TINJAUAN PUSTAKA
5
6
patogen manusia yang biasanya berdiam dalam uretra, serviks, faring atau
saluran anus wanita.Infeksi terutama mengenai epitel kolumner atau
transisionel saluran kemih dan kelamin. Gonorrhoe bersama IMS lain
memfasilitasi transmisi dari human immunodeficiency virus (HIV). Gambaran
klinis pada wanita dapat asimptomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa
nyeri pada panggul bawah. Umumnya wanita datang berobat kalau sudah ada
komplikasi (Sparling, 2008).
dan faktor H yang berikatan pada loops dari Por) yang menghambat deposit
dan aktivasi komplemen (Hook dan Handsfield, 2008).
lemah, kulit menguning dan rasa nyeri disekujur tubuh, kehilangan berat
badan, diare, keringat malam, pada wanita bisa keluar darah diluar masa
menstruasi, rasa panas seperti terbakar atau sakit saat buang air kecil,
kemerahan disekitar alat kelamin, rasa sakit pada perut bagian bawah pada
wanita diluar masa menstruasi, dan adanya bercak darah setelah berhubungan
seksual (Daili et al., 2001).
predominan adalah duh tubuh uretra yang awalnya dapat bersifat mukoid atau
mukopurulen, kemudian dalam 24 jam setelah onset akan menjadi purulen dan
profus. Disuria umumnya muncul setelah tampak adanya duh tubuh. Masa
inkubasi gonore pada wanita lebih bervariasi dibandingkan pada laki-laki.
Gejala lokal umumnya muncul 10 hari setelah infeksi, dengan gejala utama
meliputi peningkatan eksudat dari vagina yang berasal dari endoserviks yang
bersifat purulen, tipis dan agak berbau. Beberapa pasien dengan servisitis
gonore kadang mempunyai gejala yang minimal. Gejala lainnya dapat berupa
disuria yaitu keluar sedikit duh tubuh dari uretra yang mungkin disebabkan
oleh uretritis yang menyertai servisitis. Dapat juga terjadi nyeri perut bagian
bawah atau dispareunia, nyeri ini dapat diakibatkan dari menjalarnya infeksi ke
endometrium, tuba falopi, ovarium dan peritoneum. Nyeri bisa terjadi bilateral,
unilateral, dan tepat pada garis tengah. Dapat disertai panas badan, mual dan
muntah.Nyeri pada perut bagian kanan atas dari perihepatitis (Fitz-Hugh-Curtis
syndrome) dapat terjadi melalui penyebaran bakteri ke atas melalui peritoneum.
(Hook dan Handsfield, 2008) Gejala lainnya dapat berupa perdarahan
uterus diantara masa menstruasi dan menorrhagia. Masing-masing gejala
tersebut dapat terjadi sendiri atau kombinasi dengan derajat minimal sampai
berat. Komplikasi lokal pada wanita dapat berupa penyakit radang panggul
(PRP) akut yang terdiri dari salfingitis dan kadang- kadang dapat terjadi
endometritis, abses tubo-ovarium, atau peritonitis pelvis, komplikasi ini terjadi
pada 10-20% pasien wanita dengan infeksi gonokokus akut. (Daili et al.,
2011).
usaha pencegahan dan perbaikan. Pelacuran berasal dari bahasa Latin pro-
stituere atau pro-stauree, yang berarti membiarkan dalam berbuat zina,
melakukan persundalan, percabulan atau sundal.Dikenal pula dengan istilah
WTS atau tuna susila (Kartono, 2005).
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana
seorangperempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhnya untuk
mendapatkan uang.Saat ini tingkat kemoralan bangsa Indonesia semakin
terpuruk, hal ini terbukti dengan tingginya jumlah pekerja seks komersial.
Akibatnya semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual. Profesi
sebagai pekerja seks komersial denganpenyakit menular seksual merupakan
satu lingkaran setan. Biasanya penyakit menular seksual ini sebagian besar
diidap oleh wanita pekerja seks, dimana dalam ’’menjajakan’’ dirinya terhadap
pasangan kencan berganti-ganti tanpa menggunakan pengaman seperti kondom
(Kartono, 2005).
Statistik menunjukkan, bahwa kurang lebih 75% dari jumlah pelacur
adalah wanita-wanita muda dibawah umur 30 tahun. Mereka itu umumnya
memasuki dunia pelacuran pada usia yang muda, yaitu 13-24 tahun dan yang
paling banyak adalah usia 17-21 tahun. Tindak-tindak immoril seksual terang-
terangan tanpamalu, sangat kasar, dan sangat provokatif dalam
coitus/bersenggama, dan dilakukan dengan banyak pria (promiskuitas) pada
umumnya dilakukan oleh anak-anak gadis remaja penganut seks bebas (Daili et
al., 2011).
tanpa kondom atau mulut menyentuh alat kelamin wanita) (Abrori dan Mahwar,
2017).
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu melalui
transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV, saling bertukar jarum
suntik pada pemakaian narkoba, tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara
sengaja/ tidak sengaja, menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak
steril, penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika
terluka dan menyisakan darah pada alat), dari ibu kepada bayi misalnya saat
hamil, saat melahirkan, dan saat menyusui(Abrori dan Mahwar, 2017).