Anda di halaman 1dari 79

Basic Life Support

(Bantuan Hidup Dasar)

Agustina Dwi Prastanti


Kasus ...
Anda sedang berenang di tepi pantai, tiba-tiba
ada orang yang berteriak minta tolong
posisinya agak jauh dari tepi pantai dan hampir
tenggelam. Anda berusaha menolongnya dan
membawa orang tersebut ke tepi. Kondisi
orang yang tenggelam sudah tidak bergerak
lagi. Apa yang anda lakukan?
Otak
tidak dapat O2 mati
Jantung

3 – 8 menit
He/ She is gone... MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah
untuk mati: mati klinis dan mati biologis

Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi.
Mati klinis dapat reversible. Pasien/ korban mempunyai
kesempatan waktu selama 4-6 menit untuk dilakukan
resusitasi, sehingga memberikan kesempatan kedua
sistem tersebut berfungsi kembali.
Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel
dimulai terutama sel otak dan bersifat
irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 – 10
menit dari henti jantung.
Ciri – Ciri Orang Mati
Lebam mayat
Muncul sekitar 20 – 30 menit setelah kematian, darah akan
berkumpul pada bagian tubuh yang paling rendah akibat
daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna ungu pada kulit.
Kaku mayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian.
Terjadi 1- 23 jam kematian
Tanda lainnya : cedera mematikan
Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir dapat
dipastikan pasien/korban tersebut tidak mungkin bertahan
hidup.
• Pupil mata pada orang
mati diameternya melebar
• Refleks pupil terhadap
cahaya sudah tidak ada
(negatif)

Jika anda menemukan korban dengan


ciri-ciri diatas, tidak perlu lakukan
BHD… (He/she is gone ... )
Jika Saya Menemukan pasien yang henti
nafas dan henti jantung dan tidak
menemukan tanda-tanda kematian,

What should I do ???


pada salah satu dari komponen :
•Tersumbatnya jalan nafas
•Tidak ditemukan adanya nafas dan
Jika dalam penilaian dini penolong
menemukan :
•Gangguan nadi, maka : Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar (BHD)/ Basic Life
Support (BLS)
What the meaning BLS ???

Pertolongan yg diberikan korban


pertama kali berupa nafas buatan dan
pijatan jantung luar pada pasien henti
nafas dan atau henti jantung tanpa
menggunakan alat2 kesehatan dikenal
dengan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life
Support (BLS).
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )/ BLS

BHD terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat


membantu mempertahankan hidup seseorang untuk
sementara.

Beberapa diantaranya adalah :


• Bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas,
• Bagaimana memberikan bantuan pernafasan,
• Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat
yang penting dalam tubuh, sehingga pasokan oksigen
ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.
Tujuan
• Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya respirasi.
• Memberikan bantuan eksternal terhadap
sirkulasi dan ventilasi dari korban yang
mengalami henti jantung atau henti napas
melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).
SISTEM PERNAPASAN DAN SIRKULASI
Komponen yang berhubungan dengan
Sirkulasi adalah ;

Jantung
Pembuluh darah
Darah dan bagiannya

Jantung dapat berhenti karena banyak sebab


diantaranya :

Penyakit jantung
Gangguan Pernafasan
Syok
Komplikasi penyakit lain
Indikasi BHD

Tenggelam, stroke, benda asing di sal nafas,


inhalasi asap, epiglotitis, overdosis obat,
cedera, infark miokard akut, tersengat
listrik, koma
Histori
• Sejak 40 tahun yang lalu, RJP modern
diperkenalkan
• Sampai saat ini banyak perubahan sesuai
dengan perkembangan ilmu kedokteran
• Banyak korban-korban henti napas, henti
jantung yang telah terselamatkan.
 Th 1950 : Peter Safar memperkenalkan nafas
mulut ke mulut, bidan meresusitasi neonatus.
 Th 1960 : Kouwenhoven dkk memperkenalkan
kompresi dada
 Selanjutnya Peter Safar memperkenalkan
kombinasi keduanya, sebagai dasar RJP

“ YANG DIBUTUHKAN HANYA 2


TANGAN “
Langkah-langkah BHD/BLS
sebelum th. 2010
Tindakan yang dilakukan harus berurutan
• D  Dangerous (Penolong, lingkungan & Pasien Aman)
• R  Respons
• Minta Tolong  aktifkan EMS (Emergency Medical System)
• A  Airway
• B  Breathing
• C  Circulation
Langkah-langkah BHD/BLS
setelah th. 2010
Tindakan yang dilakukan harus berurutan
• D  Dangerous (Penolong, lingkungan & Pasien Aman)
• R  Respons
• Minta Tolong  aktifkan EMS (Emergency Medical System)
• C  Circulation
• A  Airway
• B  Breathing
Danger !
• Lihat situasi dan kondisi sebelum bertindak
• Sadari apakah ada hal-hal yang dapat
membahayakan penolong dan korban

Selamatkan diri sendiri sebelum


menyelamatkan orang lain !!!!

Jangan menambah korban !!!


Response
• Adalah respon dari korban atas rangsangan
yang kita berikan
• Apa yang dinilai ???
-A Alert
-V Verbal
-P Pain
-U Unresponsive
Response
• Alert : kesadaran baik, orientasi
baik saat ditanyakan nama, tempat,
tanggal, waktu

• Verbal : korban hanya memberi


respon jika namanya di panggil
Response
• Pain : korban baru memberikan respon
jika diberi rangsang sakit

• Unresponsive : korban tidak berespon


terhadap rangsangan apapun
PERIKSA KEMBALI
KEADAAN KORBAN
DENGAN CARA
MENGGONCANGKAN
BAHU KORBAN
RESUSITASI JANTUNG PARU

RJP harus dimulai sesegera mungkin.


Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen CAB.
Circulation = sirkulasi
• Rabalah pembuluh darah
leher
(Carotid Artery)
Ada terasa denyut nadi ga?
Hitung berapa kali dalam
15 detik!!!
Hasil perhitungan 15 detik di kalikan 4

• Jika hasilnya > 60, dan bernafas dengan baik,


korban diposisikan dalam posisi recovery
• Jika hasilnya < 60, artinya denyut jantung tidak
cukup efektif untuk mensirkulasikan darah ke
seluruh tubuh
LAKUKAN RESUSITASI !!!!!
Posisi tangan jari-jari
saling mengunci,
tangan dominan diatas
yang tidak dominan

Posisi penekanan, 2
jari kearah atas dari
ujung bawah tulang
taji pedang.
Posisi 90 derajat, kaki rapat ke korban, tangan lurus,
gunakan berat badan untuk menekan.
• Lakukan secara berulang, setiap 1 siklus segera
nilai ulang kondisi korban

Sampai kapan???
1. Sampai pasien HIDUP kembali
2. Sampai bantuan datang
3. Sampai korban dipastikan mati
4. Sampai Penolong Kelelahan
NILAI SIRKULASI

• Nadi carotis < 10 det


• Ada / tidak

(+) (-)
Nafas Buatan Nafas Buatan
Tanpa PJL + PJL
Nilai Sirkulasi .... lanjutan

Meraba Denyut Nadi


PIJAT JANTUNG LUAR
• pada 1/2 bawah
sternum, diantara 2
putting susu
• 4 - 5 cm (Dewasa)
• 2,5 – 3 cm (Anak-
anak/ 1 tangan)
• Rasio Pijat Jantung
Luar / Nafas Bantu
30 : 2
• Sebelum intubasi
– Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2
penolong)
– Anak (1-8 th) 30 : 2 (1 penolong)
– Bayi (<1 th ) 15 : 2 (2 penolong)
– Neonatus 3 : 1 (15 siklus = 30 detik)
• 5 x siklus 30 : 2 (= 2mnt)  nilai ulang
sirkulasi
Letak titik pijatan pada PJL :
1. Dewasa : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah
kanan/kiri, menggunakan 2 tangan.
2. Anak : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah
kanan/kiri, menggunakan 1 tangan.
3. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara
kedua puting susu bayi, menggunakan 2 jari
(jari tengah dan jari manis )
 Setelah 5 x siklus 30 :2
nilai ulang sirkulasi
 Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL
 Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan
10 – 12 X/Menit
 Sirk (+) Nafas (+) : posisi sisi mantap
jaga jalan nafas
CPR/ RJP DIHENTIKAN
• Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan
• Ada yang lebih bertanggung jawab
• Penolong lelah
• Adanya tanda2 DNAR
• Tanda kematian yang irreversibel
CPR/ RJP TIDAK DILAKUKAN
• DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
• Tanda kematian : rigor mortis (kaku
mayat), lebam mayat
• Sebelumnya dengan fungsi vital yang
sudah sangat jelek dengan terapi
maksimal
• Bila menolong korban akan
membahayakan penolong
A (AIRWAY = periksa jalan nafas)
• Buka jalan nafas
- Head tilt <> chin lift atau
- Jaw Trust
- cross finger

• Periksa jalan nafas dari kemungkinan adanya


sumbatan oleh benda asing maupun oleh lidah.
- finger sweep
Head tilt <> chin lift
Jaw Trust
• Buka mulut korban dengan Cross finger maneuver
• Keluarkan benda asing dan perbaiki posisi lidah
dengan maneuver finger sweep
Nilai Pernafasan
Lihat (look)

Dengar (listen)

Rasakan (feel)

Waktu : 10 DETIK
Henti Nafas - Nafas Tidak Adekuat 
NAFAS BUATAN 2 X
Bila pernafasan dan sirkulasi kembali
normal dan korban tidak diduga
memiliki cedera cervikal

POSISI PEMULIHAN
B=Breathing
• Periksa apakah ada pernafasan spontan atau
tidak. Gimana caranya ????
• Look, Listen and Feel (Lihat, Dengar, Rasakan)

Lihat…. . Dadanya
Dengar …… Nafasnya
Rasakan ……… hembusannya
Lihat, Dengar & Rasakan
(Look, Listen and Feel)
• Ada ga nafasnya???
kalo ada dan normal….. Syukurrr….

Nah, kalo ga ada????

Jangan takut, coba periksa dulu denyut


nadinya, siapa tau masih hidup……
Gimana caranya ?????
• Berikan 2 kali pernafasan efektif (mouth to
mouth atau mouth to nose) dan dilanjutkan
dengan 30 kali chest compression
• Lakukan terus menerus sebanyak 5 kali (satu
siklus)

Nilai ulang pernafasan dan denyut nadinya !


Posisikan kembali
Mulut ke Mulut
Mulut ke hidung
• Saat meniupkan nafas ke mulut korban,
perhatikan, dadanya akan bergerak naik.
• Kemudian lepaskan dan lakukan look, listen
and feel. Rasakan hembusan nafas dari korban.

BERIKAN 2 KALI NAFAS EFEKTIF !!!!


apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat

NAFAS BUATAN
• Mouth to mouth
• Mouth to nose
• Mouth to stoma
• Mouth to mask
• Bag-valve-mask device
Mulut - mulut Mulut - Masker

Mulut - Hidung
Bahaya bagi penolong dalam pemberian
napas dari mulut ke mulut :

• penyebaran penyakit
• kontaminasi bahan kimia
• muntahan penderita
"Bagging" : lebih baik berdua
Frekuensi pemberian napas buatan untuk
masing-masing kelompok umur penderita.

• Dewasa : 10-12 x pernapasan/ menit, masing-


masing 1,5-2 detik
• Anak(1-8 th) : 20 x pernapasan/ menit, masing-
masing 1-1,5 detik
• Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 x pernapasan/
menit, masing-masing 1-1,5 detik
• Bayi baru lahir : 40 x pernapasan/ menit,
masing-masing 1-1,5 detik
Tanda pernapasan adekuat :

• Dada dan perut naik turun sirama dengan


pernapasan
• Penderita tampak nyaman
• Frekuensi cukup ( 12-20x/menit )
Tanda pernapasan kurang
adekuat :
• Gerakan dada kurang baik
• Ada suara napas tambahan
• Kerja otot bantu napas
• Sianosis (kulit kebiruan)
• Frekuensi napas kurang/ berlebih
• Perubahan status mental
Tanda tidak bernapas :
• Tidak ada gerakan dada/ perut
• Tidak terdengar aliran udara melalui mulut/
hidung
• Tidak terasa hembusan napas dari mulut/
hidung.
VERSI TERBARU
Kesalahan pada RJP dan akibatnya
KESALAHAN AKIBAT
Penderita tdk berbaring pd bidang PJL kurang efektif
keras
Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggi, darah yg ke
otak berkurang
Tekan dahi angkat dagu, kurang baik Jalan napas terganggu

Kebocoran saat melakukan napas Napas buatan tidak efektif


buatan
Lubang hidung kurang tertutup rapat Napas buatan tidak efektif
dan mulut penderita kurang terbuka
saat pernapasan buatan

Tekanan terlalu dalam/ terlalu cepat Patah tulang, luka dalam paru-paru

Rasio PJL dan napas buatan tidak Oksigenasi darah kurang


baik
KOMPLIKASI RJP
• Nafas buatan :
– regurgitasi
– mengurangi volume paru
• PJL (Pijatan Jantung Luar)
– Fraktur iga & sternum
– Pneumothorax
– Hemothorax
– Kontusio paru
– Laserasi hati dan limpa
– Emboli lemak
PENATALAKSANAAN
OBSTRUKSI JALAN
NAFAS OLEH
BENDA ASING
MANUVER HEIMLICH PADA KORBAN
SADAR DENGAN POSISI
BERDIRI/DUDUK
Abdominal Thrust pada korban yang
tergeletak (tidak sadar)
Back Flow

Tepukan di punggung
pada anak dibawah 1
tahun
Dorongan pada
dada pada anak
dibawah 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai