Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN RETINO BLASTOMA

PADA ANAK
Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Anak II yang dibina oleh:
Ns. Lilla Maria S.Kep ., M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 2
Novi Dwi Esterlina (1714314201017)
Ovrina Sintya Putri (1714314201019)
Rohmat Bali Edy (1714314201020)
Rani Wahyu Siawati (1714314201021)
Tria Ajeng Lestari (1714314201023)
Yidronis dapa nalung (1714314201025)
Yovina Nuriati (1714314201026)
Nurrahmi (1714314201031)
Karina Indana Zulfa (1714314201033)
Moch Malik Satria K W (1714314201035)
Winy Liveline Suryani (1714314201037)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAHARANI MALANG


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Retino
Blastoma Pada Anak. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Anak II.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Lilla Maria S.Kep., M.Kep. selaku Kaprodi S1 Ilmu Keperawatan dan dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Anak II
2. Dan semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini, dan dalam pembuatan laporan lainnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Malang, 25 November 2019

(Kelompok)

1
PATHWAY RETINOBLASTOMA

Faktor keturunan (herediter)


Faktor lingkungan (virus, zat kimia, radiasi)

Mutasi gen RBI di kromosom 13q14

Gen RBI inactive

Protein RBI (P-RB) tidak diproduksi

Pertumbuhan sel daerah retina tidak terkontrol

RETINOBLASTOMA

Gangguan Destruksi Massa Tumor menempati Tumor Degradasi


penerimaan saraf tumor macula membesar sumsum
sensori pada memenuhi
lapisan Gangguan vitrous Gangguan pergerakan Eksoftalmus Produksi
fotoreseptor hantaran body bola mata (penonjolan) eritrosit
impuls pada mata rendah

Keterbatasan Peningkatan Strabismus Perubahan


Ketajaman
lapang TIO penampilan Destruksi
penglihatan
pandang Penurunan fungsi sel darah
menurun
penglihatan Malu merah
Glaucoma
RESIKO GANGGUAN Anemia
Penurunan lapang RISIKO
KETERLAMBATAN CITRA
pandang CEDERA
NYERI PERKEMBANGAN TUBUH Viskositas
darah
menurun
GANGGUAN
PERSEPSI
Resistensi
SENSORI :
aliran
PENGLIHATAN
darah

Transport
Hipoksia,
INTOLERANSI O2
Pucat,
AKTIVITAS jaringan
Kelemahan
turun

2
Kasus Retino Blastoma Pada Anak

Anak T umur 3 tahun di diagnosa retino blastoma pada mata kanannya setahun yang lalu.
Lima bulan yang lalu, mata kanan anak T di lakukan operasi pengangkatan tumor. Saat ini anak
T masuk rumah sakit karena di mata kirinya terdapat bercak putih di mata tengahnya. Matanya
menonjol terdapat strabismus. Anak T mata kirinya visusnya 1/60 dan dari hasil pemeriksaan
patologi anatomi di temukan metastase ke otak dan mata kiri. Dari keterangan keluarga, ternyata
nenek pasien pernah menderita kanker servix.
3.1 Pengkajian
Anamnesa:
1. Identitas pasien
a. Nama : T
b. Usia : 3 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Keluhan Utama :
Keluhan utama yang di rasakan pasien adanya penurunan fungsi penglihatan
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Satu tahun yang lalu pasien mengalami retino blastoma di mata sebelah kanan. Kemudian
dilakukan tindakan operasi pengangkatan mata. Saat ini di mata kiri pasien terdapat retino
blastoma. Terdapat bintik putih pada mata tepatnya pada retina, terjadi penonjolan,dan
terdapat stabismus.
4. Riwayat penyakit keluarga
Dari keterangan keluarga di temukan data bahwa nenek dari pasien pernah menderita kanker
servix.
5. Riwayat penyakit masa lalu
Pemeriksaan Fisik
 B1 : Breathing (respiratory system) : normal
 B2 : Blood (cardiovascular system) : normal
 B3 : Brain (nervous system) nyeri kepala, visus 1/60, strabismus, bola mata menonjol
 B4 : Bladder (genitourinary system) : normal

3
 B5 : Bowel (gastrointestinal system) : normal
 B6 : Bone (bone-muscle-integument)
Gejala : kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas.
 Biopsikososial spiritual
Gejala : Perasaan tidak percaya diri ,berbeda dengan teman sebayanya.
Tanda : murung, ansietas, takut, marah, mudah tersinggung
3.2 Analisis Data
No Data Masalah Etiologi
1. Data Subjektif : Gangguan persepsi Retinoblastoma

sensori penglihatan
Gangguan penerimaan sensori
 Pasien mengeluh
pada lapisan fotoreseptor
buram saat melihat ↓
Ketajaman penglihatan
sesuatu.
menurun
Data objektif : ↓
Gangguan persepsi sensori
penglihatan
 Visus mata kiri 1/60

