Anda di halaman 1dari 16

STEP 1

1. Demografi : Suatu ilmu yag mempelajari statistic dan matematis tentang


komposisi dan distribusi dari persebaran penduduk serta perubahannya melalui 5
komponen; fertilitas, mortalitias, perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
2. Mortalitas : Peristiwa hilangnya semua tanda tanda kehidupan secara permanen
yang bsia terjadi setiap saat setalh kelahiran hidup.
3. AKB : Angka Kematian Bayi; kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia satu tahun
4. AKI : Angka Kematian Ibu ; Kematian Ibu yang terjadi saat kelahiran atau 42
hari setelah kelahiran yang disebabkan oleh apaun yang disebabkan oleh
kelahiran atau yang memperberat kehamilan kecuali kecelakaan.

STEP 2
1. Apa yang dimaksud dengan mortalitas?
2. Sebut dan jelaskan komponen demografi?
3. Apa Tujuan dan manfaat dari demografi?
4. Apa saja metode penghitungan mortalitas?
5. Jelaskan factor factor yang mempengaruhi mortalitas!
6. Bagaimana cara menurunkan mortalitas (AKI dan AKB)?
7. Apa saja penyebab dari AKI?
8. Apa saja sumber data yang dapat kita peroleh mengenai mortalitas?
9. Jelaskan point dan tujuan dari MDGs?
STEP 3
1. Apa yang dimaksud dengan mortalitas?

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat


yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali
satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian
per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti
pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas
berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang
memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
2. Sebut dan jelaskan komponen demografi?

1. kelahiran (fertilitas),

Fertilitas dalam pengertian demografi adalah


Kemampuan rill seorang wanita untuk melahirkan.
(Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI
“Dasar- Dasar Demografi” : 7).

Proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan


dengan adanya tanda2 kehidupan, seperti bernafas,
bergerak, menangis, dsb....atau kemampuan wujud
reproduksi aktual dari seorang wanita atau individu

2. kematian (mortalitas),
Mortalitas atau kematian adalah Peristiwa
menghilangnya semua tanda –tanda

kehidupan secara permanen yang bisa terjadi


setiap saat setelah kelahiran hidup. ( Ida Bagoes
Mantra , “Demografi Umum “, 2000 : 115).

3. perkawinan,
Perkawinan merubah status seseorang dari
bujangan atau janda/duda menjadi berstatus kawin.

Dalam demografi status perkawinan penduduk dapat


dibedakan menjadi status belum pernah menikah,
menikah, pisah atau cerai, janda atau duda.
Di daerah dimana pemakaian KB rendah, rata-rata
umur penduduk saat menikah pertama kali serta
lamanya seseorang dalam status perkawinan akan
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat fertilitas.
Usia kawin dini menjadi perhatian penentu kebijakan
serta perencana program karena berisiko tinggi
terhadap kegagalan perkawinan, kehamilan usia
muda yang berisiko kematian maternal, serta risiko
tidak siap mental untuk membina perkawinan dan
menjadi orangtua yang bertanggung jawab.

4. migrasi
5. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap disuatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik / negara ataupun batas administrative / batas bagian
dalam suatu negara.

6. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan penduduk


yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain .
(Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI “Dasar-Dasar
Demografi” : 9).

7. mobilitas sosial.
perpindahan status seseorang atau kelompok dari satu
kedudukan ke kedudukan lain.
Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas)
merupakan salah satu dari tiga komponen utama
pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau
mengurangi jumlah penduduk.Komponen ini bersama
dengan kelahiran dan kematian mempengaruhi
dinamika penduduk di suatu wilayah seperti jumlah,
komposisi, dan distribusi keruangan.Tinjauan migrasi
secara regional sangat penting dilakukan terutama
terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk
yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong
dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi,
kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan
pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan
desentralisasi pembangunan.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari


desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara
saja atau tidak menetap.
Faktor pendorong mobilitas sosial :
a. perubahan kondisi sosial
b. ekspansi teritorial (perluasan daerah)
c. pembagian kerja
d. situasi politik

Faktor penghambat mobilitas sosial :


a. tingkat pendidikan yang rendah
b. sudah puas dengan apa yang dimiliki
c. diskriminasi kelas
d. kemiskinan

3. Apa Tujuan dan manfaat dari demografi?

1. TUJUAN

1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk


dalam suatu daerah tertentu.

2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,


penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-
baiknya dan dengan data yang tersedia.

3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara


perkembangan penduduk dengan bermacam-
macam aspek organisasi social.

4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di


masa yang akan dating dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya.
2. MANFAAT

1. untuk mengetahui kuantitas dan distribusi


penduduk di wilayah tertentu

2. untuk mengetahui pertumbuhan pddk masa


lampau,kecenderungan, dan persebarannya sesuai
dengan data yang tersedia

3. untuk mengembangkan hubungan sebab akibat


antara perkembangan pddk dengan berbagai aspek
organisasi sosekbud

4. untuk memperkirakan pertumbuhan pddk pada


masa yang akan datang dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya

4. Apa saja metode penghitungan mortalitas?


Ada 5 :
 Age Specific Date Rate (angka kematian menurut umur)
Menunjukkan jumlah kematian penduduk pada kelompok umur
tertentu selama satu tahun per jumlah penduduk pada pertengah
tahun yang sama.
ASDRi = d/p x 1000
 Angka Kematian Bayi (IMR)
Menunjukkan banyaknya kematian bayi di bawah satu tahun per
seribu kelahiran hidup pada suatu tahun terntentu.
IMR = D/B x 1000
Factor endogen : angka kematian neonatal  terjadi saat bulan
pertama kelahiran.
Factor Eksogen :angka kematian post neonatal  usia bayi yang
mati di atas 1 bulan menjelang satu tahun.
 Angka Kematian Ibu bersalin (Maternal Mortality Rate)
Diberikan batasan sebagai angka kematian wanita akibat persalinan
dan komplikasi masa nifas
MMR= jumlah kematian wanita akibat persalinan dan masa nifas
dalam satu tahun kalender / jumlah lahir hidup dalam satu kalender
yang sama x 100k
 Under 5 years mortality rate (U5YMR)
Jumlah kematian anak yang berusia 1tahun sampai 4 tahun 11
bulan 29 hari tahun selama satu tahun tertntu per seribu anak umur
yang sama.
U5YMR = jumlah kematian balita dalam satu tahun
kalender/jumlah penduduk balita pada pertengahan kalender satu
tehun tersebut x 1000
 Perinatal Mortality Rate
Kematian janin pada kehamilan di atas 29 minggu + kematian bayi
di bawah umur 1 minggu dalam satu tahun kalender yang sama /
jumlah lahir hidup dalam tahun kalender yg sama x 1000

5. Jelaskan factor factor yang mempengaruhi mortalitas!

Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas


3. Status perkawinan
Mortalitas kelompok penduduk yang sudah menikah lebih
rendah dibandingkan dengan yang belum menikah dan
perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita.Hal ini
disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya
mensyaratkan orang-orang yang sehat maupun karena
perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.
4. Tempat tinggal
Mortalitas di daerah pedesaan lebih rendah dibandingkan
daerah kota tetapi perbedaan tersebut sudah berkurang.
5. Cara hidup
Apabila kondisi sosial semakin memuaskan (diukur dari segi
kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan dll) angka
kematian semakin menurun.Kebiasaan hidup seperti merokok,
makan dan minum dapat juga mempengaruhi mortalitas.
6. Faktor genetik
Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang
satu ke generasi yang lain dan dengan demikian terdapat juga
beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus berusaha
memperpanjang masa kehidupan. Walaupun demikian jumlah
penyakit seperti itu tidak begitu banyak dan pengaruhnya
terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu.
Munir, Rozi dan Budiarto, Teknik Demografi, Jakarta : PT. Bina
Aksara
Kesehatan neonatal dan maternal. Tingginya kematian anak
pada usia hingga satu tahun, yaitu
2. sepertiganya terjadi dalam satu bulan pertama setelah kelahiran
3. sekitar 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada minggu
pertama, menunjukkan masih rendahnya status kesehatan ibu
dan bayi baru lahir; rendahnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan
segera sesudahnya; serta perilaku (baik yang bersifat preventif
maupun kuratif) ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang
bersifat negatif bagi perkembangan kehamilan sehat, persalinan
yang aman dan perkembangan dini anak.
. http://www.bappenas.go.id/index.php?

Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas :


1. Status perkawinan
Mortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan
dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada
wanita.Hal ini sebagain disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya
mensyaratkan orang-orang yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan
kondisi hidup.
2. Tempat tinggal
Mortalitas di daerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan di
daerah kota, tetapi sekarang perbedaan tersebut sudah berkurang. Beberapa
penyakit menyerang daerah iklim panas, dan ada juga yang melanda tempat-
tempat yang dingin; akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor
penyebab kematian. Atas dasar alasan ini juga di tempat tinggal yang sama dapat
terjadi fluktuasi mortalitas musiman.
3. Cara hidup
Pada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan ( diukur dari segi
kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain ), angka
kematian akan menurun. Kebiasaan hidup, misalnya merokok, makan dan minum,
dapat juga mempengaruhi mortalitas.
4. Faktor genetik
Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi
lain; dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para
keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun jumlah
penyakit seperti itu tidak begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas
dirasakan tidak menentu. Dengan demikian dewasa ini perbedaan keturunan
secara komparatif dianggap tidak berarti.
Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara

1. Faktor umum
Masih banyak terjadi perkawinan, kehamilan dan persalinan di luar kurun waktu
reproduksi ynag sehat, terutam pada usia muda. Risiko kematian pada kelompok
umur di bawah 2 tahun dan di atas 35 tahun adalah 3xlebih tinggi dari kelompok
umur reproduksi sehat (20-34 tahun)
2. Factor paritas
Grandmultipara, yaitu ibu dnegna jumlah kehamilan dan persalinan lebih dari 6
kali masih banyak terdapat. Risiko kematian maternal dari golongan ini 8 kali
lebih tinggi dari lainnya
3. Factor perawatan antenatal
Masih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksa kandungannya pada
sarana kesehatan, sehingga factor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau
komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki serta diobati tidak segera dapat
ditangani. Seringkali mereka dating setelah keadaannya buruk
4. Factor penolong
Sekitar 70-80% persalinan masih ditolong oleh dukun beranak, baru setelah
persalinan terlantar dan tidak dapat maju serta disertai gejala komplikasi yang
berat (infeksi, rupture uteri) kemudian dikirim ke fasilitas kebidanan yang
memadai. Bila sudah demikian, apapun yang kita usahakan kadang kala tidak
dapat menolong ibu maupun anaknya
5. Factor sarana dan fasilitas
Misalnya sarana fasilitas rumah sakit, penyediaan darah dan obat2an yang merah
dan terjangkau oleh masyarakt, desediakannya fasilitas anastesi, transportasi dan
sebagainya
6. Factor lainnya
Yaitu factor sosia ekonomi, kepercayaan dan budaya masyarakat, pendidikan dan
ketidaktahuan, dan sebagainya
7. Factor system rujukan
Agar supaya pelayanan kebidanan mudah dicapai, pemerintah telah menetapkan
seorang ahli kebidanan disetiap ibukota kabupaten, namun belum seluruh ibukota
kabupaten dapat diisi, oleh karena itu rujukan kasus kebidanan belum sempurna
Sumber : Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC

6. Bagaimana cara menurunkan mortalitas (AKI dan AKB)?


 Melakukan pemeriksaan ke bidan yang intensif
 Meningkatkan mutu dan faskes
 Memperbaiki sos ek
 Berupaya tenaga medis lebih terlatih
 Terdidik dan bertanggung jawab
 Ada bank darah di daerah
 Pemberian anti-biotik yang adekuat
 Pengenalan kasus2 resiko tinggi
AKI :
 Ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan
 Tenaga kesehatan harus melakukan prosedur penangan yang sesuai
(seperti patograf dsb)
 Tenaga kesehatan mampu mengenali secara dini komplikasi
 Tenaga kesehatan mampu melakuan pertolongan pertama dan
stabilisasi sebelum merujuk
 Proses merujuk yang efektif
 Pelayanan di RS yang tepat guna
Cara pemerintah Menurunkan AKB dan AKI :
 Menempatkan bidan di desa desa
 Mengurangi beban kesakitan, kecacatan, kematian yang
berhubungan dengan persalinan dan kehamilan.
 Semua persalinan ditolong dengan tangan ahli
 Komplikasi obstetric harus mendapat rujukan
 Semua usia reproduksu mendapat akses pencegahan dan
pelaksanaan kehamilan yang tidak diiginkan dan Aborsi yang tidak
aman

PONED : di puskemas, melayani persalinan normal


MPS (Maternal Pregnancy Safer)
MPS usia berapa?
 Pasien dangan komplikasi dilayani dengan dr yang berkompeten
 Penangan segera
 Semua usia reproduksi mendapatkan pelayanan
PONEK : di RS, melayani sc, histerktomi, dan transfusi darah

7. Apa saja penyebab dari AKI?

 Penyebab langsung kematian ibu

Secara global, lima penyebab utama kematian ibu adalah


perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus
lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap
didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan infeksi.
Proporsi ketiga penyebab kematian ini telah berubah, dimana
perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan HDK
dalam kehamilan proporsinya semakin meningkat, hampir 30 %
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2011 disebabkan oleh
HDK .
Gambar 1: Penyebab kematian Ibu

(Sumber: Hasil analisa Sensus Penduduk 2010 )


PPB 20%
HDK 32%
APB 3%
Abortus 4%
Partus Lama 1%
Komplikasi puerperium 31%
Kelainan Amnion 2%
Lain-lain 7%
4

 Penyebab tidak langsung (indirek) kematian ibu

Definisi kematian ibu mengindikasikan bahwa kematian


ibu tidak hanya mencakup kematian yang disebabkan
oleh persalinan tetapi mencakup kematian yang
disebabkan oleh penyebab non-obstetri.Sebagai contoh
adalah ibu hamil yang meninggal akibat penyakit
Tuberkulosis, Anemia, Malaria, Penyakit Jantung,
dll.Penyakit-penyakit tersebut dianggap dapat
memperberat kehamilan meningkatkan resiko terjadinya
kesakitan dan kematian.

Proporsi kematian ibu indirek di Indonesia cukup signifikan


yaitu sekitar 22% sehingga pencegahan dan penanganannya
perlu mendapatkan perhatian. Diperlukan koordinasi dengan
disiplin medis lainnya di RS atau antar RS, antara lain dengan
Spesialis Penyakit Dalam dan Bedah, dalam menangani
kematian indirek.
8. Apa saja sumber data yang dapat kita peroleh mengenai mortalitas?
 Registrasi penduduk (dengan cara perspektif, pencatatan yang
kontinu tiap peristiwa kematian).
 Survey (kematian dan kelahiran).
 Sensus penduduk (jumlah wanita yang pernah nikah menurut
umur, jumlah anak yang dilahirkan hidup, jumlah lahir meninggal,
anak masih hidup).
9. Jelaskan point dan tujuan dari MDGs?
 Memberantaskan kemiskinan dan kelaparan ekstrim
Target 1 : menurukan proposri penduduk yg pendapatannya 1
dollar per hari, 1990 – 2015
Target 2 : menurukan proposri penduduk yg kelaparan menjadi
setengahnya antara 1990 -2015
 Mewujudkan pendidika dasar secara universal
Target 3 : memastikan anak sekolah di pendidikan dasar
 Mendorong kesetaraan gender dan pemberdaayaan perempuan
Target 4 : menghilangkan ketimpangan gender dan di taun 2015 di
semua jenjang pendidikan.
 Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5 : menurunkan AK anak 2/3 balita di tahun 1990 - 2015
 Meningkatkan kesehatan ibu
Target 6 : menurunkan AK ibu 3/4 balita di tahun 1990 - 2015
 Memerangi HIV/AIDS dan penyakit lainnya
Target 7 : mengendalikan persebaran HIV dan menurunnya kasus
baru di 2015
Target 8 : penurunan kasus malaria
 Memastikan kelestarian lingkungan
Target 9 : memadukan prinsip pembagunan berkelanjutan dan
program nasional
Target 10 : penurunan sebear separuh, proporsi penduduk tidak
dapat air minum yang aman dan berkelanjutan dan fasilitas dasar
pada tahun 2015.
Target 11 : mencapat perbaikan di pemukiman kumuh pada tahun
2020.
 Mengembangkan kemitraan global
Belum ada target
Pola kematian di suatu Negara berdasar geografi, soseka, umur,
psikos-osial
Pola kematian di Negara maju dan berkembang
STEP 4

Anda mungkin juga menyukai