Anda di halaman 1dari 6

Kulit (Intergumen)

Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai fungsi
yang vitl. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu kira-kira 1,9m2
pada orang dewasa. Kulit merupakan pelindung tubuh beragam luas dan tebalnya. Luas kulit
orang dewasa adalah satu setengah sampai dua meter persegi. Tebalnya antara 1,5 – 5 mm,
bergantung pada letak kulit, usia, jenis kelamin, suhu, dan keadaan gizi. Kulit paling tipis pada
kelopak mata, penis, labium minor dan bagian medial lengan atas, sedangkan kulit tebal terapat
di telapak tangan dan kaki, punggung, bahu, dan bokong.

Selain sebagai pelindung terhadap cedera fisik, kekeringan, zat kimia, kuman penyakit, dan
radiasi, kulit juga berfungsi sebagai pengindra, pengatur suhu tubuh, dan ikut mengatur
peredaran darah. Pengaturan suhu dimungkinkan oleh adanya jaringan kapiler yang luas di
dermis (vasodilatasi dan vasokonstriksi), serta adanya lemak subkutan dan kelenjar keringat.
Keringat yang menguap di kulit akan melepaskan panas tubuh yang di bawah ke permukaan
oleh kapiler. Berkeringat ini juga menyebabkan tubuh kehilangan air, yang dapat mencapai
beberapa liter sehari.

A. Kulit Ari (Epidermis atau Kutikula)


Kulit ari tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri dari sejumlah lapisan sel yang
disusun atas dua lapisan yang jelas, yaitu :
 Lapisan tanduk : lapisan terluar yang tersusun atas sel-sel mati dan dapat
mengelupas setiap saat. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan
saraf, sehingga kalau mengelupas tidak mengeluarkan darah.
 Lapisan Malpighi : lapisan yang terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini
merupakan lapisn hidup, yang mendapatkan makanan dari darah paa kapiler-
kapiler darah di bawahnya. Lapisan ini banyak mengandung zat warna (pigmen),
yang menyebabkan kult menjadi berwarna. Warna ini sangat penting untuk
melindungi kulit dari sengatan sinar matahari yang berlebihan.

Lapisan tanduk terletak paling luar dan tersusun atas lima lapisan sel yang membentuk
kulit ari (epidermis), yaitu :

 Lapisan tanduk (stratum korneum), yaitu lapisan epidermis yang paling atas, dan
menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas sel
pipih, tidak memiliki inti, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolism,
tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
 Stratum lusidum, disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan
tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan
berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil,
tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar.
 Lapisan granular (stratum granulosum), yaitu 2 atau 3 lapisan sel gepeng dengan
sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Mukosa biasanya tidak
memiliki lapisan ini. Tampak jelas pada telapak kaki dan tangan.
 Lapisan Malpighi (stratum spinosum). Nama lainnya adalah pickle cell layer
(lapisan akanta). Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk polygonal dengan
besar berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih karena
mengandung banyak glikogen dan inti terletak ditengah-tengah. Makin dekat
letaknya ke permukaan bentuk sel semakin gepeng. Diantara sel terdapat
jembatan antar sel terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin.
Penebalan antar jembatan membentuk penebalan bulat kecil disebut nodus
bizzozero. Diantara sel juga terdapat sel Langerhans.
 Lapisan basal (stratum germinativium), terdiri dari sel berbentuk kubus tersusun
vertical pada perbatasan ermo-epidermal. Berbaris seperti pagar (palisade),
mengadakan mitosis dari berbagai fungsi reproduktif dan terdir dari :
1. Sel berbentuk kolumnar dengan protoplasma buasuofilik inti lonjong
dan besar, dihubungkan satu dengan yang lain dengan jembatan
antar sel
2. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel
berwarna muda engan sitoplasma basofilik dan inti gelap dan
mengandung butiran pigmen (melanosomes).
B. Kulit jangat (Dermis atau Korium)
Kulit jangal atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus
membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran
kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara
kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95% kulit jangat
membentuk ketebalan kulit. Ketebalan kulit jangat diperkirakan antara 1 – 2 mm dan
yang paling tipis terapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak
tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat,
matriksinterfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
C. Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelitbelit dan banyak jumlahnya, terletak di
sebelah dalam kulit jangat, bermuara di atas pemukiman kulit di dalam lekukan halus
yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar eringat yang berubah sifat yang dapat diumpai
di kulit di sebelah dalam telinga, yaitu beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat
yang dapat dijumpai di ulit di sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar serumen.
D. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea, berkaitan dengan folikel rambut, duktus kelenjar sebasea akan
mengosongkan secret minyaknya ke dalam ruangan antara folikel rambut dan batang
rambut. Untuk setiap lembr rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya
akan melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta lentur.
E. Saraf Indera
Ujung akhir saraf sensoris, yaitu putting peraba, terletak di dalam kulit jangat atau
dermis. Ujung-ujung saraf indera perasa dan peraba yang meliputi : peraba, perasa
panas, perasa dingin, perasa nyeri, dan lain-lain.
F. Kandung Rambut
Di dalamnya terdapat akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot polos yang merupakan otot penegak rambut akan berkontraksi sehingga rambut
akan berduri.

Fungsi Kulit
1. Pengatur panas atau termoregulasi
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang
dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini
segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, arena suhu darah yang
mengalir melalui sumsum lanjutan atau medulla oblongata. Suhu normal
(sebelah dalam) tubuh, yaitu visera dan otak ialah 36 0-370. Suhu kulit sedikit
lebih rendah.
2. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak
dapat diserap ke dalam kulit. Hormone yang terdapat pada krim muka dapat
masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat
tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam
saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam
peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
3. Perlindungan jaringan
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan
tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar
seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi
dengan lapisan tipis lemak, yang mnejadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan
suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke
dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet
dari matahari.
4. Tempat penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak. Kulit berfungsi sebagai
alat penampung air dan lemak yang dapat melepasannya bilamana diperlukan.
Kulit dan aringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan
adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada
tubuh.
5. Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebaban oleh rangsangan paa ujung saraf di dalam kulit
berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin,
sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat
tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif terhadap dingin beberapa,
terhadap panas, dan lain-lain terhadap sakit.
6. Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus,
putih dan bersih akan dpaat menunjang penampilan. Fungsi lain dari kulit yaitu
kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat
maupun konstraksi otot penega rambut.

7. Alat pengeluaran (eksresi)


Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat
adalah pengeluaran aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf
simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3
dari yang ada dalam plasma.
8. Pembentuk vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kulit adalah organ
utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga
hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui tinja (feses) dan air kemih
(urine). Panas dilepas oleh kulit dengan berbagai cara, antara lain :
 Penguapan
 Pemancar
 Konduksi
 Pengaliran
Jenis-jenis kulit
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi : kulit normal, kulit
berminyak, kulit kering, dan kulit sensitive.

1. Kulit normal
Kulit berjenis ini mudah untuk dirawat. Kelenjar minyak pada kulit normal biasanya
“tidak bandel”, karena minya yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun
kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih,
kencang, lembut dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal
dapat menjadi jerawat.
Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembap berembun, segar dan bercahaya, halus
dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak
terlihat kering.
2. Kulit berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh
hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja putri usia sekitar 2 tahunan,
meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit
berminyak adalah karena kelenjar minyak sangat produktif, sehingga tidak mampu
mengontrol jumlah minyak yang harus dikeluarkan.
3. Kulit kering
Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung
sensitive, sehinga terlihat parched karena kulit tida mampu mempertahankan
kelembapannya. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah
mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembap.
4. Kulit sensitive
Diagnosis kulit sensitive didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi
cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitive biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain
sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi. Pembuluh darah
kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitive terletak sangat dekat dengan permukan kulit.
Jika terkena alergi, reaksinya pun sangat cepat.

Penyakit sistem eksresi manusia pada kulit


1. Biang keringat
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut
menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan
komestik juga dapat menyebabkan biang keringat. Orang yang tinggal di daerah
tropis yang kelembapanya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang
keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher,
punggung, dan dada.
2. Biduran

Anda mungkin juga menyukai