Andi Violetta Nibella-Fdk PDF
Andi Violetta Nibella-Fdk PDF
Skripsi
Oleh:
Jakarta,08 Januari2014
SidangMunaqasyah
SekretarisMerangkap An ggota,
Anggota,
PengujiI, PengujiII,
NrP.r99503091994
03100l
"!,r/
I
Skripsi
Diajukan kepadaFakultasIlmu Dakwahdan llmu Komunikasi
untuk MemenuhiPersyaratan
Memperoleh
GelarSarjanaSosialIslam(S.Sos.I)
Oleh
Andi Violetta Nibella
I\{IM. 1080s1000r9s
994031001
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Peran Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Penanaman Akhlak pada
Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Islam al Muttaqin”
Maraknya penyimpangan perilaku yang terjadi saat ini seperti tawuran antar
pelajar, tak luput dari minimnya pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
nilai akhlak. Pengenalan dan penanaman nilai akhlak sejak usia dini dapat
meminimalisir terjadinya penyimpangan perilaku tersebut. Penanaman akhlak
pada anak usia dini dapat dilakukan melalui media pembelajaran di sekolah. Di
sekolah Taman Kanak-Kanak Islam, umumnya kita banyak menemukan materi
agama disampaikan melalui nyanyian dan permainan tepuk yang di dalamnya
memuat materi yang berkaitan dengan akhlak. Penanaman akhlak pada anak usia
dini tidak bisa dilakukan hanya dengan memberi masukan/nasehat saja, akan
tetapi juga perlu dicontohkan secara langsung bagaimana bentuk akhlak tersebut.
Penggunaan komunikasi verbal dan non verbal menjadi salah satu pilihan dalam
upaya penanaman akhlak pada anak usia dini.
Maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah, Bagaimana penerapan
komunikasi verbal dan non verbal serta peranannya dalam penanaman akhlak
pada anak usia dini di TK Islam al Muttaqin? Apa saja faktor pendukung dan
penghambat komunikasinya?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori efek komunikasi,
Jalaluddin Rakhmat. Menurut Jalaluddin Rakhmat, efek komunikasi terbagi
menjadi tiga bentuk. Pertama efek kognitif, yaitu berkenaan dengan pemahaman
dan pengetahuan. Kedua efek afektif, yaitu berkenaan dengan emosi dan sikap.
Ketiga efek behavioral, yaitu berkenaan dengan perilaku dan kebiasaan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif
yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan
mengklasifikasikan serta mempresentasikan data yang terkumpul serta selanjutnya
disimpulkan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka komunikasi verbal dan non
verbal memiliki peran yang penting dalam penanaman akhlak, hal itu terlihat dari
efek yang dihasilkan baik itu efek kognitif, afektif, maupun behavioral.
Komunikasi verbal dan non verbal diterapkan dalam berbagai metode seperti
bercerita, bernyanyi, bermain tepuk, hingga bermain peran. Faktor pendukung
dalam proses komunikasinya berasal dari tenaga pengajar yang berkualitas, media
komunikasi, dan sarana dan prasarana yang dimiliki. Sementara faktor
penghambatnya ialah keterbatasan bentuk media komunikasi.
Dengan demikian, komunikasi verbal dan non verbal memiliki peran yang
sangat penting dalam penanaman akhlak pada anak usia dini di TK Islam al
Muttaqin. Penggunaan dengan intensitas yang baik dan terus menerus secara
bertahap mampu memberikan dampak positif pada diri anak, hal ini terlihat dari
efek komunikasi yang ditimbulkan baik dalam sisi kognitif, afektif, maupun
behavioral.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan
untuk Nabiku tercinta yakni Nabi Muhammad saw, semoga kita mendapatkan
ini menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Harapannya agar penulis bisa
menggali lebih dalam ilmu yang telah diperoleh selama masa kuliah. Semoga
SWT, namun tidak terlepas pula dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan do’a, semangat, bantuan, dan bimbingan yang sabar dan tak ternilai
harganya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat :
Jakarta.
2. Dr. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
3. Drs, Jumroni, M.Si dan Umi Musyarofah, MA selaku ketua dan sekretaris
ii
4. Drs. S. Hamdani, MA selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta motivasi kepada penulis dalam
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
7. Ibu Isnaini S. Sardjono Spd.AUD dan Ibu Suhaya Rahman Spd.AUD selaku
Kepala Sekolah dan Wakil/Guru kelas serta kepada seluruh guru dan staf di
katsiiron.
8. Ayah dan Ibu Tercinta, Bapak Drs. Daeng Sibella dan Ibu Mujianingsih
hadiah kecil ini sebagai tanda syukur dan bahagia penulis atas kehidupan
yang telah diberikan. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan segala kerja
iii
Semoga semua ini mampu menjadi senyuman kebanggaan pada hati dan
wajah kalian.
Sabil Syahri Sya’bani, Ja’far Husein, yang telah banyak memberikan warna
dalam kehidupan penulis, dan juga menjadi motivasi tersendiri bagi penulis
Semoga kelak kalian bisa melakukan hal yang lebih baik dari yang penulis
Tante Lucy, Om Tono dan Bunda Upi, Om Ipunk dan Tante Apin, Om santo
11. Teman-teman KPI F angkatan 2008 yang senantiasa saling berbagi dalam
dan nasehat yang positif. Terima kasih atas persahabatan yang telah terjalin.
dan M. Irfan Faqih yang senantiasa menjadi motivasi bagi penulis. Terima
kasih untuk do’a, motivasi, keceriaan dan kenangan yang telah diberikan
selamanya.
iv
13. Adik-adikku tersayang di PAUD Pelita Hati 2012/2013 beserta wali murid,
terima kasih atas segala kepercayaan yang diberikan, do’a, dukungan, serta
dapat tercapai, dan segala hal yang telah kalian peroleh dapat menjadi ilmu
14. Teman-teman KKS 33: Vina, Ocien, Nayla, Aim, Nina, Yeyen, Anis, Ari,
Agus, Indra, Luthfi, Alvi, Ojan, Kukuh, Fachri, Wahyu. Perjalanan bersama
kalian menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi penulis, semoga
15. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang
tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat, penulis
terbaik dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala kebaikan dengan
Skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, tapi semoga bisa
bermanfaat bagi pembaca. Akhirnya pada Allah SWT penulis memohon mudah-
mudahan skripsi ini dicatat sebagai amal shaleh yang bermanfaat baik di dunia
maupun di akhirat.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
D. Penanaman Akhlak
vi
E. Profil TK Islam al Muttaqin ...................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 53
B. Saran-saran ................................................................................. 54
LAMPIRAN ........................................................................................................ 58
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mereka masih sulit menyerap informasi yang bersifat baku. Oleh karenanya.
penerapan komunikasi dengan anak pada usia dini tentunya berbeda dengan orang
dewasa. Metode yang diterapkan juga berbeda dengan orang dewasa pada
umumnya.
Anak pada usia dini mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Sebab itu, pengenalan dan penanaman akhlak pada anak usia dini sangat
diperlukan agar sejak dini ia sudah memperoleh bekal pengetahuan akhlak yang
menunjukkan perilaku yang baik, orang akan memberikan penilaian yang positif
tentang dirinya, begitu pula sebaliknya. Akhlak juga akan menuntun seseorang
akan memperoleh citra positif sehingga memiliki tempat yang baik didalam
besar dalam kehidupan seseorang. Jika sedari dini seseorang tidak memiliki bekal
pengetahuan yang baik mengenai akhlak dan bagaimana cara berperilaku yang
baik terhadap dirinya maupun orang disekitarnya, maka hal itu bisa menimbulkan
1
2
penyimpangan perilaku di kemudian hari. Mulai dari pergaulan yang buruk seperti
perilaku tawuran antar pelajar, sampai maraknya pelajar yang terjerumus kasus
pandang agama, serta kurangnya perhatian orangtua terhadap anak karena orang
tua sibuk memenuhi segala kebutuhan hidup (tuntutan ekonomi), menjadi salah
satu faktor mengapa saat ini banyak terjadi penyimpangan perilaku dan jelas
bermasyarakat.
dalam kehidupan, begitu pula dalam hal mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai
akhlak pada anak, dan hal tersebut bisa dilakukan ketika mereka memasuki usia
Anak pada usia dini merupakan anak-anak yang sedang berada dalam masa
tumbuh kembang baik secara fisik maupun motorik. Pergaulan dengan teman dan
lingkungan barunya bisa menimbulkan berbagai efek bagi dirinya. Hal ini
berbicara, cara berjalan, bahkan cara mereka melihat sesuatu atau orang lain
Pada anak usia dini, bertengkar dengan teman bermain sebayanya mungkin
bermain di ayunan yang sama atau karena ingin duduk di kursi yang sama. Tapi
3
lain halnya jika anak sudah beranjak remaja, permasalahan sederhana bisa
dan penanaman akhlak sejak usia dini. Karena pada usia tersebut memori anak-
anak sangat mudah menyerap dan merekam informasi, serta mudah di latih dan di
arahkan untuk terbiasa bersikap dan berprilaku dengan baik sampai dikemudian
hari.
menikmati nyanyian mereka. Bernyanyi menjadi salah satu cara bagi guru di
Muttaqin yang terletak di wilayah Rempoa – Ciputat Timur. Hal ini dikarenakan
anak maupun orang tua, tidak hanya mengenai akhlak, tapi juga mengenai hadist
itu sendiri.
peranan komunikasi, yakni komunikasi verbal dan non verbal seperti yang
Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Penanaman Akhlak pada anak
1. Fokus Penelitian
2. Perumusan Masalah
Islam al Muttaqin?
komunikasinya?
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Teoritis
masalah penelitian
b. Tujuan Praktis
2. Manfaat Penelitian
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
1
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya,1999),
cet.ke-1, h. 138.
2
Ibid.,
3
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif:Edisi Revisi (Bandung: Rosda Karya,
2000), h. 10.
6
2013.
b. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
4
Ibid., h. 4.
5
Jaenal Ariefin, Teknik Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data, disampaikan dalam
pelatihan penelitian mahasiswa FDI UIN JAKARTA, Sabtu 23 april 2005, h. 17.
7
a. Observasi.
akhlak.
b. Wawancara.
6
Ibid., h. 18.
7
Indriati Yulistiani, Ragam Penelitian Kualitatif,Penelitian Lapangan (Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001), h. 16.
8
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara,1998), Cet.ke-2, h. 24.
8
wawancara.”9
penelitian, seperti:
Muttaqin
c. Dokumentasi
9
Burhan bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Prenada Media Group, 2005), h.
134.
10
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,Paradigma baru ilmu komunikasi dan
ilmu sosial lainnya (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), cet. Ke-3, h. 180.
11
Ariefin, Teknik Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data, h. 21.
9
6. Pengolahan Data
dengan baik.
7. Analisis Data
uraian dasar.”13
penelitian ini, maka penulis akan mengolah dan menganalisa data dan
komunikasi verbal dan non verbal dalam penanaman akhlak pada anak
8. Pedoman Penulisan
E. Tinjauan Pustaka
1. Pustaka Primer
2. Penelitian Terdahulu
terdahulu.
F. Sistematika Penulisan
pembahasan skripsi ini yang terdiri atas latar belakang masalah yang
komunikasi verbal dan non verbal, pengertian pendidikan anak usia dini,
Muttaqin yang meliputi sejarah berdiri, visi dan misi, struktur organisasi,
yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Serta evaluasi mengenai faktor
Muttaqin.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Peran
status di masyarakat.
Peran akan terlihat bila tercapai maksud dan tujuan komunikasi. Salah
1
Onong U. Effendy, Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003), h. 55.
13
14
peran adalah sesuatu yang berkenaan dengan efek atau hasil dari
2. Pengertian Komunikasi
makna.”3
ekspresi wajah. 5
atas hubungan (intune) antara satu dengan yang lain yang fokus pada
2
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Moderen,Sebuah Kerangka Teori dan Praktek Berpidato,
(Bandung: Akasemika, 1982), h. 269.
3
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek (Bandung: Remaja
Rosdakarya,1990), h. 9.
4
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004),
cet ke-6, h. 4.
5
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya (Bandung: Rosda
Karya, 2004), h. 3.
15
mereka.”8
“pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
6
Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi (Bandung: Mandar Maju,
1998), h. 59.
7
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. ke-4, h. 3.
8
Roudhonah, ilmu komuniksasi, h. 21.
9
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), edisi ke-3, cet. Ke-3, h. 585.
10
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung: Mandar Maju, 1989), cet. Ke-1,
h. 60.
16
seseorang kepada satu orang atau lebih dalam sebuah hubungan, baik
semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa
simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan
maupun tulisan.”12
11
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005). h. 340.
12
Arni muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 95.
17
13
Ibid., h. 96.
14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 92.
18
isyarat dan lain gejala yang sama, yang tidak menggunakan bahasa
kata.”17
pakaian yang bersifat simbolik, isyarat dan lain gejala yang sama,
15
Ibid., h. 94.
16
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, h. 342.
17
Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002), h. 64.
18
Onong Uchjana E, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981), h. 28.
19
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan
informal.
19
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, h. 343.
20
20
Agus Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama (Jakarta: Refika
Aditama, 2007).
21
1. Pengertian Akhlak
“Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari kata
tabi’at.”21
pemikiran.”22
21
H. A Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 1999), Cet. ke-2, h. 11.
22
Yusuf al-qardhawi, Membumikan Syari’at Islam (Surabaya: Dunia Ilmu, 1997), cet. ke-
1, h. 1.
23
Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf (Jakarta: Kalam Mulia, 2003), cet. ke-5, h. 4.
24
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), cet. ke-4, h. 3-4.
22
akhlak yang menetap dalam jiwa seseorang dan nampak pada perilaku
Perilaku baik dan terpuji berasal dari sumber jiwa disebut al-
perilaku, dan penyakit hati atau jiwa yang melanda banyak orang di
25
Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 13.
23
kata lain akhlak dapat diperoleh dan diubah melalui proses belajar”.26
26
Fadillah Suralaga,dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2005), cet. ke 1, h. 73.
27
Jamal Syarif Iberani, Mengenal Islam (Jakarta: el-kahfi, 2004), h. 114.
24
kepadaNya
ketika sakit.
b) Saling menasehati
28
M. Alaika Salamulloh, Akhlak Hubungan Vertikal (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008), h. 4.
29
Ibid,. h. 19.
25
c) Membantu teman
d) Kesetiakawanan
teman.30
30
M. Alaika Salamulloh, Akhlak Hubungan Horizontal (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008), h. 96-104.
26
tidak hanya kepada allah dan sesama manusia saja, tetapi juga
maupun ruhani.
indera, yang tidak disadari masuk dalam pribadi anak atau individu”.31
akhirat.
31
H. A Mustofa, Akhlak Tasawuf.
BAB III
Saat itu sudah ada beberapa TK, namun belum ada TK Islam. Maka
anggota remaja masjid tersebut sampai saat ini menjabat sebagai kepala TK
Kegiatan operasional dimulai pertama kali pada bulan Juli tahun 1984.
1
Wawancara Pribadi dengan Ibu Isnaini S. Sardjono, Kepala TK Islam al Muttaqin,
dilakukan pada Rabu, 15 Mei 2013
27
28
pengetahuan
1. Struktur Organisasi
KETUA UMUM
Bpk. Ahmad Ridho
SEKRETARIS
Bpk. Bambang Sarmadi
BENDAHARA
Bpk. Abdul Bahri
2
Ibid.,
3
Dokumen TK Islam al Muttaqin
29
PENGAJAR
Ibu. Hikmah Rizkiyah
Ibu. Yuli Fitriah Ningsih
Ibu. Noor Akfiyatun
KARYAWAN
Ibu. Suhani
mengajar
sekolah
administratif di sekolah
30
c. Staff Pengajar
d. Karyawan Sekolah
kemandirian
KOMPETENSI HASIL
INDIKATOR
DASAR BELAJAR
Anak mampu melakukan Dapat berdo’a, Berdoa sebelum dan sesudah
ibadah, terbiasa bersyair, dan melaksanakan kegiatan dengan
4
Ibid.,
5
Ibid.,
31
Kelompok :B
Semester/Minggu : II
Ikrar
Upacara
6
Ibid.,
33
Pembukaan
Membedakan besar,
sedang, agak kecil, dan
kecil
Inti
Buku paket
Menulis kalimat
Buku gambar
Menggambar bersama
Membedakan ciri-ciri
fotokopian
binatang. Contoh: buas-
jinak
Istirahat
Main
Makan bersama
Penutup
Sayonara
Evaluasi
Salam
Sikat gigi
7
Observasi Penulis, dilakukan selama Maret – Mei 2013.
34
Objek : Kelompok B1
Objek : Kelompok B1
Ibu Hikmah
Ibu Yuli
Ibu Noor
Spd.AUD
Spd.AUD
37
Kelompok A1 : 11 orang
Kelompok A2 : 11 orang
Kelompok B1 : 18 orang
Kelompok B2 : 17 orang
1. Kantor : 1 unit
4. Dapur : 1 unit
1. Halaman/Lapangan bermain
8
Dokumen TK Islam al Muttaqin.,
9
Ibid.,
38
Terdiri dari:
Prosotan : 1 buah
10
Ibid.,
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
berbicara langsung/tatap muka, dan dapat pula terjadi secara tidak langsung
yakni dengan menggunakan alat atau media bantu, seperti koran ataupun
buku.
atau lisan yang mudah dimengerti. Cara ini dikenal dengan nama
komunikasi verbal. Apabila tidak ada bahasa verbal yang mudah dimengerti
bahu. Cara ini lazim dikenal dengan sebutan komunikasi non verbal. Namun
komunikasi ini secara bersamaan, baik itu secara sadar maupun tidak.
39
40
bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anak didiknya. Masa
akan mencontoh dan meniru apa saja yang dilihatnya, baik itu akhlak
akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, akan tetapi juga memberikan
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Rosda Karya,
2000), h. 10.
41
2. Proses komunikasi
antara dua orang. Dalam situasi formal, proses ini terjadi ketika sang
proses belajar di pihak sasaran atau komunikan, teknik atau alat untuk
adalah api, siapa tahu apa saja benda yang berhubungan dengan
api?”.6
2
Observasi Penulis, dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2013.
3
Onong U. Effendy, Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003), h. 11.
4
Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek (Bandung: Bina Cipta, 1988),
h. 5.
5
Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional (Jakarta: Pers,
2002), h. 6.
6
Observasi Penulis, pada Selasa 18 Maret 2013.
42
c. Alat dan sarana. Saat belajar tema api, murid diminta untuk
komunikasi.9
7
Observasi Penulis, dilakukan pada Rabu, 15 Mei 2013.
8
Observasi Penulis, pada Selasa 18 Maret 2013.
9
Ibid.,
43
teman, dan bersikap hormat terhadap orang tua. Akan tetapi, guru
salam dan mencium tangan (salim) ketika bertemu. Materi seperti itu
biasa dilakukan bila anak belajar bermain peran. Yakni anak diberikan
10
Drs. Nasrun Rusli, Materi Pokok Akidah Akhlak (Jakarta: UT, 1993), h. 2.
44
belajar secara langsung baik secara verbal dan non verbal tentang
dan sebaliknya. Ketika berperan sebagai orang tua dan anak, mereka
tua.11
yang diajarkan oleh guru. “Jadi selain kita menggali komunikasi atau
melalui:
a. Metode bercerita
11
Wawancara Pribadi dengan Ibu Suhaya Rahman, Guru Kelas B1, pada 15 Mei 2013.
12
Ibid.,
45
akan lebih mudah dicerna. Selain itu anak pada umumnya sangat
b. Bernyanyi
islami bagi anak sungguh penting. Karena itu guru dituntut lebih
teman mereka karena ada Allah yang mengawasi setiap hal yang
c. Bermain
bermain peran.
(mainan), baju-baju adat dan profesi, serta alat bantu lain seperti
baik dan materi lainnya merupakan hal utama yang mendukung dalam
13
Observasi Penulis, dilakukan pada Jum’at 22 Maret 2013.
14
Wawancara Pribadi dengan Ibu Suhaya Rahman, pada 15 Mei 2013.
47
anak.
tanpa didukung oleh komunikasi non verbal, maka dari itu, praktek
komunikasi verbal dan non verbal dapat diketahui dari efek atau hasil
(behavioral).17
15
Onong U. Effendy, Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003), h. 55.
16
Wawancara Pribadi dengan Ibu Suhaya Rahman, pada 15 Mei 2013.
17
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Moderen,Sebuah Kerangka Teori dan Praktek Berpidato,
(Bandung: Akasemika, 1982), h. 269.
48
Biasanya, pada saat jam istirahat makan ada saja anak yang suka
makan atau minum sambil berdiri, maka guru dengan segera mengajak
stimulus dari guru untuk membacakan hadist makan dan minum saat
ada temannya yang makan dan minum sambil berdiri, maka dengan
lebih jauh dari sisi kognitif pada contoh tersebut maka didapati bahwa
dan minum. kemudian si anak yang sedang makan dan minum sambil
bahwa dari sisi sikap, anak sudah mampu menentukan sikapnya dalam
18
Observasi Penulis, dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2013.
19
Ibid.,
49
lain juga nampak pada anak yang secara tidak sengaja makan dan
minum sambil berdiri. Karena pada saat teman yang lain membacakan
kebiasaan/akhlak yang baik pada diri anak. Hal ini tentunya tidak
terlepas dari peranan guru yang mampu memilih bahasa verbal dan
verbal.
1. Faktor Pendukung
a. Tenaga Pengajar
22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 42-43.
51
sarjana Pendidikan Anak Usia Dini serta ada juga yang sedang
b. Media
anak.
2. Faktor Penghambat
baik verbal maupun non verbal. Seperti yang dikutip dari wawancara
25
Ibid.,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilihat dari efek komunikasinya baik itu dari sisi kognitif, afektif, dan
behavioral.
teman-temannya di sekolah.
dilakukan secara bersamaan, hal itu dapat dilihat dari metode yang
53
54
verbal dan non verbal ialah ketersediaan tenaga pengajar, media, serta
Islam al Muttaqin.
B. Saran-saran
verbal dan non verbal dalam penanaman akhlak pada anak usia dini, yang
komunikasi verbal dan non verbal yang baik dan tepat sehingga
55
56
REFERENSI INTERNET
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/05/komunikasi-dalam-
organisasi, di akses pada 18 Desember 2011.
Wawancara pribadi dengan Guru kelas B1, Ibu Suhaya Rahman Spd.AUD pada
Rabu, 15 Mei 2013.
IF/
I
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/ Fax ;,(g2ll 7 132728/ 7 4703580
E-mail: dakn'ah@fdk
y5$Jrlkutnje!.tr.tit..rc.irl.
\Vebsite: ac'id.t
uiniakarta
Jl. lr. H. Jualda No. 95 Ciputat 1.5{12lpdolesia
.iflt|tf tzotz
Nonror: Un.0I/F5/KM.0I Jakarta,/,8 September2012
Lamp : l(satu)bundel
Hal : BimbinganSkripsi
KepadaYth.
Drs. S. Hamdani,MA
DosenFakultasIlmu DakwahdaitIlmu Komunikasi
Jakarta
UIN SyarifHidayatullah
Bidang Akadernik
f//y
tK1
,ll"pur.",
)03199603I 001t
Tembusan :
l. Dekan
2. KetuaJurusanKomunikasi islam(KPI)
danPenyiaran
Fakultasllmu Dakwahdanllmu Komunikasi
f'
I
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
! rrn SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
\TIT I FAKULTAS ILMU DAKI^/AH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/ Fax : (021)7 432728/ 7 4703580
Jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412h..donesia Website E-mail: dakwah@fdk.uinjakarta.ac.id
: wwy.fdkuinjakarta.ac.id.
Nomor: Un.01/F5/KM.01
lt 4f6TtzOtz Jakarta,I Nopember2012
Lamp : l(satu)bundel
Hal : Penelitian/Warvancara
Kepada Yth.
Taman Kanak-kanak Islam AI-Muttaqiin
di Tempat
bhan,MA
I l0 199303
Tembusan:
l. PembantuDekan Bidang Akademik
2. Ketua JunrsanKomunikasi dan PenyiaranIslam (KPI)
Fakultas Ilmu Dahwah dan Ilmu Komunikasi
YAYASAN MASJ r D Ar - FrUT'TAQrN
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM
AL-MUTTAOIN
AL-MUTTAQIN
REMPOA Jl. WijayaKusuma I Komp. Mabad Rempoa,Ciputat Timur, TangerangSelatanTelp. O2l-7408595
No. :98/TK-AlIn/i2013
I-amp- :
Hst : Srrlr K.ttmDSrD
KepadaYth.
Assalamu'
alaikumWr.Wb.
Dengrohorg4 b€rsam.ini sayeirepalasekolahTamaoKanak*anakIsla$ AlJvfrrfaqin
menyatakanbahw4
TK ISLAM AL MUTTAQIN
tahunlah.
Metodenya klasikal, jadi anak-anak kumpul trus kita kasih materi, abis
Akhlaknya kalo pertama kali ya bervariasi ya, ada yang begini, ada
yang aktif, salah satunya Imam. Imam itu anak yang paling aktif,
karena ayah ibunya kerja, dan dia mainnya sama anak yang lebih
besar jadi agak lebih ekstrem cara mainnya, makanya disekolah itu
sering kita nasehatkan. pertama kita ingatkan, kedua kita kasih contoh
yang baik itu yang seperti ini, selain kita kasih masukan, kita kasih
akhlaknya.
baik Allah, insya Allah paham juga artinya. Walaupun artinya gak
akhlak?
kasih main peran mikro dan makro gitu, jadi mereka berperan
langsung, “aku jadi anak baik, aku jadi anak nakal,” sehingga
akhlak terhadap orang tua. Ada yang berperan jadi orang tua, ada yang
orang yang labih tua, misalnya harus mengucap salam, salim, atau
mereka?
awalnya dia memang agak aktif, susah diarahin, jadi kalau kita lagi
belajar, berdoa, dia asik sendiri, tapi kemudian kita kasih masukan
kasih motivasi, kita kasih reward juga biar lebih semangat lagi,
10. Menurut anda bagaimana sikap mereka dalam hal membantu teman
yang mau berbagi sama temennya? Nanti dapat pahala loh dari
Allah!” terus mereka itu “Oh saya bu, saya mau bu!” jadi dengan
bu, aku maunya sama si itu bu. Tapi kita beri pengertian kalo main itu
bisa sama siapa saja, tidak boleh pilih-pilih, semua sama, kita disini
12. Menurut anda bagaimana sikap mereka bila ada teman yang berselisih,
guru!” rame pokonya yah! kemudian gurunya yang melerai, terus kita
mengasihi
13. Menurut anda bagaimana sikap mereka dalam hal toleransi kepada
terus anak-anak suka “ih ibu guru kok ngomongnya jawa!!” terus kita
jelaskan, walaupun beda suku, ada jawa, sunda tapi tetap bersaudara,
dan materi itu biasanya kita selipkan di saat tema pengenalan diri
Hambatannya biasanya kita media, jadi kadang yang praktis aja, tapi
Yang mendukung itu dari sarana dan prasarananya ya, seperti masjid,
itu sangat mendukung kita. Selain itu juga alat peraga seperti
Terwawancara
TK ISLAM AL MUTTAQIN
3. Siapa pendirinya?
Ada beberapa sih tokoh-tokoh dulu, tapi yang mencetuskan ide untuk
ada 17 anak
rolling, bergantian.
menyantuni anak yatim, lalu ada baksos setiap bulan puasa, untuk
abang-abang becak, dsb. Kalo maulid Nabi atau Isra Mi’raj juga
langsung
semua dari awal sampai akhir. Mau makan baca doa, sesudah makan
baca doa. Mau ke kamar mandi baca doa, keluar kamar mandi baca
doa. Terus juga kalo guru menerangkan, misalnya hari ini kita belajar
10. Apa saja sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan keagamaan
di TK ini?
Terwawancara
Foto bersama Kepala TK, Ibu Isnaini S. Sardjono (kanan) dan bersama Guru
Kelompok B1, Ibu Suhaya Rahman / Ibu Yaya (kiri)
Suasana Belajar Sikat gigi bersama (selesai
di dalam kelas makan dan berdoa)
Istirahat
Makan bersama
Suasana di dalam
kelas(Berdoa
sebelum pulang)