Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK

MENINGKATKAN NASIONALISME

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Ir. Agus Sunyoto, M.S.

Disusun Oleh:

1. Rima Hermaningrum (13081150)


2. Arina Fithriyatina Suni (13081178)
3. Risa Dias Wandari (13081192)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat serta karunia-ya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan lancar serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai “PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK
MENINGKATKAN NASIONALISME”.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
mendukung jalannya kegiatan kunjungan belajar. Pihak-pihak tersebut yaitu:
1. Ir. Agus Sunyoto, M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Pancasila & Kewarganegaraan
2. Teman-teman yang membantu kami dalam menyusun makalah ini.
3. Pihak-pihak lain yang membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan laporan observasi ini kami sebagai manusia biasa sadar
apabila belum sempurna. Kami memohon maaf apabila masih banyak terjadi
kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Maka dari itu, kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar dalam menyusun laporan
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih.

Yogyakarta, 29 April 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3. Batasan Masalah ............................................................................... 2
1.4. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.5. Manfaat Penulisan ............................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3


2.1. Kondisi Bangsa di Era Globalisasi ................................................... 3
2.2. Nilai-Nilai Pendidikan pancasila dan Nasionalisme ........................ 4
2.3. Pengamalan Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme ........... 5

BAB III. PENUTUP .......................................................................................... 7


3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 7
3.2. Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A.
Jamli dkk. Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krisna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september
2005).Proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar
bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Ruang makin dipersempit dan
waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Saat
ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan
berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh
karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Dengan adanya
globalisasi yang mulai mempengaruhi dan masuk ke lingkup nasionalisme, maka
diperlukan adanya suatu tindakan preventif dan filtrasi yang dipandang ampuh
dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh pengaruh globalisasi yang
kini mulai mengikis semangat nasionalisme.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, kami membuat beberapa rumusan
masalah, yaitu:
1. Bagaimana kondisi bangsa di era globalisaasi?
2. Bagaimana nilai-nilai pendidikan pancasila dan nasionalisme?
3. Bagaimana cara pengamalan pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme?

1.3. Batasan Masalah


Dalam makalah ini kami hanya membatasi permasalahan sampai dengan
pengamalan pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme.

1.4. Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui kondisi bangsa di era globalisaasi.


2. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan pancasila dan nasionalisme.
3. Untuk mengetahui cara pengamalan pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme?

1.5. Manfaat Penulisan


Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :
1. Mahasiswa mampu memahami kondisi bangsa di era globalisaasi.
2. Mampu memahami nilai-nilai pendidikan pancasila dan nasionalisme.
3. Mampu mengetahui cara pengamalan pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme.
4. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat
dijadikan acuan atau pedoman dipembuatan makalah-makalah baik tugas-
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan maupun mata
kuliahlainnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kondisi Bangsa di Era Globalisasi


Budaya globalisasi sedang melanda dunia, tak terkecuali Inodonesia.
Segala aspek secara tidak langsung mendapatkan pengaruh dengan adanya
globalisasi ini. Arus globalisasi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat terutama
di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda kita
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat sampai masalah teknologi. Teknologi
internet merupakan teknologi yang paling diminati remaja saat ini. Jika digunakan
secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak,
kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa
yang menggunakan tidak semestinya.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, Moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Seharusnya penerus bangsa mempuyai sikap
nasionalisme yang kuat demi mempertahankan budaya dan nilai-nilai Pancasila
yang dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara dalam rangka memupuk
serta membudayakan rasa semangat dan jiwa nasionalisme bangsa. Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain :
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika

3
pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif berupa rasa nasionalisme meningkat dari rakyat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang
kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain:
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsa

2.2. Nilai-Nilai Pendidikan Pancasila dan Nasionalisme


Secara bahasa nasionalisme barasal dari kata nation, yang berarti bangsa.
Jadi nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Han Kohn
dalam Budi Cahyo (1995) memberikan makna nasionalisme sebagai suatu paham
yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepeda

4
Negara kebangsaan. Dengan makna yang demikian nasionalisme memiliki pokok
kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya dan penyerahaan
setinggi-tingginya.
Bagi bangsa Indonesia, nasionalisme merupakan hal yang sangat mendasar
sebab ia telah membimbing dan mengantar bangsa Indonesia dalam mengarungi
hidup dan kehidupannya (Budi Cahyo, 20;1995). Nasionalisme adalah manifestasi
kesadaran bernegara atau semangat bernegara (Slamet Muljana, 3;2008).
Sehingga barang siapa yang merasa dirinya adalah warga Negara yang memiliki
jiwa nasionalisme, selayaknya membuktikan dengan perbuatan yang nyata untuk
menunjukkan rasa cinta negaranya.
Muljana (2008) menerangkan; “Cara berpikir nasional ialah sikap
seseorang terhadap kesadaran bernegara. Cara berpikir nasional memiliki ciri
khusus, berupa norma obyektif; mengutamakan kepentingan kehidupan nasional.
Segala perbuatan baik yang berisifat ke luar maupun kedalam diukur dengan
norma tersebut. Apakah suatu tindakan itu menguntungkan kehidupan nasional
ataukah justru merugikan.Bila merugikan, perlu bahkan wajib ditinggalkan jika
kesadaran bernegara memang terdapat dalam hati warga Negara yang
bersangkutan.”

2.3. Pengamalan Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme


Survei yang dilakukan Pusat Studi Pancasila menyebutkan, mata pelajaran
Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah sekarang ini seolah hanya pelengkap
kurikulum, dan tidak dipelajari secara serius oleh peserta didik.Pelajar dan guru
hanya mengejar mata pelajaran-mata pelajaran yang menentukan kelulusan saja.
Temuan ini menegaskan, hasil survei lembaga-lembaga lain yang dilakukan
sekitar tahun 2006 dan 2007 menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
mengenai Pancasila merosot tajam.
Nasionalisme dapat dipupuk kembali dalam momentum-momentum yang
tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari
pahlawan dan hari besar nasional lainnya. Bukan itu saja nasionalisme juga dapat
dibangun melalui karya seni seperti menciptakan lagu-lagu yang berslogan cinta
tanah air, melukis, seni peran yang bertajuk semangat juang untuk negara dan

5
karya-karya seni lainnya.Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan
ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum,
menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil-
adilnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial budaya bangsa.
Pancasila telah dirumuskan sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,
kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar
negara Indonesia. Juga sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Karena
itu, Pancasila tak bisa terlepas dari tata kehidupan rakyat sehari-hari mengingat
Pancasila merupakan pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita moral yang
meliputi seluruh jiwa dan watak yang telah berakar dalam kebudayaan bangsa
Indonesia.
Maka, untuk meredam pengaruh dari luar perlu dilakukan akulturasi
kebudayaan akibat globalisasi. Artinya, budaya dari luar disaring oleh budaya
nasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsa
dan rakyat Indonesia. Memang masuknya pengaruh negatif budaya asing tidak
dapat lagi dihindari, karena dalam era globalisasi tidak ada negara yang bisa
menutup diri dari dunia luar. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus mempunyai
akar-budaya dan mengikat diri dengan nilai-nilai agama, adat istiadat, serta tradisi
yang tumbuh dalam masyarakat. Pancasila dapat ditetapkan sebagai dasar negara
karena sistem nilainya mengakomodasi semua pandangan hidup dunia
internasional tanpa mengorbankan kepribadian Indonesia. Hal ini akan menjaga
nilai-nilai luhur bangsa dan semangat untuk ber-nasionalisme. Nasionalisme
bangsa Indonesia dapat terus dipertahankan dan dilestarikan dengan
mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Pancasila dalam keseluruhan kehidupan
berbangsa dan bernegara.

6
BAB III
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengamalan nilai-


nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan berbangsa dan bernegara
dapat menumbuhkan semangat nasionalisme yang kuat dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan di era globalisasi demi mempertahankan nasionalisme dan
keutuhan bangsa Indonesia.

5.2. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang


besar dalam membangun dan menumbuhkan semangat nasionalisme bangsa.
Hendaknya seluruh elemen bangsa Indonesia mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat bangsa yang
bernasionalisme tinggi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Budi Cahyo. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dari


Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semrang Press.

Muljana, Slamet. 2008. Kesadaran Nasional, dari Kolonialisme sampai


Kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta: LKIS.

Anda mungkin juga menyukai