Anda di halaman 1dari 8

Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

Public Health Perspective Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Keamanan Jajanan terhadap


Pengetahuan dan Sikap Anak

Isti Mulyawati , Asih Kuswardinah, Ari Yuniastuti

Prodi Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Keamanan jajanan merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus diperhatikan, karena jutaan
Diterima 5 November manusia dilaporkan keracunan pangan dan masyarakat yang sering mengalami keracunan pangan adalah
2016 anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Disetujui 1 Januari 2017 keamanan jajanan terhadap pengetahuan dan sikap jajan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
Dipublikasikan 2 Juni desain penelitian eksperimen semu dengan metode pretest posttest group design. Sampel dalam penelitian
2017 ini berjumlah 54 responden yaitu siswa kelas IV dan V SD yang ditentukan dengan purposive simple
random sampling. Tehnik pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu uji
________________ T-test untuk mengetahui perbedaan dan regresi untuk mengetahui pengaruh. Hasil yang diperoleh yaitu
Keywords: ada perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan dengan
Attitudes, Health Education, nilai p 0,000, dan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan nilai R Square 0,007. Saran peneliti yang
Knowledge direkomendasikan adalah pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menambah pengetahuan
____________________ dan sikap anak dengan metode pendidikan kesehatan lain yang lebih baik lagi.
Abstract
___________________________________________________________________
Safety of snacks is one of the health issues that must be considered, because millions of people reported food
poisoning and people who often suffer from food poisoning was a school children. The purpose of this study was
to determine the effect of health education on the safety of snacks on knowledge and attitudes snack. This type
of research is quantitative with quasi-experimental research design with pretest posttest group design method.
The sample in this study amounted to 54 respondents are students of class IV and V primary school were
determined by purposive random sampling. The technique of data collection using the questionnaire. Analisys
applied that test T-test to determine differences and regression to determine the effect. The results obtained are
no differences in knowledge and attitudes before and after receiving health education with p value 0,000, and
there is the influence of health education with the value of R Square 0,007. Researchers recommended advice is
the later study is expected to further increase the knowledge and attitudes of children with health education
methods other better.
© 2017 UniversitasNegeri Semarang


Alamatkorespondensi: p-ISSN 2528-5998
Kampus Unnes Kelud Utara III, Semarang, 50237, Indonesia
e-ISSN 2540-7945
E-mail: istimulyawati@gmail.com

1
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

PENDAHULUAN
tahun) masih tinggi yaitu 18,8 %. Sebuah studi
Ketersediaan dan keamanan pangan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak
merupakan hak dasar manusia. Masalah terse- mengonsumsi lebih dari sepertiga kebutuhan
but saat ini menjadi keprihatinan dunia karena kalori sehari yang berasal dari makanan
ratusan juta manusia dilaporkan menderita jajanan jenis fast food dan soft drink sehingga
penyakit akibat keracunan pangan, salah satu berkontribusi meningkatkan asupan yang
kelompok masyarakat yang sering mengalami melebihi kebutuhan dan menyebabkan
masalah akibat keracunan makanan jajanan obesitas (Adair, 2005). Salah satu faktor yang
adalah kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) mempengaruhi kebiasaan jajan pada anak
karena masih rendahnya pengetahuan mereka adalah karena anak menyukai kemasan yang
tentang keamanan pangan (Kang, 2010). menarik dan rasanya yang enak atau faktor fisik
Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang (Ananto P, 2006). Hal ini sama dengan yang
perlu diperhatikan masyarakat, khususnya orang diungkapkan oleh Elliott (2009) yang melakukan
tua dan guru karena makanan jajanan ini sangat penelitian di Ottawa menyebutkan bahwa anak-
berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi anak menyukai bentuk kemasan yang lebih
yang banyak mengganggu kesehatan, baik menarik.
jangka pendek maupun jangka panjang. Di Data dari puskesmas gunungpati
negara-negara berkembang, hingga sekitar 70% menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan 2016
kasus penyakit diare berhubungan dengan telah terjadi KLB keracunan makanan jajanan
konsumsi makanan yang terkontaminasi (Gizaw yang dijual oleh pedagang keliling. Pada
, 2014). dasarnya pengetahuan pedagang tentang
Makanan jajanan memberikan kebersihan makanan belum tentu
kontribusi masing-masing sebesar 22,9%, dan mengakibatkan praktek keamanan pangan yang
15,9% terhadap keseluruhan asupan energi dan efesien (Annor, 2011), sehingga perlunya
protein anak sekolah dasar ( Rahmi dan Muis, pengetahuan yang lebih terhadap anak untuk
2005), sedangkan menurut Handayani (2011) mengetahui keamanan pangan.
ditinjau dari jumlah energi yang masuk, Tujuan penelitian ini adalah untuk
makanan jajanan menyumbang kebutuhan mengetahui pengetahuan dan sikap anak tentang
energi maksimum 68,15 %. Dampak negatif dari keamanan jajanan dan pengaruh pendidikan
kebiasaan jajan yang salah sangat beragam, kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap
masalah jajanan yang berkaitan dengan tingkat anak.
keamanannya keamanannya yaitu
penyalahgunaan bahan kimia berbahaya atau METODE
penambahan bahan tambahan pangan yang
tidak tepat oleh produsen pangan jajanan Penelitian ini merupakan penelitian
adalah salah satu contoh rendahnya tingkat kuantitatif dengan desain eksperimen semu one
pengetahuan produsen mengenai keamanan shot case study dengan metode pretest posttest
makanan jajanan (BPOM RI, 2007). Penelitian group. Populasi penelitian ini adalah seluruh
yang dilakukan oleh Kristianto dkk (2013) Sekolah Dasar yang ada di wilayah kecamatan
menemukan jajanan anak ternyata sebanyak 15 Gunungpati Semarang dan sampel penelitian ini
jajanan (71,14%), 4 jajanan (23,5%), 5 jajanan adalah siswa SD kelas IV dan V di SDN
(18,5%) positif mengandung berturut-turut Plalangan 02 berjumlah 24 responden dan SDN
formalin,boraks, dan rhodamin B. Ngijo 02 yang berjumlah 30 responden.
Aspek negatif lain yang ditimbulkan dari Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner.
makanan jajanan adalah adanya kelebihan Analisis data kuantitatif menggunakan uji T-test
kalori sehingga menyebabkan obesitas, secara untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan
nasional masalah obesitas pada anak (5-12 sikap anak sebelum dan sesudah mendapat

2
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

pendidikan kesehatan tentang keamanan jajanan behavior). Dari pengalaman dan penelitian
dan analisis Regresi untuk mengetahui pengaruh ternyata perilaku yang didasari oleh
pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pengetahuan akan lebih langgeng daripada
dan sikap anak. perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Fitriani yang dilaksanakan di SDN II
Gambaran pengetahuan sebelum mendapat Tagog Apu Padalarang pada tahun 2015 adalah
pendidikan kesehatan pengetahuan anak tentang gizi dan makanan
60 jajanan yang termasuk dalam kategori baik
sebesar 65,9%. Penelitian lain yang dilakukan
40 Series 1
oleh Sanlier (2009) tentang pengetahuan dan
20 Column1 praktik konsumen anak dan remaja tentang
0 Column2 keamanan pangan dapat diketahui bahwa
Baik CukupKurang pengetahuan konsumen muda dalam hal ini
anak masih dalam kategori cukup dengan
Gambar 1. Pengetahuan sebelum mendapat praktik yang masih tidak pantas. Abbot (2009)
pendidikan kesehatan dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa
pengetahuan tentang keamanan pangan pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masiswa masih dalam suboptimal
pengetahuan anak sebelum diberikan
Pendidikan Kesehatan tentang keamanan
Gambaran pengetahuan setelah mendapat
jajanan dalam kategori pengetahuan baik yaitu
pendidikan kesehatan
sejumlah 40 anak (74,1%), kategori kurang
sejumlah 1 anak (3,7%), dan untuk kategori
cukup sejumlah 12 anak (22,2%). Hal ini dapat 60
disebabkan oleh pengetahuan tentang gizi dan
makanan yang telah disampaikan oleh guru di 40 Series 1
sekolah dasar tersebut, dan juga pengaruh dari Column1
orang tua yang pada saat ini mudah 20
Column2
mendapatkan pengetahuan yang luas tentang
makanan jajanan dengan mengakses dari media 0
Baik CukupKurang
massa.
Pengetahuan mengenai jajanan adalah Gambar 2. Pengetahuan setelah mendapat
kepandaian memilih jajanan yang merupakan pendidikan kesehatan
sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam
memilih jajanan yang sehat. Dalam memperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebenaran pengetahuan manusia telah pengetahuan anak setelah diberikan Pendidikan
menggunakan jalan pikirannya dan hal ini Kesehatan tentang keamanan jajanan sebagian
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa besar pengetahuan responden kategori baik,
pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi yaitu sejumlah 52 anak (96,3%), dan untuk
setelah orang melakukan pengindraan terhadap kategori cukup sejumlah 2 anak (3,7%).
suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui Pengetahuan anak akan bertambah jika sering
panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, mendapatkan informasi, informasi bisa
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. diperoleh dari berbagai macam sumber salah
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh satunya dari adanya pendidikan kesehatan yang
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau bisa diberikan kepada anak.
kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent

3
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

Hasil penelitian ini sejalan dengan pe- warna, karena dengan bentuk dan warna yang
nelitian Hamida (2012) bahwa pemberian alat menarik akan menambah selera makan mereka.
bantu media dalam proses belajar erat Berbeda dengan penelitian yang diakukan
hubungannya dengan peningkatan prestasi oleh Fitriani (2015) yang dilaksanakan di SDN
belajar siswa. Penelitian lain yang dilakukan II Tagog Apu Padalarang menunjukkan bahwa
oleh Cunha (2014) menyatakan bahwa adanya 89,8 % anak memiliki sikap positif dalam
pendidikan kesehatan melalui pelatihan memilih makanan jajan. Hal ini disebabkan
merupakan alat yang efektif untuk pengetahuan anak tentang pemilian makanan
meningkatkan pengetahuan, dalam hal ini jajan sudah baik. Penelitian lain yang dilakukan
pelatihan dilakukan pada pedagang makanan oleh Booth et al (2013) menyatakan
yang ada di Kota Santos Brazil. Pengetahuan pengetahuan kesehatan yang lebih baik akan
adalah hasil pengindraan manusia atau hasil membentuk sikap yang positif. Berdasarkan hal
tahu seseorang terhadap objek. Dengan tersebut bahwa sikap seseorang akan
sendirinya pada waktu penginderaan sampai mempengaruhi pengetahuan yang dimilikinya.
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat Responden yang memiliki sikap positif
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan kemungkinan akan memiliki pengetahuan yang
persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010). lebih baik tentang makanan jajanan
dibandingkan dengan responden yang memiliki
Gambaran sikap sebelum mendapat sikap negatif.
pendidikan kesehatan
Gambaran sikap setelah mendapat pendidikan
60 kesehatan

40 Series 1
40
20 Column1 30
Series 1
Column2 20
0 Column1
Baik CukupKurang 10
Column2
0
Gambar 3. Sikap sebelum mendapat pendidikan
Baik CukupKurang
kesehatan
Gambar 4. Sikap setelah mendapat pendidikan
Pada gambar 3. menunjukkan sebagian kesehatan
besar sikap anak sebelum mendapat pendidikan
kesehatan tentang keamanan makanan jajanan Dapat diketahui sebagian besar sikap
kategori cukup, yaitu sejumlah 45 anak, kategori responden setelah diberikan pendidikan
kurang sejumlah 8 anak, dan untuk kategori baik kesehatan tentang keamanan jajanan kategori
sejumlah 11 anak. Hal ini menunjukkan bahwa baik, yaitu sejumlah 37 anak (68,5%), dan untuk
bukan berarti anak dengan pengetahuan baik kategori cukup sejumlah 17 anak. Setelah
memiliki sikap yang baik pula. Banyak hal yang mendapat pendidikan kesehatan tentang
dapat mempengaruhi sikap terutama untuk keamanan jajanan sikap anak meningkat, hal ini
anak-anak dimana mereka masih banyak yang disebabkan karena anak sudah mengetahui
meniru apa yang dilihat termasuk dalam dampak negatif dan positif jika mereka memiliki
memilih makanan, mereka cenderung membeli sikap yang kurang dalam hal memilih makanan,
makanan yang banyak dibeli oleh teman sebaya diharapkan perubahan sikap anak yang lebih
mereka, tidak peduli apakah makanan tersebut baik akan ditanamkan mulai dari sekarang agar
aman ataupun tidak. Anak-anak dalam memilih anak tidak sembarangan dalam memilih
makanan lebih tertarik dengan bentuk dan makanan sehingga kesehatan mereka terjaga dan

4
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

terhindar dari hal buruk dari makanan. Berbeda Menurut Machfoed (2008) pendidikan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Cunha kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan
(2014) menyatakan bahwa adanya pendidikan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan dan
kesehatan melalui pelatihan tidak berhubungan menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
dengan sikap. Sikap merupakan pernyataan tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi mau
evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa dan melakukan suatu anjuran yang ada
sehingga hal ini mencerminkan perasaan hubungannya dengan kesehatan, menurut
seseorang terhadap sesuatu (Budiman & Nugroho (2010), tujuan pendidikan kesehatan
Riyanto, 2013), meskipun seseorang mendapat dibedakan menjadi dua yaitu mengubah sikap
pengetahuan belum tentu mengubah sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat
menjadi lebih baik hal ini disebabkan karena dibidang kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai
kesadaran yang masih kurang. dimasyarakat dan supaya masyarakat memiliki
pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
Perbedaan Pengetahuan perubahan-perubahan system dan cara
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa memanfaatkannya dengan efektif dan efisien.
rata-rata skor pengetahuan anak tentang Dengan memiliki tingkat pengetahuan
keamanan jajanan sebelum diberikan yang cukup maka dapat mempengaruhi sikap
pendidikan kesehatan sebesar 80,69 sesudah dan perilaku anak, sehingga akan berdampak
diberikan pendidikan kesehatan meningkat kepada peningkatan pengetahuan tentang
menjadi 94,23. Dari uji t-test diperoleh bahwa p- keamanan jajanan yang dapat memberikan
value 0,000 <  (0,05), ini menunjukkan bahwa pandangan yang benar kepada anak untuk
ada perbedaan yang signifikan pengetahuan memilih makanan jajanan yang aman, dan
anak tentang keamanan jajanan sebelum dan mencegah dampak negatif dari makanan untuk
sesudah diberikan pendidikan kesehatan. menjaga kesehatan.
Pengetahuan anak meningkat hal ini
dikarenakan adanya pendidikan kesehatan Perbedaan Sikap
menggunakan media, sebelumnya anak sudah Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata
mendapat informasi tentang kemanan jajanan skor sikap anak tentang keamanan jajanan
dari berbagai sumber, akan tetapi mereka hanya sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar
mendapatkan informasi secara lisan tanpa 62,18 sesudah diberikan pendidikan kesehatan
adanya media yang mendukung. meningkat menjadi 80,70. Hasil dari uji t-test
Sesuai dengan hasil penelitian Tri dkk, diperoleh bahwa p-value 0,000 <  (0,05), ini
2012 tentang pengaruh peer group support menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
terhadap perilaku jajanan sehat di jember. signifikan sikap anak tentang keamanan jajanan
Terdapat pengaruh terhadap peningkatan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
pengetahuan (p=0,001). Adanya alat bantu kesehatan. Sikap anak mengalami perubahan
dalam penyampaian pesan bertujuan untuk dimana sudah tidak ada anak yang bersikap
meningkatkan penerimaan pesan secara kurang, hal ini disebabkan anak telah mendapat
maksimal, terutama untuk anak-anak belum informasi dari pendidikan kesehatan tetang
memiliki fokus yang maksimal hal ini keamanan jajanan, anak-anak diberitahu
dikarenakan karena anak-anak adalah masa- bagaimana sikap yang baik untuk memilih
masa bermain. Penyampaian pesan untuk anak- makanan. Pembentukan sikap dapat
anak agar dapat diterima dengan baik perlu dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut
adanya alat bantu yang mendukung misalnya Azwar (2013) antara lain pengalaman pribadi,
adanya media tertentu sehingga anak tidak dimana pengalaman pribadi yang telah dan
jenuh untuk memperhatikan materi yang sedang kita alami akan ikut membentuk dan
disampaikan. mempengaruhi penghayatan kita terhadap
stimulasi tertentu. Tanggapan akan menjadi

5
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk besar. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa
dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, salah satu strategi untuk meningkatkan
seseorang harus mempunyai pengalaman yang pengetahuan dan sikap adalah dengan adanya
berkaitan dengan objek psikologis. Selain penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
pengalaman pribadi sikap juga dipengaruhi oleh Menurut Notoatmodjo (2010), media
orang lain yang dianggap penting, karena orang seperti film, VCD, dan televisi lebih tinggi
lain di sekitar kita merupakan salah satu intensitasnya dibanding dengan kata-kata dan
diantara komponen sosial yang ikut tulisan. Walaupun dengan intensitas yang
mempengaruhi sikap kita. Pada umumnya, rendah, media sederhana seperti leaflet, poster,
individu cenderung untuk memiliki sikap yang lembar balik, buku bergambar, dan lain-lain
konformis atau searah dengan sikap orang yang mempunyai beberapa keuntungan, yaitu
dianggap penting. biasanya menggunakan bahasa yang mudah
Sesuai dengan hasil penelitian Khusna dimengerti oleh masyarakat, mencerminkan
(2014) dengan judul Pengaruh Penyuluhan kebiasaan, kehidupan, dan kepercayaan
Tentang Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan setempat, dan sasaran dapat menyesuaikan dan
Dan Sikap Anak Usia Sekolah Dasar, belajar mandiri secara praktis karena
menyebutkan bahwa ada perbedaan sikap dalam mengurangi kebutuhan mencatat, dapat
pemilihan jajanan sehat sebelum dan sesudah memberikan informasi yang detail yang mana
intervensi dengan nilai p value 0,01. Sikap tidak bisa diberikan secara lisan, mudah dibuat,
adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk diperbanyak, diperbaiki, dan mudah disesuaikan
merespon secara konsisten, baik positif maupun dengan kelompok sasaran. Oleh karena itu,
negatif terhadap suatu objek. Dalam pandangan setelah dilakukan perlakuan berupa pendidikan
ini, respon yang diberikan individu diperoleh kesehatan baik penyuluhan, diskusi, dan
dari proses belajar terhadap berbagai atribut simulasi maka sebagianan besar pertanyaan
berkaitan dengan objek (Wawan dan Dewi, mengalami peningkatan skor setelah diberikan
2011). perlakuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya dilakukan oleh Siwach (2009) bahwa pendidikan
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk kesehatan dapat meningkatkan baik
menyampaikan pesan kesehatan kepada pengetahuan maupun sikap mengenai personal
masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan higieni pada anak. Berbeda dengan penelitian
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut yang dilakukan oleh Braakmann (2010) yang
masyarakat, kelompok, atau individu dapat menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih pendidikan dari berbagai tindakan kesehatan
baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan terhadap perilaku, dalam hal ini yang diteliti
dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya adalah merokok, minum, dan makanan.
(Maulana, 2009).
SIMPULAN
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
pengaruh pendidikan kesehatan tentang disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan
keamanan jajanan terhadap pengetahuan dan pengetahuan anak sebelum dan sesudah
sikap anak, berdasarkan dari uji regresi yang mendapat pendidikan kesehatan tentang
dihasilkan pengaruh pendidikan kesehatan keamanan jajanan dengan p value 0,000 < α
memang terbilang kecil yaitu hanya sebesar (0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan sikap
0,7%, hal ini disebabkan karena perbedaan anak sebelum dan sesudah mendapat
pengetahuan dan sikap anak ada tetapi memang pendidikan kesehatan tentang keamanan jajanan
tidak besar oleh karena itu pengaruh pendidikan dengan p value 0,000 < α (0,05). Ada pengaruh
kesehatan tentang keamanan jajanan juga tidak pendidikan kesehatan tentang keamanan jajanan

6
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

terhadap pengetahuan dan sikap anak yaitu Packaged Food Products. Canadian
hanya sebesar 0,7%. Journal of Communication, Vol 34 (3)
Fitriani Neng L, Septian A. 2015. Hubungan
DAFTAR PUSTAKA Antara Pengetahuan dengan Sikap Anak Usia
Sekolah Akhir (10-12 Tahun) Tentang
Abbot J.M, Byrd B, Schaffne D, Bruhn C, & Makanan Jajanan di SD Negeri II Tagog Apu
Blalock L. 2009. Comparison of Food Padalarang Kabupaten Bandung Barat
Safety Cognitions and Self-reported Food Tahun 2015. Artikel Penelitian.
Handling Behaviors with Observed Food Gizaw Z , Gebrehiwot M , Teka Z, 2014, Food
Safety Behaviors of Young Adults. Safety Practice and Associated Factors of
Europan Journal of Clinical Nutrition 63, Food Handlers Working in Substandard
Hal 573-579. Food Establishments in Gondar Town,
Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah Di Northwest Ethiopia, International Journal
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. of Food Science, Volume 3 (7), hal 138-146.
Bandung: CV. Yrama Widya Hamida, K., Siti, Z., & Mutalazimah. 2012.
Annor George A. 2011. Evaluation of Food Penyuluhan Gizi Dengan Media Komik
Hygiene Knowledge Attitudes and Untuk Meningkatkan Pengetahuan
Practices of Food Handlers in Food Tentang Keamanan Makanan Jajanan.
Businesses in Accra, Ghana. Food and Jurnal KEMAS vol 8 (1), hal 67-73.
Nutrition Sciences Vol. 2 No. 8. Handayani, O. W. K. (2011). Nilai Anak dan
Azwar, S. 2013. Sikap Manusia Teori dan Jajanan dalam Konteks Sosiokultural: Studi
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Tentang Status Gizi Balita Pada Lingkungan
Pelajar Rentan Gizi di Desa Pecuk Kecamatan Mijen
Badan Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten Demak Jawa Tengah (Doctoral
Republik Indonesia. 2007. Jajanan Anak dissertation, Doktor Studi Pembangunan
sekolah. Sistem Keamanan Pangan Terpadu Program Pascasarjana UKSW).
Booth Rachelle, Magaly H, Erica L, Tevni G, & Kang Nam-E, 2010, Food Safety Knowledge
Peter P. 2013. Food Safety Attitudes in And Practice by the Stages of Change
College Students: A Structural Equation Model in School Children, Nutrition
Modeling Analysis of a Conceptual Research and Practice, Volume 4 (6), hal
Model. Nutrients, 5(2), 328-339 535-540.
Brakkmann Nils. 2010. The Causal Relationship Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pedoman
between Education, Health and Health Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan
Related Behavior: Evidence from a dan Obesitas pada Anak Sekolah. Kemenkes
Natural Experiment in England. Science RI, Jakarta.
direct. Journal of health economics vol 30 hal Khusna, N., Hadiyati BS., & Zamahsyari , S.
753-763/ 2014. Pengaruh Penyuluhan Tentang
Budiman dan Riyanto. 2013. Pengukuran Sikap. Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan
Jakarta: Salemba Medika Dan Sikap Anak Usia Sekolah Dasar.
Cunha Diogo T., Stedefeldt E, dan Rosso V. Jurnal Kesehatan vol V No. 1 Hal 44-49
2014. The Role of Theoretical Food Kristianto Y, Bastianus DR, Annasari M. 2013.
Safety Training on Brazillian Food Faktor Determinan Pemilihan Makanan
Handlers’s Knowledge Attitude and Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Practice. Science Direct : Food Control 43, Kesehatan Masyarakat Nasional vol 7
167-174. (no.11).
Elliott, C. D. 2009. “Healthy Food Looks Machfoed, I. 2008. Pendidikan Kesehatan
Serious”: How Children Interpret Bagian Dari Promosi Kesehatan.
Yogyakarta: Fitramaya.

7
Isti Mulyawati ,dkk./ Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 1 - 8

Maulana, Heri, d, j. 2009. Promosi Kesehatan. Siwach Meena. 2009. Impact of Health
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Education Programme on the Knowledge
Notoatmodjo, Soekijo. 2010. Ilmu Perilaku and Practices of School Children
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Regarding Personal Hygiene in Rural
Notoatmodjo, Soekijo. 2003. Prinsip-prinsip Panipat. Int J Edu Sci, 1(2): 115-118
Dasar Ilmu Kesehatan. Jakarta: Rineka Tri A, Indarwati R, Hadisuyatmana S. 2012.
Cipta. Pengaruh Peer Group Support Terhadap
Seliske L, William P, Andrei R et al. 2013. The Perilaku Jajanan Sehat Siswa Kelas 5 Sdn
number and type of food retailers Ajung 2 Kalisat Jember. Surabaya: Jurnal
surrounding schools and their association Fakultas Keperawatan Universitas
with lunchtime eating behaviours in Airlangga.
students. International Journal of Behavioral Wawan dan Dewi. 2010. Teori & Pengukuran
Nutrition and Physical Activity. 10 (19) Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai