Anda di halaman 1dari 5

Etiologi Gagal Jantung :

Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
 usia,
 jenis kelamin,
 konsumsi garam berlebihan,
 keturunan,
 hiperaktivitas system syaraf simpatis,
 stress,
 obesitas,
 olahraga tidak teratur,
 merokok,
 konsumsi alcohol dan kopi berlebihan,
 hipertensi,
 ischaemic heart disease,
 konsumsi alkohol,
 Hypothyroidsm,
 penyakit jantung kongenital (defek septum, atrial septal defek, ventrical septal
defek),
 Kardiomiopati (dilatasi, hipertropik, restriktif), dan
 infeksi juga dapat memicu timbulnya gagal jantung.

SUMBER :
Panggabean. M. Buku Ilmu Penyakit Dalam: Gagal Jantung. Volume 2. Jakarta:
2009

Etiologi Diabetes Melitus tipe 2 :


Klasifikasi DM berdasarkan etiologi menurut Perkeni (2015) adalah sebagai berikut :

a. Diabetes melitus (DM) tipe 1


DM yang terjadi karena kerusakan atau destruksi sel beta di pankreas. kerusakan ini
berakibat pada keadaan defisiensi insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari
kerusakan sel beta antara lain autoimun dan idiopatik.
b. Diabetes melitus (DM) tipe 2

Penyebab DM tipe 2 seperti yang diketahui adalah resistensi insulin. Insulin dalam
jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara optimal sehingga menyebabkan
kadar gula darah tinggi di dalam tubuh. Defisiensi insulin juga dapat terjadi secara
relatif pada penderita DM tipe 2 dan sangat mungkin untuk menjadi defisiensi insulin
absolut.

c. Diabetes melitus (DM ) tipe lain


Penyebab DM tipe lain sangat bervariasi. DM tipe ini dapat disebabkan oleh defek
genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
endokrinopati pankreas, obat, zat kimia, infeksi, kelainan imunologi dan sindrom
genetik lain yang berkaitan dengan DM.

d. Diabetes melitus Gestasional

SUMBER :
PERKENI (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe
2 di Indonesia. Jakarta. PB PERKENI

Etiologi sindroma nefrotik :


Menurut Nurarif & Kusuma (2013), Penyebab Sindrom nefrotik yang pasti belum
diketahui. Akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu
reaksi antigen antibody. Umumnya etiologi dibagi menjadi:
1. Sindrom nefrotik bawaan
Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi maternofetal.
Resisten terhadap suatu pengobatan. Gejala edema pada masa neonatus. Pernah
dicoba pencangkokan ginjal pada neonatus tetapi tidak berhasil. Prognosis buruk
dan biasanya pasien meninggal pada bulan-bulan pertama kehidupannya.

2. Sindrom nefrotik sekunder Disebabkan oleh :


a. Malaria quartana atau parasit lainnya
b. Penyakit kolagen seperti SLE, purpura anafilaktoid
c. Glomerulonefritis akut atau glomerulonefritis kronis, trombosis vena renalis
d. Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas,
sengatan lebah, racun otak, air raksa.
e. Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis
membrane proliferatif hipokomplementemik.

3. Sindrom nefrotik idiopatik


Adalah Sindrom nefrotik yang tidak diketahui penyebabnya atau juga
disebut sindrom nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis yang tampak pada
biopsy ginjal dengan pemeriksaan mikroskopi biasa dan mikroskopi electron,
Churg dkk membagi dalam 4 golongan yaitu kelainan minimal, nefropati
membranosa, glomerulonefritis proliferatif, glomerulosklerosis fokal segmental.

SUMBER :
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta:EGC

Etiologi anemia :
Penyebab anemia bergantung pada banyaknya sel darah merah (eritrosit)
yang diproduksi dalam tubuh dan tingkat kesehatan seseorang. Penurunan kadar
hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh ekspansi yang lebih besar dari
volume plasma dibandingkan dengan peningkatan volume sel darah merah
(eritrosit). Disproporsi antara tingkat kenaikan untuk plasma dan eritrosit memiliki
perbedaan yang paling signifikan selama trimesrer kedua (American Pregnancy
Association, 2015). Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia (Dhaar &
Robbani, 2008). Berdasarkan Pribadi, et al (2015) meskipun anemia defisiensi besi
merupakan penyebab terbanyak, tetapi anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal
lainnya, antara lain:
1) Hemolisis akibat malaria atau penyakit bawaan seperti talasemia

2) Defisiensi G6PD

3) Defisiensi nutrient seperti vitamin B12, asam folat, dan vitamin C


4) Kehilangan darah kronis akibat cacing dan malabsorbsi besi

Menurut Sudoyo, et al (2010) anemia hanyalah suatu kumpulan gejala yang


disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Pada dasarnya anemia disebabkan
oleh karena:
1) Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang

2) Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)

3) Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis).

SUMBER :

Pribadi, A., Mose, J.C., Anwar, A.D.(2015). Kehamilan Risiko Tinggi. Jakarta: CV
Sagung Seto

Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam (Edisi V Jilid II). Jakarta Pusat: Interna Publishing.

Etiologi Chronic Kidney Disease :

Penyebab tersering terjadinya CKD adalah diabetes dan tekanan darah tinggi, yaitu

sekitar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney Foundation, 2015).

Keadaan lain yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal diantaranya adalah

penyakit peradangan seperti glomerulonefritis, penyakit ginjal polikistik,

malformasi saat perkembangan janin dalam rahim ibu, lupus, obstruksi akibat batu

ginjal, tumor atau pembesaran kelenjar prostat, dan infeksi saluran kemih yang

berulang (Wilson, 2005)

SUMBER :

Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit, Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai