Jigging
Lulu Intan Fatmawati (12517019) / Kelompok 2 / Rabu, 06-03-2019
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Asisten : Alvin Adi Nugraha (12515034)
Prodi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Abstrak-Praktikum Modul 7-Praktikum modul 7 berjudul Jigging bertujuan untuk menentukan mekanisme yang terjadi pada
proses Jigging dan menentukan kadar SnO2 dan SiO2 di konsentrat dan tailing, recovery SnO2, kriteria konsentrasi, dan
settling ratio. Proses Jigging merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan mineral berharga dari
pengotornya dengan menggunakan prinsip gravity concentration dengan aliran fluida vertical. Pada percobaan ini
digunakan umpan berupa skarr yang terdiri dari campuran timah dan silika. Pada praktikum ini dilakukan percobaan dengan
mengumpankan skarr yang sudah dijadikan slurry ke dalam alat Jig secara perlahan-lahan setelah mesin dihidupkan dan
aliran air pada Jig mencapai bagian tailing overflow.Konsentrat akan berkumpul di tabung yang terletak di bagian bawah
alat (spigot) kemudian penghitungan kadar dilakukan dengan metode grain counting. Prinsip kerja dari alat jig terdiri dari 3
proses yaitu, differential initial acceleration, hindered settling, dan consolidation tricking. Berdasarkan data percobaan
didapat bahwa kadar SnO2 di konsentrat dan tailingberturut-turut 73,2446 % dan 33,7400 % sedangkan kadar SiO2 di
konsentrat dan tailing berturut-turut adalah 26,7554 % dan 66,2599 %. Selain itu, nilai recovery, kriteria konsentrasi, dan
settling ratio secara berturut-turut adalah 29,0163 %, 3,63, dan 3,63.
A. Tinjauan Pustaka bagian samping dari tangki dipasang alat tertentu yang
disebut dengan “ energizing unit “.Energizing unit
Dalam proses pengolahan bahan galian, salah satu tahap tersebut adalah alat yang akan menimbulkan gerakan
pada proses tersebut adalah konsentrasi. Berdasarkan cara bolak– balik dari fluida yang ada dibawah ayakan
prinsip pemisahannya terdapat beberapa tipe konsentrasi, jig.Gerakan fluida keatas disebut dengan “ pulsion “ dan
salah satunya adalah konsentrasi gravitasi. Konsentrasi gerakan kebawah disebut dengan “ suction “ ( hisap ).
gravitasi adalah metode pemisahan mineral berdasarkan
Proses kerja jig berprinsip pada daya naik turunnya air
berat jenisnya dalam suatu medium fluida dengan
dengan pekerjaan kombinasi antara tekanan dan
menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan. Proses
hisapan.Pemisahan didasarkan pada perbedaan berat jenis
pemisahan mineral tersebut dilakukan untuk
mineral. Secara umum peralatan jig merupakan sebuah
memaksimalkan kadar mineral berharga yang dapat
tangki terbuka yang mengisi air dengan saringan mendatar
diperoleh dari mineral bijih yang telah direduksi
pada bagian aatasnya.Pada bagian atas jig terdapat lapisan
ukurannya dengan kominusi dan dikelompokkan
material kasar atau yang disebut dengan bed, berat jenis
berdasarkan fraksi ukurannya dengan screening. Hal ini
bed terletak diantara berat jenis mineral yang akan
dilakukan untuk mempermudah proses ekstraksi dari
mineral tersebut pada tahap berikutnya. dipisahkan.Tangki yang dilengkapi dengan spigot yaitu
lubang pengeluaran konsentrat yang terdapat dibagian
bawah jig.
Berdasarkan aliran fluidanya, ada tiga cara pemisahan
secara gravitasi, yaitu :
1. Fluida tenang Jig dilengkapi juga dengan mekanisme yang menyebabkan
Contoh : DMS (Dense Medium Separation). terjadinya tekanan dan hisapan yang diimbangi dengan
2. Gerak fluida horosontal pemakaian air tambahan yaitu berupa diafragma atau torak
Contoh : Sluice box, Shaking table, Spiral yang digerakkan dari motor melalui eksentrik.
Concentrator.
3. Aliran fluida vertical Berikut ini adalah konstruksi dasar Jig :
Contoh : Jigging
2. Hindered settling
Apabila partikel mengendap dalam jangka waktu
yang lama, kecepatan terminal dalam tercapai dan Kriteria konsentrasi dapat digolongkan menjadi beberapa
selanjutnya bergerak dengan kecepatan konstan. kriteria, yaitu :
Gerakan partikel pada kondisi ini sangat Bila KK > 2,5 atau KK < -2,5
bergantung pada ukuran, bentuk, dan density. Pemisahan mudah dilakukan pada berbagai
ukuran sampai ukuran yang halus sekalipun
(sampai 200 mesh).
Bila KK = 2,5 – 1,75
Pemisahan berlangsung efektif sampai ukuran
100 mesh.
Bila KK = 1,75 – 1,50
Gambar 1.3. Skema Hindered Settling Pemisahan masih memungkinkan sampai ukuran
Sumber : Will’s Mineral Processing Technology 10 mesh, tetapi sukar dilakukan.
Hal.228 Bila KK = 1,50 – 1,25
Pemisahan masih memungkinkan sampai ukuran
3. Interstitial trickling
¼ inchi, tetapi sukar dilakukan.
Pada pengendapan partikel yang berbeda density,
Bila KK < 1,25
ukuran, bentuk partikel pada selang waktu
Proses relative tidak mungkin, masih bisa
tertentu akan mencapa jarak tempuh yang
mungkin dengan menggunakan modifikasi
berbeda-beda antara lain :
perbedaan gaya berat.
a. Partikel besar akan tiba terlebih dahulu.
b. Partikel kecil masih terus bergerak diantara Setling Ratio (Nisbah Pengendapan)
partikel besar yang dinamakan sebagai 𝑛
Consolidated Trickling. 𝑟1 𝜌2 𝜌
𝑟2 𝜌1 𝜌
Dimana :
Gaya-gaya yang bekerja pada proses jigging, yaitu n -> untuk stokes =0,5, newton =1
sebagai berikut :
Di dalam settling ratio dikenal equal ratio yaitu dimana
1. Tekanan (pulsion) butiran mineral yang berbeda ukurannya mengendap
dengan kecepatan yang sama. Pengendapan mineral
Yang dimaksud dengan tekanan ( pulsion ) atau dengan kecepatan yang sama akan menyebabkan makin
desakan adalah kejadian dimana air menembus sulit dipisahkan mineral-mineral tersebut.
atau bergerak keatas melalui saringan jig,
mengangkat bahan – bahan atau butiran yang Pemisahan biasanya dilakukan dalam suatu media berupa
berada diatas saringan.Dimana butiran yang air sehingga dinamika fluida sangat berpengaruh. Media
udara bisa juga dipakai tetapi lebih disukai media air
karena selain lebih mudah dalam penanganannya,
perbedaan berat jenis ( akan lebih berarti dengan
makin besarnya harga (berat jenis fluida).
Kotak 1 2 3 4 9
1
Kotak 2 3 4 5
Sampel konsentrat hasil Jigging ditabur di atas kotak
Kertas C P C P C P C P C P 3 grain counting kemudian jumlah partikel coklat
(C) dan putih (P) dihitung
1 2 16 1 1 1 19 0 8 1 2
2 3 8 2 1 2 12 2 3 0 1
3 0 3 2 0 0 3 0 5 0 1
Percobaan di tas dilakukan sebanyak 3 kali dan data
C. Pengolahan Data Percobaan percobaan dicatat
1. Prosedur Percobaan
Umpan berupa skarr yang terdiri dari campuran Percobaan perhitungan grain counting dilakukan
kasiterit (SnO2) dan Silika (SiO2) yang sudah kembali dengan cara yang sama tetapi menggunakan
dicampur disiapkan tailing hasil Jigging
d. Settling ratio
1
1 2
Mesin Jig dihidupkan dan peristiwa mengembang
2 1
dan merapat dari diafragma diamati 3. Pengolahan Data