Evaluation of low back pain with low field open magnetic resonance imaging
scanner in rural hospital of Southern India.
Disusun Oleh:
Amien Rachman
P1337430217037
I. RINGKASAN
A. Pengantar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penyebab umum LBP pada
kelompok umur yang berbeda dan peran MRI dalam mendeteksi spektrum berbagai
temuan patologis.
Low back pain (LBP) adalah gejala paling umum yang dikaitkan dengan
pembatasan aktivitas normal dan kecacatan terkait pekerjaan yang melibatkan otot
tulang belakang dan punggung. LBP dapat diklasifikasikan menjadi akut (0-6
minggu), subakut (6-12 minggu), dan kronis (> 12 minggu) berdasarkan durasi
penyakit. Prevalensi LBP seumur hidup telah dilaporkan 70-85%. [1] LBP akut
adalah salah satu kondisi yang paling umum ditemui dalam perawatan primer.
Ketika nyeri punggung akut dikaitkan dengan gejala neurologis, maka pemeriksaan
ekstensif diperlukan untuk mencari penyebab seperti diskus intervertebralis hernia,
stenosis spinal, dan sindrom kauda equine, yang hanya menyumbang 5% dari kasus
nyeri punggung akut. [2]
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) digunakan pada kasus ini karena
paparan radiasi yang lebih rendah dan penggambaran yang lebih baik dari jaringan
lunak di sekitar vertebra, dan telah menjadi salah satu modalitas pencitraan yang
disukai dalam evaluasi nyeri punggung. MRI juga memainkan peran penting dalam
nyeri punggung yang terkait dengan radikulopati atau stenosis tulang belakang serta
nyeri punggung yang terkait dengan defisit neurologis progresif.
Semua pemeriksaan MRI dilakukan pada pemindai terbuka MRI 0,4 Tesla
HITACHI. Semua pasien menjalani pemeriksaan MRI sesuai protokol, yaitu
gambar sagittal, gambar axial T1- and T2-weighted dan short tau inversion
recovery (STIR) coronal. Pada sequence khusus seperti myelogram, gambar
gadolinium-enhanced T1-weighted juga dilakukan kapan pun jika diperlukan.
Semua gambar ditinjau di stasiun kerja PACS elektronik oleh ahli radiologi, dan
diagnosis konsensus diberikan oleh dua ahli radiologi dalam kasus kontroversial.
Semua level lumbar dan dalam beberapa kasus untuk mencari keterlibatan multi-
vertebral maka dilakukan skrining seluruh tulang belakang.
Analisis statistik
Disc Degeneration
Dalam penelitian ini, ada 40 kasus stenosis kanal tulang belakang, yang
semuanya merupakan sekunder dari herniasi diskus, dan tidak ada kasus anomali
kongenital yang menyebabkan stenosis.
Spondylodiscitis infektif
Trauma
Tumor
Miscellaneous
MRI tidak menunjukkan kelainan tulang belakang lumbar dalam 24 kasus
(10,2%). Sebagian besar pasien dengan studi normal adalah wanita muda.
Kebetulan penyebab lain dari sakit punggung seperti kista pecah, kista hemoragik,
dan penyakit radang panggul ditemukan pada wanita, sedangkan kalkulus ureter
dengan hydroureteronephrosis ditemukan pada pria.
D. Kesimpulan
Penggunaan MRI dengan resolusi kontras jaringan lunak yang melekat,
kemampuan multiplanar, dan kurangnya radiasi pengion tetap modalitas yang
sangat berharga dalam evaluasi LBP, terutama dalam patologi disk dan sumsum.
Studi ini menunjukkan prevalensi LBP yang tinggi pada kelompok usia menengah
di antara populasi pedesaan dengan degenerasi diskus dan herniasi sebagai etiologi
umum LBP. MRI tetap menjadi modalitas pilihan yang unik dalam evaluasi
terperinci dari penyebab LBP lainnya seperti trauma tulang belakang, infeksi, dan
kondisi neoplastik.
II. ULASAN
A. Metode