Anda di halaman 1dari 7

RESUME KONSEP KEPERAWATAN JIWA

DI SUSUN OLEH :

NOVI TRI ARIANI DIANA AMALIA

P07120118100

DIII KEPERAWATAN TK.3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2019/2020
A. Sejarah Keperawatan Kesehatan Jiwa

1. Punitive Approach à menghukum penderita, anggapan bahwa penyebab ggn mental


oleh karena roh-roh jahat/ setan/ berbuat dosa.

contoh: penderita dipasung, dipukuli atau dibiarkan kelaparan

2. Custodialcare à menjaga penderita

anggapan penderita melakukan penyim pangan dari norma-norma

contoh:

- penderita diasingkan agar tidak membaha kan masyarakat.

- mengurung dan menjaga penderita di tempat khusus à seperti tahanan.

3. Humanic Approach à pendekatan kemanusiaan, anggapan penderita memer lukan


perhatian dan perawatan dengan penuh kasih sayang.

Perawatan secara komprehensif.

a. Sejarah keperawatan jiwa di Indonesia

1. Zaman Kolonial

Sebelum ada rumah sakit jiwa penderita ggn jiwa berat di RS militer dan RS
sipil /umum. Tahun 1882 di bangun RSJ pertama di Bogor (tahun 1902 berdiri RSJ
Lawang Tahun 1923 dan 1927 RSJ Magelang dan Sabang. Sebelum tahun 1910
pendekatan perawat an bersifat isolasi dan penjagaan ketat (Custodial Care)).

2. Setelah Kemerdekaan sejak th 1966 dibentuk Direktorat Keswa di bawah naungan


Dep. Kes,dan ditetapkannya UU Kes Keswa. Tahun 1975 terbit PPDGJ I dan terinteg
rasinya pely keswa di Puskesmas. (Hasil Konas I Kep Jiwa th 2004, bahwa pera-
watan penderita ggn Jiwa lebih difokuskan pd basis komunitasà tindakan preventif)

b. Pengertian kesehatan jiwa

• Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara


optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain. (UU
kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1996)

• Menurut WHO à berfungsinya secara harmonis dan menyeluruh dari kepribadian


individu.

• Adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan suatu keadaan yg me-
mungkinkan tercapainya suatu kondisi yg optimal dan seimbang secara emosi, inte
legensi dan sosial.(R.K. Setyonegoro)
• Menurut Marmor à kesehatan jiwa (keswa) adalah keadaan dimana struktur kepribadi
an individu relatif stabil dalam berinteraksi dengan lingkungannya dan mampu
menahan stress yg berasal dari lingkungannya sesuai kapasitasnya.

• Menurut Kartini Kartono à manifestasi sehat jiwa adalah:

* pribadi harmonis à selaras dalam diri sendiri dan harmonis dengan lingkungan

* mudah beradaptasi terhadap setiap pe rubahan sosial

* aktif berpartisipasi

* menikmati kepuasan terhadap pemenuh an kebutuhan-kebutuhannya.

• Menurut Yahoda à Kesehatan jiwa adalah keadaan yang dinamis, mengandung


pengertian positif, dilihat dari:

> tingkah laku normal

> penyesuaian diri terhadap lingkungan baik

> kepribadian yang utuh

> realitas positif/akurat

à bukan hanya keadaan tanpa adanya penyakit.

c. Kriteria Individu sehat jiwa

• Menurut Marie Yahoda:

1. Bersikap positif terhadap diri sendiri à percaya diri dan menerima diri apa adanya

2. Menyadari tindakan diri dengan melaku kan introspeksi diri.

3. Konsep diri serasi dengan orang lain

4. Memiliki identitas diri à menyadari siapa dirinya

5. dapat berubah dan tumbuh kembang se lama masa hidupbya

6. berperilaku beragam-terpadu secara konsisten

• Kriteria Lain
- Sikap positif terhadap diri sendiri
- Pertumbuhan, perkembangan dan aktualisasi
- Integrasi dan ketanggapan emosional
- Otonomi dan kemantapan diri
- Persepsi realitas akurat
- Penguasaan lingkungan dan kompetensi social
d. Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa

1. Bersifat Organobiologik:

- infeksi, keracunan, kelainan bawaan, kurang vitamin, cedera akibat kecelaka an lalu
lintas, kanker dan ggn sirkulasi.

2. Psikologik:

konflik jiwa, kurang perhatian ortu, strees, kekecewaan, frustasi.

3. Sosial Budaya à nilai budaya yang ada dalam masyarakat.

e. penyebab gangguan jiwa

1. Genetika à melalui gen dalam kromosom

2. Fisiologi à gangguan metabolisme, infeksi dan trauma.

3. Interpersonal

4. Kultural à perubahan/perkembangan kultur mempengaruhi tuntutan dan kebutuhan


dari anggota masyarakat

B. Pengertian keperawatan kesehatan Jiwa

• Menurut ANA à adalah area khusus dlm praktek keperawatan yang menggunakan
ilmu perilaku manusia dan diri sendiri secara terapeutik, untuk :

- meningkatkan -> Kesehatan

- mempertahankan ->mental klien

- memulihkan -> dan meningkatkan kesehatan mental


masyarakat di lingkungan klien berada.

• Keperawatan mental adalah proses inter personal dalam meningkatkan dan mem
pertahankan perilaku yang berpengaruh pada fungsi integrasi (Stuart Sundeen’s &
laraia, 1998)

1.1. Keswa Individu di evaluasi pada 3 area, yaitu

1. Status fungsional à kemampuan melaku kan tugas sehari-hari dalam menjalankan


peran sosialnya.

2. Status psikologis (mental dan emosi) à -persepsi tentang kualitas hidup dan
perasaan sejahtera

3. Status Klinis (komponen fisik) à dimensi kesehatan fisik


1.2. Kesehatan Jiwa, berhubungan dengan:

• Tingkah laku kognitif (berfikir, asosiasi )

• Tingkah laku konatif (motif, hasrat, sikap)

• Tingkah laku afektif (emosi, perasaan, senang, benci, bahagia dll)

• Tingkah laku motorik (bergerak/jalan dll)

C. Konsep sehat-sakit dalam kesehatan jiwa

• Gangguan Jiwa ~ gangguan tingkah laku

- harus memahami normalitas dan abnormalitas tingkah laku.

2.1. Pandangan tentang normalitas

a. Sebagai pengertian sehat.

à pendekatan tradisional:

- Normalitas mencakup sebagian besar kontinum /rentang sehat


- Abnormalitas menempati sebagian kecil kontinum
- Tingkah laku yang normal à tingkah laku adekuat (serasi, tepat) yang bisa diterima
masyarakat pada umumnya.

2.2. Normalitas sebagai suatu idaman

à tingkah laku normal sebagai paduan yg serasi dan optimal dari berbagai unsur
kejiwaan.

2.3. Normalitas sebagai suatu keadaan rata- rata.

à hasil penelitian tingkah laku tg didasarkan atas azas statistik à kurve normal, bagian
tengah kurve dianggap normal.

2.4. Normalitas sebagai kelaziman reaksi seseorang.

 melihat manusia sebagai suatu organisme yg memiliki pola hidup dan pola
reaksi

 reaksi normal dianggap sesuai dengan kelaziman, contoh: dipukul à melawan.

2.5. Normalitas dipandang dari segi kultural/ kebudayaan.

- tingkah laku seseorang tergantung pada


millieu sosial atau lingkungan budaya.

- penyimpangan dari norma yang berlaku umum dianggap abnormal.

2.6. KRITERIA PRIBADI YG NORMAL (menurut Maslow)

1. Penilaian diri (self evaluation) dan insight rasional.

2. Perasaan aman (sense of security yang tepat)

3. Spontanitas dan emosio nalitas tepat

4. Kontak dengan realitas efisien.

5. Dorongan-dorongan dan nafsu-nafsu jas maniah yg sehat, kemampuan


memenuhi dan memuaskan.

6. Pengetahuan diri cukup

7. Tujuan hidup adekuat

8. Kemampuan belajar dari pengalaman hidupnya.

9. Ada kesanggupan untuk dapat memuas kan tuntutan dan kebutuhan kelompoknya

10. Sifat emansipasi yg sehat thd kelompok dan kebudayaannya.

11. Ada integrasi dalam kepribadiannya.

2.7. Untuk memenuhi kriteria tsb, Individu harus memiliki:

a. Kemampuan mandiri (reasonable indepen dence)

b. Berdaya tahan cukup (reasonable self reliance)

c. Kemampuan menjalankan tugas (ability to do job)

d. Kemampuan menerima tanggung jawab (ability to take responsibility)

e. Dapat dipercaya (realibility)

f. Dapat mengatasi kesulitan umum yg terjadi

g. Dapat mengatasi berbagai kekecewaan/ frustasi

h. Dapat menghargai dan menerima penda pat orang lain

i. Dapat memberikan sumbangan yg konstruktif

j. Sense of humor

k. Menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai