Publishing
Menganalisis buku “ karya Surianto Rustan dari
segi Estetika dan Teknik.
Resensi Buku
Pada bab 1 berisi tentang layout dari masa ke masa pembagian hasil perjalanan dari eksplorasi kreatif
manusia yang tiada henti di masa lalu. Dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah layout yang dimulai dari
25000 tahun SM hingga pada tahun 2008 mulai dari zaman Neolitikum hingga zaman modern yang sudah
mengenal teknologi internet. Dalam buku ini juga menjelaskan bahwa banyak asumsi sejak merebaknya
internet dan nirkabel adalah kematian media cetak, namun pada kenyataannya itu tidak terbukti karena
ada beberapa hal yang tidak dapat menggantikan media cetak antara lain informasi yang tercatat di atas
kertas adalah dokumentasi yang lebih dapat diandalkan dan dipercaya keabsahannya.
Pembahasan teori dan praktek biasanya diletakkan di dalam koridor yang terpisah. Tetapi pada
buku ini secara kreatif telah berhasil menyatukan keduanya, sehingga hal itu sangat
memudahkan Para desainer untuk membuat layout. Buku ini sangat cocok untuk para desain
grafis karena pembicaraannya tidak selalu teks namun juga menggunakan bahasa gambar
sebagai alat peraga bagi pesan-pesan dan teori yang disampaikan. Konten buku ini juga
dikemas dengan sangat elementer dan aplikatif dalam mengupas persoalan tentang layout.
Cukup signifikan sebagai pengetahuan basic study layout bagi desain grafis terutama pemula.
Buku ini sangat bagus karena memuat sebuah misi desain visual yang kental, mulai dari
konteksnya, pemaparannya, hingga penyajian yang berpaku pada konsep visual grafis.
Membedakan buku dari buku jenis lain adalah isi yang dijodohkan dengan aktualitas praktisi
sehingga ide teori dan praktek tersaji lengkap. Apa yang terkandung dari buku ini, dari isi
maupun penyajiannya dapat memberi ide atau inspirasi bagi para praktisi yang berkecimpung,
tertarik, atau mau menggeluti dunia desain grafis.
Kesimpulan
Apa yang terkandung dari buku ini, dari isi maupun penyajiannya dapat memberi
ide atau inspirasi bagi para praktisi yang berkecimpung, tertarik, atau mau
menggeluti dunia desain grafis.
Bagi kami, penulis mampu menyampaikan secara lugas untuk langsung
mengaplikasikannya sesuai dengan aturan pada buku tersebut.
Uraian teori, tips, dan contoh yang dipaparkan mudah dicerna dan layak dijadikan
pedoman bagi yang ingin mengenal dan mengevaliasi pengetahuan layoutnya.
Analisis Estetika Buku
Cover Buku
a. Tipografi
1. Menganalisa unsur-unsur desain pada cover
• Kemudian pada sub judul menggunakan karakter lowercase.
Dimana pada sub judul tersebut menggunakan huruf kecil
• Pada punggung buku terdaat judul, subjudul, edisi buku, penulis
dan juga penerbit. Judul besarnya tercetak berwarana utih dan
menggunakan UPPERCASE dimana menggunakan huruf besar
semua, sedangkan subjudulnya tetap menggunakan lowercase
sedangkan penerbitnya hanya menamilkan logo saja.
• Cover belakang berisi tentang ulasan dan endapat dari pembaca
dari bidang grafis yang lebih senior. Sehingga menjadi poin
tambahan bagi pembaca yang mencari buku mengenai desain grafis
yang direkomendasikan oleh orang yang berkontribusi dibidang
grafis.
• Pada cover belakang tersebut juga terdaat gambar yang berupa
beberapa isi buku.
• Pada bagian bawah terdaat ISBN buku beserta barcode. Dan juga
keterangan mengenai penerbit
b. Gambar
Pada cover depan & punggung buku tidak terdaat gambar atauun
ilustrasi. Namun pada cover belakang terdapat gambar yang berisi
mengenai beberapa halaman dari isi buku. Namun gambar yang
dicantumkan terlalu kecil sehingga perlu kejelian untuk melihat gambar
secara jelas bahwa gambar tersebut meruakan beberapa halaman ada isi
buku
c. Tekstur
Pada cover buku dilihat dan disentuh secara
langsung, tidak terdapat tekstur nyata mauun
maya
d. Judul buku
f. Warna
Cover depan buku tersebut menggunakan warna putih pada
judul besarnya & sub judul sehingga cukup kontras dengan
background yang berwarna merah yang dapat meningkatkan
focus pembaca dalam melihat background tersebut
Untuk penulisan pada edisi dan pengarangnya menggunakan
warna kuning kehijau-hujauan. Warna tersebut cuku kontras
dengan backgroundnya namun kurang dapat mengalihkan fokus
pembaca dari judul besar buku LAYOUT ini
Warna pada belakang cover dominan putih sedangkan pada
judul besar menggunakan variasi warna agar teta menjadi fokus
utama
g. Background
Background pada cover depan menggunakan background polos
berwarna merah maroon agar terlihat mencolok sedangkan pada
cover belakang menggunakan kombinasi abu-abu dan merah
maroon. Menjadi warna yang dominan
2. Prinsip-Prinsip desain
a. Keseimbangan
Kesimbangan pada cover depan dan belakang cukup baik dan seimbang dimana
pembagian beratnya merata dan mengasilkan kesan seimbang dengan
menggunakan elemen yang dibutuhkan dan diletakan pada tempat yang tepat.
b. Sequence/pusat perhatian
Yang menjadi pusat perhatian pertama kali terfokus pada prioritas pertama
hingga yang dapat dibaca terakhir kali, yang menjadi fokus pertama yaitu
judul buku kemudian edisi, penulis dan ulasan yang terdapat pada cover
belakang. Karena jika semua ditampilkan sama kuatnya pembaca akan sulit
mengungkap pesan dari buku
c. Emphatis /penekanan
Pada layout terdaat beberapa informasi yang harus disampaikan kepada
pembaca untuk itu perlu diatur urutan informasi yang mana terlebih dahulu
yang dilihat oleh pembaca sehingga sipenulis menggunakan bentuk/style yang
berbeda dengan sekitarnya dimana judul merupakan indformasi utama yang
harus disampaikan sehingga dikemas dengan prinsi gestalt proximity sehingga
dapat menarik perhatian untuk dibaca terlebih dahulu
3. Menganalisa gaya desain
g. Shape
pada halaman bab, A menggunakan shape bidang seperti lingkaran,
persegi, segita, jajar genjang
2. Prinsip-Prinsip desain
a. Keseimbangan
pembagian beratnya merata dan mengasilkan kesan
seimbang dengan menggunakan elemen yang dibutuhkan
dan diletakan pada tempat yang tepat.
b. Sequence/pusat perhatian
Yang menjadi pusat perhatian adalah informasi utama
yang harus tersampaikan terlebih dahulu sesuai dengan
aliran yang terpenting .
c. Emphatis /penekanan
Warna yang kontras / berbeda sendiri dengan sekitarnya daan elemen
lainnya. Hal itu akan menjadi penekanan pada objek tersebut.
d. Ruang Kososng
Pada isi buku beberapa memiliki ruang kosong disbanding elemen teks
Namun tetap terlihat seimbang
Analisis Teknis Buku
A. COVER BUKU
1. Ukuran Buku
Buku “layout dasar dan penerapannya” memiliki ukuran real
240x175mm. Ukuran tersebut termasuk dalam standar buku
ukuran super royal.
2. Coating
Cover pada buku “layout dan dasar penerapannya”
menggunakan coating jenis doof. Coating jenis dof memilili
ciri-ciri cetakan yang lebih teduh,redup dan agak sedikit gelap
elegan, mewah dan ekalisif. Keuntungannya cober akan lebih
tahan lama dan awet walaupun sering dipegang dan tidak
meninggalkan sidik jari.
3. Kualitas pemotongan
Pada cover “layout dasar dan penerapannya” kualitas
pemotongannya baik. Tidak ada sisa putih diarea potong buku.
4. Jenis dan ketebalan kertas
Jenis kertas yang digunakan pada Cover buku “layout dasar
dan penerapannya” adalah coated. Jenis kertas coated
menghasilkan cetakan yang berkualitas bagus karena raster
kertasnya halus. Kertas yang digunakan adalah art carton
dengan gramatur 230gr.
5. Ketajaman warna
Ketajaman warnanya sempurna /sangat baik. Hal itu
ditunjukkan oleh hasil cetakan yang menghasilkan warna
yang tajam dan bersih, tidak ada masalah seperti HICKEYS.
Yaitu bintik-bintik tinta yang menebal pada image, tidak
ada scumming, yaitu bintik-bintik hitam yang menebal
diluar image. Ataupun goresan pada image yang disebut
scratches.
6. Ketajaman gambar
ambar pada Cover tersebut memiliki kualitas warna yang
tajam dan bersih. Namun ukuran gambar pada cover terlalu
kecil, sehingga Ketajaman gambarnya sangat rendah.
7. Kerataan cetakan
Cetakan pada Cover buku ini sangat baik karena kualitas cetakannya bagus, rapi tanpa
ada bintik-bintik tinta yang tertinggal dan tidak ada bagian Cover yang cacat cetak.
9. Keterbacaan
Judul pada Cover tersebut menggunakan salah satu prinsip gestalt yaitu proximity,
yaitu tulisan – tulisan yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan sebagai suatu
kesatuan. Hal itu dapat dilihat dari judul. Meskipun terdiri dari dari banyak tulisan
tetapi dapat terbaca dengan jelas. Sehingga tingkat keterbacaan pada Cover sangat baik.
Kemudian pada Cover belakang menggunakan jenis font sans serif sehingga walaupun
font berukuran kecil tetap meniliki tingkat keterbacaan yang tinggi.
10. Kejelasan
Cover buku berisi informasi tentang isi buku, asal penerbit serta ISBN dan barcode.
Selain itu juga terdapat keterangan edisi dan tahun. Sehingga pembaca dapat mudah
dalam pencarian buku serta informasi didalam buku
B. Isi buku
1. Kekuatan penjilidan
Cukup kuat karena dijilid dengan perfect binding dimana teknik ini menggunakan lem
panas dan sudah sering digunakan pada buku. Sehingga teknik ini lebih kuat dari
teknik jenis lainnya dan dipilih dalam menjilid buk ini.
2. Kualitas pemotongan
Tepat sesuai dengan ukurannya sehingga tidak ada sisa kertas yang tidak ikut
terpotong.
3. Jenis dan ketebalan kertas
Jenis kertasnya merupakan jenis kertas coated yang menghasilkan kualitas cetakan
yang bagus karena raster kertasnya halus, kertas yang digunakan Art Paper dimana
ketebalannya berkisar 150-180 gr
4. Ketajaman warna
Ketajaman warnanya sempurna /sangat baik. Hal itu ditunjukkan oleh hasil cetakan
yang menghasilkan warna yang tajam dan bersih, tidak ada masalah seperti HICKEYS.
Yaitu bintik-bintik tinta yang menebal pada image, tidak ada scumming, yaitu bintik-
bintik hitam yang menebal diluar image. Ataupun goresan pada image yang disebut
scratches.
5. Ketajaman gambar
Gambar yang terdapat pada isi buku memiliki Ketajaman dan
keakuratan gambar yang tinggi. Karena pada buku ini sebagian
besar menampilkan contoh berupa visualisasi gambar sehingga buku
ini harus menampilkan kualitas dan dengan kwtajaman gambar
yang tinggi agar dapat dimengerti oleh pembaca
6. Kerataan cetakan
Cetakan pada isi buku ini sangat baik karena kualitas cetakannya
bagus, rapi tanpa ada bintik-bintik tinta yang tertinggal dan tidak
ada bagian
7. Kehalusan kualitas cetak
Kualitas cetak pada buku ini sangat baik dimana warna tercetak
sempurna tanpa ada bintik-bintik tinta yang tertinggal sehingga
permukaan isi buku terlihat halus.
8. Keterbacaan tulisan
Tulisan pada buku menggunakan jenis huruf sans serif dengan
ukuran standar kemudian pada buku ini menggunakan sebuah grid
vertikal dengan dua kolom dan rata kiri. Tingkat keterbacaan yang
tinggi membuat pembaca tetap fokus.