Rencana Keperawatan Pada Pasien Dengan Gastritis
Rencana Keperawatan Pada Pasien Dengan Gastritis
3 Perubahan nutrisi Setelah diberikan a. Pertahankan puasa a. Puasa bertujuan mengistirahatkan lambung
kurang dari askep selama 3x 24 selama gejala akut masih dan usus sehingga mengurangi produksi
kebutuhan tubuh jam diharapkan nampak asam lambung.
Gangguan nutrisi
b/d intake yang
dapat teratasi b. Menunjukkan gangguan nutrisi yang berat
kurang, output dengan kriteria : b. Observasi adanya sehuingga mempengaruhi SSP
meningkat - kehilangan hipersalivasi, menggigil,
( muntah ), berat gemetardan tanda-tanda vital
gangguan absorpsi badan tidak normal
nutrient ditandai minimal c. Membantu membedakan penyebab disstres
dengan TB/ BB - intake c. Observasi gaster.
nutrisi karakteristik muntahan
tidak seimbang ,
adekuat
pasien tidak dapat - pasien dapat
menghabiskan
makanan yang mwenghabi d. Memberikan rasa nyaman kepada pasien
disajikan skan porsi d. Bersihkan sehingga tidak memperberat mual dan tidak
makan yang muntahan secepatnya, berikan menurunkan nafsu makan.
disediakan. perawatan oral
- Mual e. Mengurangi bau dari muntahan sehingga
muntah e. Pertahankan dapat memberikan kenyamanan dan
tidak ada lingkungan yang nyaman dan meningkatkan nafsu makan
- TB dan BB berventilasi baik
seimbang f. Mencegah distensi dan haluaran gastrin
- Iritasi f. Berikanmakanan
gastrointesti cair sesuai kebutuhan nutrisi
nal dalam jumlah kecil sering g. Dapat memacu sindrom dumping
berkurang
. g. Batasi makanan
yang dapat menyebabkan kram
abdoment ( mis : produk susu ) h. Dapat memberikan informasi tentang
keadekuatan masukan diet / penentuan
h. Catat intake dan kebutuhan nutrisi.
output dalam perubahan
simtomatologi i. Sedative untuk mengurangi nyeri dan
membantu pasien beristirahat.
Antasida untuk mempertahankan pH gaster
i. Kolaborasi dengan pada 4,5 atau lebih serta menghambat
tim kesehatan lain dalam : absorpsi gaster terhadap antagonis histamin
- Pemberian sedative, Simetidin adalah penghambat histamin H2
antasida, cemitidin, vit. untuk menurunkan produksi asam gaster,
B12 dan antibiotika kalau meningkatkan pH dan menurunkan iritasi
perlu pada mukosa gaster untuk penyembuhan
dan mencegah pembentukan lesi
Vit. B12 untuk mencegah anemia pernisiosa
Antibiotika digunakan untuk infeksi oleh
Campylobacter pylori atau H. pylori
Menjamin pemasukan nutrisi yang adekuat
.
- Pemberian nutrisi Mengatur diet yang sesuai dengan keadaan
parenteral total dan terapi dan kebutuhan pasien.
intravenous sesuai indikasi
- Pengaturan diet ( konsul
gizi ).
4 Hipertermi b/d Setelah diberikan a. Berikan kompres hangat di a.Merangsang hipotalamus untuk
proses peradangan askep selama 3x 24 daerah pembuluh darah besar menurunkan suhu.
ditandai dengan jam diharapkan, (mis : leher, ketiak )
suhu tubuh normal
suhu > 38 C
dengan kriteria : b. Observasi suhu tiap 2 jam b. Memantau perkembangan pasien
Suhu 36 – 37 C selama masih hipertermi