KONSEPTUAL
Setiap pekerjaan dan kegiatan pada organisasi maupun perusahaan, baik di sektor
pemerintah maupun di sektor swasta pasti melaksanakan kegiatan tata usaha. Tata Usaha adalah
segenap aktifitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan
keterangan- keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi.
Suatu organisasi pemerintah maupun swasta dikatakan lancar dan baik apabila organisasi
tersebut memiliki kepengurusan administrasi yang baik. Dalam mengatur pelaksanaan
administrasinya diperlukan tata usaha yang baik agar berjalan dengan lancar dan memberikan
manfaat yang dibutuhkan organisasi yang bersangkutan.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan, tidak terkecuali juga pada pelaksanaan kegiatan manajemen di suatu organisasi
kelembagaan. Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan peningkatan pada kebutuhan
informasi. Dalam organisasi kelembagaan, informasi merupakan kebutuhan mendasar penunjang
pelaksanaan kegiatan manajemen karena dalam setiap kegiatannya selalu membutuhkan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan manajemen, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan kegiatan manajemen tersebut berupa
kebutuhan informasi substantif dan informasi fasilitatif. Informasi substantif merupakan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan inti dari suatu organisasi dan sesuai dengan tujuan
utama yang akan dicapai oleh organisasi kelembagaan tersebut. Informasi fasilitatif adalah
informasi yang berkaitan dengan segala kegiatan pendukung dalam organisasi kelembagaan yang
secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap kegiatan manajemen.
Surat merupakan alat komunikasi yang penting dalam sebuah instansi. Setiap surat masuk yang
diterima dan surat keluar yang dikirim oleh suatu instansi, tidak hanya sekedar sebagai alat
komunikasi tetapi juga sebagai bukti otentik. Hal ini sekaligus dapat menunjukkan dinamika atau
kegiatan hidup suatu kantor atau organisasi. Oleh karena itu pengelolaan atau penanganan surat
masuk dan surat keluar harus dilakukan dengan tepatnya sehingga selalu dapat diikuti proses
perkembangannya.
Di Bagian Umum terdapat Subbagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan yang
merupakan salah satu bagian dari kerangka tubuh Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) yang
sangat berpengaruh penting dalam menunjang kelancaran jalannya pengelolaan surat. Salah satu
fungsi dari bagian ini adalah melakukan korespondensi. Tugas korespondensi dalam subbagian
protokol dan tata usaha pimpinan antara lain menangani surat masuk dan surat keluar, yang
mencakup aktivitas antara lain mengumpulkan surat masuk, mengagendakan dan
mendistribusikannya. Sedangkan untuk penanganan surat keluar, yang mencakup aktivitas antara
lain pemberian nomor surat, pengagendaan, dan pendisposisian surat. Dari hasil observasi yang
penulis lakukan, masih banyak kinerja subbagian protokol dan tata usaha pimpinan kurang
efisien karena masih menerapkan sistem pengagendaan yang konvensional yakni dengan cara
ditulis dalam buku agenda. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pengagendaan,
pencarian data, dan pembuatan laporan surat masuk dan surat keluar bahkan yang lebih ironisnya
banyak surat yang rusak atau hilang.
Berdasarkan latar belakang di atas, diperlukan suatu sistem informasi administrasi surat.
Dengan adanya teknologi informasi yang saat ini telah menyebar hampir di semua aspek
kehidupan dan profesi, sudah seharusnya sistem administrasi di sekretariat daerah (Setda)
Kabupaten Purwakarta terjamah penerapan sistem informasi. Sistem informasi ini diharapkan
dapat membantu untuk mempercepat penggunaan dalam memperoleh kebutuhan informasi dan
mewujudkan sistem administrasi yang sistematis. Untuk itu di butuhkan suatu sistem yang lebih
baik dan mampu mengatasi permasalahan tersebut, maka pengembangan sistem informasi
administrasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan dan keamanan dokumen yang
diterima. Adapun inovasi pengadministrasian surat ini yaitu “Sistem Informasi
Pengadministrasi pada Sekretariat Daerah Purwakarta”. Diharapkan dengan adanya
sistem informasi admnistrasi bebasis teknologi ini, dapat merubah sistem kinerja subbagian
protokol dan tata usaha pimpinan dalam proses pengadministrasian surat masuk dan surat keluar
menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu pengembangan sistem informasi dititik
beratkan pada pemenuhan kebutuhan subbagian tata usaha sehingga dihasilkan sistem informasi
administrasi surat masuk dan surat keluar yang memenuhi syarat.
B. ANALISIS
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang dipergunakan dalam suatu
organisasi. Surat sebagai salah satu media dalam berkomunikasi, mempunyai sasaran kegiatan
pada pengumpulan bahan-bahan keterangan, baik tertulis, terekam, tercetak maupun tergambar.
Surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia pada zaman modern pada
saat ini. Didorong oleh tuntutan kebutuhan ekonomi dan sosialnya manusia menjalin hubungan
yang semakin luas dengan berbagai individu , baik yang berada disekitarnya maupun ditempat
lain. Surat menurut Barthos (2009 : 36) adalah suatu alat komunikasi tertulis yang berasal dari
satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Selain itu menurut
Djoko Purwanto (2011:178) pengertian surat adalah “sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan
bisnis maupun non bisnis”.
Secara umum salah satu tujuan organisasi adalah berkembang, agar mampu berkembang
maka organisasi sebagai suatu sistem kerja yang terbentuk dari berbagai ragam aktivitas harus
saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Suatu organisasi dan lembaga
apapun jenisnya baik besar maupun kecil pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai. Untuk
mencapai tujuan tersebut setiap organisasi ataupun lembaga tidak lepas dari kegiatan
administrasi. Kegiatan administrasi ini dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada unit-unit
kegiatan di dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Aktivitas pelayanan
dalam organisasi baik dalam bentuk struktur maupun mekanisme kerjanya akan sangat berperan
dalam rangka pencapaian mutu dan kelancaran kegiatan pelayanan. Dalam upaya memberikan
pelayanan, setiap instansi dituntut untuk dapat bertindak cepat dan akurat. Instansi harus dapat
mengelola secara cermat, tepat dan menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam
pengelolaan administrasi organisasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan administrasi, kantor diarahkan kepada pencapaian efisiensi
dan efektivitas kerja. Salah satu pendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi atau
lembaga secara efektif dan efisien adalah kelancaran dan ketertiban dalam bidang administrasi.
Untuk mendukung ketertiban dan kelancaran dalam bidang administrasi harus tersedia
lingkungan kerja yang tepat yaitu lingkungan kerja yang memungkinkan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan nyaman. Alokasi terhadap waktu, biaya dan tenaga dalam mekanisme kerja
harus diperhitungkan. Banyak organisasi atau lembaga yang kurang memperhatikan keberadaan
surat dalam lingkungannya. Surat-surat yang masuk sering kali menumpuk dalam ruangan tanpa
adanya pengelolaan yang baik. Surat yang menumpuk dan tidak tertata akan mengganggu
kegiatan organisasi atau lembaga. Selain itu surat yang tidak dikelola dengan baik akan tercecer,
rusak atau bahkan hilang. Masih banyak orang yang beranggapan pengelolaan surat merupakan
tugas dan tanggung jawab dari unit tata usaha saja. Sehingga orang tidak peduli terhadap
pengelolaan surat. Suatu organisasi atau lembaga yang memiliki aktivitas yang padat sering
dihadapkan pada persoalan-persoalan administrasi khususnya dalam bidang surat menyurat.
Persoalan yang sering terjadi antara lain keamanan surat yang kurang terjamin, banyak surat
yang hilang atau rusak. Pengurusan surat memakan waktu yang lama, prosedur pengurusan surat
kurang jelas dan lain sebagainya.
Berdasarkan observasi penulis lakukan, pengelolaan surat di Sekretariat Daerah
Purwakarta belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi pengelolaan surat di kantor tersebut, belum diperhatikan dengan serius. Agar
seluruh kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan lancar, perlu adanya usaha pembenahan dan
penyempurnaan dalam pengelolaan surat sehingga berbagai informasi yang diperlukan dapat
ditemukan dengan waktu yang singkat. Sekretariat Daerah Purwakarta merupakan salah satu
lembaga pemerintahan yang dirasa kurang dalam pengelolaan surat, terbukti masih banyak
ditemukan surat-surat yang berceceran dan tidak terawat. Hal itu sangat mengganggu baik dari
segi visual ataupun kenyamanaan bagi orang yang melihat. Selain kondisi lingkungan dalam
kantor yang tidak enak dilihat, juga mengakibatkan suasana kerja yang risih, sehingga dapat
mengakibatkan terhambatnya kinerja pegawai apalagi dalam bidang administrasi itu sendiri.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pengelolaan surat yang tidak beres dalam kegiatan
administrasi dapat menimbulkan kelambanan dan bahkan menyebabkan kegagalan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Dalam pelaksanaanya proses pengadministrasian surat masuk dan surat keluar,
Sekretariat Daerah Purwakarta masih dilakukan secara manual yaitu setiap surat masuk dan
keluar hanya diagendakan dan dicatat di dalam buku. Adapun proses pengadministrasian surat
masuk dan keluar yang saat ini sedang berjalan, sebagai berikut :
Pencatatan
Pengarahan Pendisposisian
Surat
pendistribusian Penyimpanan
Perintah
Penyiapan Pengetikan
pembuatan
konsep surat surat
surat
Penanda
Penelitian dan
Penomoran tanganan dan
persetujuan
cap
Pencatataan Pengiriman
c. Revisi Anggaran
Langkah untuk menentukan pembiayan proyek adalah langkah merancang ulang dan
melakukan revisi anggaran pembiayaan. Revisi anggaran dilakukan oleh ketua tim dengan
melibatkan bagian keuangan. Pelaksanan revisi anggaran diharapkan dapat dilakukan
dalam jangka waktu 1 bulan. Tujuan revisi anggaran adalah untuk merancang biaya proyek
sehingga biaya proyek sesuai dengan anggaran yang sudah diplot sebelumnya.
Permasalahan yang dibahas dalam revisi anggaran antara lain:
1. Besaran anggaran yang diperlukan SIPP.
2. Keterbatasan dana dalam penganggaran SIPP.
3. Pengalokasian anggaran sesuai dengan kebutuhan proyek.
Dalam kenyataanya penentuan anggaran perbaikan sangat rumit dilakukan karena
menyangkut perhitungan dan estimasi ulang terhadap alokasi biaya yang diperlukan.
Strategi yang dilakukan adalah memplot kembali berdasarkan program dan rencana
kegiatan yang baru. Langkah praktis yang dilakukan adalah dengan mengkoordinasikan
dengan cermat semua bagian dan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Hasil
revisi anggaran adalah anggaran biaya proyek perubahan yang sudah disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan riil pada pelaksanaan proyek perubahan. Semoga melalui revisi
anggaran kegiatan akan memberikan dampak terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Tahapan Pelaksanaan
3. Tahapan Evaluasi
Tahapan evaluasi dilaksankan dalam jangka waktu 1 tahun. Tahapan ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk melihat efisiensi, efektivitas, permasalahan, dan kendala dan rintangan yang
dialami selama proses pelaksanaan kegiatan. Hasil tahapan Evaluasi ini, antara lain Instrumen
monitoring, analisis hasil evaluasi dan monitoring. Selanjutnya evaluasi juga memotret
tentang kelayakan pengembangan sistem aplikasi menggunakan analisa sederhana yang
merujuk pada model analisa diungkap oleh Ida Ayu Putu Ari Krisnayanti (Ayu & Ari, 2014)
Instrumen analisa diambil dari indikator sebagai berikut ; Kecepatan, Ketepatan, Keamanan,
Manfaat sistem, Dampak sistem.
Adapun stakeholder yang terkai dalam pelaksanaan Sistem Informasi Pengelolaan
1. Stakeholder Primer
a. Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Sekretaris Daerah.
2. Stakeholder Sekunder
a. PT. Telkom Indonesia.
b. PT. PLN Purwakarta
3. Stakeholder Kunci
a. Bupati Purwakarta
b. Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)
4. Potensi kendala
Pada proses pelaksanaan SIPP ada beberapa potensi kendala yang akan dihadapi, antara lain
sebagai berikut :
1. Terbatas nya sumber daya yang tersedia. Jumlah pegawai pada satuan kerja tidak
sebanding dengan beban kerja yang harus dijalani, mengakibatkan terhambatnya
beberapa pekerjaan pokok.
2. Sifat program substantif yang dikerjakan bukanlah bidang keseharian yang
dialami, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memahami
konteksnya.
3. Keterbatasan sumber dana yang memadai untuk terus mengembangkan program
perubahan ini.
4. Belum adanya regulasi yang tegas dalam mengatur program-program yang
sifatnya baru.
D. SOSIAL
Pengolahan surat masuk dan surat keluar adalah pekerjaan surat menyurat yang harus
dilakukan secara tertata dan berurutan dengan kegiatan yang utama yaitu mengelola, mengatur,
dan mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar administrasi intansi tersebut. Apabila
pengurusan surat masuk dan surat keluar pada suatu instansi atau kantor dapat dilakukan dengan
baik dan tersusun secara rapi maka penyebaran informasi kepada bagian-bagain lain yang
bersangkutan tidak mengalami kendala dan juga akan memudahkan dalam penemuan kembali
arsip apabila suatu saat diperlukan. Dengan adanya sistem informasi admnistrasi bebasis
teknologi ini, dapat merubah sistem kinerja subbagian protokol dan tata usaha pimpinan dalam
proses pengadministrasian surat masuk dan surat keluar menjadi lebih efektif dan efisien.
Apabila dalam implementasi dari Sistem Informasi Pengelolaan Surat (SIPP) berjalan dengan
baikm lancar dan sesuai perencanaan, hasil yang akan di dapatkan antara lain :
1. Tersedianya Sistem Persuratan elektronik menjamin tersedianya arsip yang
autentik dan terpercaya sebagai alat bukti sah serta menjamin terwujudnya
pengelolaan pengelolaan surat yang handal dan pemanfaatnanya sesuai dengan
ketentuan perundang undangan.
2. Terciptanya pegawai yang terampil dan profesioanl dalam pengelolaan kearsipan
dan sangat membantu bagi fungsional tertentu yaitu Arsiparis
3. Sistem Informasi Pengelolaan Persuratan maka pencarian surat akan lebih mudah
dan cepat untuk dilakukan.
4. Sistem Informasi Pengelolaan Persuratan dapat menjamin keamanan dan
kerahasian dari surat.
5. Dalam pengarsipan surat tidak membutuhkan ruangan khusus karena surat
tersebut tersipan di dalam aplikasi dan juga dapat dilihat sewaktu –waktu apabila
diperlukan.