Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia dikenal dengan Negara agraris, karena memiliki kekayaan sumber


daya alam terutama hasil pertanian dengan mayoritas penduduk yang berprofesi
sebagai petani dan karena memiliki lahan yang produktif untuk bercocok tanam
(Umboh, 2014). Negara indonesia diuntungkan karena dikaruniai keadaan alam yang
mendukung yaitu hamparan lahan yang luas, ragam hayati yang melimpah, dan iklim
tropis sinar matahari terjadi sepanjang tahun sehingga dapat menanam sepanjang
tahun. Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia ditanami padi. Hal ini disebabkan
karena padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia (Prasekti, 2015).
Padi atau beras berperan sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi,
oleh karena itu peningkatan produksi padi diusahakan untuk menunjang keamanan
pangan yang merupakan prioritas utama pada pembangunan di Indonesia.
Penggunaan benih unggul bersertifikat adalah salah satu usaha untuk meningkatkan
produksi padi di Indonesia. Perbedaan benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat
adalah untuk benih bersertifikat adalah benih yang di dalam proses produksinya
menerapkan cara dan persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan standar benih baik
dalam lapangan maupun laboratorium yang diawasi oleh Sub Direktorat Pembinaan
Mutu Benih Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Sedangkan untu benih
yang tidak bersertifikat proses produksinya tidak melalui cara dan persyaratan
sepertibenih berserifikat. Oleh karena itu analisa strategi pemasaran usaha produksi
benih padi sangat diperlukan karena hal ini akan sangat membantu untuk menentukan
strategi dalam pemasaran produksi benih padi PP.KERJA.

B. Rumusan masalah

a) Bagaimanakah perkembangan benih tanaman jagung?


b) Bagaimanakah perkembangan benih tanaman kacang tanah?

1
C. Tujuan

a) Untuk mengetahui perkembangan benih tanaman jagung


b) Untuk mengetahui perkembangan benih tanaman kacang tanah

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Terhadap Benih

Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar
pemeliharaan tanaman atau hewan. Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini
berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

Dalam UU Sistem Budi Daya Tanaman, benih adalah tanaman atau bagian
dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakkan tanaman tersebut.[1] Dalam
budi daya tanaman, benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil
perkecambahan, pendederan, atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan
tanam. Benih atau bahan tanam yang bukan berupa biji atau yang telah
disemaikan[2] dapat disebut sebagai bibit. Benih diperdagangkan tidak untuk
dikonsumsi. Bidang perikanan juga memakai istilah ini untuk menyebut hewan yang
masih muda yang siap dipelihara hingga dewasa.[3]

B. Kajian Terhadap Jagung

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman


pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi
penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok,
sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada
masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan
lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena.
Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai
produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di


bidang biologi dan pertanian. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi
objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya
teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini

3
tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Dalam
kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau
keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan
fisiologi pemupukan yang disukai.

Jagung

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Zea

Spesies: Z. mays

Nama binomial

Zea mays ssp. mays


L.

4
Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung sejenis tanaman
rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam
proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun lalu oleh penduduk
asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan
semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup
secara liar di alam.

Tanaman semusim (annual) yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur


hidupnya dalam 80-150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat
tanam. Istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar
tiga sampai empat bulan. Sekitar paruh pertama dari daur hidup merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap reproduktif. Sebagian jagung
merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat
penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai


2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada kultivar yang dapat mencapai tinggi 12 m pada
lingkungan tumbuh tertentu. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah
hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai). Meskipun ada yang
dapat membentuk anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20 cm. Dari
buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak memiliki
tangkai. Helai daun biasanya lebar 9 cm dan panjang dapat mencapai 120 cm. Bunga
betina jagung (tongkol), terlindung oleh klobot, dengan "rambut". Rambut jagung
sebenarnya adalah tangkai putik.

Sebagai anggota monokotil, jagung berakar serabut yang dapat mencapai


kedalaman 80 cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman
yang sudah cukup dewasa memunculkan akar adventif dari buku-buku bagian
terbawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

5
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana pada sorgum dan tebu.
Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batangnya beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu
(lignin).

Daun jagung merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai
daun. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan tangkai daun terdapat lidah-lidah
(ligula). Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki Poaceae (suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-
sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel
kipas akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah
sehingga mengurangi transpirasi.

Susunan bunga jagung adalah diklin, yaitu memiliki bunga jantan dan bunga
betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious). Bunga
tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina
dalam bentuk tongkol. Pada jagung, kuntum bunga (floret) tersusun berpasangan
yang dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Rangkaian bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi
yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari buku,
di antara batang dan pelepah daun.

Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol


produktif yang memiliki puluhan sampai ratusan bunga betina. Beberapa kultivar
unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
jagung prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari
lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

6
C. Kajian Terhadap Kacang

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-


polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang
berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1
hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pematangan biji terganggu.

Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang


jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.

Kacang Tanah

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae

7
Divisi: Tracheophyta

Kelas: Magnoliophyta

Ordo: Leguminales

Famili: Fabaceae

Genus: Arachis

Spesies: Arachis hypogaea

Nama binomial

Arachis hypogaea
L.

Jenis Tanaman

Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe:

 Tipe tegak

Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat
pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya
serempak.

 Tipe menjalar.

Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah
terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang.
Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.

8
Iklim:

 Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak
terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan
kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah.
 Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara
minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di
bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat,
bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
 Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya
curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu tinggi di sekitar
pertanaman.
 Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang
tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

Media Tanam

 Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang
gembur/bertekstur ringan dan subur.
 Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH
antara 6,0–6,5.
 Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya
mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada
disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang
tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

Ketinggian Tempat

 Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada
ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada
ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


 Waktu :
 Tempat : Lahan samping kanan Green House
B. Alat dan Bahan
 Alat : 1. Cangkul
2. Tugal
3. Tali rapiah
4. Patto
 Bahan : 1. Jagung
2. kacang tanah
C. Prosedur kerja
1. Pengolahan lahan
Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian
dicangkul dan digemburkan lalu buat bedengan
2. Penanaman
Penanaman jagung dan kacang dilakukan secara serentak, penanaman
dilakukan dengan cara tugal dengan kedalaman 5cm dengan jumlah 1 benih
perlubang
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara pada tanah
agar pertumbuhannya terjamin menggunakan pupuk organik
4. Pemeliharaan
Terdiri dari penyiraman dimana dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari praktikum yang telah dilakukan praktikan menemukan bahwa keadaan


tanah, iklim serta ketersediaan unsur hara utamanya air sangat berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman.

B. Pembahasan
 Perumbuhan jagung

Tanaman jagung merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis dan
merupakan tanaman yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berada
pada daerah tersebut. Tanaman jagung merupakan tanaman yang tidak menuntut
persyaratan lingkungan yang terlalu ketat melainkan dapat tumbuh dengan berbagai
macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering dengan pertumbuhan
optimal diperlukan beberapa persyaratan, antara lain

Untuk tanaman jagung iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman
jagung adalah pada daerah beriklim sedang hingga daerah yang beriklim sub-tropis /
tropis yang basah. Tanaman jagung dapat tumbuh pada daerah yang terletak antara 0-
50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.

Sedangkan untuk lahan yang tidak beririgasi untuk pertumbuhan tanaman


jagung ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/ bulan yang harus
merata. Pada fase pembungan serta pengisian biji tanaman jagung sangat perlu untuk
mendapatkan air yang cukup dan sebaiknya jagung ditanami diawal musim hujan atau
menjelang kemarau.

Tanaman jagung dalam pertumbuhanya sangat diperlukan sinar matahari.


Tanaman jagung yang ternaungi pertumbuhanya akan terhambat / merana serta
memberikan hasil biji yang kurang baik dan tidak dapat membentuk buah.

11
Tanaman jagung menghendaki suhu antara 21-34 derajat Celcious dan lain
lagi dengan pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-
27 derajat celcious. Sedangkan pada proses perkecambahan benih jagung
memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat celcious.

Pada saat panen jagung pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musik
hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dengan pengering hasil.

Tanaman jagung memerlukan persyaratan tanah yang khusus agar supaya


dapat tumbuh optimal seperti tanah harus gembur, subur serta kaya humus.

Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain :

Berasal dari gunung berapi atau andosol

 Latosol tanah dengan tekstur lempung / liat dan berdebu yang sangat baik
untuk pertumbuhan.
 Grumosol merupakan tanah yang bertekstur berat yang masih dapat ditanami
jagung dengan hasil baik serta dengan pengolahan tanah secara baik.
 Tanah berpasir
 Keasaman tanah erat hubunganya dengan ketersediaan unsur hara tanaman.
Sedangkan untuk keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman jagung adalah pH antar 5,6 - 7,5.
 Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi serta ketersediaan air
dalam kondisi yang baik.
 Tanah yang memiliki kemiringan kurang dari 8 % juga dapat digunakan untuk
penanaman jagung karena kemungkinan untuk terjadinya erosi tanah
sangat kecil dan sedangkan untuk daerah dengan tingkat kemiringan lebih 8
% perlu dibentuk teras dahulu
 Pertumbuhan kacang

12
Syarat tumbuh kacang tanah merupakan keadaan tempat yang dipegaruhi oleh
iklim dan keadaan tanah yang cocok bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik serta menghasilkan panen yang berkualitas dan berkuantitas tinggi.

1. Ketinggian tampat

Tanaman kacang tanah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dibawah
500 m dpl dan pada ketinggian maksimum 1000 m dpl kacang tanah dapat tetap
tumbuh. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi daerah penanaman dari permukaan
laut, produksi kacang tanah akan menurun. Kacang tanah tidak memerlukan naungan,
apabila areal penanaman kacang tanah ternaungi maka akan berdampak buruk bagi
pertumbuhan kacang tanah kerena tanaman menjadi kurus dan tinggi, bunganya
kurang produktif yang membuat hasil penen rendah. Terdapat jenis kacang tanah
tertentu yang membutuhkan ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

2. Curah hujan

Curah hujan yang cocok untuk kacang tanah dapat tumbuh optimal adalah
kisaran antara 800 mm-1300 mm per tahun dan bulan kering rata-rata sekitar 4 bulan
per tahun.

3. Suhu

Suhu yang baik untuk pertumbuhan kacang tanah berkisar antara 28-32
derajat celcius dengan RH 65%-75%.

4. Sinar matahari

Kacang tanah sangat memerlukan sinar matahari penuh untuk kesuburan daun
dan perkembangan ukuran kacang.

Agar kacang tanah dapat tumbuh optimal, darajat keasaman tanah yang
diperlukan pH berkisar antara 6,0-6,5. Struktur tanah yang baik adalah tanah yang
berstruktur ringan (remah) agar menguntungkan bagi tanaman kacang tanah yang

13
dimana bakal buah (ginofor) mudah mesuk ke dalam tanah dan polong mudah
menembus tanah, perkembangannya normal, serta mudah untuk dipanen. Tanah yang
tegenang/kelembabannya tinggi (berdrainase buruk) menyebabkan akar dan polong
kacang tanah mudah busuk. Demikian sebaliknya, tanah yang kelembabannya terlalu
rendah/kering menyebabkan tanaman tumbuh merana (kerdil), bahkan gagal
membentuk polong dan kalaupun ada polongnya kopong.

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan kacang dan jangung sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, curah hujan
dan suhu serta keadaan tanah. Yang mana keadaan tanah menyangkut ketersediaan
unsur hara
B. Saran
Dalam melakukan praktikan dharapkan agar mahasiswa lebih memperhatikan
tanamannya terutama kebutuhan air.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/65022/11/Bab%201.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Benih

https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung

https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah

16

Anda mungkin juga menyukai