2. Data subjektif: Resiko cedera (trauma) Retinoblastoma



Destruksi saraf
 Klien mengeluh

pandanganya kabur Gangguan hantara impuls

Data objektif :
Keterbatasan lapang pandang

 Tajam penglihatan Resiko tinggi cedera
menurun

3. Data subjektif : Nyeri Kronis Retinoblastoma



Massa tumor memenuhi
 Mengeluh nyeri di
vitreous body
bagian mata kiri ↓
Peningkatan TIO
 Keluhan nyeri saat

Nyeri kronis
4
menggerakan mata
Data objektif :

 Ekspresi meringis
 Sering menangis
 Bola mata menonjol
4. Data subjektif : Gangguan citra diri Retinoblastoma

Tumor membesar
 Klien mengeluh

malu Eksoftalmus (penonjolan)
pada mata
 Klien mengeluh

takut Perubahan penampilan setelah
operasi
Data objektif :

Malu
 Rasa percaya diri ↓
Gangguan citra diri
berkurang
 Menutup diri
5. Data objektif : Risiko keterlambatan Retinoblastoma

perkembangan
Tumor menempati macula
 Mata kirinya

terdapat bercak Gangguan pergerakan bola
mata
putih di mata

tengahnya dan Strabismus

terdapat strabismus
Penurunan fungsi penglihatan
 Kurang percaya diri ↓
Risiko keterlambatan
 Suka menyendiri
perkembangan
6. Data subjektif : Intoleransi aktivitas Retinoblastoma

 Keluhan utama yang Destruksi sel darah merah
di rasakan pasien ↓
Anemia
adanya penurunan ↓
fungsi penglihatan Viskositas darah menurun

5
Data objektif : Resistensi aliran darah

 Saat ini anak T Transport O2 jaringan turun
masuk rumah sakit ↓
Hipoksia, pucat, kelemahan
karena di mata ↓
kirinya terdapat Intoleransi aktivitas
bercak putih di mata
tengahnya.
 Pada pemeriksaan
fisik B6/bone (bone-
muscle-integument):
kelelahan, malaise,
kelemahan,
ketidakmampuan
untuk melakukan
aktivitas.

6
3.2 Asuhan Keperawatan
No Diagnosis Noc Nic
1. Gangguan persepsi sensori (1605) kontrol nyeri Peningkatan komunikasi : Kurang
: penglihatan b.d gangguan penglihatan (4978)
Definisi: tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri
penerimaan sensori Aktivitas – aktivitas :
Skala target outcome dipertahankan pada 4 1. Catat reaksi pasien terhadap
rusaknya penglihatan ( missal :
Ditingkatkan ke 2
depresi, menarik diri dan
(1= tidak terganggu, 5=sangat terganggu) menolak kenyataan )
Indikator 2. Menerima reaksi pasien
160502 mengenali 1 2 3 4 5 terhadap rusaknya penglihatan
kapan nyeri 3. Andalkan penglihatan pasien
terjadi yang tersisa sebagaimana
mestinya
160501 menggambarkan 1 2 3 4 5
4. Sediakan kaca pembesar atau
faktor penyebab kacamata prisma sewajarnya
160503 menggunakan 1 2 3 4 5 untuk membaca
tindakan 5. Sediakan bahan bacaan
Braille, sebagaimana perlunya
pencegahan
160504 Menggunakan 1 2 3 4 5 6. Bacakan surat, Koran dan
informasinya lainnya
tindakan
7. Informasikan letak benda –
pengurangan
benda yang diperlukan pasien
nyeri tanpa
analgesik Manajemen lingkungan :
Keselamatan (6486)
7
160511 Melaporkan 1 2 3 4 5 Aktivitas – aktivitas
1. Ciptakan lingkungan yang
nyeri yang
aman bagi pasien
terkontrol
2. Pindahkan benda – benda
berbahaya dari lingkungan
pasien
3. Pasang side rail
4. Sediakan tempat tidur yang
rendah
5. Tempatkan benda –benda pada
tempat yang dapat dijangkau
pasien

2. Resiko cedera b.d Fungsi Sensori: Penglihatan (2404) Monitor Neurologi (2620)
Definisi: pengumpulan dan analisis
Gangguan sensasi (akibat Definisi: kemapuan untuk mengindra dengan tepat
data pasien untuk mencegah atau
dari cedera medulla gambaran (secara) visual. memininmalkan komplikasi
neurologis.
spinalis dll) Skala outcome: dipertahankan pada 3 , ditingkatkan ke 5
Aktivitas- aktivitas
Domain 11 3: Sedang  Pantau ukuran pupil, bentuk,
kesimetrisan dan reaktivitas
Kelas 2 (00031) 5: Tidak ada
 Monitor refleks kornea
Indikator  Monitor kesimetrisan wajah
240406 Pengembunan pada 1 2 3 4 5 pada anak
 Monitor karakteristik tatapan
mata/floaters mata
240407 Kilasan cahaya 1 2 3 4 5  Monitor gangguan visual:
diplopia, penyempitan lapang
8
240408 (Adanya ) longkaran 1 2 3 4 5 pandang, penglihatan kabur,
ketajam visual
cahaya mengelilingi
 Catat keluhan sakit kepala
cahaya  Laporkan pada dokter jika ada
perubahan pada pasien
240409 Jaring laba-laba 1 2 3 4 5
240410 Penglihatan ganda 1 2 3 4 5
240411 Pandangan kabur 1 2 3 4 5
240412 Penglihatan terganggu 1 2 3 4 5
240413 Perubahan warna 1 2 3 4 5
penglihatan
240414 Kebutaan pada malam hari 1 2 3 4 5
240417 Sakit kepala 1 2 3 4 5
240419 Tekanan pada mata 1 2 3 4 5
3. Nyeri akut b.d Agens (1605) kontrol nyeri (1400) Manajemen nyeri
cedera fisik (prosedur Definisi: tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri Definisi : pengurangan atau reduksi
bedah) Skala target outcome dipertahankan pada 4 nyeri sampai pada tingkat
Kode : 00132 Ditingkatkan ke 2 kenyamanan yang dapat diterima
Domain : 12 – (1= tidak terganggu, 5=sangat terganggu) oleh pasien
Kenyamanan Indikator
Kelas : 1 – Kenyamanan 160502 mengenali 1 2 3 4 5 Aktivitas – aktivitas :
Fisik kapan nyeri  Lakukan pengkajian nyeri
terjadi secara menyeluruh meliputi

9
160501 menggambarkan 1 2 3 4 5 lokasi, durasi, kualitas,
faktor penyebab keparahan nyeri dan faktor
160503 menggunakan 1 2 3 4 5 pencetus nyeri.
tindakan  Observasi ketidaknyamanan
pencegahan non verbal.
160504 Menggunakan 1 2 3 4 5  ajarkan untuk teknik
tindakan nonfarmakologi misal
pengurangan relaksasi, guide imajeri, terapi
nyeri tanpa musik, distraksi.
analgesik  Kendalikan faktor lingkungan
160511 Melaporkan 1 2 3 4 5 yang dapat mempengaruhi
nyeri yang respon pasien terhadap
terkontrol ketidaknyamanan misal suhu,
lingkungan, cahaya,
kegaduhan.
 Kolaborasi : pemberian
Analgetik sesuai indikasi
4. Citra tubub (1200) Peningkatan citra tubuh (5220)
Gangguan citra tubuh Definisi : persepsi terhadap penampilan dan fungsi tubuh Definisi : meningkatkan persepsi dan
(00118) Skala target outcome: pertahankan pada 4 ditinggalkan ke 2 sikap pasien baik yang disadari maupun
1= tidak pernah positif , 5= konsisten posiif tidak disadari terhadap tubuhnya
Domain 6 Indikator: Aktivitas :
120005 Kepuasan 1 2 3 4 5  Kaji secara verbal dan non
Rpersepsi diri dengan verbal respon klien terhadap
10
penampilan tubunya.
Kelas 3 citra tubuh tubuh  Monitoring frekuensi mengkritik
dirinya
Kepuasan 1 2 3 4 5
 Bantu pasien mendiskusikan
120005 dengan
fungsi tubuh perubahan akibat pembedahan
 Jelaskan tentang pengobatan,
120007 Penyesuaian 1 2 3 4 5 perawatan, kemajuan dan
terhadap prognosis.
tampilan fisik  Bantu pasien mendiskusikan
120014 Penyesuaian 1 2 3 4 5 stresor yang memengaruhi citra
terhadap
tubuh
perubahan
tubuh akibat  Bantu pasien mengaplikasikan
pembedahan kosmetik, dengan cara yang
tepat.
Harga diri (1205)
Definisi : penilaian harga diri sendiri Bpeningakatan harga diri (5400)
Skala target outcome: pertahankan pada 4 ditinggalkan ke 2 Definisi : membantu pasien
1= tidak pernah positif , 5=konsisten positif meningkatkan penilaian pribbadi
Indikator: mengenai harga diri
120501 Verbalisasi 1 2 3 4 5 Aktivitas:
penerimaan  Monitoring pernyataan pasien
diri mengenai harga diri
120511 Tingkat 1 2 3 4 5
 Dukung kontak mata saat
kepercayaan
diri berkomunikasi dengan orang
120519 Perasaan 1 2 3 4 5 lain
tentang nilai  Bantu pasien untuk mengatasi
diri
bullying dan ejekan
 Buatpernyataan positif
mengenai pasien
11
5. Resiko keterlambatan Perkembangan anak : usia 3 tahun (0105) Peningkatan perkembangan : anak
perkembangan Definisi : periode penting perkembangan fisik, kognitif (8274)
D0main : 13 dan psikososial anak usia 3 tahun. Aktivitas-aktivitas :
Kelas : 2 skala outcome : dipertahankan pada 2, ditingkatkan ke  Bangun hubungan saling percaya
00112 5. dengan anak
1 = tidan pernah menunjukkan  Lakukan interaksi personal
5 = scara konsisten menunjukkan dengan anak
Indikator  Damping setiap anak untuk
010501 Seimbang dengan 1 1 2 3 4 5 menyadari bahwa anak adalah
kaki pribadi yang penting
010502 Mengayuh mainan 1 2 3 4 5  Bangunkan hubungan saling
yang ditunggangi percaya dengan orsng tua
010505 Menyalin lingkaran 1 2 3 4 5  Fasilitasi orangtua untuk
010506 Menyalin tanda 1 2 3 4 5 menghubungi bantuan
silang komunitas, bila diperlukan
010507 Mengontrol saluran 1 2 3 4 5  Bantu integrasi anak dengan
cerna pada siang kelompoknya
hari  Yakinkan bahasa tubuh dengan
010509 Membedakan 1 2 3 4 5 bahasa verbal
perbedaan kelamin  Tawarkan mainan sesuai dengan
010510 Menamai nama awal 1 2 3 4 5 usianya

12
sendiri  Dengarkan dan diskusikan music
010511 Memberikan usia 1 2 3 4 5  Ajarkan anak untuk mengikuti
sendiri petunjuk
010512 Bisa memikirkan 1 2 3 4 5  Ajarkan anak untuk mengenali
hal-hal yang berifat dan memanipulasi bentuk
magis/fantastis  Monitor pembeerian regimen
010513 Bermain interaktif 1 2 3 4 5 pengobatan, sesuai dengan
dengan teman kebutuhan.
sebayanya
010516 Pembicaraan 1 2 3 4 5
dipahami orang lain
6. Status nutrisi : Energi: 1007 Managemen energi: 0180
Intoleransi aktivitas Definisi : Sejauh mana nutrisi menyediakan energi untuk sel Definisi : pengaturan energi yang
(1982) Skala target outcome: pertahankan pada 2 ditinggalkan ke 4 digunakan untuk menangani atau
1= berat, 5=tidak ada mencegah kelelahan dan
Domain 4 Indikator: mengoptimalkan fungsi
1000702 Daya tahan 1 2 3 4 5 Aktivitas :
Respons  Kaji penyebab kelelahan sesuai usia
kardiovaskuler/pulmonal dan perkembangan
Pertumbuhan 1 2 3 4 5  Pilih intervensi untuk mengurangi
Kelas 4 100706 anak-anak kelelahan
 Monitoring intake cairan atau asupan
nutrisi
 Monitoring dan catat lama istirahat
Status perawatan diri: 0313 pasien
Definisi : tindakan pribadi untuk melalukan aktivitas  Berikan kegiatan pengalih untuk
perawatan dasar pada diri dan aktivitas penting pada menangani relaksasi
13
kehidupan sehari-hari
Skala target outcome: pertahankan pada 2 ditinggalkan ke 4 Bantuan perawatan diri: 1800
1= berat, 5=tidak ada Definisi : Membantu orang lain untuk
Indikator: mae;akukan aktivitas sehari-hari
031301 Mandi 1 2 3 4 5 Aktivitas:
sendiri  Pertimbangkan usia pasien ketika
meningkatkan aktivitas perawatan
diri
031302 Berpakaina 1 2 3 4 5  Monitoring kemampuan perawatan
sendiri diri secara mandiri
 Berikan peralatan perawatan diri
 Dorong pasien melakukan aktivitas
031303 Menyimpan 1 2 3 4 5 secara normal, namun bantu pasien
makanan ketika pasien tak mampu
dan  Ciptakan rutinitas aktivitas
minuman perawatan diri
untuk
makan
031304 Makan 1 2 3 4 5
sendiri

031307 Ke toilet 1 2 3 4 5
sendiri

14

Anda mungkin juga menyukai