Anda di halaman 1dari 22

Tugas Makalah

KEPERAWATAN BENCANA

“Konsep Kesiapan Bencana”

Oleh:

RAHMI APRIANI

163010005

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesiapan
Bencana” dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis,
penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 01 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6

A. Pengertian bencana .............................................................................. 6


B. Jenis-jenis bencana .............................................................................. 6
C. Dampak bencana alam ......................................................................... 7
D. Prinsip-prinsip dalam penatalaksanaan bencana .................................. 7
E. Pengertian Kesiapsiagaan .................................................................... 7
F. Tahap Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi bencana ............................. 8
G. Langkah-Langkah Pencegahan ............................................................ 16

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… 21

A. Kesimpulan…………………………………………………………………21
B. Saran…………………………………………………………………………...21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana diartikan sebagai suatu kejadian secara alami maupun
karena ulah manusia, terjadi secara mendadak atau berangsur-
angsur, menimbulakn akibat yang merugikan, sehingga masyarakat
dipaksa untuk melakukan tindakan penanggulangan.
Selain menimbulkan risiko bencana, kondisi geografis Indonesia
juga menyimpan potensi kekayaan alam seperti minyak, gas alam,
emas, tembaga, dan sebagainya, yang menarik begitu banyak
investor asing dan menggerakkan perekonomian nasional. Namun
kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi lain yang lebih parah
karena bukan saja kondisi rakyat Indonesia tak beranjak dari
kemiskinan tapi juga memunculkan bencana lainnya. Hutan dibabat
habis sehingga menimbulkan banjir dan longsor, limbah industri
pertambangan mencemarkan lingkungan hidup, dan bencana-
bencana lainnya yang diakibatkan oleh ulah manusia.
Menurut Triutomo (2007), di Indonesia, masih banyak penduduk
yang menganggap bahwa bencana itu merupakan suatu takdir.
Pada umumnya mereka percaya bahwa bencana itu adalah suatu
kutukan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat, sehingga
seseorang harus menerima bahwa itu sebagai takdir akibat
perbuatannya. Sehingga tidak perlu lagi berusaha untuk
mengambil langkah langkah pencegahan atau penanggulangannya
. Pengetahuan terkait dengan persiapan menghadapi bencana
pada kelompok rentan bencana menjadi fokus utama. Berbagai
pengalaman menunjukkan bahwa kesiapan menghadapi bencana

4
ini seringkali terabaikan pada masyarakat yang belum memiliki
pengalaman langsung dengan bencana.
Pentingnya pemahaman dan pengetahuan mengenai kesiapan
mengahadapi bencana akan sangat bermanfaat untuk
menanggulangi dan mengatasi bencana bersama – sama, demi
mencapai hidup yang aman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bencana ?
2. Sebutkan jeni-jenis bencana ?
3. Jelaskan dampak bencana alam ?
4. Jelskan Prinsip-prinsip dalam penatalaksanaan bencana ?
5. Apa yang dimaksud Kesiapsiagaan ?
6. Apa Saja Tahap Kesiapsiagaan dalam Menghadapi
Bencana ?
7. Bagaimana Langkah–Langkah Pencegahan dari Berbagai
Fenomena alam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi bencana
2. Untuk mengetahui jeni-jenis bencana
3. Untuk mengetahui dampak bencana alam
4. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip dalam penatalaksanaan
bencana
5. Untuk Mengetahui Pengertian Kesiapsiagaan.
6. Untuk Mengetahui Tahap Kesiapsiagaan dalam Menghadapi
Bencana.
7. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Pencegahan dari
Berbagai Fenomena Alam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana
Menurut undang- undang Nomor 24 tahun 2007 pasal 1 angka
1, bencana adalah persitiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dang penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh factor alam maupun factor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan berdampak
psikologis.
Bencana adalah suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam
maupun karena ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan,
sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda dan
kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi diluar kemampuan
masyarakat dengan segala sumber daya.

B. Jenis-jenis bencana
Pada umumnya jenis bencana dikelompokkan kedalam enam
kelompok sebagai berikut “
1. Bencana geologi
2. Bencana Hydro-Meteorologi
3. Bencana biologi
4. Bencana kegagalan teknologi
5. Bencana lingkungan
6. Bencana social
7. Kedaruratan kompleks yang merupakan kombinasi dari situasi
bencana pada suatu daerah konflik.

6
C. Dampak bencana alam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada
bidang ekonom, social dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur
dapat mengganggu aktivitas social, dampak dalam bidang social
mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan
kekacauan komunikasi, sementara kerusakan lingkungan dapat
mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan.

