Ayurveda merupakan suatu sistem pengobatan, dalam pengertian bahwa sistematisasi
dan penerapan pengetahuan khusus mengenai kesehatan dan penyakit, yakni menyangkut keadaan keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam tubuh manusia, dan bagaimana ketidakseimbangan tersebut dapat diperbaiki dan dikembalikan ke dalam keadaan simbang. Konsep sehat menurut Ayurveda adalah sehat tidak hanya menyangkut bebas dari sakit atau penyakit, tetapi juga untuk menikmati seterusnya tanpa terputus terhadap keadaan fisik, mental dan spiritual yang bahagia dan utuh. Ayurveda adalah ilmu pengetahuan yang terbuka. Dalam pengertian ini, seperti setiap bentuk ilmu pengetahuan yang benar, tidak ada awal dan akhirnya, dan tidak ada karya tulis yang dapat melengkapinya sehingga menjadi sempurna penuh. Ajaran kitab ini sekarang telah semakin meluas peminatnya, tidak hanya untuk orang Hindu tetapi juga untuk semua umat manusia yang menginginkan dirinya dapat hidup sehat berumur panjang. Isi kitab Ayurveda sangat universal. Artinya dapat dipelajari dan dipraktekkan oleh srapa saja, tidak tergantung pada suku bangsa, agama, kepercayaan, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pendidikan dan sebaginya Kerivesalannya dapat dilihat dari hal berikut ini: 1. Ayurveda tidaklah menjadi milik suatu bangsa atau negara tertentu tujuannya ialah menyehatkan setiap 2. Ayurveda tidak berawal dan tidakberakhir. 3. Ayurveda tidak dikhususkan untuk melayani satu agama tertentu saja 4. Ayurveda tidak dimiliki oleh satu periode sejarah tertentu saja. 5. Ayurveda adalah kekal abadi, dengan alasan sebagai berikut: a. tidak memiliki awal b. berbagi dengan suatu yang erat kaitannya dengan alam c. manifestasi alami itu adalah abadi d. obat-obatan dan kebiasaan makan mungkin saja berbeda, tetapi prinsipnya tetap sama. Tujuan dari isi kitab Ayurveda adalah sejalan dengan tujuan hidup, yakni: 1. Memelihara kesehatan diri orang sehat dan menolong mereka mencapai empat prinsip tujuan hidupnya, yaitu: a. Dharma =kebenaran mendatangkan . kesehatan, yakni dengan melakukan hal yang benar akan kesehatan pribadi maupun masyarakat. b. Artha = kekayaan, mengumpulkan makna kehidupan. c. Kama = menikmati keinginan keduniawian, birahi. d. Moksa = mencapai kelepasan melauli kebebasan dan kesadaran suci. 2. Membebaskan penyakit yang menyebabkan pasien menderita Ayurveda memiliki delapan cabang bidang ilmu yang disebut dengan Astanga Ayurveda. Adapun kedelapan cabang ajaran Ayurveda adalah: 1. Kaya Cikitsa Kaya Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyakit yang muncul dari berbagai factor khususnya disebabkan karena tidak stabilnya pencernaan. 2. Bala Cikitsa Bala Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit anak-anak. 3. Graha Cikitsa Graha Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak terlihat seperti roh jahat, pathogen, dll. 4. Urdhvariga Cikitsa Urdhvariga Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit pada kepala, diantaranya gangguan mata, telinga, hidung, dan gigi. 5. Salya Cikitsa Salya Cikitsa juga disebut Sastra Cikitsa (operasi atau pembedahan) adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit yang menggunakan alat-alat tajam seperti pisau, gunting, dll. 6. Damstra Cikitsa Damstra Cikitsa disebut juga Visa Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit yang disebabkan karena berbagai macam racun. 7. Jara Cikitsa Jara Cikitsa disebut juga Rasayana Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh usia yang sudah tua atau faktor penuaan. 8. Vrsa Cikitsa Vrsa Cikitsa disebut juga Vajikarana Cikitsa adalah cabang dari Ayurveda yang berfokus pada penyembuhan berbagai masalah yang berhubungan dengan seksualitas. Beberpa orang banyak yang belum mengetahui bahwa Ayurweda merupakan kitab kedokteran Hindu. Ayurveda diakui para ahli kedokteran modern sebagai suatu sistem pengobatan, dalam pengertian bahwa sistematisasi dan penerapan pengetahuannya khusus mengenai kesehatan dan penyakit, terutama yang menyangkut keadaan keseimbangan dan ketidakseimbangan yang terjadi di dalam tubuh, serta bagaimana cara untuk memperbaiki dan mengen¬dalikan keadaan tidak seimbang itu agar pulih kemballi menjadi seimbang. Di dalam kitab ini ditekankan bahwa prinsip pengo-batannya adalah preventif atau pencegahan, bukan pengobatan atau terapi. Ayurveda selain memperhatikan kesehatan juga mempertimbangkan aspek astronomi dan astrologi. Kedudukan planet-planet dan bintang di alam semesta terhadap mahluk hidup di Bumi dan juga posisi benda-bedan di sekitar kita sangat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan karakter seseorang. Sehingga potensi penyakit yang mungkin diderita seseorang dalam hidupnya bias diprediksikan berdasarkan tempat dan waktu kelahirannya. Hal ini juga menyebabkan treatment Ayurveda yang diberikan terhadap seseorang tidaklah selalu sama dengan treatment yang diberikan terhadap orang yang lain. Beberapa contoh penyakit yang bisa dikaitkan dengan Ayurveda adalah AIDS. Penyakit seperti kanker dan AIDS harus dibarengi dengan teknik Ayurveda yang lainnya. Dikatakan bahwa meredupnya unsur Agni di dalam tubuh akan menurunkan resistensi kita terhadap penyakit. AIDS adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti yang menyebabkan meredupnya unsur Agni ini. Sehingga untuk mengobati AIDS, Ayurveda memberikan teknik untuk mengembalikan unsur Agni seperti sedia kala dengan melalui latihan Yoga, Naturopathy dan Panchakarma. Berkaitan dengan tindakan operasi (Shalyachikitsa), dalam The Book of Origins, karya Trevor Homer, Penguin Books, London, 2007 disebutkan bahwa pada milenium pertama sebelum masehi pendarahan pada hidung sangat lazim terjadi karena kasus pemotongan hidung tawanan pada saat peperangan. Sekitar tahun 500 SM, dikatakan Sushruta dari India dengan teknik Ayurveda berhasil mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan bentuk hidung. Sushruta menjelaskan potongan kulit dari kepala dapat tumbuh di bekas luka hidung yang terpotong. Dalam buku As Seen and Known by Foreigners karya G.K. Deshpende (1950), Dr. Sir William Hunter mengatakan bahwa dokter-dokter bangsa India kuno sangat mahir dan ahli. Mereka melakukan tindakan amputasi, menghentikan pendarahan dengan tekanan, perban pembalut dan minyak mendidih, mempraktekan lithotomy, melakukan operasi pada organ bagian dalam dan uterus, menangani hernia, fistula files, memperbaiki tulang patah dan salah posisi dan cekatan dalam memisahkan unsur-unsur asing dari tubuh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pengobatan Ayurveda bukanlah ilmu pengobatan tradisional biasa dan tanpa dasar, tetapi merupakan ilmu pengobatan holistik paling kuno yang dapat disejajarkan dan mungkin lebih maju dari ilmu kedokteran modern saat ini. A.L. Basham dalam bukunya The Wonder That Was India juga membenarkan kenyataan ini dengan menyebutkan bahwa sampai abad ke-18, ketika para ahli bedah East India Company (British) tidak malu-malu mempelajari ilmu bedah plastik (rhinoplasty) dari ilmu Ayurveda peninggalan India kuno”