Anda di halaman 1dari 6

INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH

Oleh : Ilham Wahyudi

Sumber Air bersih didapat dari 2 sumber antara lain : dari PDAM dan dari air sumur
(deep well), dimana air yang bersumber di keduanya ini akan masuk ke dalam ground
water tank. didalam ground water tank terdapat 2 sekat bak penampungan air yaitu raw
water tank dan clean water tank,
Secara detail bagian-bagian dari sistem air bersih ini adalah sebagai berikut:
Deep Well
Sumber pengadaan air bersih berasal dari air sumur (deep well). sumur ini menyuplai
seluruh kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan air sehari-hari maupun untuk sistem
pemadam kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut disalurkan ke bak air Raw
Water Tank menggunakan pipa GIP (Galvanized Iron Pipe). Deep Well akan mengisi air
secara otomatis jika air pada Raw Water Tank kosong dan akan mati jika sudah penuh.
Transfer Pump
Transfer Pump atau pompa transfer berfungsi untuk memindahkan air dari Ground
Water Tank menuju ke roof water tank. Transfer Pump biasanya berjumlah dua unit
dimana satu pompa bekerja dan pompa yang lain sebagai cadangan.
Kapasitas :
 Kapasitas rendah <20 m3 / jam
 Kapasitas menengah 20 – 60 m3 / jam
 Kapasitas tinggi >60 m3 / jam
Sand Filter
Sand Filter berfungsi untuk menyaring kotoran didalam air yang berasal dari bak air Raw
Water Tank. Peralatan ini berjumlah dua buah unit dan dipasang secara paralel, dimana
jika satu Sand Filter bekerja maka Sand Filter yang lain sebagai cadangan. dan untuk
membersihkannya dioperasikan secara manual (manual back wash). Sand Filter ini
dilengkapi dengan pressure gauge di bagian pipa masuk dan pipa keluar untuk
mengukur tekanan air.
Packaged Booster Pump
Berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari roof tank ke pengguna. Distribusi air
bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedangkan untuk
lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Perlengkapan dan aksesoris di dalam ruang pompa antara lain :
- Butterfly Valve : membuka atau menutup aliran air
- Gate Valve : membuka atau menutup aliran air
- Strainer : menyaring kotoran pada bagian hisap pompa (suction)
- Flexible Joint : menahan getaran pompa terhadap instalasi pipa
- Check Valve : menahan balik aliran air
- Pressure Tank : mengatur (setting) besarnya tekanan air
- WLC : Water Level Control, mengendalikan pengoperasian pompa berdasarkan pada
tingkat ketinggian air di dalam bak air
-Floating Valve : membuka atau menutup aliran air secara otomatis berdasarkan
ketinggian air di bak air
- Pressure Switch : mengontrol pengoperasian pompa berdasarkan pada besarnya
tekanan air
- Pressure Gauge : alat untuk mengukur besarnya tekanan air
- Vent Cap : membuang udara yang terjebak di dalam bak/tangki
- AAV : membuang udara yang terjebak di dalam instalasi pipa secara otomatis
- Pressure Reducing Valve (PRV)
PRV digunakan untuk menurunkan tekanan air didalam instalasi air bersih supaya air
yang keluar dari kran air bersih mempunyai tekanan yang cukup.

INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BEKAS DAN KOTOR


Oleh : Ilham Wahyudi

Sistem Pembuangan Air Buangan, merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan air
buangan yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan dapur.
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan cara pembuangannya :
1. Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air
bekas dialirkan kedalam satu saluran / pipa.
2. Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air
bekas masing-masing dialirkan secara terpisah atau menggunakan pipa yang berlainan.
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan perletakannya:
1.Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem pembuangan yang berada didalam gedung.
2.Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar gedung, disebut juga riol
gedung.
Sebelum air buangan dari peralatan saniter maupun dari buangan dapur dibuang ke
saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan Sewage
Treatment Plant (STP), sehingga memenuhi ambang baku yang dipersyaratkan.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI
1. Pompa Submersible, berfungsi untuk menaikan level air kotor pada daerah level
terendah ke instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.

2. Sewage Treatment Plant ( STP )


STP berfungsi sebagai pengolah air buangan sehingga memenuhi persyaratan sebagai air
buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu dengan ketentuan:
a) Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg / liter.
b) Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata dalam waktu 24 jam adalah
20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang diperbolehkan s/d 30 mg / liter.
Beberapa jenis STP yang umum dipakai :
a) Extended Aeration Activated Sludge Process, terdiri dari beberapa bagian, Yaitu :
 Equalizing tank
 Aeration biozone
 Primary settling tank
 Chlorination tank
 Effluent tank

b) Rotating Biological Contactor (RBC). Terdiri dari beberapa bagian, yaitu :


 Primary clarifier tank
 Rotor disk
 Final clarifier
 Chlorination system
 Sludge disposal
 Effluent tank

c) Bio activator
Merupakan kombinasi antara Extended Aeration Activated Sludge Process
dengan Rotating Biological Contactor.

INSTALASI SISTEM PEMIPAAN PEMADAM KEBAKARAN


Oleh : Ilham Wahyudi
Sistem Instalasi pemipaan pemadam kebakaran terbagi menjadi dua sub sistem yaitu :
Hidran dan Sprinkler (untuk bangunan yang tingginya melebihi 25 meter perlu dilengkapi
dengan sprinkler)
Hidran
Berdasarkan lokasi penempatannya hidran terbagi menjadi 2 yaitu Indoor hidran dan
Outdoor Hidrant indoor hidran terdiri dari IHB (indoor hidran box) yang didalamnya
terdiri dari landing valve, sisir/penggantung selang/hose reel, nozzle dia. 1,25 mm dan
selang/hose, sedangkan untuk Outdoor hidran terdiri dari OHB (Outdoor Hidran Box)
yang didalamnya terdiri dari selang dan nozzle dia. 2,5 mm, kemudian selain OHB
terdapat juga Hidran Pilar, dan Seammese connection.
untuk tekanan desain pada titik terendah yaitu hidran pilar dengan nozzle diameter 2,5
mm minimum 6,9 Kg/cm2 (Bar) dan hidran box di titik tertinggi dengan nozzle diameter
1,25 mm minimum 4,5 kg/cm2 (Bar).

Sprinkler
Untuk instalasi sprinkler ini terdiri dari beberapa komponen penting yaitu : head
sprinkler, BCV (Branch Control Valve), Alarm gong/ACV (Alarm Check Valve).
Head sprinkler tipe yang umum sering digunakan terdiri dari 3 tipe, yaitu pendent, up
right, dan side wall
BCV (Branch Control valve) ini terdiri dari gate valve, sight glass, flow switch, dan
pressure gauge
Alarm gong/ACV (Alarm check valve)
terdiri dari : alarm check valve, pressure gauge, bell. dan asesoris lain.
Test Drain
terdiri dari gate valve, sight glass.
Simulasi pada saat head sprinkler pecah maka lidah flow switch yang ada didalam pipa
akan bergerak dan mengirim sinyal untuk membunyikan fire alam, dengan adanya aliran
air maka akan membunyikan, juga alarm gong.

Pompa pemadam kebakaran untuk memback up aliran air pada sistem hidran dan
sprinkler ini terdiri dari 3 jenis ;
1. Jockey Pump berfungsi untuk menjaga tekanan air yang ada didalam instalasi sistem
hydrant/sprinkler tetap terjaga pada tekanan yang telah ditentukan
2. Electric Pump 1.berfungsi sebagai pompa utama pada sistem pemadam kebakaran
yang bekerja secara otomatis berdasarkan sensor tekanan. Apabila tekanan air pada
sistem turun sampai di bawah tekanan yang telah ditentukan maka electric pump akan
bekerja
3. Diesel Pump 1.berfungsi sebagai pompa back up pada sistem pemadam kebakaran
yang bekerja apabila pompa elektrik mati dikarenakan padamnya instalasi listrik. Pompa
pemadam diesel juga sebagai back up jika pompa pemadam elektrik tidak mampu
menaikkan tekanan.

Anda mungkin juga menyukai