D. Prinsip-prinsip dalam penatalaksanaan bencana


Ada 8 prinsip penatalaksanaan bencana yaitu :
1. Mencegah berulangnya kejadian
2. Meminimalkan jumlah korban
3. Mencegah korban selanjutnya
4. Menyelamatkan korban yang cedera
5. Memberikan pertolongan pertama.
6. Mengevakuasi korban yang cidera
7. Memberikan perawatan definitive.
8. Memperlancar pemulihan.

E. Pengertian Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta
melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU RI No.24
Tahun 2007). Sedangkan Kesiapsiagaan menurut Carter (1991)
adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintahan,
organisasi, masyarakat, komunitas, dan individu untuk mampu
menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna.
Termasuk kedalam tindakan kesiapsiagaan adalah penyusunan

7
rencana penanggulangan bencana, pemeliharan dan pelatihan
personil.
Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilaksanakan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari
jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan berubahnya tata
kehidupan masyarakat.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah suatu kondisi
suatu masyarakat yang baik secara invidu maupun kelompok yang
memiliki kemampuan secara fisik dan psikis dalam menghadapi
bencana. Kesiapsiagaan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari manajemen bencana secara terpadu. Kesiapsiagaan adalah
bentuk apabila suatu saat terjadi bencana dan apabila bencana
masih lama akan terjadi, maka cara yang terbaik adalah
menghindari resiko yang akan terjadi, tempat tinggal, seperti jauh
dari jangkauan banjir. Kesiapsiagaan adalah setiap aktivitas
sebelum terjadinya bencana yang bertujuan untuk
mengembangkan kapasitas operasional dan memfasilitasi respon
yang efektif ketika suatu bencana terjadi.

F. Tahap Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana


Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam menghadapi
bencana yang terdiridari sembilan (9) tahapan :
1. Penilaian Risiko / Risk Assesment
Pada aspek ini Merupakan suatu program kerja yang
didalamnya terdapat proses mengenali bahaya pada suatu
pekerjaan, membuat identifikasi bahaya dan menilai
terhadap resiko yang akan terjadi diantaranya:
a. Mengidentifikasi seluruh proses area dan wilayah
yang ada.

8
b. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek area dan
wilayah yang telahdiidentifikasi sebelumnya.
c. Mengidentifikasi seluruh area yang ada baik dalam
kondisi normal maupunabnormal.
d. Menganalisis resiko dan tingkat resiko yang ada
dengan melakukan pemetaan.
2. Perencanaan Siaga /Contingency Planning
Penyusunan rencana kontinjensi dapat dilakukan melalui
tahapan dan proses persiapan dan pelaksanaan sebagai
berikut :
a. Melakukan penilaian bahaya
b. Melakukan penentuan kejadian
c. Melakukan pengembangan skenario terhadap segala
aspek
d. Penetapan kebijakan dan strategi yang tepat
e. Perencanaan pada setiap sektoral
f. Sinkronisasi yaitu dengan mengitegrasikan semua
elemen dan sektor sektor yangterkait
g. Terstruktur dengan formal dalam setiap kegiatan
3. Mobilisasi Sumberdaya /Resource Mobilization
Mobilisasi sumberdaya merupakan tindakan pengerahan
dan penggunaan sumberdaya, sarana dan prasarana telah
dibina dan dipersiapkan sebagai komponen
kekuatan pertahanan keamanan negara untuk digunakan
secara tepat, terpadu, dan terarah bagi penanggulangan
setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri.
Adapun tindakan yang dapat dilakukan sebagai berikut :

9
a. Melakukan inventarisasi semua sumberdaya yang
dimiliki oleh daerah dan setiap sektor.
b. Mengidentifikasi sumberdaya yang tersedia dan siap
digunakan.
c. Mengidentifikasi sumberdaya dari luar yang dapat
dimobilisasi untuk keperluan darurat.
4. Pendidikan dan pelatihan / training & education
Peran pendidikan merupakan knowledge aset yang dapat
diwariskan kepada generasi yang mendatang khususnya
mengenai ilmu kebencanaan, peran pendidikan
tersebutdapat di terapkan melalui :
a. Pendidikan disekolah-sekolah dengan memasukkan
kurikulum kebencanaan.

b. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara berkala


kepada masyarakat masyarakat dengan menerapkan
pengetahuan yang berbasis penanggulangan resiko
bencana secara terstruktur.

10
5. Koordinasi / coordination
Merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan teratur dan
terstruktur dan mengarah dengan harapan dapat
menghasilkan suatu tindakan dan keputusan yang tepat
dan berkelanjutan. Dalam aspek kebencanaan tahap
koordinasi dapat dilakukan sebagai betikut:
a. Membentuk forum koordinasi dengan tujuan adanya
sharing pengetahuan dan pengalaman khususnya
lembaga-lembaga kebencanaan dengan masyarakat
dan public.
b. Menyelenggarakan pertemuan berkala secara rutin,
dengan harapan koordinasi antara pihak pihak terkait
dapat terkoneksi sehingga tidak adanya ketimpangan
dalam menjalankan tugas.
c. Menyusun Rencana Terpadu dengan melakukan
pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait untuk
menyusun suatu konsep rencana penanggulangan
bencana sesui tupoksi-tupoksi tiap sektor.
6. Mekanisme respon / respon mechanism
Merupakan suatu respon terhadap suatu sistem yang telah
dibangun dan dirancangkan dalam kesiapsiagaan bencana,
pada aspek ini pelaksanaan dimaktubkan pada masa
tanggap darurat, adapun mekanismenya sebagai berikut :
a. Menyediakan posko-posko yang merupakan sumber
informasi dilapangan terhadap korban bencana dan
pemantauan situasi yang berkala.

11
b. Menyediakan tim reaksi cepat untuk penanggulangan
bencana yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan
membekali standar standar di lapangan.

12
c. Adanya suatu protap maupun SOP dalam
melaksanakan respon tanggap darurat,sehingga
pertolongan dan penanganan korban dapat tertangani
dengan baik.
d. Mengambil inisiatif lain dalam masa tanggap darurat
yang terkadang tidaktermaktub dalam protap, akan
tetapi harus memenuhi syarat dalam artian
memanusiakan manusia.

13
7. Peringatan dini / early warning
Merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi
suatu ancaman bahaya sehingga memberikan peringatan
untuk mencegah jatuhnya korban. Adapun peringatan dini
dalam mengahadapi bencana dapat dilakukakan dengan
cara :
a. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang resiko, hal ini dapa tdilakukan dengan adanya
data yang sinkron yaitu dengan terlebih dahulu
melakukan assessment.
b. Melakukan pemantauan dan memberikan layanan
peringatan, sehingga parameter yang diberikan
kepada masyarakat dapat diterima dengan baik.
c. Menyebarluaskan dan memberikan informasi tentang
resiko, pada tahap ini harus dipastikan bahwa sistem
peringatan dini harus dapat dijangkau oleh
masyarakat dengan baik dan harus dimengerti oleh
masyarakat sehingga tidak adanya miskomunikasi
antara peringatan yang diberikan dengan informasi
yang diterima masyarakat.
d. Membangun kemampuan respons dari masyarakat,
dalam artian sebuah sistem peringatan harus
teralokasi oleh masyarakat dengan
mempertimbangkan aspek lokal wisdom sehingga
mampu melakukan upaya tanggap darurat yang
efektif jika terjadi bencana.

14
8. Manajemen informasi / information systems
Merupakan suatu pengelolaan data dimana didalamnya
mencakup proses mencari,menyusun, mengklasifikasikan,
serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan
informasi kebencanaan dengan tujuan dapat terlaksana
suatu kegiatan dengan baik. Adapun manajemen informasi
dalam kebencanaan dapat dilakukan dengan cara :
a. Menciptakan dan tersedianya suatu sistem informasi
yang mudah di akses, mudah dimengerti dan dapat
disebarluaskan.
b. Informasi yang diberikan dan disampaikan kepada
masyarakat harus akurat, tepatwaktu, dapat
dipercaya dan mudah dikomunikasikan.
9. Gladi/Simulasi/drilling/simulation
Uji coba dilakukan untuk menguji ketepatan Rencana
Kontinjensi yang dibuat,Dalam melakukan gladi ini
diharapkan supaya besaran dan skalanya
mendekati peristiwa/ kejadian yang diskenario kan. Apabila ti
dak memungkinkan, dapat diambil sebagian dari luas yang
sesungguhnya dan Gladi atau Simulasi harus dilakukan
secara berkala, agar masyarakat dapat membiasakan diri
dengan terhadapuji coba tersebut.

15
G. Langkah – Langkah Pencegahan dari Berbagai Fenomena
Alam
Langkah – langkah pencegahan yang akan dilakukan ketika Pra
bencana, saat bencana, dan pasca bencana adalah :
1. Gempa bumi

Sebelum terjadi gempa bumi, kita bisa melakukan


kesiapsiagaan dengan cara berdiam diri di tempat yang
aman sampai bantuan datang, maka dari itu hindarkan
barang barang yang akan jatuh pada saat terjadinya gempa
bumi.
Setelah peristiwa gempa terjadi, Keluar dari tempat yang
tertutup menuju tempat yang jauh dari lereng seperti
lapangan, Periksalah apakah tubuhmu terdapat perubahan
bentuk, luka terbuka, nyeri tekan dan bengkak.

16
2. Banjir

Sebelum banjir
Untuk mencegah daerah kita dari banjir, maka kamu perlu
melakukan hal hal ini :
 Membersihkan got got yang penuh dengan sampah
 Membuat biopori agar banjir itu meresap ke dalamnnya,
dll.
Saat banjir terjadi
 pindahkan barang barang ke tempat yang lebih tinggi
 matikan aliran listrik dan kompor gas untuk menghindari
hal hal yang tidak di inginkan
 pergi ke pengungsian atau pergi ke tempat yang lebih
tinggi dari genangan air
 minta bantuan untuk menghindari genangan air.
Setelah banjir
 Periksalah aliran kabel agar tidak terjadinya konsleting
 Bersihkannlah barang barang yang terkena genangan
air

17
3. Tsunami

Sebelum tsunami
kenalilah tanda tanda akan terjadi nya tsunami, seperti
meningginya genangan air yang sudah melebihi batas
normal. Dan selalu waspada.
Saat tsunami
saat tsunami terjadi diharapkan untuk tetap tidak panik, lari
ke zona aman seperti ke bukit tinggi untuk menghindari
gelombang air yang tinggi, meminta bantuan.
Sesudah tsunami
saat air sudah mulai surut cobalah untuk tetap tenang, dan
meminta dan mengikuti himbauan regu penyelamat.

4. Kekeringan
untuk mengurangi rasa kekeringan, sering seringlah hemat
air, hemat akan sumber daya manusia seperti makanan, dan
ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan sebagai sumber
air kita.
Di negara kita ini sudah banyak penebangan pohon secara
ilegal, maka dari itu sumber persediaan air bersih kita
mengurang, sungai sungai pun tercemar akibat banyaknya

18
sampah masyarakat yang akhir – akhir ini meningkat karena
adanya kemajuan teknologi.
5. Angin topan

Untuk mengurangi rasa kebahayaan pada saat terjadinya


angin topan, ini tips tips nya sebagai berikut ini :
 Memperkuat kondisi bangunan yang kita tempati
 Membangun pelindungan seperti ruang dibawah tanah
dan mempunyai alat untuk menghidari konsleting listrik.
 Mengamankan barang barang yang mudah terbang
seperti pygura, jam dinding, dan tempelan tempelan atau
hiasan hiasan yang di tempel di tembok rumah kita.
6. Gunung berapi

19
Langkah aman gunung api
Pemerintah melalui pusat vulkanologi dan mitigasi bencana
geologi (PVG) melakukan pengawasan pada gunung aktif di
indonesia.
Dibawah ini adalah tingkat isyarat gunung api di
INDONESIA :
 Status AWAS, pada situasi ini gunung api dalam
keadaan siap meletus atau kristis.
 Status SIAGA, pada situasi ini gunung api sudah
menunjukkan tanda tanda akan meletus, terjadi
peningkatan kegiatan seismik.
 Status WASPADA, pada situasi ini gunung api
menunjukkan aksivitas nya yang cenderung diatas
normal.
 Status NORMAL, tidak ada gejala aksivitas magma.
Jika gunung api meletus
Pada saat gunung api menujukkan aksivitas akan terjadi
nya peletusan, lakukan lah langkah – langkah berikut ini
 Ikuti jika ada himbauan mengungsi
 Sebelum mengungsi, periksa keadaan rumah apakah
sudah aman ? dan tutup rapat – rapat
 Jika terjebak di luar, lindungi dirimu dari benda – benda
yang disemburkan oleh gunung api, dan carilah tempat
untuk berlindung.
 Lindungi juga tubuhmu dari hujan abu.

Setelah gunung api meletus


Ikuti himbauan tim siaga, dan kembali kerumah saat
keadaan sudah benar - benar aman.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilaksanakan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari
jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan berubahnya tata
kehidupan masyarakat.
Adapun tahap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
adalah: (1) kemampuan menilai risiko; (2) perencanaan siaga; (3)
mobilisasi sumberdaya; (4) pendidikan dan pelatihan; (5) koordinasi;
(6) mekanisme respon; (7) peringatan dini; (8) manajemen informasi;
(9) gladi/ simulasi.
Langkah – langkah pencegahan berbagai fenomena alam
meliputi pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

B. Saran
Posisi Indonesia yang terletakpada tiga lempeng bumi (Indo-
Australia, Furasia dan pasifik) mengakibatkan Indonesia rawan terjadi
bencana. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai kesiapan bencana
diperlukan untuk mencapai tujuan hidup yang aman.

21
DAFTAR PUSTAKA

Julie Morton., Sembilan Tahap Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana.


https://www.scribd.com/document/249880807/Sembilan-Tahap-
Kesiapsiagaan-Dalam-Menghadapi-Bencana#. Diakses pada 11
Desember 2014.

Andika Rizky Dwiyanto., https://andikarizkydwiyanto.blogspot.co.id/2016/09/c


ontoh-makalah-tentang-kesiapsiagaan.html . Diakses pada 28
september 2016

22

Anda mungkin juga menyukai