TINJAUAN PUSTAKA
2.1. STROKE
2.1.1 Definisi
fungsi serebral yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau
darah di otak yang mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila berat
dengan infark.5
2.1.2 Epidemiologi
per 1000 penduduk, pada kelompok umur 45-54 tahun, stroke menjadi
6
7
berat.
atau tidak adanya aliran darah pada salah satu arteri otak
2) Stroke Hemoragik
serebral.
1) Sistem karotis
2) Sistem vertebra-basilaris
2.1.4 Etiologi
peredaran darah pada bagian otak tertentu, yang bisa diakibatkan oleh
paralisis berat pada beberapa jam atau hari. Emboli serebral adalah
bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh
2.1.5 Patofisiologi
sel otak, karena otak tidak memiliki cadangan oksigen dan glukosa.
10
jaringan.5
darah akan lambat atau akan terjadi turbulensi. Trombus dapat pecah
dari dinding pembuluh darah dan terbawa sebagi emboli dalam aliran
darah.5,7
11
a. Iskemi jaringan otak pada area yang di suplai oleh pembuluh darah
tersebut.
daerah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala
neuron maupun berbagai sel lain dalam otak seperti sel glia, mikroglia,
menjadi lebih rentan atau mudah mengalami stroke. Terdapat dua jenis
faktor resiko pada stroke, yaitu faktor resiko yang tidak dapat
1) Usia
resiko paling tinggi, tetapi hampir 25% dari semua stroke terjadi
sebesar 35,5%.6
2) Jenis kelamin
1) Hipertensi
(TIA).6
3) Penyakit jantung
5) Aterosklerosis
6) Diabetes mellitus
: tipe I dan tipe II. Tipe I biasanya dimulai pada usia muda dan
7) Merokok
yang khas.
unilateral) :
mengenai lengan).
19
kontralateral.
biasanya bilateral)
c) Ataksia
e) Disfagia
f) Disartria
disorientasi
20
a) Koma
b) Hemiparesis kontralateral
koreoatetosis
2.1.8 Diagnosis
1) Gejala awal
4) Riwayat TIA
b. Pemeriksaan Fisik2,9
akibat jatuh saat kejang, bruit karotis, dan tanda distensi vena
lemak serum
22
nonvaskuler.
Densitas dari lesi bisa dibagi atas (pada window level normal).
hemoragik.
3) Angiografi serebral :
tromboemboli.
1. Definisi
2. Etiologi
b. Emboli
2.1.10 Patofisiologi
sumber energi agar fungsinya tetap baik. Di otak sendiri hampir tidak
keadaan aliran darah setiap saat. Aliran darah otak atau Cerebral
mmHg.
b. Keadaan darah
1. Definisi
2. Etiologi
1) Hipertensi kronik
3) Ruptur Aneurisma
3. Patofisiologi
2.2 Leukosit
Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel
darah putih. Didalam darah manusia, normal didapati jumlah leukosit rata-
rata 5000-10000 sel/mm, bila jumlahnya lebih dari 10000 sel/mm, keadaan
ini disebut leukositosis, bila kurang dari 5000 sel/mm disebut leukopenia.
Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih mempunyai granula
bentuk bulat atau bentuk ginjal. Terdapat dua jenis leukosit agranuler:
limfosit sel kecil, sitoplasma sedikit, monosit sel agak besar mengandung
Basofil, dan Asidofil (atau eosinofil) yang dapat dibedakan dengan afinitas
granula terhadap zat warna netral basa dan asam. Granula dianggap
spesifik bila ia secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada
darah, dan menjelang hari ke empat turun sampai 12000 mikroliter darah,
pada usia 4 tahun sesuai jumlah normal. Variasi kuantitatif dalam sel-sel
darah putih tergantung pada usia. waktu lahir, 4 tahun dan pada usia 14 -15
dan patologi sel-sel darah tidak hanya persentase tetapi juga jumlah
Seluruh atau hanya satu jenis sel darah putih yang dapat terpengaruh.11
Semua atau hanya salah satu jenis sel darah putih dapat terpengaruh.
Sebagai contoh, respon alergi dan asma secara spesifik berkaitan dengan
progenitor untuk tiga jalur sel sumsum tulang utama yaitu: a. Eritroid, b.
tehnik kultur. Keberadaan sel progenitor terpisah untuk tiga garis sel
tersebut juga telah diperlihatkan oleh tekhnik biakan diluar tubuh (in-
30
eritroblas, monosit dan megakariosit dan diberi istilah CFU GEMM (CFU
daripada CFUe. Sel asal (stem sel) juga memiliki kemampuan untuk
tempat utama produksi sel baru, jumlah sel keseluruhan tetap konstan pada
meningkatnya satu atau lain garis sel bila kebutuhan meningkat tiga
pool disirkulasi bebas dan yang kedua adalah pool di tepi dinding
pembuluh darah. Ketika ada stimulasi oleh infeksi, inflamasi, obat atau
toksin metabolik pool sel yang di tepi dinding pembuluh darah akan
Jenis leukosit yang dikerahkan pada peradangan akut ini adaiah PMN
leukemoid maligna.
32
kronis)
2.3.1Reperfusion Injury
untuk kembalinya fungsi normal otak. Akan tetapi kembalinya aliran darah
timbul sebagai reaksi primer terhadap stimulasi dari luar dan tidak ada
akumulasi kalsium bebas yang timbul akibat lesi iskemik otak, maka
inflammatory yang pertama dikeluarkan adalah IL-l dan TNF a, sitokin ini
33
yang lain (spt IL-6 dan IL-8), aktivasi dan infiltrasi dari leukosit dan
pengaruh akibat infiltrasi oleh leukosit. Peningkatan kadar IL- l, TNFa, IL-
6 dan IL-8 telah diamati pada iskemia SSP 141- 6 Konsentrasi IL-lp mulai
muncul setelah 1 - 3 jam maksimal pada 12 jam tetap ada sampai 5 hari
dan konsentrasi TNFa mulai muncul setelah 6 jam maksimal pada 12 jam
tetap ada sampai 5 hari. Beberapa bukti tidak langsung tentang keterlibatan
interleukin pada iskemia SSP didapat dari sejumlah penelitian klinis yakni
dengan dijumpai kadar IL-6 di cairan serebro spinal dan plasma sebagai
(ICAM-1 ).13
dengan adesi ke endotel sampai di jaringan otak melalui beberapa tahap :14
34
pada permukaan endotel, dan L-selektin pada leukosit. Sejak aktivasi ini
yang sama (seringkali disebut sebagai CD-18) dan yang membedakan satu
antigen (LFA-1 atau CD-l l a, ada pada semua leukosit), MAC-I (CD-1l b,
ada pada kebanyakan PMN dan monosit), dan PI5 0 (CD-11c, ada pada
ICAM-1 secara luas terdapat pada banyak sel dan berikatan dengan LFA-1
dan MAC-I, ICAM-2 hanya terdapat pada sel endotel dan leukosit dan
hanya berikatan dengan LFA-l·saja. Tidak seperti ICAM-2 yang ada pada
stroke.13,15
35
baru menyatakan bahwa leukosit bisa juga secara langsung terlibat dalam
patogenesis dan perluasan dari lesi SSP setelah perfusi ulang. Dua
antibodi yang mengikat molekul CD-18 leukosit atau ligand sel endotel
Akan tetapi pada penelitian yang lain pemberian enlimomab (anti ICAM-
pasien stroke iskemik akut merupakan salah satu hasil dari reaksi iskemik
SSP, leukosit muncul setelah terjadi pelepasan sitokin pada daerah iskemik
dikerahkan pada peradangan akut ini adalah neutrofil. Leukosit itu sendiri
dapat menimbulkan lesi yang lebih luas pada daerah iskemik dengan cara
peroksidase 13,15
37
Ruptur pembuluh
darah Penyempitan pembuluh
darah otak
Peningkatan ekstravasasi Berkurangnya suplai O2 dan
darah ke otak dan oedem Nutrisi ke jaringan otak
serebri
radikal bebas
Kerusakan enzim hidrolitik Akumulasi
sekunder Jaringan lipid peroksidase Leukosit di otak
Otak vasokontriksi
Stroke hemoragik
Kerusakan
Jumlah Leukosit
pada jaringan
Total
otak
penelitian ini adalah stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Variabel
2.5 Hipotesis
RSUAM