SEJARAH ERP
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masala.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)……………………………….........4
2.2 Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)…………………………..........5
2.3 Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)…………………………….......6
2.4 Modul – Modul Standar Enterprise Resource Planning (ERP)..........................7
2.5 Keuntungan Enterprise Resource Planning (ERP)..................................................8
2.6 Kerugian dan Kelemahan Enterprise Resource Planning (ERP)…………........9
2.7 Keberhasilan Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)………………10
2.8 Kegagalan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Cara Mengatasinya...11
2.9 Software Enterprise Resource Planning (ERP).......................................................12
2.10 Biaya Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP)………………….....13
2.11 Perusahaan Pengguna Enterprise Resource Planning (ERP)………………...14
BAB III LEMBAGA UMUM Enterprise Resource Planning (ERP)
3.1 Sejarah Perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP)
BAB IV KESIMPULAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejak 1990-an, Enterprise Resource Planning System (ERP System) telah banyak
digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggantikan sistem
informasi yang telah dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000; Soffer et
al., 2005; Motwani et al., 2005; Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee (2000),
aplikasi ERP merupakan paket yang mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang
penting ke dalam satu sistem informasi melalui sharing database yang terintegrasi.
Sistem ERP dirancang untuk membantu organisasi didalam mengelola sumber daya
yang dimilikinya secara terintegrasi. Davenport dalam Hawking et al. (2004)
menyebutkan terdapat tiga manfaat utama implementasi sistem ERP yaitu
integrasi, optimisasi dan informasi.
Dari rumusan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini akan dihasilkan
framework pengelolaan post-project sebagai acuan bagi perusahaan dalam
tahapan post-project sistem ERP.
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Wikipedia,
2010).
Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk
lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau
berbasis jaringan.
Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal
menyimpan setiap data sekali saja.
Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi
dan kegiatan perencanaan.
Keuangan
Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi
untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu
menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen.
Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang
terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen
proyek, dsb.
Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap
lembaga memiliki beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva
tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan
pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hingga
depresiasi nilai aktiva.
Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan,
penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan
pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan
pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti
pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor,
bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga
kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja
dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas
setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan.
Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam
pengembangan sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi
yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses
perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik
sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi
bagi perusahaan.
Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren
masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif.
Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat langsung
berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada pemotongan
biaya yang cukup signifikan.
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat
diukur. Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur
tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
Pengurangan lead-time
Peningkatan kontrol keuangan
Penurunan inventori
Penurunan tenaga kerja secara total
Peningkatan service level
Peningkatan sales
Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
Peningkatan market share perusahaan
Pengiriman tepat waktu
Kinerja pemasok yang lebih baik
Peningkatan fleksibilitas
Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan, antara
lain:
AXAPTA
Micfosoft Axapta yang saat ini dikenal dengan nama Micfosoft Dynamics Ax
adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai
dari modul manufacturing, supply chain management, financial
management, sampai dengan business analysis. Sebagaimana software ERP
yang lain, Axapta dapat megintegrasikan berbagai bagian dalam
perusahaan dan mempercepat penerimaan informasi dari masing-masing
bagian sehingga dapat membantu manager dalam pengambilan keputusan.
Microsoft Dynamics Ax ini sangat cocok bila digunakan pada perusahaan
yang bergerak dalam bidang produksi dan akan sangat membantu bagi
perusahaan yang memiliki multi lokasi.
Microsoft Dynamics AX terbagi kedalam berbagai kategori, yaitu : Modul
Financial ( buku besar, piutang, dan kewajiban ), Modul Distributon (
pesanan pembeli , persediaan, dan kebutuhan barang baku ), Modul Project
( manajemen proyek )
ORACLE ERP
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan
data dalam suatu system manajemen basis data RDBMS. Perusahaan
perangkat lunak Oracle pertama kali dikembangkan pada tahun 1977 dan
hingga saat ini Oracle memasarkan jenis basis data yang dapat digunakan
pada berbagai jenis dan merk platform seperri Mac, LINUX dan Windows,
namun yang lebih ditekankan adalah platform menengah seperti UNIX dan
LINUX. Hingga saat ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu
Oracle 11g.
Modul yang terdapat dalam Oracle adalah : Inventary, pembelian,
pengelolaan pesanan, BOM, WIP, penetapan biaya, ASCP, MRP, ODP, WMS,
AP, AR, GL, FA, CM.
SAP
SAP adalah perusahaan software terbesar keempat di dunia yang berpusat
di Jerman dan berdiri sejak tahun 1972. SAP menawarkan solusi ERP
lengkap dengan modul yang terintegrasi untuk CRM dan SCM. Mereka
memiliki solusi yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan industry
terutama manufaktur. SAP dapat membantu pengguna dalam mengangani
Customer Relationship Management, ERP , Product Lifecycle, Supply Chain
Management, dan Supplier Relationship Management. SAP mengutamakan
produknya bagi perusahaan kelas menengah ke atas.
STUDI KASUS
Penerapan ERP Pada Perusahaan (Sukses) contoh nya seperti PT.SEMEN GRESIK
Jaringan distribusi Semen Gresik memiliki dua pabrik, dua puluh tiga gudang
penyangga, seratus dua puluh distributor dan empat puluh Ekspeditur. Order dari
distributor dapat dipenuhi dari pabrik maupun gudang penyangga sehingga perlu
sistem informasi yang terintegrasi diantara pabrik, gudang dan distributor.
Jaringan pengiriman semen sangat kompleks dan melibatkan Ekspeditur untuk
menyelenggarakan jasa transportasi di Semen Gresik, menyebabkan kebutuhan
untuk mengintegrasikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pengiriman
barang terutama dengan pihak Ekspeditur.
Berikut ini adalah tugas Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik :
Setelah melalui proses cukup panjang — memakan waktu hampir 1,5 tahun —
Semen Gresik akhirnya memutuskan memakai solusi ERP JD Edwards. Alasannya,
solusi ini merupakan solusi Best Practice, serta cukup fleksibel dan mudah
diimplementasikan. Bahkan, beberapa pemain semen terbesar di dunia
menggunakan solusi ini, seperti Lafarge, Cemplank, Argos, Cockburn Cement, Cruz
Azul, Calme Cementi, Ferrobeton.
Sebelum diimplementasi, Tim Proyek meneliti lebih jauh calon user (stakeholder
analysis) selama hampir empat bulan. Salah satu tujuannya: mengetahui sejauh
mana tanggapan dan apresiasi mereka terhadap sistem baru yang akan segera
diimplementasi. Hasilnya, beberapa calon user di sejumlah departemen memang
ada yang menunjukkan resistensi terhadap perubahan, namun secara umum
banyak yang menerima terhadap solusi ini.
Proses implementasi modul-modul ERP ini, dimulai pada November 2000. Modul
Maintenance, Inventory dan Purchasing bisa go live Oktober 2001. Menyusul
kemudian modul Finance pada Januari 2002, dan terakhir modul Sales Order &
Transportation bisa diselesaikan pada Juli 2002.
Semen Gresik harus mengeluarkan dana sekitar Rp 46 miliar lebih. Namun, biaya
sebesar itu tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan sistem dan infrastruktur
di Semen Gresik, tapi juga mencakup Semen Padang dan Semen Tonasa.
Anggaran Implementasi ERP di Grup Semen Gresik:
Proses mapping dilakukan karena bisnis proses J.D.Edwards ternyata tidak sama
dengan bisnis proses yang dijalankan Semen Gresik. Dari proses mapping ini ada
dua kemungkinan yaitu bisnis proses semen Gresik mengikuti J.D.Edwards atau
sebaliknya. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengkaji efek dalam jangka
panjang dan pendek terhadap pemilihan bisnis proses yang akan dipakai. Sebagai
contoh proses pengadaan barang diputuskan oleh Semen Gresik untuk mengikuti
bisnis proses J.D.Edwards.
Teknis, diantaranya masalah bahasa dan perubahan dari model hard copy
menjadi model display. Penggunaan Software ERP menuntut terminologi
istilah yang sama sehingga istilah-istilah dalam produksi, penjualan, dan
lain-lain yang digunakan di Semen Gresik harus dirubah sesuai istilah-istilah
dalam ERP yang berbahasa Inggris. Pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh pihak manajemen secara tradisional dilakukan dengan menggunakan
model hard copy dimana Manajer menandatangani tumpukan kertas yang
dimejanya dipaksa untuk membuka komputer karena proses Approval
dilakukan melalui media tersebut (model display).
Budaya, implementasi ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut
perubahan-perubahan yang harus dilakukan karyawan diantaranya harus
aware terhadap penggunaan software tersebut (sebagai contoh selalu
update data).
Politik, kendala yang menghambat implementasi berasal dari dalam tubuh
departemen IT sendiri dan dari luar departemen.
Dengan alasan politis tertentu, beberapa unit kerja yang sebenarnya bisa dihapus
dengan penerapan J.D.Edwards tidak dapat dilakukan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan pihak
Semen Gresik :
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, ada satu faktor penting lagi yang membawa kesuksesan
implementasi ERP di Semen Gresik yaitu komitmen manajemen, dimana dari awal
pihak manajemen sudah mempunyai inisiatif untuk menerapkan sistem ini.
SARAN
Kedepan nya untuk lebih bagus lagi dan tetap menjadi yang terbaik tentunya
DAFTAR PUSTAKA
(Parr and Shanks, 2000; Soffer et al., 2005; Motwani et al., 2005; Chang dan Vichita,
2002).