Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan meliputi pengkajian identitas pasien, riwayat
keperawatan pemeriksaan fisik dan diagnostik test yang mendukung pengumpulan
data

1. Identitas pasien
Nama : Ny. U
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 1941
Usia : 82 Tahun
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Alamat : Panti Werdha Budi Pertiwi

2. Riwayat Lingkungan Hidup Klien


Klien menyatakan berasal dari cicalengka (informasi didapatkan dari
pertugas panti werdha) dan sudah lupa mengenai lingkuangan tempat hidupnya
dulu

3. Sistem Pendukung Yang Digunakan Klien


Sistem pendukung yang digunakan klien hanyalah pegawai dan teman-
teman panti werdha yang selalu membantunya dalam kegiatan sehari-hari.

4. Deskripsi Kekhususan atau Kebiasaan Ritual


Sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian di panti setiap hari Jumat bersama
dengan teman-teman panti wedha dibantu oleh petugas panti werdha.
ADL (Activity Daily Living)
Pasien masih bisa melakukan tindakan dengan mandiri misalnya: mandi,
kontinen, kekamar kecil, berpakaian dan mobilisasi. Sedangkan makan kadang-
kadang klien harus di bantu orang lain.

5. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan klien meliputi status kesehatan klien saat ini dan
status kesehatan masa lalu.
Status Kesehatan Klien Saat Ini
Klien tidak mampu mengungkapkan status kesehatannya secara verbal,
dari segi fisik mengalami kyphosis dan saat ini klien mengalami kepikunan atau
demensia.
Status Kesehatan Masa Lalu Klien
Saat ditanyakan, klien menyatakan sudah lupa atau tidak tahu.
6. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Hasil observasi dan pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. U adalah:
 Keadaan umum : Baik
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis
 Skala koma Glasgow : 15 (E=6, M=4, V=5)
 Tanda-tanda vital : T: 37ºc, P: 80 x/m, R: 17x/m,
BP: 120/80 mmHg
 TB dan BB : 142 cm dan 34 kg

Riwayat Psikososial
Klien tidak dapat menceritakan dengan jelas riwayat
psikososialnya. Dari informasi yang didapatkan oma Utik hanya di bawa oleh
seorang wanita yang menemukannya di jalan dan membawanya ke panti werdha,
pada saat itu keadaan oma Utik sudah mengalami demensia.
Keterangan :
Klien terlihat bingung saat dilakukan pengkajian, dan jawaban
yang diberikan klien tidak cocok dengan pertanyaan yang diberikan karena klien
sudah pikun (demensia).
Data Analisis

Data Problem Etiology


Ds : “siapa freestly (dalam bahasa sunda) ?” Perubahan perubahan
Do : : Klien tidak mampu mengingat nama proses pikir fisiologis
perawat dengan terus menanyakan nama (degenerasi
perawat tiap kali bertemu, klien mampu neuron
menjawab pertanyaan pada saat pengkajian ireversibel)
dan menjawab secara berubah-ubah setiap
harinya, tidak mampu menjawab pertanyaan Hambatan
yang diberikan komunikasi Perubahan
Ds : “-” verbal persepsi
Do : Klien tidak bisa mendengar, klien tidak
tahu hari dan tanggal saat ini, susah
mengingat orang, hanya mengetahui bahasa
sunda dan kurang tahu bahasa indonesia

Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan proses pikir s/d perubahan fisiologis (degenerasi neuron
ireversibel)
2. Hambatan komunikasi verbal s/d perubahan persepsi.
Intervensi
No Tanggal Diagnosa Tujuan/ Kriteria Intervensi

1 11 February Perubahan proses pikir s/d Klien mampu - Lakukan


2013 perubahan fisiologis mengingat nama pendekatan
(degenerasi neuron perawat dengan kepada klien
ireversibel) kriteria tidak secara verbal dan
Ds : “siapa freestly (dalam menanyakan nama tindakan
bahasa sunda) ?” perawat setelah
tindakan - Panggil klien
Do : Klien tidak mampu keperawatan. dengan namanya.
mengingat nama perawat
dengan terus menanyakan
nama perawat tiap kali - Tatap wajah
bertemu, klien mampu klien ketika
menjawab pertanyaan pada berbicara
saat pengkajian dan
menjawab secara berubah- - Tuliskan nama
ubah setiap harinya, tidak perawat di sebuah
mampu menjawab kertas dan di
pertanyaan yang diberikan tempelkan pada
salah satu tempat
yang mudah
dilihat klien.
- Sebutkan nama
perawat tiap
bertemu dan
menanyakan
kembali ketika
akan berpisah

2 11 February Hambatan komunikasi verbal Klien dapat - Kaji


2013 s/d perubahan persepsi. berkomunikasi kemampuan klien
dengan baik setelah untuk
Ds : “-” tindakan berkomunikasi.
keperawatan
Do : Klien tidak bisa
mendengar, klien tidak tahu
hari dan tanggal saat ini,
susah mengingat orang,
hanya mengetahui bahasa
sunda dan kurang tahu - Gunakan
bahasa indonesia komunikasi non-
verbal.
- Gunakan bahasa
tubuh untuk
menyampaikan
sesuatu.

- Gunakan bahasa
Indonesia yang
baik dan baku
(mudah
dimengerti)

Imflementasi Dan Evalusai


Implementasi evaluasi

11-13 February 20123 13 February 2013


At 11.00 At 13.50
- Melakukan pendekatan pada nenek utik. S : “siapa yang namanya freestly”.

O : klien belum mampu menyebutkan nama


- Memanggil nama klien pada saat berbincang. perawat tanpa mengingatkan nya lagi.

- Menatap wajah klien saat berbicara. A : masalah belum teratasi.

- Menuliskan nama perawat di kertas dan menempelkannya di P : Lanjutkan intervensi


meja samping tempat tidur klien.
- Menyebutkan nama perawat dan menanyakan kembali
ketika akan berpisah.

11-13 Februay 2013 13 February 2013


At 11.00 At 12.00
- Mengkaji kemampuan berkomuniakasi klien. S : “__”.

- Menggunakan komunikasi non verbal dengan menuliskan O : klien masih belum dapat berkomunikasi
di buku hal-hal yang ingin diperbincangkan agar dapat dibaca dengan baik, klien tidak dapat menjawab
klien. pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab.
- Menggunakan bahasa tubuh seperti pergerakan bibir, dan
tangan. A: Masalah belum teratasi.

- Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan baku P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai