BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maksud disusunnya Pedoman Sumber Daya Manusia Rumkit Tk.II Kartika Husada
adalah untuk memberikan arah dan acuan bagi manajemen dalam pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia Rumkit Tk.II Kartika Husada secara
komprehensif dan menyeluruh.
Tujuan disusunnya Pedoman Sumber Daya Manusia Rumkit Tk.II Kartika Husada
adalah untuk mewujudkan sinergisme dan upaya yang saling mendukung serta
melengkapi antara Rumkit Tk.II Kartika Husada dengan pemerintah untuk semakin
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengembangan tenaga
kesehatan yang berkualitas.
C. Definisi
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
5. Orientasi Pegawai adalah adalah orientasi yang diberikan secara umum atau
informasi umum tentang rumah sakit, dan orientasi khusus yaitu orientasi yang
diberikan di satuan kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan, materi
orientasi berupa informasi khusus.
E. Fungsi dan Kegiatan Manajemen SDM Rumkit Tk.II Kartika Husada meliputi 4
(empat ) fungsi yaitu :
F. Pola Tata Kelola Sumber Daya Manusia Rumkit Tk.II Kartika Husada
(terlampir )
1. Sumber daya manusia Rumkit Tk.II Kartika Husada terdiri dari Tenaga
Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan dengan Status Rumkit Tk.II Kartika
Husada PNS dan Rumkit Tk.II Kartika Husada Non PNS.
2. Tenaga Kesehatan Rumkit Tk.II Kartika Husada PNS / Non PNS terdiri dari :
a. Tenaga Medis
b. Tenaga Keperawatan
c. Tenaga Keteknisan Medis
3. Pelaksanaan pola tata kelola sumber daya manusia terhadap kedua status
pegawai tersebut sangatlah berbeda mengingat untuk pola tata kelola dan
pengembangan karier bagi pegawai non PNS belum mempunyai aturan yang
jelas akan tetapi dalam kondisi tertentu keduanya diperlakukan sama.
4. Pola tata kelola sumber daya manusia di Rumkit Tk.II Kartika Husada
dilaksanakan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
BAB II
PERENCANAAN PEGAWAI
A. Dasar Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari perlunya dilakukan pengangkatan tenaga
di Rumkit Tk.II Kartika Husada diantaranya :
1. Semakin berkurangnya jumlah tenaga PNS yang telah mencapai batas usia
pensiun setiap tahunnya, sedangkan jumlah tambahan tenaga CPNS yang
ditempatkan di rumah sakit tidak seimbang dengan jumlah tenaga PNS yang
pensiun.
2. Tenaga Rumkit Tk.II Kartika Husada Non PNS yang telah diangkat menjadi PNS
tidak dapat memenuhi jumlah kekurangan pegawai karena mereka hanya berganti
status sebagai PNS dan menempati jabatan yang sama dengan saat masih sebagai
tenaga Rumkit Tk.II Kartika Husada Non PNS.
5. Perhitungan kebutuhan tenaga rumah sakit berdasarkan Analisis Beban Kerja dan
Standar Ketenagaan untuk Rumah Sakit dari Kementerian Kesehatan.
17 Poli mata 20 1 - - - - - 1
18 Poli THT 20 1 - - - - 1
-
19 Poli Obgyn 20 1 - - - - 1
-
20 Poli syaraf 60 1 - - - - 1
-
21 Poli gigi 30 1 1
-
Standar Beban
Kerja = Waktu kerja tersedia
Rata2 waktu kegiatan pokok
Standar beban kerja = Kemampuan menyelesaikan / menangani jumlah keg. Pokok (pasien) dalam 1 tahun
Rata rata waktu keg. Pokok = Jumlah waktu menyelesaikan keg. Pokok (Yan. Pasien) dalam 1 tahun
Waktu kelonggaran = Jumlah waktu dalam jam kerja untuk yg tidak digunakan untuk menangani pasien
misal : apel, rapat , ishoma
Standar Kelonggaran
Kebutuhan SDM = Kuantitas kegiatan pokok +
Standar Beban Kerja
Kuantitas kegiatan pokok = Jumlah kegiatan pokok ( pasien ) dalam 1 tahun
B. Kebutuhan Tenaga Dokter ( metode WISN )
WAKTU WAKTU STANDA KUANTIT WAKTU STANDAR
KUALIFI
NO KEGIATAN KERJA KEG. R BEBAN AS KEG KELONG KELONGG KEB SDM
KASI
TERSEDIA POKOK KERJA POKOK GARAN ARAN
Dokter Penangannan
1
Paru pasien 0.7696651 0.33 5,136.0 2,000.0 651.0 0.380257 1.616433
Dokter Penangannan
2
anak pasien 1.7821262 0.33 5,136.0 7,200.0 651.0 0.380257 0.7696651
Jumlah kebutuhan 1.7821262
Pembulatan 2.0
Dokter Penangannan
3
Obsgin pasien 1,712.0 0.33 5,136.0 7,200.0 651.0 0.380257 1.7821262
Dokter Penangannan
4
Peny. Dlm pasien 1,712.0 0.33 5,136.0 9,568.0 651.0 0.380257 2.2431854
Dokter Penangannan
5
Neurologi pasien 1,712.0 0.33 5,136.0 9,568.0 651.0 0.380257 2.2431854
Dokter Penangannan
6
Bedah pasien 1,712.0 0.33 5,136.0 9,586.0 651.0 0.380257 2.2431854
Dokter
7 Bedah Penangannan
Orthopedi pasien 1,712.0 0.50 3,424.0 3,000.0 868.0 0.5070093 1.3831776
Dokter
10 Spes. Penangannan
THT pasien 1,718.0 0.33 5,154.0 2,000.0 651.0 0.378929 0.7669771
Pembulatan 1.0
C. Kebutuhan Tenaga Profesi Kesehatan lain ( metode WISN )
STAND
WAKTU KUANTITA AR
KERJA WAKTU STANDA S KEG WAKTU KELON
TERSEDI KEG. R BEBAN POKOK KELONG GGARA KEB
NO Unit Kerja KEGIATAN A POKOK KERJA GARAN N SDM
1 Penata Sign in 1,736.0 0.03 52,080.0 18,000.0 434.0 0.008 0.354
Anestesi
Time out 1,736.0 0,07 26,040.0 18,000.0 434.0 0.017 0,708
Sign out 1,736.0 0,07 26,040.0 18,000.0 434.0 0.017 0,708
Jumlah kebutuhan 1,770
Pembulatan 2.0
2 Fisioterapi Asesmen
s pasien 1,736.0 0.08 20,832.0 4,340.0 434.0 0.0 0,2
Modalita
s fis 1,736.0 0.50 6,944.0 4,340.0 434.0 0.1 0,7
2 Mata 0 1 0
3 Bedah 0 1 0
4 THT 0 1 0
5 Anak 0 2 0
6 Penyakit Dalam 0 2 0
8 Syaraf 0 2 0
9 Ortopedi 2 1 1
10 Bedah Mulut 1 1 0
11 Jantung 1 0 0
12 Urologi 1 0 0
14 Anastesi 1 0 0
A. Pendahuluan
1. Pelaksanaan tentang rekrutmen pegawai di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang harus
dilaksanakan secara obyektif, didasarkan atas syarat – syarat yang telah ditentukan
serta tidak membedakan jenis kelamin, suku,agama, ras, golongan atau darah dan
harus bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2. Pelaksanaan tentang rekrutmen pegawai di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang harus
dilaksanakan secara obyektif, didasarkan atas syarat syarat yang telah ditentukan serta
tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan atau darah dan harus
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
C. Ruang Lingkup :
Ruang Lingkup Panduan Rekrutmen Pegawai Rumkit Tk.II Kartika Husada ini meliputi :
a. Setiap lamaran harus ditulis dan ditanda tangani sendiri oleh pelamar dan
ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang.
d. Pemilihan berkas lamaran yang sesuai dengan jenis jabatan yang dibutuhkan
dan yang tidak sesuai kebutuhan dijawab dengan mengemukakan alasannya.
b. Ketua SMF yang terkait melakukan cek ulang kualifikasi dan persyaratan
umum, wawancara, penandatanganan Perjanjian Kerja dan uji kompetensi /
verifikasi borang kewenangan klinis yang sudah diisi oleh Dokter Umum, Dokter
Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis, yang masuk atau mutasi
(pindah tugas) ke Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang, bila dipandang perlu dapat
berkoordinasi dengan mitra bestari (peer group.
c. Ketua SMF terkait mengadakan rapat pleno SMF yang hasilnya sebagai
jawaban rekomendasi diterima atau tidak diterima bagi Dokter Umum, Dokter
Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis kepada Ketua Sub Komite
Kredensial, dengan dilampiri
borang kewenangan klinis yang bersangkutan yang sudah diverifikas.
d. Berdasarkan hasil rekomendasi dari Ketua SMF, maka Sub Komite Kredensial
memberikan jawaban rekomendasi Tenaga Medis kepada Kepala Rumah Sakit
dengan dilampiri borang kewenangan klinis yang bersangkutan yang sudah
diverifikasi oleh Ka. SMF / mitra bestari.
Kepanitiaan :
a. Apabila panitia seleksi jumlahnya lebih dari 5 ( lima ) orang, maka
jumlahnya harus ganjil.
b. Pejabat yang ditunjuk menjadi panitia seleksi harus dipilih yang
berkompeten dengan melibatkan pejabat terkait dengan catatan khusus
untuk Sekretaris Panitia harus ditunjuk langsung yaitu Kepala Sub Bagian
Kepegawaian.
c. Susunan panitia seleksi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah
Sakit Tk.II dr Soepraoen.
d. Kepada panitia seleksi akan diberikan Honorarium sesuai
ketentuan.
2.3.1. Materi ujian adalah materi yang diujikan kepada setiap pelamar
menyangkut aspek kompetensi yang mencakup unsure pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan kepribadian yang meliputi unsur emosi, temperamen,
respon dan unsur
kepribadian lainnya yang terkait dengan karakter pekerjaan / jabatan yang akan
diisi.
2.3.2. Master soal, penggandaan, penyimpanan sampai distribusinya harus
dijaga kerahasiaan dan keamanannya jangan sampai terjadi kebocoran,
demikian pula kunci jawabannya.
a. Formasi tenaga Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS ditetapkan oleh
Kepala Rumkit Tk.II dr. Soepraoen melalui rapat yang diikuti oleh Direktur,
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Wakil Direktur Pendidikan dan
Pengembangan Profesi, Wakil Direktur Penunjang Pelayanan, Kepala
Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Kepala Bidang
Keuangan dan Akuntansi dan Kepala Bidang Perencanaan dan Anggaran
dengan catatan dalam rapat tersebut tidak menutup kemungkinan akan
mengundang bidang di satuan kerja terkait.
a. Setiap lamaran harus ditulis dan ditanda tangani sendiri oleh pelamar
dan ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang
dengan melampirkan :
Akte Kelahiran
Foto copy Ijazah / STTB yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
SIP/STR untuk tenaga medis dan paramedis
Pas foto ukuran berwarna 4 x 6 sebanyak 2 lembar.
Surat surat pendukung lainnya
b. Setiap pelamar harus menyebutkan dalam lamarannya lowongan
jabatan yang dilamar.
3.5. Keputusan Pengangkatan Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS :
b. Disamping itu tenaga Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS yang sudah
menerima surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kontrak masih
harus dan wajib menandatangani Perjanjian Kontrak Kerja sesuai
ketentuan yang berlaku.
H. Penilaian masa orientasi tenaga baru Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang
1. Bagi pegawai baru yang diterima oleh Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang
akan menjalani orientasi selama 2 bulan sebelum yang bersangkutan terikat
kontrak kerja selama 1 (satu) tahun.
2. Selama magang kerja, kinerja yang bersangkutan akan dinilai oleh atasan
langsung dan diakhir masa magang hasil penilaian kinerja akan dilaporkan ke
Kepala Rumah Sakit Tk.II dr.Soepraoen dengan hasil yang bersangkutan akan
terus ditempatkan di unit kerja tersebut atau dipindah ke tempat lain sesuai
kompetensinya.
BAB IV
ORIENTASI PEGAWAI
A. Maksud Dan Tujuan
Maksud orientasi bagi pegawai baru Rumkit Tk.II dr. Soepraoen adalah, setelah
mengikuti orientasi, pegawai baru terintegrasi dan bersinergi dalam system yang ada
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Memahami susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit sebagai institusi
pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berstatus sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (Rumkit Tk.II dr. Soepraoen).
2. Mengetahui dan memahami visi, misi, motto, slogan dan nilai - nilai yang
berlaku di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang.
3. Memahami program - program rumah sakit dan program kerja di satuan kerja.
4. Mengetahui dan memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai
tenaga kesehatan di rumah sakit.
2.2. Tempat orientasi untuk pelatihan character building di luar rumah sakit yang
ada tempat penginapannya.
3.3. Materi Orientasi Khusus, di berikan oleh Kepala Satuan Kerja atau yang
di tunjuk oleh kepala satuan kerja.
1. Database pegawai baru yang akan diorientasikan Daftar nama pegawai baru
yang akan diorientasikan berasal dari Sub Bagian Kepegawaian baik pegawai
baru hasil rekrutmen rumah sakit, maupun penempatan dari Badan
Kepegawaian daerah (BKD) Provinsi Jatim dan
Pegawai mutasi dari Instansi lain.
2. Sertifikat
Peserta orientasi yang telah mengikuti semua kegiatan atau materi orientasi
akan diberikan sertifikat yang menyatakan bahwa pegawai baru tersebut sudah
mendapatkan informasi tentang rumah sakit dan siap melakukan tugas dan
fungsi di satuan kerja dimana yang bersangkutan ditempatkan 3. Laporan,
Monitoring dan Evaluasi Laporan merupakan dokumen yang mencatat atau
mendokumentasikan semua kegiatan orientasi,
BAB V
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Manajemen Karier
Manajemen karier yang diterapkan di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang berbasis
kompetensi dengan tahapan sebagai berikut :
1.3. Jalur Karier Tenaga Medis / Dokter Umum dan Dokter Spesialis :
1.4. Jalur Karier Tenaga Medis / Dokter Umum dan Dokter Spesialis untuk
Jabatan Struktural
B. Promosi.
Promosi adalah peningkatan karier pegawai dari jabatan yang rendah ke jabatan yang
lebih tinggi sebagai penghargaan kepada pegawai atas prestasi yang dicapai dalam
rangka merealisasikan pengembangan karier dengan tetap memperhatikan jalur karier
yang telah ditetapkan dan persyaratan sebagai berikut :
C. Demosi
Merupakan bentuk pembinaan terhadap pegawai yang tidak kompeten atau tidak
berprestasi atau karena hukuman Disiplin melalui pemindahan dari jabatan kelevel yang
lebih rendah atau level jabatan khusus atau dapat pula dikeluarkan dari jabatan
profesinya. Demosi yang diterapkan terdiri dari :
Adalah seleksi untuk pengisian suatu formasi jabatan baik Struktural ataupun
Fungsional, Fit and Proper Test dilaksanakan bila calon yang akan menduduki suatu
jabatan lebih dari satu orang. Proses/pelaksanaan Fit and Proper Test dilakukan
dengan presentasi tentang visi dan rencana strategis sesuai bidangnya penilaian
presentasi dilakukan oleh tim yang ditunjuk dengan keputusan / surat tugas Kepala
Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang. Tahapan Fit and Proper Test terdiri dari:
1. Pembentukan panitia Fit and Proper Test;
2. Mengundang Peserta/Calon Pemangku Jabatan; dan
3. Menformasikan makalah yang harus disusun dan dipresentasikan pada saat
seleksi tema makalah harus mempunyai korelasi dengan permasalahan yang
dihadapi saat ini ataupun masa yang akan datang. Tujuan presentasi adalah
untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman kandidat mengenai
permasalahan yang dihadapi berikut solusi yang ditawarkan, serta mendapat
pemahaman tentang kemampuan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
E. Pengembangan Karier
Pendidikan dan Latihan ( Diklat ) adalah salah satu upaya peningkatan mutu pegawai
dalam hal pengetahuan, ketrampilan serta sikap dan prilaku pegawai. Oleh karena itu
pihak Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang mengalokasikan anggaran khusus untuk
kegiatan Diklat pegawai dengan perhitungan anggaran disesuaikan dengan jumlah
pegawai yang besarnya disesuaikan kemampuan anggaran Rumah Sakit. Dalam
alokasi anggaran diklat pegawai diusahakan setiap pegawai memiliki peluang untuk
melaksanakan diklat.
Diklat adalah indikator utama untuk pengembangan SDM dan memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. Analisa kebutuhan pelatihan;
b. Penyusunan program pelatihan;
c. Pengembangan modul pelatihan;
d. Pengorganisasian program pelatihan;
e. Evaluasi efektivitas pelatihan;
f. Inventarisasi keahlian pegawai;
g. Pengelolaan perpustakaan;
h. Pengembangan komunikasi intra organisasi;
i. Penyelenggaraan program konferensi / seminar / symposium;
j. Pengembangan bisnis;
k. Pengembangan budaya organisasi;
l. Pengkaderan instruktur internal; dan
m. pengkaderan Pemimpin.
Rotasi atau rolling adalah memutar atau menggilir penempatan pejabat structural
maupun fungsional dari satu jabatan tertentu ke jabatan lainnya yang ditetapkan dalam
sebuah kebijakan yang bersifat memaksa. Mutasi dalam arti perpindahan memiliki
pengertian teknis yaitu tentang bagaimana mengatur mekanisme pemindahan pejabat
yang terkena kebijakan perputaran jabatan.
Manfaat lain bagi kedinasan, rotasi dapat dijadikan sebagai alat untuk
membina pegawai. Sebagai contoh, pejabat yang ditempatkan pada
jabatan tertentu ternyata telah sering melakukan kesalahan, maka
pimpinan dapat melakukan pembinaan dengan merotasi yang
bersangkutan pada jabatan lain.
1.4. Manfaat Rotasi Bagi Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang
BAB VI
PENGELOLAAN DATABASE PEGAWAI
A. Tujuan
Tujuan dari Pedoman Pengembangan Database Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen
Malang adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengembangan database
personel TNI AD dan PNS AD guna mewujudkan database yang akurat dan terkini.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengelolaan database pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang
meliputi :
1. Prosedur penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Personel TNI AD (Sisfopers)
2. Standarisasi database TNI AD
3. Prosedur peremajaan data personel TNI AD
4. Prosedur perbaikan data personel TNI AD
5. Prosedur penyimpanan dan pemeliharaan data personel TNI AD
6. Penyajian data dan informasi personel TNI AD.
BAB VII
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
1. Jaminan Pensiun
Setiap pegawai negeri yang telah dianggap mencapai usia tidak produktip akan
diberhentikan sebagai pegawai dengan memperoleh hak pensiun bila dianggap
memenuhi syarat.
3. Jaminan Cuti
Cuti terdiri dari :
BAB VIII
EVALUASI KINERJA PEGAWAI
1. Penilaian prestasi kerja PNS dan Tenaga Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS
diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk
mencapai hasil kerja yg disepakati.
2. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan.
3. Sebagai sumber data untuk administrasi kepegawaian seperti
perencanaankepegawaian dan kegiatan pengembangan jangka panjang bagi
organisasi
yang bersangkutan.
4. Memberikan umpan balik yang mendorong kearah kemajuan dan
kemungkinan memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas kerja pegawai.
B. Dasar
1. PeraturanPemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil.
2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tanggal 3
Januari 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2014 tanggal 7 Juli 2014
tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Kementrian Pertahanan
4. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/28/X2007 tanggal 3 Oktober 2007
tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel Pegawai Negeri Sipil TNI.
5. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/365/X/2003 tanggal 31 Oktober 2003
tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan PNS
6. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/22/V/2011tanggal 5
Mei 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjatuhan Hukuman Disiplin PNS
Angkatan Darat.
C. Manfaat Penilaian
1. Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS.
Penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti
kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang bermanfaat untuk
menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan kariernya. Apabila hasil
dari penilaian tersebut memberikan hasil nilai yang positif, maka diharapkan bisa
memberikan motivasi untuk dapat bekerja, mengembangkan dan meningkatkan
kompetensinya dengan lebih baik, dimasa yang akan datang. Sedangkan bila
hasilnya negatif, maka diharapkan pegawai yang bersangkutan bisa mengetahui
kelemahan dan kekurangannya sehingga diharapkan pegawai tersebut bisa
memperbaiki baik kinerja maupun perilakunya di masa mendatang.
2. Bagi organisasi
Apabila hasil dari penilaian tersebut positif, maka akan membantu pimpinan
dalam mengambil keputusan untuk kemungkinan melakukan program
pengembangan yang tepat bagi pegawai bersangkutan sesuai dengan bakat dan
kemampuannya. Selain itu pula berguna untuk memberikan kompensasi,
kenaikan pangkat dan promosi jabatan. Sedangkan apabila hasil penilaian
tersebut negatif, akan berguna bagi pimpinan untuk identifikasi kebutuhan
program pendidikan dan pelatihan, konseling, desain pekerjaan, penempatan
dan demosi.
2. Penilaian / Evaluasi Pekerjaan Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non PNS
Penilaian evaluasi pekerjaan Pegawai Blud Non PNS dilaksanakan oleh Pejabat
Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada
tahun yang bersangkutanatau paling lama akhir Januari tahun berikutnya. Apek
Penilaian kinerja Pegawai Blud Non PNS terdiri atas :
2.1. Kemauan belajar
Indikator penilaiannya :
a. Berinisiatif mencari informasi yang relevan dengan tugas
b. Terbuka dan berusaha memperbaiki kompetensinya
2.2. Kepedulian
Indikator Penilaiannya :
a. Peka terhadap orang lain baik di dalam maupaun di luar instansi
b. Tanggap terhadap kebutuhan instansi
2.3. Kedisiplinan
Indikator Penilaiannya :
a. Kehadiran sesuai jam kerja
b. Mampu melaksanakan tugas tepat waktu
2.4. Pengelolaan diri
Indikator Penilaiannya :
a. Mempunyai pertimbangan yang matang sebelum bertindak
b. Percaya diri dalam mengelola tugas secara mandiri
2.5. Komunikasi
Indikator Penilaiannya :
a. Mampu berkomunikasi lisan dan tulisan dengan baik
b. Berinteraksi baik dengan seluruh elemen dalam instansi
2.6. Tanggung Jawab
Indikator Penilaiannya :
a. Tidak menunda kewajiban yang diberikan
b. Berani mengambil resiko sesuai dengan tugas
2.7. Etika dan perilaku
Indikator Penilaiannya :
a. Bertindak sesuai nilai-nilai dan peraturan yang berlaku
b. Jujur dan mampu mengelola sumber daya yang ada di instansi
2.8. Loyalitas
Indikator Penilaiannya :
a. Menjaga nama baik instansi tempat kerja
b. Mengutamakan kepentingan instansi dari kepentingan pribadi
2.9. Kebersihan dan kerapian
Indikator Penilaiannya :
a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan instansi
b. Rapi dalam berpakaian dan mengatur tempat kerja
3.0. Etos Kerja
Indikator Penilaiannya :
a. Tidak sering mengeluhkan kewajiban dan tugasnya
b. Menunjukkan hasil kerja yang baik dan maksimal.
4. Tata Cara Penilaian / Evaluasi Pekerjaan Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen
Non PNS Nilai capaian penilaian / evaluasi pekerjaan Pegawai Rumkit Tk.II dr.
Soepraoen Non PNS dinyatakan dengan,
a. Jika nilai total <= 20, maka Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non
PNS tidak dilanjutkan
kontrak kerjanya.
b. Jika nilai total >= 21, maka Pegawai Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Non
PNS dilanjutkan kontrak kerjanya.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Sumber Daya Manusia Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang ini disusun
agar menjadi acuan bagi Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang dalam merencanakan
kebutuhan pegawai, rekrutmen pegawai dan evaluasi kinerja pegawai dengan harapan
dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen
Malang.
Pedoman Sumber Daya Manusia diharapkan dapat membantu jajaran pimpinan
Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang dalam memperoleh Sumber Daya Manusia sesuai
dengan kebutuhan secara jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Hal-hal
yang belum diatur di dalam buku pedoman ini akan ditetapkan pada saat pelaksanaan
kegiatan.