Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ALJABAR

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Sekolah


yang diampu oleh

Oleh:
Dessy
Siti Nur Rohmah 190311867251

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MIPA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2019
PENDIDIKAN

Pendidikan mencakup 5 aspek , yaitu kurikulum, instruksi, bimbingan


(counseling), evaluasi, dan administrasi.

1. Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang


diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikanyang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Sedangkan, pengertian
Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003:Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum
berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

2. Instruksi

Instruksi adalah garis besar prosedur atau metode yang harus dipelajari. Untuk
itu, interaksi berhubungan dengan perencanaan pada proses pembelajaran.
Sedangkan perencanaan instruksional merupakan pengembangan atau penyusunan
strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran, misalnya dengan
strategi pembelajaran Teacher-Centered.

Perencanaan dengan strategi pembelajaran Teacher-Centered terdapat tiga alat


umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered yaitu dengan
menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas dan menyusun
taksonomi ( klasifikasi) instruksional, menciptakan Sasaran Behavioral. Sasaran
behavioral adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan
terjadi dalam kinerja murid.
Intruksi dan perencanaan learned-centered adalah pada siswa, bukan guru.
Persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan
interpersonal dengan guru merupakan faktor paling penting yang memperkuat
motivasi dan prestasi murid.

3. Bimbingan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang


yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Tujuan pelayanan bimbingan membantu memandirikan peserta didik dan
mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal agar konseli dapat: (1)
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-
nya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Fungi bimbingan tidak hanya sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar
melaikan juga sebagai pengiring dalam proses pendidikan dan pengajar.
Penggunaan istilah prinsip-prinsip bimbingan tidak lain menunjuk pada
seperangkat patokan praktis atau ladasan praktis atau aturan main praktis yang
diikuti dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dlm lingkup persekolahan.
Prinsip-prinsip bimbingan yang aganya disepakati ahli bimbingan negeri kita
dapat digolongkan dalam bagian besar yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-
prinsip khusus.
4. Evaluasi
Menurut Suharsimi AK Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi dua langkah
yakni mengukur dan menilai.Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan
satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Pengukuran atau “measurement”Menilai
adalah mengambil suatu keputusan terhadap Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk yang bersifat kualitatif.
Evaluasi atau “evaluation” adalah kegiatan menilai dengan mengukur terlebih
dahulu. Sedangkan menurut BS Bloom :“ Evaluation... is the systematic collection
of evidence to determine wether in fact certain evidence to determine wether in
fact certain changes are taking place in the learns as well as to determine the
amound or degree of change in individual students”. Berarti bahwa evaluasi
adalah pengumpulan bukti-bukti secara sistematis untuk menentukan beberapa
secara sistematis untuk menentukan beberapa perubahan yang sebenarnya
diperoleh dalam belajar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah/
banyaknya atau derajat dari perubahan individual siswa.
Evaluasi pendidikan merupakan kegiatan penelitian yang terjadi di bidang
pendidikan yang terdiri dari evaluasi belajar siswa dan evaluasi program
pendidikan, yakni Input-transformasi-output-feedback.
 Input= masukan, yaitu bahan mentah yang dimasukkan ke dalam
mesin transformator. Dalam hal ini adalah calon siswa yang akan
memasuki sekolah/lembaga pendidikan, perlu dinilai dahulu
kemampuannya, sehingga dapat diketahui apakah yang bersangkutan
mampu mengikuti diketahui apakah yang bersangkutan mampu
mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
 Transformasi = perubahan (rupa, bentuk, sifat, keadaan, dsb). Jadi
transformator adala mesin pengubah, yaitu sekolah/lembaga/institusi
yang bertugas mengubah masukan menjadi luaran.
 Output = luaran yang dihasilkan dari transformasi, yaitu
lulusan.lulusan.
 Feed back atau umpan-balikan adalah segala informasi baik yang
menyangkut output maupun transformasi yang diperlukan untuk
memperbaiki input maupun transformasi
Tujuan & Fungsi Evaluasi

a) Selektif Untuk mengadakan seleksi terhadap siswa, antara lain; a. Memilih


siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu. b.Memilih siswa yang dapat
naik kelas ke tingkat berikutnya.berikutnya.c. Memilih siswa yang
seharusnya mendapat bea-siswa, dll.d. Memilih siswa yang berhak lulus.
b) DiagnostikGuru dapat mengetahui tentang keunggulan dan kelemahan
siswa, dan dan kelemahan siswa, dan mengatasinya.Mendeteksi kesulitan
belajar siswa dan sebab-sebabnya.
c) PenempatanGuru dapat menentukan dengn pasti di kelompok mana
seorang siswa harus kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Hal
ini merupakan pengukuran kecapakan siswa yang diisyaratkan di awal
program.
d) Pengukur Keberhasilan (Sumatif)Untuk mengetahui sejauh mana program
berhasil diterapkan. Misalnya guna menentukan berhasil diterapkan.
Misalnya guna menentukan nilai akhir dari suatu program penguasaan/
kelulusan.
e) Pengukur kemajuan atau bentukan (Formatif)(Formatif)Guna memperoleh
umpan-balik kemajuan belajar para siswa yang dirancang agar meliputi
semua unit instruksional yang telah diajarkan.

5. Administrasi

Beberapa ahli di bidang administrasi menjelaskan tentang definisi


administrasi, menurut George R. Terry, pengertian administrasi adalah kegiatan
perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta
penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Arthur Grager, pengertian administrasi adalah fungsi tata
penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-
masing punya pengertian tersendiri yaitu admistrasi dan pendidikan. Hal in
menunjukan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi
dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
Tetapi dapat disepakati bahwa administrasi pendidikan maksudnya adalah
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan belajar yang
dikelola atau diurus secara sistematik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kemudian administrasi pendidikan atau administrasi sekolah sebagai unit yang
memberikan pelayanan belajar dan bertanggung jawab terhadap kualitas
outputnya.
Tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan yang mendukung
tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian menurut Sergiovani dan Carver adalah
efektivitas produksi,efesien,kemampuan menyesuaikan diri,dan kepuasan kerja.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang fungsi administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut.
a) Perencanaan.
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih
dahulu sebelum melaksanakan. Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi
kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
c) Pengkoordinasian
Adanya bermacam- macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
orang ,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya
koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan
d) Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur
organisasi.
e) Kepegawaian.
Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian
ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja
giat,kesejahteraan pegawai,insentif dan penghargaan atau jasa-jasa
mereka. Kondite dan bimbingan untuk dapat lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai