kronik, pielonefritis
kronik
↑ viskositas darah ↑ volume darah ke ginjal Terbentuk kista pada
parenkim ginjal
↓ ukuran ginjal, terbentuk
jaringan parut ↓ perfusi ke ginjal Ginjal tidak mampu menyaring
darah yang terlalu banyak
Kerusakan ginjal
↓ GFR
↓ jumlah
glomerulus yang Terganggunya
berfungsi fungsi absorbsi,
sekresi, eksresi
↓ klirens ginjal
Menumpuknya
toksik metabolit
Tertimbunnya (fosfat, hidrogen,
produk hasil urea, amonia,
metabolisme kreatinin, dsb)
protein di dalam
darah
Sindrom Uremia
Terapi pengganti
ginjal
HEMODIALISA
1 2
Kecemasan
menghadapi terapi
hemodialisa
Ansietas
(1) Intra-HD
Kerusakan di
glomerulus
Pemberian terapi
Filtrasi di kapiler tdk Tindakan invasif Penggunaan
heparin Rendah natrium
adekuat (GFR < 10 ml/ saat pemasangan cairan dialisat
menit ) asetat (dializat asetat)
fistula & AV
Terapi Shunt
Produk hasil metabolism: antikoagulan 2 Bersifat asam Kehilangan cairan
urea (ureum, kreatinin, asestat secara tiba-tiba
nitrogen) tdk dpt Adanya jalur
Menghambat
difiltrasi dgn baik faktor-faktor masuk
Gangguan Volume
pembekuan darah mikroorganisme
Ginjal tdk mampu hemodinamik cairan tubuh
(port D’Entri)
mengekskresi limbah
Mudah terjadi Menimbulkan
sehingga terjadi retensi perdarahan Kekurangan
urea dan sampah nitrogen
suasana asam
Risiko Infeksi Volume Cairan
dalam darah
Risiko
Peningkatan ureum perdarahan Meningkatkan Merangsang
>200 mg/dl: uremia
produksi asam pusat mual di
disertai gejala uremia lambung medula
4
Pemakaian cairan Proses ultrafiltrasi
dialisat (dialisat asetat
& bikarbonat)
Penurunan
perfusi ke Mual
lambung
4 2
Kerusakan (lisis)
sebagian sel Mengiritasi saraf
darah merah areal pungsi
Penurunan Px mengeluhkan
jumlah sel darah nyeri
merah
PK: Anemia