PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan adalah merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
( pngunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. (Syaifuddin.2006). Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Fisiologi Kerongkongan
2
TENGGOROKAN (FARING)
Bagian yang sama tinggi dengan mulut , bagian ini berbatas kedepan sampai
diakar lidah yang menghubungkan orofaring dengan laring
3
Tunika mukosa, sifatnya kuat dan elastic, berhubungan longgar dengan tunika
muskularis dan letaknya melebar kearah bawah.
Tunika muskularis, terdiri dari otot berlapis muskulus konstriktor laringis
(superior, medius, dan inferior).
Tunika adventisia
ESOPHAGUS
4
Sekresi esofagus bersifat mukoid yaitu memiliki pelumas untuk pergerakan
makanan melalui esofagus. Pada permulaan esofagus terdapat kelenjar mukosa
komposita. Bagian badan utamanya dibatasi oleh kelenjar mukosa simplek yang
berfungsi untuk mencegah sekresi mukosa oleh makanan yang baru masuk, kelenjar
komposita yang terletak pada perbatasan esofagus dengan lambung berfungsi untuk
melindungi dinding esofagus dari pencernaan getah lambung.
Fungsi sfringter esofagus, pada bagian bawah, 2,5cm di atas lambung terdapat
otot sirkuler esofagus yang berfungsi sebagai sfringter esofagus bawah yang secara
otomatis menutup apabila gelombang menelan bejalan menuruni esofagus. Relaksasi
reseptif merupakan isyarat rangsanga dari nervus mesenterikus untuk merelaksasi
sfringter esofagus ke bawah, sebelum gelombang peristaltic dilakukan agar makanan
yang ditelan mudah masuk lambung. Fungsi utama nya adalah mencegah isi lambung
naik lagi ke dalam esofagus. Isi lambung sangat asam dan banyak mengandung enzim
proteolitik. Esofagus tidak mampu menahan kerja pencernaan lambung dalam waktu
lama.
Krikifaringeal
Membentuk sfingter esofagus bagian atas dan terdiri atas serabut-serabut otot
rangka. Dalam keadaan normal berada dalam keadaan tonik, atau kontraksi
kecuali waktu menelan.
Bertindak sebagai sfingter dan berperan sebagai sawar terhadap refluks isi
lambung ke dalam esofagus. Dalam keadaan normal, sfingter ini menutup
5
kecuali bila makanan masuk ke dalam lambung atau waktu bertahak atau
muntah.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjang +
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Esophagus
terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung,setelah melalui toraks
menembus diagfragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung.
7
DAFTAR PUSTAKA