Anda di halaman 1dari 3

STEP 3

4. Apa yang terjadi pada Ahmad?


Jadi Ahmad mengalami konjungtivitis yaitu peradangan pada konjungtiva dan
penyakit ini adalah penyakit mata yang paling umum di dunia. Karena lokasinya,
konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan faktor-faktor lingkungan
lain yang mengganggu. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan
dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen
kental. Tanda dan gejala umum pada konjungtivitis yaitu
1) Hiperemia yaitu tanda klinis yang paling mencolok, kemerahan paling
jelas di forniks, dan berukurang kearah limbus karena dilatasi pembuluh-
pembuluh konjungtiva posterior, warna merah terang mengesankan
konjungtivitis bakteri dan tampilan warna putih susu mengesankan
konjungtivitas alergika.
2) Mata berair (epifora).
3) Pesudoptosis yaitu terkulainya palpebra superior karena infiltrasi di otot
muller.
4) Hipertrofi papilar yaitu reaksi konjungtiva non spesifik yang terjadi karena
konjungtiva terikat pada tarsal/ limbus dibawahnya oleh serabut-serabut
halus.
5) Kemosis yaitu konjungtiva yang sangat mengarah pada konjungtivitis
alergika.
6) Folikel yaitu tampak sebagian besar kasus konjungtitis virus.
7) Pseudomembran yaitu pengentalan diatas permukaan epitel.
Penyebab dari konjungtivitis bermacam-macam yaitu bisa disebabkan karena
bakteri, virus, infeksi klamidia, konjungtivitis alergi. Konjungtivitis bakteri
biasanya disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, dan
Haemophillus. Sedangkan, konjungtivitis virus paling sering disebabkan oleh
adenovirus dan penyebab yang lain yaitu organisme Coxsackie dan Pikornavirus
namun sangat jarang. Penyebab konjungtivis lainnya yaitu infeksi klamidia, yang
disebabkan oleh organisme Chlamydia trachomatis. Konjungtivitis yang
disebabkan oleh alergi diperantai oleh IgE terhadap alergen yang umumnya
disebabkan oleh bahan kimia.
Ahmad juga tidak mengalami tajam penglihatan karena media refraksi pasien
masih normal, baik organnya maupun fungsinya sehingga pandangan pasien tidak
kabur. Media refraksi yang dimaksud yaitu kornea, lensa, corpus vitreous, dan
aqueous humor, sehingga bayangan benda setelah melalui media refrakta
dibiaskan tepat di daerah makula lutea.
STEP 7
6. Peran dokter keluarga (Edukasi)
1) Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersi
hkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-
bersih.
2) Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit.
3) Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dengan penghuni rumah lai
n.
4) Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pem
buatnya.
5) Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.
6) Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain.
7) Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan te
rtentu), dan hindari mengucek-ucek mata
8) Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau
sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.
Makanan yang disarankan untuk penderita konjungtivitis adalah makanan tinggi
protein dan tinggi kalori untuk mempercepat proses penyembuhan dan di anjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A untuk memperbaiki
sensori penglihatan dan juga vitamin C untuk memperbaiki sistem pertahanan
tubuh. Kompres mata dengan air hangat jika disebabkan oleh bakteri atau virus,
dan jika disebabkan oleh alergi, kompres dengan air dingin.
DAPUS : Ilyas Sidharta. 2013. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : EGC.
Dansel, G. Vaughan.2002.Oftamologi Umum. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai