Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA

No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang – undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa


upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dilaksanakan
berdasarkan prinsip diskriminatif, partisipasih dan berkelanjutan. Undang – nudang
kesehatan pasal 138 disebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi usia
lanjut ditujukan untuk menjaga agar para usia lanjut iti tetap sehat dan produktif
secara sosial dan ekonomis. Untuk itu pemerintah wajib menjamin keterdedianya
fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap
dapat hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera baik secara fisik , mental , sosial, maupun
spritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Upaya kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran , kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat
yang optimal , sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi.
Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, dimana upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia
diarahkan agar lanjut usia tetap diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan
pembangunan dengan memperhatikan fungsi , ketrampilan, usia dan kondisi fisik
dari lanjut usia tersebut.
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah terjadinya
penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan
angka harapan hidup penduduk indonesia. Berdasarkan data Riskesdes 2007, Umur
Harapan Hidup ( UHH) di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun 2004 menjadi 70,5
tahun pada tahun 2007.Selain itu salah satu sasaran dari Renstra Kementerian
Kesehatan tahun2010- 2014 adalah meningkatkan UHH dari 70,6 tahun menjadi 72
tahun pada tahun 2014.
Menurut hasil dari Susenas tahun 2000 jumlah lanjut usia 14,4 juta jiwa atau
7,18% dari total jumlah penduduk, sedangkan yang berusia di atas 65 tahun ,
mencapai 4,6 % dari jumlah penduduk indonesia ( 10 juta orang), selain itu jumlah
lanjut usia diproyeksikan akan terus meningkat yang diperkirakan pada tahun 2020
diperkirakan meningkat menjadi 28,8 juta jiwa.
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan berbagai permasalahan


yang komplek bagu lansia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat.
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lansia mengalami perubahan
fisik dan mental. Makin bertambah usia seseorang makin banyak ia mengalami
permasalahan terutama fisik, mental, spritul , ekonomi dan sosial. Salah satu
permasalahan yang sangat mendasar pada lansia adalah masalah kesehatan
sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok pra lansia dan
lansia.Penyebab utama kematian pada lansia sudah bergeser ke penyakit
degeneratif sehingga perlu dilakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehbilitatif terhadap penyakit tersebut.
Puskesmas merupakan unit terdepan dalam pelayanan kesehatan di
masyarakat . Sehubungan dengan hal tersebut puskesmas diharapkan mampu
melakukan upaya promotif, preventif dan kuratif terhadap pelayanan kesehatan
lanjut usia dan rujukan di pelayanan tingkat dasar. Upaya promotif dan preventif
yang dilakukan meliputi penyuluhan , pencegahan, peningkatan dan deteksi dini
kesehatan pada lansia . upaya kuratif yang dilakukan di puskesmas adalah
melakukan pengobatan awal pada lansia sebelum di bawa ke rumah sakit dan
melanjutkan pengobatan atau teapi bagi pasien yang pulang dari rumah sakit atau
kembali ke masyarakat.
Sesuai Perbub N0 46 tahun 2015 Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat esensial yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat , upaya kesehatan masyarakat
esensial harus diselenggarakan oleh puskesmas yang dimana didalamnya adalah
program pengembangan yaitu pelayanan lanjut usia.
Untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat tersebut di UPT
Puskesmas Banjarmangu 1, maka program pengembangan lansia diselenggarakan
dalam rangkan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia di wilayah UPT
puskesmas Banjarmangu 1.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum :
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

1. Tujuan Khusus :
1) Tersedianya acuan jenis pelayanan kesehatan lanjut usia , peran dan fungsi
ketenagaan,sarana dan prasarana di puskesmas.
2) Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelaksanan kesehatan lanjut usia yang
bermutu di puskesmas.

C. SASARAN

Sasaran pelayanan adalah lanjut usia berumur 45 tahun keatas sehat maupun sakit

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman ini meliputi :


Pelayana kesehatan lanjut usia di puskesmas meliputi seluruh upaya kesehatan : upaya
promotif, preventif, kuratif primer, rehabilitatif primer dan pelayana rujukan kepada para
lanjut usia

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia pelaksana kegiatan upaya lanjut usia di puskesmas Banjarmangu1
sebagai penanggungjawab program 1 orang dengan pendidikan berpendidikan D3
kebidanan sedangkan sebagai pelaksana kegiatan semua tenaga kesehatan di puskesmas
Bnajarmangu1.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Sumber daya manusia yang tersedia untuk pelayanan Lansia di Puskesmas Banjarmangu 1
adalah sebagai berikut :

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

1 Dokter S 1 Kedokteran 1
2 Perawat S1 Keperawatan 1
3 Perawat SPK 2
4 Petugas gizi D III Gizi 1
5 Perawat gigi/ petugas D III Kesehatan gigi 1
UKS
6 Bidan D III Kebidanan 15
7 Analis D III Analis 1
8 Petugas kesehatan DI SPPH 1
lingkungan

C. JADWAL KEGIATAN.

Jadwal pelaksanaan kegiatan pelayan Lanjut usia

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan


1. pelayana kesehatan lanjut Jadwal pelayanan
usia dalam gedung 07.30 – 14.00 WIB khusus hari Jumat
puskesmas . sampai jam 11.00 WIB
2. pelayanan kesehatan Setiap bulan sekali di tiap dan hari Sabtu sampai
lanjut usia luar gedung tiap kelompok posyandu jam 13.30 WIB
puskesmas lansia pelayanan khusus lansia
setiap hari selasa jam
08.00 wib sampai jam
11.00 wib

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banjarmangu 1
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

B. STANDAR FASILITAS

NO Perangkat Kerja Digunakan untuk tugas


1 SOP , buku- buku pedoman, alat Pelaksanaan tugas sehari hari,
pemeriksaan , ATK penyuluhan , pemeriksaan
2 Meja , kursi, lemari arsip

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

A. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

1. PELAYANAN BAGI LANJUT USIA SEHAT


1) Latihan fisik sesuai kebutuhan
2) Stimulasi kognitif
3) Penyuluhan kesehatan primer
4) Berinteraksi sosial

2. PELAYANAN BAGI LANJUT USIA SAKIT


1) Pelayanan / Pemberian pengobatan
2) Konsultasi
3) Rujukan ke fasilitas yang lebih tnggi ( RS)

B. METODE DAN MEDIA KEGIATAN UPAYA PROMKES

1. Metode yang digunakan dalam kegiatan upaya lansia, yaitu dialog, konselling,
deteksi dini, pemeriksaan, rujukan
2. Media yang digunakan dalam kegiatan upaya lansia yaitu: poster, leaflet, gambar,
lembarbalik, buku ,

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan
a. Merencanakan teknis kegiatan program lansia dengan lintas program maupun
l intas sektor terkait
b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan program lansia yang bersumber dari
dana BOK
2. Persiapan
a. Persiapan dokumen,format, sarana prasarana, jadwal
b. Persiapan petugas/pelaksana kegiatan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Evaluasi kegiatan
5. Pencatatan
6. Pelaporan
7. Evaluasi
8. RTL
9. Tindaklanjut.
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lansia
bersumber dari dana DAK

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lansia perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

Sistem Keselamatan Sasaran Unit Pelayanan lanjut usia


NO LOKASI RISIKO SASARAN DAMPAK/ PENGENDALIAN
AKIBAT
1. Dalam gedung Fisik (dinding, lantai,  Sakit akibat  Pemantauan berkala
pencahayaan, tersandung fisik bangunan
suhu/kelembaban, terpeleset,  Rambu peringatan
kebisingan) tertabrak  Mendahulukan
 Kepanasan, lansia
pengap
 Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu  Pemilihan lokasi
lokasi kegiatan lintas yang mudah dan
aman dijangkau
sasaran

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lansia perlu
diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan
melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan

Sistem Keselamatan Kerja Unit Pelayana lansia


NO LOKASI POTENSI BAHAYA/ DAMPAK/ PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO AKIBAT
1 Dalam gedung Fisik (dinding, lantai,  Sakit akibat  Pemantauan
pencahayaan, tersandung berkala
suhu/kelembaban, terpeleset,  Rambu
kebisingan) tertabrak peringatan
 Kepanasan,
pengap
 Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu  Penggunaan
lokasi sasaran kerja lintas APD di
perjalanan
 Pemeliharaan
kendaraan
operasional
secara rutin

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Upaya lansia dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Ketepatan pembuatan dan penyerahan laporan
5. Tercapainya indikator SPM pelayanan kesehatan lansia

NO INDIKATOR TARGET 2016 %


1 Cakupan lansia 70
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap 3 bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi pelaksana pelayanan kesehatan lanjut usia di UPT
puskesmas Banjarmangu I dalam memberikan pelayanan kepada lanjut usia baik di dalam
gedung puskesmas maupun di kelompok lansia . Sehingga bisa terselenggara pelayanan
kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan.

Banjarnegara, 2016

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Banjarmangu1 koordinator program Lansia

Masfufatun Juni SKM. Juminah


NIP. 19700616 200003 2 003 NIP. 19750105 200604 2 010
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
No. :
Kode
Terbita :01
n
PEDOMAN No. :00
Revisi
Tgl. :
MulaiB
erlaku
Halam :
PEMERINTAH an PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA BANJARMANGU 1

Anda mungkin juga menyukai