Anda di halaman 1dari 7

RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS

N Hr Diagnosa Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional


O / keperawatan
tgl
/ja
m
1 2 3 4 5 6
1 Nyeri epigastrial Setelah diberikan a. Kaji keluhan nyeri a. Membandingkan gejala nyeri sebelumnya
b/d iritasi pada askep selama 3x 24 termasuk lokasi, lamanya dan sehingga dapat membantu mendiagnosa
mukosa gaster jam diharapkan intensitas ( 1-10) etiologi perdarahan dan terjadinya
nyeri pasien komplikasi.
ditandai dengan
berkurang / hilang
adanya gambaran dengan kriteria b. Kaji ulang factor-faktor b.Membantu membuat diagnosa dan
nyeri ( meringis, -Pasien menyatakan yang dapat menurunkan dan kebutuhan terapi.
tegang, menangis ) nyeri hilang meningkatkan rasa nyeri
, perubahan tanda -Pasien nampak
vital ( tachycardi ). rileks, muka c. Ubah posisi sesuai indikasi c. Membantu mengurangi nyeri
tenang untuk memberikan rasa
- Pasien dapat tidur/ nyaman.
istirahat dengan
nyaman d. Beri makanan sedikit tapi d. Mencegah distensi dan haluaran gastrin
sering.

e. Beri perawatan mulut e.Nafas bau karena meningkatnya sekret


sebelum dan sesudah makan. menimbulkan tak nafsu makan dan dapat
meningkatkan mual

f. Identifikasi dan batasi f. Makanan khusus ( mis : kafein ) dapat


makanan yang menimbulkan menyebabkan disstres dan dispepsia
rasa nyeri.
g. Bantu latihan rentang gerak g.Menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan
aktif dan pasif. nyeri

h. Observasi tanda- tanda h.Tanda vital dapat menunjukkan tingkat nyeri.


vital tiap 8 jam

i. Kolaborasi dengan tim i.Pengaturan diet lambung dapat mengurangi


kesehatan lain untuk : nyeri
- Pengaturan diet. Analgesik untukmenghilagkan nyeri dan
- Pemberian obat : menurunkan aktivitas peristaltik..
Analgesik, antasida, Antasida dapat menurunkan keasaman gaster
antikolinergik. dengan absorpsi atau dengan menetralisir
kimia.
Antikolinergik diberian pada waktu tidur
untuk menurunkan motilitas gaster, menekan
produksi asam, memperlambat pengosongan
gaster, dan menghilangkan nyeri nokturnal
sehubungan dengan ulkus gaster.
.
2 Kekurangan Setelah diberikan a. Kaji status kulit, turgor, dan a. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan
volume cairan b/d askep selama 3x24 selaput lendir.
intake yang kurang jam diharapkan
Kekurangan b. Kaji keseimbangan elektrolit b.Muntah berlebihan diikuti dengan kehilangan
dan pengeluaran
volume cairan dan observasi sesuai kebutuhan. elektrolit
yang berlebihan dapat diatasi
ditandai dengan dengan kriteria : c. Kaji status hidrasi dan catat c. Memberi informasi tentang keseimbangan
turgor jelek, kulit - Turgor baik intake, output secara akurat cairan dan fungsi ginjal sehingga dapat
kering, produksi - Kulit dan mukosa . menjadi pedoman pemerian cairan.
urine < 30 cc / tidak kering.
jam, mual muntah, -Intake sesuai
output
kadar elektrolit
- Tidak terjadi
menurun. penurunan BB
secara drastis d. Pertahankan intake oral , bila d. Menjamin adanya intake yang adekuat dan
- Kadar elektrolit muntah berhenti, ganti dengan menetralisir asam.
plasma dalam cairan yang netral dan
batas normal tingkatkan sesuai dengan
- Tidak ada mual toleransi hidrasi cairan / asam
muntah yang mengiritasi.
- Produksi urine 30-
50 cc / jam e. Berikan cairan Dalam jumlah e. Mengurangi mual
yang kecil ( 30-60 ml ) pada
tahap awal.

f. Observasi perdarahan dan tanda- f. Perdarahan dapat memperberat kehilangan


tanda vital setiap 2 jam. cairan. Tanda-tanda vital bisa menunjukkan
status hidrasi.

g. Kolaborasi dengan ti lain untuk g. Antiemetik dapat mengurangi muntah dan


pemberian antiemetik dan KCl KCl dapat mengganti kehilangan kalium yng
keluar lewat muntah.

3 Perubahan nutrisi Setelah diberikan a. Pertahankan puasa a. Puasa bertujuan mengistirahatkan lambung
kurang dari askep selama 3x 24 selama gejala akut masih dan usus sehingga mengurangi produksi
kebutuhan tubuh jam diharapkan nampak asam lambung.
Gangguan nutrisi
b/d intake yang
dapat teratasi b. Menunjukkan gangguan nutrisi yang berat
kurang, output dengan kriteria : b. Observasi adanya sehuingga mempengaruhi SSP
meningkat - kehilangan hipersalivasi, menggigil,
( muntah ), berat gemetardan tanda-tanda vital
gangguan absorpsi badan tidak normal
nutrient ditandai minimal c. Membantu membedakan penyebab disstres
dengan TB/ BB - intake c. Observasi gaster.
nutrisi karakteristik muntahan
tidak seimbang ,
adekuat
pasien tidak dapat - pasien dapat
menghabiskan
makanan yang mwenghabi d. Memberikan rasa nyaman kepada pasien
disajikan skan porsi d. Bersihkan sehingga tidak memperberat mual dan tidak
makan yang muntahan secepatnya, berikan menurunkan nafsu makan.
disediakan. perawatan oral
- Mual e. Mengurangi bau dari muntahan sehingga
muntah e. Pertahankan dapat memberikan kenyamanan dan
tidak ada lingkungan yang nyaman dan meningkatkan nafsu makan
- TB dan BB berventilasi baik
seimbang f. Mencegah distensi dan haluaran gastrin
- Iritasi f. Berikanmakanan
gastrointesti cair sesuai kebutuhan nutrisi
nal dalam jumlah kecil sering g. Dapat memacu sindrom dumping
berkurang
. g. Batasi makanan
yang dapat menyebabkan kram
abdoment ( mis : produk susu ) h. Dapat memberikan informasi tentang
keadekuatan masukan diet / penentuan
h. Catat intake dan kebutuhan nutrisi.
output dalam perubahan
simtomatologi i. Sedative untuk mengurangi nyeri dan
membantu pasien beristirahat.
Antasida untuk mempertahankan pH gaster
i. Kolaborasi dengan pada 4,5 atau lebih serta menghambat
tim kesehatan lain dalam : absorpsi gaster terhadap antagonis histamin
- Pemberian sedative, Simetidin adalah penghambat histamin H2
antasida, cemitidin, vit. untuk menurunkan produksi asam gaster,
B12 dan antibiotika kalau meningkatkan pH dan menurunkan iritasi
perlu pada mukosa gaster untuk penyembuhan
dan mencegah pembentukan lesi
Vit. B12 untuk mencegah anemia pernisiosa
Antibiotika digunakan untuk infeksi oleh
Campylobacter pylori atau H. pylori
Menjamin pemasukan nutrisi yang adekuat

.
- Pemberian nutrisi Mengatur diet yang sesuai dengan keadaan
parenteral total dan terapi dan kebutuhan pasien.
intravenous sesuai indikasi
- Pengaturan diet ( konsul
gizi ).

4 Hipertermi b/d Setelah diberikan a. Berikan kompres hangat di a.Merangsang hipotalamus untuk
proses peradangan askep selama 3x 24 daerah pembuluh darah besar menurunkan suhu.
ditandai dengan jam diharapkan, (mis : leher, ketiak )
suhu tubuh normal
suhu > 38 C
dengan kriteria : b. Observasi suhu tiap 2 jam b. Memantau perkembangan pasien
Suhu 36 – 37 C selama masih hipertermi

c. Kolaborasi dengan tim lain c. Antipiretik untuk menurunkan suhu dan


untuk pemberian antipiretik antibiotik untuk membunuh kuman
dan antibiotika penyebab.

d. Siapkan pasien untuk d. Mengidentifikasi kuman penyebab sehingga


pemeriksaan laboratorium pengobatan lebih efektif.
Mis : kultur darah dan Ig G
anti H. pylori
5 Kurang Setelah diberikan a. Kaji tingkat pengetahuan a. Mengetahui tringkat pemahaman terhadap
pengetahuan tindakan perawatan pasien tentang proses penyakit yang diderita.
tentang penyebab, selama 2 x 30 menit penyakit.
diharapkan
proses penyakit,
pegetahuan pasien b. Beri informasi tentang proses b. Memahami faktor-faktor penyebab penyakit
prognosis dan meningkat dengan dasar penyakit
kebutuhan kriteria :
pengobatan - Pasien tidak c. Tekankan bahwa pasien perlu c. Mencegah kambuhnya penyakit karena
berhubungan bertanya lagi menghindari makanan dan makanan tertentu sepertimerica, kafein,
dengan kurangnya tentang proses situasi emosi yang dapat alkohol, sari buah,minuman karbonat,
informasi, penyakitnya menjadi penyebab terjadinya makanan berlemak dan pedas dapat
kesalahan - Dapat gejala . meningkatkan sekresi lambung , erosi
menyebutkan mukosa lambung dan nyeri.
interpretasi
kembali tentang
ditandai dengan hal-hal yang d. Anjurkan makanan d. Sering makan mempertahankan netralisasi
pasien kurang dijelaskan. porsi kecil sering HCl , melarutkan isi lambung pada kerja
kooperatif, - Pasien minimal asam mukosa lambung dan
pertanyaan kooperatif dalam mencegah distensi gaster berlebihan.
meminta informasi pengobatan
- Pasien e. Diskusikan e. Di samping makanan, obat aspirin yang
menyatakan makanan dan obat yang perlu dijual bebas dapat merusak mukosa
paham terhadap dihindari sebagai penyebab lambung, memungkinkan terjadi erosi
proses dan iritasi lambung gaster, ulkus dan perdarahan.
pengobatan
penyakitnya f. Bila pasien f. Rokok dapat merangsang keasaman lambung
- Dapat merokok diskusikan cara
megidentifikasi untuk mengurangi / berhenti.
situasi stres g. Menurunkan rangsang eksentrik HCl dan
- Dapat g. Bantu pasien untuk menurunkan resiko perdarahan ulang.
melakukan mengidentifikasi/mempelajari
perubahan pola cara mengurangi stres dan
hidup sehat teknik relaksasi
6 PK : Peritonitis a. Pantau tanda-tanda
peritonitis ( perut tegang, nyeri
abdomen, hipertermi )
b. Obsevasi tanda-
tanda vital tiap 4 jam

7 PK : Anemia a. Pantau tanda- tanda anemia


(pucat, kadar Hb < normal )
b. Siapkan pasien untuk
pemeriksaan laboratorium
(darah lengkap, Si Ti Bc, Feritin
)

Anda mungkin juga menyukai