap stasiun.
Cara ini merupakan cara terbaik dan paling banyak digunakan saat
ini walau masih memiliki kekurangan karena tidak memasukkan pengaruh
topografi. Metode ini sesuai digunakan apabila pos hujannya tidak banyak
(minimal 3 buah) dan tidak tersebar merata
Keterangan :
R : tinggi curah hujan rata-rata areal
R1,R2,R3..Rn : tinggi curah hujan pada pos penakar 1, 2..n
A1,A2...An : luas daerah pengaruh pos penakar 1,2...n
Keterangan
CS = koefisien skewness
Xi = nilai variasi ke i
X = nilai rata-rata variasi
N = jumlah data
S = standar deviasi
c. Pengukuran Kurtosis
Pengukuran kurtosis dimaksud untuk mengukur keruncingan
dari bentuk kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan
dengan distribusi normal.
c. Distribusi Gumbel I
Distribusi Tipe I Gumbel atau Distribusi Extrim Tipe I
digunakan untuk analisis data maksimum misalnya untuk
analisis frekwensi banjir.
Distribusi Tipe I Gumbel, mempunyai koefisien kemencengan
(Coefficient of skewness) atau CS ≤ 1,139 dan Ck ≤ 5,4002
d. dsa
e. dsa
2.4.3 Metode Gumbel
2.4.4 Metode Distribusi Log Pearson III
2.4.5 Uji Keselaran Distribusi
2.4.6
2.5 Hgf
2.6 Gdgfd
2.7 Jh
2.8